Thursday, December 29, 2005

Memandang Masa Depan Dengan Penuh Harapan Memberi Kekuatan Pada Masa Sekarang

Sudah di penghujung tahun 2005, mungkin sudah hitungan jam kita akan memasuki tahun yang baru. Saat-saat untuk melakukan evaluasi kehidupan sepanjang tahun 2005 sudah bisa dilakukan, dan apa yang menjadi harapan dan yang ingin dicapai di tahun 2006 nanti sudah bisa mulai di goreskan supaya tidak cepat lupa. Kantor2 saja sudah sibuk untuk tutup buku dan bahkan sudah selesai menyusun program untuk tahun 2006. Saya pikir kehidupan manusia jauh lebih berharga dan lebih penting dari pada kehidupan perusahaan. Namun kehidupan usaha dibuat sebaik mungkin supaya kehidupan manusia-manusia yang terkait dengan perusahaan tersebut bisa baik juga.

Intinya, semua yang dilakukan selalu ujung-ujungnya adalah untuk kebaikan manusianya. Sebagai manusia, saya pikir...kitapun harus merencanakan hidup ke depan. Lebih baik merencanakan masa depan yang diinginkan, karena akan lebih baik dari pada menunggu masa depan yang akan datang seadanya. Melihat masa depan dengan penuh harapan akan membuat kita semangat menjalani kehidupan masa sekarang.

Mungkin banyak timbul pertanyaan ketika kita berbicara masa depan.
Boro-boro memandang masa depan dengan penuh harapan, masa sekarang saja sepertinya sangat suram. Pekerjaan begitu2 saja, dengan gaji yang enggan beranjak sedangkan kebutuhan hidup melonjak.
Bangkit dong!! tidak ada yang bisa mengubah masa depan kita, kalau bukan kita sendiri dan TUhan. Dan kita memiliki janji yang manis yang pasti mampu Dia tepati, yaitu masa depan yang penuh harapan.

Ingatkan cerita penciptaan dunia ini, setelah semua di jadikan Allah maka Dia ciptakan manusia sebagai ciptaan yang terakhir dan termulia. Allah menjadikan semesta ini untuk kebaikan manusia. Supaya manusia bahagia dan menaklukkan dunia ini. Memang benar, manusia telah jatuh dalam dosa, dan dosa membuat hubungan dengan Allah dan ciptaan lain menjadi rusak. Tapi bukankah kita sudah ditebus dan diperdamaikan kembali dengan Allah melalui Yesus Kristus, sehingga hubungan itu dipulihkan. Memang kita harus tetap bekerja keras, tapi percayalah Allah memberkati dan memberi kebahagiaan ketika kita bekerja keras dan bukan mengandalkan kekuatan kita tapi tetap bergantung padaNya. Burung pipit saja Dia pelihara, apalagi kita ciptaan yang Dia jadikan segambar dan serupa denganNya. Semesta ini diciptakan Tuhan hanyalah untuk kebaikan kehidupan manusia. Tersenyumlah ketika kita dekat dengan alam, merasakan dinginnya hujan di penghujung tahun ini...karena semua itu hanya untuk kebaikan kita.

Jujur saja, saya sering merasa memang belum melakukan yang terbaik. Saya juga menyadari kalau belum melakukan semua kemampuan saya. Saya masih sering malas dan juga kompromi dengan keinginan daging ini. Tapi, tahun 2006 nanti...sudah saatnya bangkit dan melakukan semua bagian yang seharusnya menjadi bagian kita dengan sungguh2. Jangan malas lagi, dan pergunakan waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat.

Masa depan penuh harapan itu bukan berarti kita pasti kaya secara materi. Cukup materi, pasti!!anak Tuhan tidak akan kekurangan, namun kita akan kaya secara spiritual, kaya kedamaian hati dan ketenteraman jiwa. Bukankah kekayaan batin akan terpancar keluar dan itu membuat kita merasa cukup dalam hidup ini dan mampu mengucap syukur? Kaya materi bisa membuat orang hidup semakin susah dan semakin tidak mampu mengucap syukur kan? Orang kaya kadang lebih pelit dari pada orang yang hidupnya cukup kan?

Tuhan, jangan buat aku kaya supaya aku tidak sombon dan jangan buat aku miskin supaya aku tidak mencuri, kata pemazmur. Melihat masa depan yang penuh harapan, akan memberi kekuatan kepada kita untuk hidup pada masa sekarang.



Monday, December 26, 2005

Kalau pintu di bukaNya, tidak seorangpun mampu menutupnya

Natal sudah berakhir, tapi semaraknya masih terasa. Dua hari kemarin..menarik diri dari kesibukan dan berkumpul dan berbagi dengan teman2 dan saudara2 suatu yang sangat menyenangkan. Mungkin hal2 tersebut tidak akan ada lagi di masa mendatang, kesempatan untuk keakraban dan berbagi mungkin selalu akan hadir, namun dalam bentuk dan dengan orang2 yang berbeda.

Tanggal, 25 Sore kami di undang Bang Dede untuk ngumpul dan makan di rumahnya..di sana ada Stella, Yanita bang Ajarta dan aku..berenam ama bang Dede dan istrinya. Cerita berbagi mimpi dan rencana ke depan dan membahas banyak hal mengenai gereja, membuat waktu berlalu tak terasa.

Juga kakak tuaku, Kak Elisabeth Sinulingga dan suaminya, natalan ke bandung. Jadi kerjaan sampai jauh malam hanya berbincang2 dan bercerita. Mereka mendukung semua rencanaku, karena kakak kaget juga ketika mengetahui aku berhenti dari ITHB. Dia takut aku emosi, dan tanpa pikir panjang milih berhenti. Aku menceritakan kalau keputusan itu bukan karena emosi, tapi sudah aku gumulkan dan aku sudah menimbang semua hal terburuk yang bisa aku prediksi yang kemungkinan terjadi dengan keputusan itu dan aku sudah siap dengan konsekuensi itu. Kakakku hanya mengatakan, kalau aku sudah menggumulkannya dan sudah yakin dan pasti...mereka akan dukung semua keputusanku. Balik ke Jakarta, kak Sabeth pinjam buku John Maxwell dan Dale Carnegie..senang banget kalau bisa menularkan supaya kakak semakin suka baca buku. Kadang heran ama kakak tua ini, dulu zaman kita anak2 dia paling rajin baca...sekarang jauh banget dari kebiasaan baca..sibuk cari duit kali yah.. Abang, suaminya kak tua juga minjam buku, kisah cina klasik...semoga buku ini juga menambah kebijakan buat abang. Kalau corah, pinjam buku Leo Tolstoy yang berjudul "TUhan tahu tapi dia menunggu" dan buku Fyodor Dostoevsky yang berjudul "Kejahatan dan Hukuman".... Semoga buku2 itu menjadi berkat buat kalian semua. Boleh dikatakan, hasilku kerja selama ini hanyalah, jumlah buku yang semakin menumpuk..membiayai kuliah dan kehidupanku saja. Tapi aku bersyukur untuk semua itu.

Tadi sore ketemu ama bik Rintan, (bibikku ini lebih muda 2 tahun dari aku), kita nongkrong sambil cerita2 di Dunkin Donuts yang ada di depan BIP. dambil meneguk kopi, bibik berbagi tentang harapan2nya tahun depan. Aku senang kali mendengar ceritanya, dan aku melihat ada perubahan besar dalam kehidupannya. Dia mengatakan kalau keinginannya tahun depan, hanya memiliki kehidupan yang semakin dekat dengan Tuhan.. Kerinduan yang pasti juga adalah kerinduan Tuhan sendiri, karena DIA yang jauh lebih rindu dekat dengan kita..dan kita sering sekali yang menjauh dari hadapanNya. Bibik menceritakan pergumulannya dan banyak tantangan yang dia hadapi, dan juga percaya itu adalah proses pembentukan yang Tuhan rencanakan untuknya. Dengan semangat terlihat bibik hanya ingin mewujudkan kehendak Tuhan dalam hidupnya...semoga ini semakin kuat dalam hati dan jiwa bik Rintan ya...

Rasanya, kehidupanku juga semakin menarik untuk dijalani sebagai pertualangan bersama-sama dengan Tuhan. Ingin rasanya semakin dekat denganNya dan melangkah bersamaNya untuk mencapai tujuan yang Dia sudah tetapkan dalam kekekalan, sebagai alasan aku hadir di bumi ini.
BErsama Tuhan tidak ada ketakutan, dan satu saat ini yang bergema dalam jiwaku...
"Kalau Tuhan sudah membukakan pintu, maka tidak ada seorangpun yang sanggup menutupnya. Dan kalau Tuhan menutup pintu, maka tidak ada seorangpun yang mampu untuk membukaNya" Biarlah janji ini, menjadi kekuatan untuk tetap melangkah di dalam rencanaNya, dan aku di ajar untuk tidak memaksakan untuk berjalan di jalan yang bukan untuk aku lalui.

Dan terakhir, kemuliaan hanya bagi nama Tuhan saja.

Friday, December 23, 2005

Suasana Natal Di Ciwalk

Kemarin malam jam 20.30 kita serumah kecuali kak Nani, jalan2 ke Cihampelas Walk.. Kayaknya kami kemalaman ke sana, jadi sudah terlalu gelap..namun tidak mengurangi keindahan dekorasi Ciwalk dalam memperingati Natal dan Tahun BAru 2005. Kayaknya kalau sore2 menjelang mata hari tenggelam ke Ciwalk, asik..kali yah !

Ini adalah dekor luar depan baso malang Karapitan, Rusa ini terbuat dari jerami kering dan menurutku kreatif banget.







Ika, Irna dan Maya sedang berfoto di bawah pohon Natal yang ada di bagian luar gedung. Banyak sekali pohon natal berdiri di Ciwalk, dan juga boneka Salju..kemarin gak bisa kita ambil fotnya, soale ada group Band yang menutupinya.



Kalau foto di bawah ini, adalah dekorasi yang terdapat di langit-langit pertokoan sepanjang jalan2 yang bisa di lalui di Ciwalk. Bisa juga nih ditiru untuk dekorasi natal tahun depan.

Foto yang di bawah ini adalah dekorasi Rusa putih yang kayaknya terbuat dari stereofom. Dekorasi ini ada di dalam gedung Malnya ciwalk.

Foto di bawah ini adalah foto dekorasi di dalam Mal Ciwalk. foto ini diambil dari lantai paling atas, melihat ke bawah lebih indah daripada hasil yang bisa aku bidik...aku harus belajar lebih banyak, mengambil foto. Rusa putih yang di atas, merupakan bagian dari dekorasi dalam ini.

Sepertinya, dekorasi Ciwalk dominan merah. Semuanya tidak terlepas dari warna merah. Foto di bawah ini adalah dekorasi luar Ciwalk, yang menghubungkan satu toko ke toko yang lain.



Selamat Hari Natal 25,26 Desember 2005 dan
Selamat Tahun Baru 1 Januari 2006.

Biarlah Natal ini tetap membuat kita semakin mengasihi Tuhan, dan itu nyata dari perbuatan kita kepada sesama kita.

Thursday, December 22, 2005

Hormatku Untuk Ibu !!

Diantara semua anakmu, mungkin akulah yang paling sering membuat hatimu gundah. Sejak aku remaja, ingatkah engkau ketika air mata mengalir di mataku karena pemberontakanku. Bukan salah ibu, kalau aku tumbuh keras kepala dan kritis...karena memang itulah bagian dari karakterku yang bisa dikembangkan sisi positifnya.

Ibu, hari ini aku ingin mempersembahkan seluruhnya untuk mengingat dan mendoakanmu. Tadi malam kita sudah berbicara di telpon, dan engkau tidak banyak berbicara..kecuali mendengar ocehanku. Mungkin engkau juga kadang berpikir...kalau di bantah juga keinginanku, kemungkinan besar aku tidak akan menuruti apa yang ibu bilang. Aku hanya kadang membutuhkan dukungan doa ibu untuk sesuatu yang sudah aku putuskan. Tapi percayalah, aku memutuskan itu setelah pergumulan yang panjang dan aku sudah mendoakannya.

Kekuatiranmu kepadaku, aku tahu karena kasih sayangmu yang begitu besarnya untukku. Engkau selalu menginginkan yang terbaik untuk anak2mu, tapi aku mengatakan bahwa hidup akan menemukan jalannya... Kadang aku sedih enggak bisa melakukan apa yang ibu ingin aku lakukan. Aku tidak tahan dengan kenyamanan dan kemonotonan tanpa ada perubahan yang berarti untuk ke depan IBU... aku ingin melakukan apa yang menjadi bagianku, dan aku ingin menjalani jalanku. Walaupun jalanku ini, akan aku cari seumur hidupku dan ini akan membuat aku bergantung sepenuhnya kepada Tuhan dalam hidup ini.

Ibu, aku doakan ibu panjang umur dan sehat selalu. Kebahagiaan akan selalu menyertai kehidupan ibu, walaupun aku seperti riak kecil dalam perjalanan hidup ibu...tapi percayalah itu akan membuat betapa indahnya kehidupan Ibu.

Dulu lulus dari STTTelkom, ibu ingin saya jadi dosen, dan saya sudah memenuhinya bu!! Dan saya jadi dosen, bukan karena untuk menyenangkan hati ibu, tapi saya juga menyadari bahwa ini adalah jalan hidup saya yang harus saya lalui. Saya juga menyadari kalau selama ini saya di ITHB adalah rencana Tuhan juga. Perbincangan kita yang sebentar tadi malam, memang hanya membahas yang kecil saja (dasar kita perempuan ini, apapun selalu dimasalahkan). Hanya masalah aku mau kirim brownis untuk natal, dan ibu menolak supaya gak usah dikirim...kemudian aku berkeras akan mengirimkannya. Kita selalu "berantam" dalam banyak hal ya bu? bahkan itu sudah sejak aku kecil.

Bu! maafkan saya sekali lagi, kalau di hari Ibu ini saya memberikan berita yang akan membuatmu terluka. Bu, saya berhenti dari ITHB. Kemarin engkau tidak setuju dengan ideku ini, supaya aku tetap aja bekerja di ITHB. Tapi hatiku sudah bulat bu, untuk mengambil keputusan ini. Aku berharap tahun 2006 nanti kita bisa sering ketemu ya.

Ibu, aku sangat mengasihimu.

Sunday, December 18, 2005

Minggu Yang Menegur

Hari ini aku lalui dan mendapat teguran yang sangat keras menuju ke kedalaman jiwaku. Sejak Jumat malam, aku sudah menyadari kalau aku harus memiliki semangat yang tinggi saat ini karena banyak banget yang harus dikerjakan, sedangkan aku rasanya sudah capek banget. Jumat ketika harus membagikan tentang "SPIRIT" di natal Permata Sukajadi, aku sudah ditegur terlebih dahulu...bahwa sebenarnya akulah yang paling penting diteguhkan dan mendapat motivasi supaya spirit itu tetap membara dalam diriku. Aku menyadarinya, dan dengan harapan baru dan semangat aku mulai ingin melakukan semua yang bisa dikerjakan.

Sabtu kemarin, seharusnya aku ke Jakarta karena sepupuku anak Mama TEngah menikah. Aku tidak ke jakarta dan aku memelototi semua kerjaan yang menumpuk. Mulai dari pengerjaan security survival kit untuk Telkom yang diundur batas akhir pengerjaannya, dan juga hasil UAS mahasiswa yang harus dinilai, juga mikirin TEsis yang masih mentok. Aku hanya memandangi layar monitor komputer tanpa mengerjakan sesuatu yang berarti.

HAri ini, pulang gereja...aku makan ama adik2ku Irna dan Samuel. Kami ngobrol dan saling berbagi, dan aku menceritakan semua rencanaku ke depan. Aku mengatakan kalau aku akan cuti setahun dari ITHB, dan menjalani kontrak setahun ke depan di tempat yang lain. Mungkin tahun depan enggak bisa lagi sering2 ketemu ama Samuel, tapi kita akan tetap saling mendukung. Adikku juga menceritakan ujian2nya, Irna minta ijin nginap di tempat temannya karena tugas2nya belum selesai dan selasa dia akan presentasi Tugas yang akan menentukan dia bisa mulai TA semester depan atau enggak. KAmi hanya bisa mendukung supaya Irna akan mendapat yang terbaik. Samuel juga menceritakan mengenai studinya dan apa rencananya setelah nanti lulus kuliah di Unpad. Adik-adikku...tetap semangat kuliah ya!! melihat kalian semangat, rasanya kak Nomi juga harus bisa melaksanakan semua tugas2ku.


Bubar dengan adik2ku aku bergabung dengan permata mahanaim yang buat acara kebersamaan merayakan natal di rumah Kak Ana di Cieumbuleuit. Acara tukar kado, tapi aku gak bawa kado :D. Ketika teman2 berbagi, aku sangat tersentuh dan merasa aku sangat jauh mengucap syukur..walaupun aku sering mengatakan aku harus mengucap syukur dalam segala keadaan..tapi rasanya jauh dari praktek. Tadi ada dua orang teman yang desember ini tasi berhenti dari kerjaannya, karena merasa sudah tertekan banget. Seorang teman bercerita tentang pekerjaannya dan sangat menggugah aku, dia baru bekerja dua bulan ini dan kontraknya tidak dilanjutkan. Dia bercerita sambil menangis, dan saat itu dia bilang kalau natalan ini dia tidak pulang karena orang yang dikasihi juga sudah enggak ada untuk dikunjungi. Aku langsung melirik kak Juni dan bertanya apakah orang tuanya sudah enggak ada, dan kak Juni mengangguk memberi jawaban ke aku.

AKu terhentak dengan keadaan teman yang sering tertawa dengan aku, malah aku hanya tahu kulit2nya saja. Rasanya pergumulanku tidak ada apa2nya, dan aku merasa sangat tidak berharga karena perjuanganku hanya kecil...sedangkan apa yang dialami teman ini? sangat jauh dariku... Ini mencambuk aku untuk menghargai kesempatan yang aku punya, bukan kalah sebelum berperang.

Pulang natalan mahanaim, aku ke tempat teman yang sudah lama janjian mau ketemuan. Adik ini mau pulang ke berastagi, jadi waktu yang tepat adalah minggu sore tadi. Kita jalan ke Ciwalk...suasana natal disana bagus banget. BEsok aku pengen poto2 disana ah !!

MEndengarkan curhat adik ini, rasanya hilang semua keluhanku. DUa jam aku mendengarkan dia bercerita, dan satu yang aku ingat dia bilang, hidup ini seperti kisah telenovella, sepanjang kisah penuh kesedihan dan nanti happy ending tetapi hanya 3 menit setelah itu tamat ya kak ! " AKu hanya senyum dan menjawab, kalau dibalik semua kesedihan saat ini ada makna hidup yang harus kita pelajari dan raih...dan kebahagiaan itu tidak hanya tiga menit, dan kemudian berakhir.

Aku pulang ke rumah dan berpikir...bener juga ya, kalau hidup ini kebanggaannya hanya penderitaan dan kesusahan !!

Friday, December 16, 2005

SEMANGAT NOM !!!

Semangat, hanya itu yang aku butuhkan.
Semangat akan menjadi nafas dan kekuatan untuk semua yang mesti dilakukan kedepan. Aku sedang mengerjakan tesis, dan kalau dihitung2 sepertinya sulit untuk diselesaikan, soalenya waktuku hanya duabulan seminggu mengerjakannya. Tapi aku enggak mau gagal, dan apa yang sudah aku mulai aku ingin bertanggungjawab menyelesaikannya. Tuhan Tolong aku semangat menyelesaikan semuanya.

Monday, December 12, 2005

Memandang Lebih Luas

Mengetik di depan computer seperti ini, membuat saya hanya terbatas bisa memandang layar monitor computer. Saya tidak memiliki kapasitas untuk bisa mengetik dan juga memandang sisi belakang monitor dimana kabel-kabel berada. Kalau saya ingin melihat sisi belakang monitor maka saya harus bergerak dan pindah ke belakang. Tapi apakah yang saya amati di sisi depan dan sisi belakang ini dua benda yang berbeda? Kita sudah tahu kalau jawabannya tidak. Saya melihat layar monitor atau sisi belakang monitor maka sebenarnya saya sedang mengamati monitor, hanya saja sudut pandang pengamatan sayalah yang berbeda.

Minggu kemarin, saya sangat membutuhkan sudut pandang lain akan jalan yang akan saya pilih untuk sedikit waktu di depan. Saya membutuhkan pandangan dan pendapat rekan-rekan lain mengenai hal yang sedang saya gumulkan. Keputusan tetap ada di tangan saya, tapi saya juga membutuhkan kejernihan dan pemikiran yang lebih tajam sebelum mengambil keputusan. Pertimbangan, doa dan nasihat akan sangat menolong saya mengambil keputusan. Jujur, banyak yang bilang kalau saya sedikit nekat dengan apa yang menjadi keputusan saya. Masukan yang mendukung dan yang menasihati supaya saya menghindar adalah masukan yang berarti dan membuat pertimbangan saya semakin mantap.

Mbak Dina, teman yang baik yang selalu mendengarkan saya, sebentar nanti pasti akan selalu hadir dalam bayangan untuk dijadikan teman share dalam banyak hal. Nasihat Pak Tunggul, sangat menolong saya. Ketika beliau menyuruh mempertimbangkan hal-hal yang terburuk dari keputusan saya. Pak Tunggul mengatakan jangan sekali-kali membayangkan yang baik2 saja dari keputusan yang diambil, karena kalau yang terjadi tidak seperti yang diharapkan akan sangat mengecewakan. Nasihat ini sangat menolong saya, ketika saya membuat list hal-hal yang terburuk yang mungkin saya alami dan jalani. Memandang urutan hal-hal buruk di kertas yang sudah penuh dioret-oret saat itu, secara logika saya akan menghindari kesempatan ini. Hanya doa yang menyiapkan hati untuk siap menerima yang terburuk yang bisa saya perhitungkan. Ketika saya berkata saya siap, rasanya beban pergumulan sudah menguap. Yang akan terjadi yang lebih baik dari yang terburuk yang sudah dilist itu akan menjadi bonus dalam hidup kedepan ini. Sekalipun tidak ada bonus, saya siap mengucap syukur untuk kesempatan ini, dan bonus-bonus yang saya terima akan memperindah dan membuat perjalanan ini menjadi suatu yang akan selalu saya syukuri.

Dukungan doa-doa dari teman-teman juma-cyber, kedua orang tua, adik-adikku dan juga Pdt. Eki menjadikan hati saya semakin teguh dengan keputusan ini. Apapun yang akan menjadi keputusan ITHB mengenai permohonan cutiku itu, saya sudah siap. Bahkan hasil keputusan yang paling buruk juga saya sudah bisa menerimanya. Dukungan doa dan nasihat teman-teman membuat saya mampu memandang pergumulan ini menjadi lebih objektif, bukan hanya terpaku pada sudut pandang saya sendiri. Doa membuat saya bisa naik lebih tinggi dan memandang persoalan ini dari atas sehingga saya dapat memandang lebih luas, tidak hanya salah satu sisi tetapi banyak sisi.

Saya tahu, bahwa masa depan sungguh ada dan harapanku tidak akan sia-sia. Hati yang siap tidak cukup untuk melalui satu tahun ke depan. Kekuatan yang dari padaNya, menjadi kekuatan dalam hidup saya akan menolong saya melalui setahun ke depan.

Saturday, December 10, 2005

NATAL

HARI INI PERMATA BANDUNG PUSAT MERAYAKAN NATAL...

Tuesday, December 06, 2005

Dalam Tinggal Tenang Terletak Kekuatan

Senin tadi, Pak Sam membagikan hasil pengajuan jabatan fungsional dosen, yang diurus awal tahun ini. Jujur, hasilnya sangat membuat aku sedih..habis nilaiku sudah 183 tetapi diakui hanya 100. Jujur, aku sedih banget. Ketika Pak Joko Siswanto ke ruanganku, dan bilang selamat karena sudah keluar surat dari dikti untuk jabatan dosen, aku hanya senyum dan menunjukkan hasil penilaian yang kuperoleh. Pak Joko liat hasilnya, dan bilang saying sekali ya Nom…seharusnya bisa di hitung 150. Aku hanya senyum dan bilang, mungkin memang aku enggak cocok jadi dosen Pak. Siapa tahu Tuhan menginginkan aku bukan jadi dosen . Mulailah Pak joko menjelaskan betapa lebih baik perempuan jadi dosen saja.

Dalam diam, aku hanya berdoa..Tuhan tolong aku menerima hasilku teriakku dalam hati. Aku malas menceritakannya kepada teman yang lain. Soale apapun yang dikatakan orang lain, aku tahu banget bahwa aku sendiri harus belajar memulihkan keadaanku. Aku sebenarnya selalu butuh teman curhat, tapi aku sadar aku harus belajar menjadikan Tuhan tempat curhat yang terbaik dan paling TOP dalam hidup ini.

Aku hanya diam, diam dan mencoba melihat sisi baik dalam masalah ini. Aku tahu, bahwa ini hanya hal kecil yang akan aku kenang dimasa yang akan datang. Pulang kerja, aku putuskan jalan2 ke Kings, aku senang banget karena aku ketemu adik PAku Marlin Pinem, sudah lebih dua tahun kami gak ketemu, dia jarang banget ke GBKP dan aku kehilangan kontak dengannya. Senangnya ketemu Marlin, rasanya tahun ini akan berakhir dan semakin bermakna karena bisa ketemu Marlin. Kemudian ketika liat2 buku di Book and Gift, Desi adik PAku waktu di STT menelpon dan menceritakan betapa stressnya dia dengan kerjaannya. Desi saat ini kerja di Pakan Baru. Tuhan mempertemukan aku dengan adik2 yang pernah aku PA-kan rasanya mengingatkan aku bahwa Tuhan masih menyertai aku.

Pulang ke rumah, aku ingin sekali menyelami apa yang Tuhan ingin aku pelajari dari penilaianku yang sangat menyedihkan itu. Aku hanya ingin mendengarkan Tuhan. Aku berdiam, dan berdiam di kamar dan ingin sekali rasanya menjadi orang yang disiplin dan tetap semangat dan kebahagiaanku tidak diambil dariku.

Tadi pagi, bangun jam 6.00, aku mendengar suara induk ayam dan anak ayam di luar rumah. Aku berpikir, kenapa selama ini aku tidak pernah jeli mendengar suara ayam-ayam itu. Aku tahu, ibu yang dulu mencuci di rumah kami, suaminya suka banget memelihara ayam. Dan aku lebih sering pusing dan sebel ketika di depan rumah kami berserakan kotoran ayam. Tapi tadi pagi, aku merasa betapa suara keributan ayam itu menjadi berbeda. Ada pesan yang dia sampaikan ke aku, dan betapa hari ini indah..dan aku tidak mau hari kemarin membuat hari ini menjadi buruk. Tetapi bukan berarti aku melupakan begitu saja, tidak…aku tetap akan mengambil nilai yang positif dari kejadian itu.

Aku berdoa dan saat teduh. Rasanya senang banget dan aku bahagia banget bisa mengalami kejadian semalam. Aku bersyukur bisa mendapat nilai 100 dari nilai 183 yang aku punyai. Tidak banyak yang akan mengalami seperti itu, sehingga itu menjadi sesuatu yang sangat patut aku syukuri. Itu suatu saat akan sangat membanggakan, karena bukankah hidup ini kebanggaannya adalah kesukaran dan penderitaan. Penilaian itu akan mengubah kehidupanku, karena ketika aku berdoa untuk mengasihiNya lebih dalam lagi, bukankah ini sedang dibuat supaya aku mengasihi-Nya lebih dalam lagi.

Kebahagianku kembali segar setelah diganggu oleh riak penilaian jabatan fungsional dosen itu. Aku ingin sekali bisa menjawab setiap pertanyaan akan hidup dengan lebih melihat kepada Dia yang menjadikan aku. Kemarin aku masih bertanya-tanya, tapi hari ini aku mendapatkan jawaban.

Aku menyadari aku bukan siapa-siapa, dan aku bersyukur banget dengan penilaianku. Untuk ucapan syukur itu, bukankah seharusnya dan sewajarnya aku menggunakan waktu lebih baik, melakukan pekerjaan lebih sungguh-sungguh, dan memandang orang lain lebih penting…karena aku bukan apa-apa.

Aku ingin selalu mencari kedalaman makna hidup dalam diam..karena dalam tinggal diam dan tenanglah terletak kekuatanku.

Monday, December 05, 2005

Mempertanyakan Hidup

Mempertanyakan hidup ini untuk apa? Sampai kapan?
Hidup ini pasti tidak ditentukan oleh kuantitas, mungkin kalau umur panjang...bisa mencapai 70 atau 80 tahun. Tapi sesungguhnya kita hidup berapa lama? BUkankah itu yang penting! Bisa saja hidup sudah 50 tahun, namun sesungguhnya hidup yang benar2 hidup dan berarti hanya selama 5 tahun. Hidup itu bukan hanya perguliran waktu yang selalu berakhir di 31 desember untuk menyatakan satu tahun sudah berakhir. Hidup itu adalah hidup...benar2 kita hidupi dan berarti.
Jadi wajar sekali, kalau hidup ini selalu dipertanyakan kan?

Jangan2 orang yang tidak pernah mempertanyakan hidup...justru perlu dipertanyakan bukan? Tetapi aku suka pusing sendiri dan ingin berdiam diri saja..ketika pertanyaan tentang hidup muncul di kepala. Kadang ingin menjalani hari seperti biasa dan semua akan mengalir seperti air sungai yang pasti ada tujuannya. Tapi apakah hidup benar2 bisa mengalir seperti aliran sungai itu, tanpa dipikiri...aku tidak tahu, dan aku jadi makin pusing saja.

KEmarin, aku sudah selesai ujian...aku bersorak gembiran dan ingin bersenang-senang. Tapi kenapa, belum juga dua hari rasanya sudah membosankan dan aku bertanya, apakah pekerjaan yang aku lakukan dan jalani saat ini memang benar2 yang terbaik untukku... Aku belum pernah bekerja di tempat lain dan bisa membandingkan dan mengambil keputusan bahwa pekerjaan saat ini adalah yang terbaik untukku. Aku juga bngung, ketika muncul pikiran..apakah semua harus dibandingkan supaya aku bisa mengambil keputusan yang terbaik. Bukankah kalau aku yakini bahwa ini yang terbaik, aku bisa menjalaninya dan melakukan segala sesuatu sebaik2nya.

Yang pasti aku bingung....dan ingin rasanya berdiam aja di rumah selesai kerja, siapa tahu nanti mendapat pencerahan. Tenggelam di balik buku ternyata membuat pikiran2 abstrak ini perlu semakin dipagari. Aku harus bisa membatasinya dan belajar lebih sederhana.

Hidup...selalu dipertanyakan, dulu juga, sekarang juga...mungkin pada waktu yang akan datang, aku pertanyakan juga. Mungkin ini akan membuat hidup ini semakin tajam.. Dan gak perlu berumur 80 tahun untuk benar2 hidupkan? MEngapa enggak hidup yang sehari lepas sehari ini aku jalani dengan kualitas hidup yang kekal. Aku ingin sekali, tapi aku harus belajar banyak...terutama mengalahkan diriku sendiri.

Sudah Desember...dan tahun ini akan berlalu


Thursday, December 01, 2005

Penat

Saat ini...
sebagian beban terangkat
dengan sisa-sisa yang masih mengikat
Ingin aku benar-benar bebas
Lepas dan bisa terbang jauh

Aku penat dan ingin istirahat
Tidur panjang seharian
Melemaskan otot-otot yang tegang
tenteramlah hatiku,
karena yang sisa akan usai

Semangat...itu yang aku butuhkan
Semangat yang memberi kekuatan
Pengharapan yang selalu menghidupkan
Tapi badanku penat dan ingin istirahat

Monday, November 28, 2005

Pameran Buku

Semua Buku Diskon 50%
Jum'at, 25 November s.d. Sabtu, 3 Desember 2005 Jam 10.00 s.d. 19.00 wib
diadakan di: Perpustakaan Pendidikan Nasional Plasa Gedung A Komplek Depdiknas RI
Jl. Jenderal Sudirman Senayan Jakarta Pusat (samping Pertokoan Ratu Plasa)

Minggu tadi aku sudah kepameran buku ini, dan senang banget dapat 8buku bagus dan harganya diskon 50%. Di pameran ini, aku dapat buku tulisan Leo Tolstoy, dan juga buku terjemahan surat-surat dan pidato Abraham Lincoln. Tinggal nunggu waktu luang aja untuk membaca.

Di jalan Siliwangi Bandung, juga aku baca spanduk Pameran Buku yang dilakukan di Aula Unpar mulai 1 Desember sampai 5 Desember. Yang pameran penerbit Kanisius dengan diskon semua buku 50%. Kayaknya perlu dikunjungi nih...karena penerbit Kanisius juga menerbitkan banyak buku bagus, khususnya tentang psikologi, filsafat dan teologi.

Wednesday, November 23, 2005

Mimpi sore....

Ketika September tadi balik ke rumah, senang banget bisa ketemuan dengan Eki Sibero. Saat ini dia sedang sibuk dengan kerjaannya di BPR Pijerpodi Kekelengen yang pusatnya di Suka Makmur. Kita pernah jadi satu tim ngurusin penentangan illegal logging yang dilakukan oleh member milis permata-gbkp. Saat itu, kita membuat poster dan brosur dan di kirim ke Medan, Eki Sibero yang mengkoordinir pembagiannya di MEdan dan Tanah Karo. Bang Dede yang mendesain posternya dan aku yang mengumpulkan dana untuk kegiatan ini.

Ketika ketemu Eki Sibero ini, kita membicarakan banyak tentang hutan di tanah Karo dan juga mengenai GBKP. Saat itu aku memberikan pendapat, kenapa di tanah Karo tidak didirikan sekolah teologia yang bisa membuka sekolah sore-malam dan undang aka pertua dan diaken yang merupakan kaum awam untuk sekolah dan menambah wawasannya akan teologia dan perkembangan gereja. Dan mengenai pengajar, bukannya di kantor moderamen itu banyak orang2 yang sudah berpendidikan tinggi (S2, S3) yang bisa mengajar dan tidak mengganggu pekerjaannya, tih ngajarnya malam. Atau kuliah Alkitab yang D1 atau D2 atau D3, mungkin ini akan mengubah banyak di GBKP ini, karena pertua dan diaken juga belajar sungguh2 akan kebenaran firman Tuhan.

Saat itu Eki Sibero cerita, kalau sudah ada ITAS yang juga sebenarnya bisa dimaksimalkan oleh GBKP. Tapi ternyata, ITAS tidak sebagus sekolah yang ada di JAwa. PErlu juga mahasiswa ini melihat daerah lain dan bertemu orang yang lebih beragam dan ini akan menolong dia dalam perkembangannya dan wawasannya. Mungkin ada benernya pikirku, sekolah di JAwa setelah lulus kembali ke kuta kemulihen.

Tapi hari ini setelah membaca dan meringkas buku Immanuel Kant, aku sedikit terkejut melihat kehidupan Immanuel Kant yang dikatakan tidak pernah meninggalkan kotanya. Tetapi pemikiran sosok yang tidak pernah pergi ke tempat2 jauh dari tempat kelahirannya ini telah mempengaruhi dunia sampai hari ini. Apa yang menjadikan Kant seperti ini? tidakkah mungkin kalau di tanah Karo ada sekolah teologia akan melahirkan orang-orang yang bisa menjadi berpengaruh untuk GBKP? tidak harus ke Jawa kan?

Aku pikir yang dibutuhkan bukan melihat tempat lain, tetapi kalau mahasiswanya rajin membaca dan disediakan buku2 yang banyak dan pengajar2 yang baik maka akan melahirkan orang2 yang kompeten dalam pemikiran dan juga pemahaman akan kebenaran Firman Tuhan. Bukankah dulu orang-orang yang tinggal di biara melahirkan banyak pemikiran yang mempengaruhi zaman ini. Kita hanya membutuhkan fasilitas yang terbaik, STTB bukunya di perpustakaan ada 120 ribu lebih loh..., dan manusia yang juga baik? hanya itu kan kuncinya.

Aku pikir, tidak sulit untuk mendirikan satu sekolah di Kabanjahe untuk meningkatkan kemampuan pelayan-pelayan yang ada di GBKP ini. Pengajar mungkin sudah banyak di Kantor MOderamen yang siap dan tinggal mempersiapkan diri dengan lebih baik. Mengenai buku-buku dan mendirikan perpustakaan di Kabanjahe, bukankah GBKP yang ada bisa memberikan sumbangan untuk pengadaan ini? Aku pikir, kalau ada yang mau memulai pasti bisalah kalau untuk sekolah yang bertujuan untuk kebaikan semua. Tapi itu hanya pemikiran di sore hari seperti ini, dan kalau Tuhan menginginkan seperti itu, pasti tidak ada yang mampu menghalanginya bukan? Semua ada waktunya, dan semoga mimpi ini akan menjadi kenyataan, yaitu GBKP membuka sekolah teologia di Kabanjahe untuk meningkatkan kemampuan pertua-diaken yang menjadi pelayan-pelayan di GBKP ini.

Monday, November 21, 2005

Hanya Mengucap Syukur

Kembali keputaran hari sehingga titik awal itu sepertinya datang lagi. Suatu titik yang sudah dimulai tetapi ketika waktu bergulir, dia selalu datang dalam rupa yang berbeda. Hari ini aku hampir melupakan kalau titik awal itu sedang melintasi perputaran hidup. Ingin aku pegang sebelum benar-benar berakhir hari ini, sehingga titik itu sudah melaju lagi dan aku melewatkan momen-momen yang sama seperti biasanya tetapi aku coba berusaha membuatnya berbeda.

Titik awal yang setiap tahun akan melintas dalam putaran kehidupan yang semakin melaju dengan cepat. Membuat masa berganti dan musim juga berubah. Kadang ada tawa yang lebar dengan hati yang penuh sukacita, kadang datang musim dingin dengan hati yang beku dan tidak mampu dicairkan oleh air mata. Kadang datang hari-hari panjang yang monoton dan sepertinya terperangkap dalam belenggu rutinitas. Kadang tiba-tiba muncul saat-saat yang mengubah banyak hal seperti suatu momentum yang tidak bisa dibendung.

Titik awal itu saat ini sedang berhenti dan mendampingi aku dalam semua suasana hari ini. Sebentar lagi akan berakhir, tapi kucoba meraih dan menggenggam spiritnya sebelum hari ini usai. Yah..itu yang paling penting, mendapatkan nilai dari kehidupan, walaupun sebenarnya momen seperti ini akan datang lagi dan datang lagi dan akan berhenti ketika aku menutup usiaku. Tapi yang paling penting sehingga setiap saat-saat dia muncul menjadi hari yang paling indah diantara hari indah ini, harus dilukiskan dalam kanvas kehidupan ini.

Menatap dan duduk berdiam dikaki yang menjadikan aku, saat yang paling tepat pada hari ini. Mendengarkan rencanaNya melalui hati nuraniku. Mengagungkan seluruh kebesaranNya melalui setiap kata dan bunyi yang diteriakkan hari melalui kehangatan mentari dan lembutnya angin yang menyapa kulitku. Aku ingin mendengarkan suaraNya itu yang terpenting, sehingga kehendakNya juga akan menjadi kehendakku.

Ketika titik awal dalam lingkaran hidup ini lewat, adalah saat yang tepat untuk menoleh ke belakang yaitu lintasan yang sudah dilalui. Terlihat warna-warna kehidupan, warna yang berbeda seperti guratan-guratan yang tidak jelas dan bahkan karena campuran yang tidak proporsional dalam warna yang tergores membuat warna itu begitu sulit dijelaskan. Tapi menoleh ke belakang ini hanya melahirkan senyum di bibir dan ucapan syukur dari hati yang terdalam.

Kucoba juga melihat ke kedalaman hati, apa gerangan yang ada tinggal disana. Nyanyian jiwa menggema di dalam hati seperti simfoni indah dengan syair harapan akan hidup yang semakin indah. Harapan semakin besar dan ini memompa semangat menjadi besar juga. Mimpi-mimpi yang semakin menumpuk dan hanya menunggu waktu untuk diwujudkan olehNya. Ingin aku simpan di sudut hati yang paling tertutup akan mimpi-mimpi itu, biarlah mimpi itu aku saja yang menikmatinya. Sampai suatu saat dia akan menjadi nyata dan aku bisa membagi kepada yang lain. Mimpi adalah bagianku dan Tuhan tetapi bukankah perwujudannya harus menjadi bagian semuanya? Aku hanya perlu mulai beranjak menuju setiap impian yang sudah Dia berikan dalam hatiku, walaupun beranjak pelan..yang penting ada pergerakan bukan?


Apakah yang bisa membuat tidak mengucap syukur untuk momen yang indah ini? Aku hanya mampu mengucap syukur akan kebesaranNya dan Dia ingin aku seperti-NYa, seseorang yang sangat kecil dan tidak berarti ini. Aku hanya mampu mengucap syukur dan tetap belajar rendah hati, karena aku bukan siapa-siapa tanpa-NYA.







Friday, November 18, 2005

NdCharo, Buku & Artikel

Beberapa hari ini kepikir untuk menambahkan blog yang lain yang lebih serius dibandingkan "Mewarnai Perjalanan Hidup". Blog ini kemarin ditambahkan dengan nama "NdCharo, Buku & Artikel".
NdCharo adalah panggilan untukku karena aku beru Karo Sinulingga. Sebagai orang batak Karo dengan marga (beru) Sinulingga, sebenarnya kami punya panggilan khusus "Corah". Tapi lebih ingin sedikit lebih luas memakai Nd Karo dari pada Corah.

Buku, karena ingin rasanya membuat ringkasan buku yang sudah selesai dibaca. Jadi lumayan juga nanti bisa mengingat sedikit dari buku yang dibaca. Sebenarnya aku jarang sekali menggarisi buku-buku yang aku punya, ketika membaca buku, aku menyediakan kertas dan pensil di dekatku dan setiap ada kalimat atau kutipan yang menurutku bagus, biasanya aku catat dan setelah buku selesai diakhirnya aku akan perjelas kutipan dan catatan itu sumbernya buku yang mana.

Sejak tahun 2002, aku mulai serius dengan buku-bukuku. Sebelumnya sering sekali aku meminjamkannya dan tidak kembali. Tapi sejak tahun 2002, aku mulai membuat perpustakaan sendiri di rumah dan ada satu lemari buku yang saat ini mungkin sudah berisi hampir 300 buah buku. Buku ini aku labelin dan nomerin dengan kode Axxx dan Bxxx. A aku berikan untuk kategori buku umum, rohani, novel, teologia, dll. Kategori B aku berikan untuk buku-buku bidang kompetensiku seperti buku2 IT dan buku2 telekomunikasi, diktat kuliah, jurnal-jurnal Elektro, dll. Di badan buku aku tempelin identitasnya, dan sebuah buku catatan aku memasukkan data-data buku dengan id-nya. Misal kode A001 ini menunjuk buku apa dengan data pengarang, judul buku, penerbit dan tahun penyetakannya. Dengan data seperti ini, aku masih bisa mengecek buku apa saja yang tidak ditempat dan menelusuri kembali siapa yang pinjam.

Artikel, mulai sekarang ingin lebih serius dengan pengembangan diri di kompetensiku sendiri. Jujur selama ini aku lebih banyak mengembangkan soft skill, sedangkan kembali ke hard skill ku kali yah. Sebagai dosen, aku mencoba menulis bukan hanya apa yang ada di dalam pikiran, tetapi juga ingin serius penelitian dan menulis artikel untuk pengembangan diri. Melalui blog yang baru ini, ingin rasanya memposting artikel tersebut. Tapi artikel disini tidak hanya dibatasi pada bidang Telekomunikasi atau Jaringan Informasi tentunya. Ingin juga tetap memosting artikel-artikel yang diluar bidang ini, dan senangnya kalau bisa membuat artikel yang bisa memotivasi, atau artikel yang berhubungan dengan iman kepercayaanku. Jadi boleh dibilang artikel yang ditulis adalah artikel yang menjadi pemikiran dan mewarnai perjalanan hidupku.

Wednesday, November 16, 2005

Sebelum Hari ini Usai

Sudah kelupaan hari jadi sepupu, dan dia ogah terima ucapan selamat.."telat tau"..katanya.

Tapi sebelum besok tiba dan terlambat juga, maka ingin mengucapkan sekali lagi "Selamat Ulang Tahun Ivan".
Tidak terlewatkan tadi makan siang dengan teman-teman kantor di Warung Steak, yang terdapat di jalan Lombok. Hampir semua ikutan, dan yang gak ikut bungkus dua (n Tamsir dan P'Wahyu). Senangnya bisa ngumpul semua, ada Rini, Leni, Natalia, Sona, Natalia, Vera, Helen, Sian Lee, Sonya, MErry, Dina, Mara, Nomi, P'Eddy, P'Edgar, dan Ivan.

Satu yang paling menarik bagi kita-kita saat makan siang tadi adalah, melihat yang makan siang banyak sekali anak SD, anak SD sekarang makan siang bukan di kantin lagi ya? tapi di steak atau kafe? HERAN juga.... tapi mungkin bahas anak2 ini, disekempatan lain saja kali yah. Lebih baik bahas Ultah dan harapan2 Ivan saja..pisss Van.

Ivan, dosen lulusan IF ITB dan sedang study S2 di tempat yang sama. Sudah seminggu yang lalu mengumumkan akan mengajak makan siang pada hari ulang tahunnya. Kkatanya ini adalah yang terakhir dia mentraktir makan ulang tahun sebagai seorang single. Semoga yang kamu imani tercapai Van. Hari ini, aku kuliah pagi sampai jam 12.30 di STTB..maka kebaikannya mengingatkan aku dengan menelpon, untuk menanyakan sudah dimana aku jam 12.30 tadi. Sampai di ITHB, bareng ke Warung Steak (tumben dia baik ngingat aku kan ?), disana sebagian teman2 sudah menyelesaikan makannya.

Van..tetap semangat dalam bekerja dan belajar ya, juga dalam hari-hari ulang tahun ini. Umur bertambah tua itu satu kepastian. Menjadi pribadi yang dewasa itu selalu pilihan hidup dari seharike sehari. Tetap semangat mengajar anak sekolah minggumu. Juga semangatmu untuk menciptakan keakraban dengan teman2 sesama di ITHB bisa terwujud. Walaupun aku gak bisa ikutan nonton dengan kalian2, tapi aku tetap mendukung kebersamaan kita, tapi kalau outing aku pasti ikut kok :)
Ok..teman2 tetap jaga keakraban kita yah....

Saturday, November 12, 2005

Akhirnya kalah juga

Kondisi yang tidak fit beberapa hari belakangan ini, akhirnya tidak pulih juga tanpa istirahat yang lumayan dan obat yang mesti diminum. Kepala pusing dan badan demam membuat tidak mungkin beraktivitas dan cukup bersyukur dengan berbaring di tempat tidur. Lama-lama berbaring, pegel juga yah...rasanya semua sendi-sendiku kaku dan capek.
Thx God, sebentar lagi pasti pulih total dan bisa beraktivitass seperti biasanya lagi.

Tuesday, November 08, 2005

Perkembangan Fisik Dewasa Awal

Musim hujan sudah mewarnai penghujung tahun ini. Kemarin kena hujan sedikit rasanya langsung gak enak badan. Beberapa minggu belakangan ini aku sedang mempelajari pemkembangan psikologi untuk dewasa awal. Aku tertarik membatasi pencarian informasi pada dewasa awal karena saat ini aku berada pada tahap ini. Jadi ingin mendapat dua keuntungan sekaligus, yaitu mendapat informasi yang banyak tentang dewasa awal dan kedua adalah semakin mengenali diri dalam proses perkembangannya, baik dalam hal pisik, kognitif, sosial, moral, iman dan bagaimana pembelajaran yang baik pada tahap ini.

Karena berhubungan dengan musim hujan begini, ingin rasanya mencoba mengaitkan setitik pengetahuan yang di dapat tentang keadaan fisik orang dewasa awal dengan kesehatannya. Dewasa awal ini ada yang mengatakan mulai umur 18 tahun sampai 40 tahun, tapi ada referensi lain yang mengatakan mulai 20-40 tahun. Masa dewasa awal yang merupakan kelanjutan masa remaja yang sibuk mencari jati diri kini sudah lebih stabil dan mulai sibuk dalam penempatan dirinya ditengah-tengah masyarakat. Secara phisik dewasa awal sudah selesai dalam perkembangannya, tetapi kemampuan pisiknya semakin meningkat pada masa ini. Atlet lari memiliki prestasi paling baik pada masa dewasa awal. Juga hampir semua olahragawan berprestasi terbaik pada masa ini, karena kondisi kemampuan pisik paling puncak adalah tahun-tahun sebelum mencapai usia 30an.

Pada puncak kemampuan fisik ini, tubuh cepat memulihkan dirinya ketika mengalami cedera atau kelelahan. Tubuh memiliki kemampuan yang lebih kuat, dan terkadang jauh dari kata letih. KEmampuan fisik yang maksimal ini akan sangat disayangkan kalau tidak digunakan tetapi sebaliknya kita bermalas-malas tanpa mengerjakan apapun. Fisik yang lelah akan segera memulihkan keadaannya, tetapi ada batas-batas yang harus diperhatikan. Fisik yang terus dipaksa beraktivitas mungkin akan melewati batas pemulihannya bisa mengakibatkan sakit pada masa penghujung masa dewasa awal ini atau pada masa dewasa madya (40-60thn).

Selain merupakan puncak kemampuan fisik, pada dewasa awal juga mulai terjadi penurunan kemampuan pisik. Kalau sudah terjadi penurunan kemampuan fisik dalam beraktivitas maka kita perlu memperhatikan supaya bisa tetap memiliki tubuh yang sehat. Makanan yang sehat dan bergizi serta olah raga yang teratur akan membantu menjaga stamina tubuh. Porsi makanan yang diperlukan tubuh mada masa ini sebenarnya tidak sebanyak makanan yang diperlukan tubuh pada masa remaja. Porsinya seharusnya semakin berkurang, tetapi ketika orang-orang dewasa awal sudah mampu mandiri dan mampu membeli makanan yang diinginkannya, maka hal inilah yang menyebabkan masa dewasa awal sering bermasalah dengan berat badan. Sehingga pada usia ini diet adalah topik yang hangat dan menarik.

Tubuh kita adalah dokter yang paling baik dalam memperbaiki dan mengobati dirinya. Selama memasuki dewasa awal ini, saya merasa selalu memiliki kondisi tubuh yang fit dengan semua aktivitas dan sering dengan tidur yang kurang. Kalau mengalami sakit, paling flu atau demam sedikit dan sering sekali istirahat yang cukup dan makan yang bergizi dan cukup akan mengembalikan stamina tubuh. Tetapi ketika kemarin terkena hujan sedikit, dan langsung rasanya enggak enak badan saya berpikir, mungkin kondisi fisik sudah menurun. Hal ini salah satu untuk mengenali diri, dan mengatur aktivitas yang benar untuk menjaga kebaikan diri sendiri juga.

Ini sebagian kecil yang sudah saya ketahui mengenai keadaan fisik dan senangnya bisa dibuat untuk mengenali diri sendiri dalam menjaga kesehatan dan memahami orang lain. Bersyukur juga rasanya selama ini bisa memanfaatkan kekuatan fisik seoptimum mungkin dan sekalipun nanti sudah tidak bisa berajtivitas sebanyak sekarang pasti yang keluar dari hati yang terdalam adalah ucapan syukur dan cukup memusatkan diri pada aktivitas sesuai dengan masanya.

jadi kalau masih mampu secara fisik untuk bisa melakukan banyak aktivitas, tetaplah semangat dan lakukan seoptimumnya tetapi tentu saja tetap diperhatikan jangan sampai melewati batas yang bisa mengakibatkan efeknya nanti terasa pada waktu2 mendatang. Tetapi akan sangat disayangkan apabila kita memiliki kemampuan fisik yang maksimum untuk melakukan banyak hal tetapi kita tidak melakukan apapun, mungkin suatu saat kita akan menyesal dan ketika kita ingin melakukan banyak kegiatan tetapi keadaan fisik kita sudah tidak mendukung.

So...tetap semangat, lalukan hal-hal yang positif dan perhatikan kesehatan.

Thursday, November 03, 2005

Selamat Idul Fitri 1426 H

Suasana Idul Fitri sudah terasa sejak malam tadi, dan sampai sore ini keceriaannya masih semarak di jalan menuju rumah kami. Hmm..tetangga- tetangga yang merayakan hari lebaran ini terlihat penuh semangat dan keceriaan. Saya mengucapkan selamat idul fitri untuk semua yang merayakannya, dan semoga pada hari yang fitri ini, bangsa Indonesia bisa memasuki hari depan yang lebih baik. Rakyat kecil semakin diperhatikan dan kehidupan bangsa yang semakin meningkat kesejahteraannya.

Wednesday, November 02, 2005

Kehidupan Spiritualitas

APA YANG SAYA KETAHUI TENTANG SPIRITUALITAS
Oleh : Nomi Sinulingga

Spiritualitas adalah kehidupan kerohanian orang percaya. Orang yang sudah menerima Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan juruselamatnya secara pribadi harus bertumbuh dalam iman dan berubah kehidupannya dari kehidupan yang lama menjadi kehidupan yang baru. Kehidupan yang baru ini tentunya mengalami proses dalam perubahannya. Untuk memiliki kehidupan spiritualitas yang sehat dan baik maka kehidupan orang-orang percaya tidak boleh lepas dari pembacaan Alkitab dan doa. Kita mengetahui kehendak Allah melalui pembacaan firman Tuhan untuk mengarahkan kehidupan kita. Melalui doa kita berkomunikasi dan mengucapkan syukur, dan segala sesuatu yang ada di dalam hati kita kepada Allah. Allah sangat merindukan orang-orang percaya memiliki kehidupan doa yang sungguh-sungguh.


Spiritualitas itu tidak hanya berhenti di hal-hal yang rohani seperti berdoa, membaca firman Tuhan dan beriman kepada Allah. Tetapi kehidupan orang-orang yang bertumbuh secara rohani akan menunjukkan buah-buahnya yang bias dilihat orang lain dalam hidupnya. Kehidupan yang berbuah dan menjadi berkat dimana saja adalah satu sisi yang menunjukkan kehidupan spiritual. Spiritualitas itu menyeluruh dan tidak terbatas dalam kehidupan, tetapi akan mewarnai seluruh hidup mulai dari pola pikir, bersikap dan berkata-kata.

Spiritualitas akan menuntut kehidupan yang berdisiplin dalam hal doa, pembacaan firman Tuhan dan menjadi pelaku firman Tuhan. Spiritual juga mengarahkan kehidupan yang memiliki sikap dan nilai-nilai moral yang baik. Orang percaya bisa bertumbuh dalam hal spiritualitas hanyalah karena pimpinan Roh Kudus dan mau memaksa diri dalam disiplin menjadi pelaku firman Tuhan. Menerima pimpinan Roh Kudus dan belajar bergantung sepenuhnya pada Tuhan dalam hidup ini akan membuat orang percaya bukan menjadi seperti orang-orang dunia tetapi berbeda dan mampu hidup kudus ditengah-tengah dunia yang menuju kebinasaan ini.

Saya menyadari spiritualitas itu bukan berarti hanya tahu firman Tuhan, dimana Firman Tuhan dan ajaran kebenaran itu berhenti menjadi pengetahuan belaka. Tetapi spiritualitas adalah memiliki pengetahuan mengenai Allah dan menghidupi ajaran kebenaranNya itu dalam kehidupan sehari-hari dengan pertolongan Roh Kudus.

Monday, October 31, 2005

Jogya

Malioboro di malam hari


Aktivitas sekitar Prambanan


Foto-foto KP Rayonisasi di Yogya..

Wednesday, October 26, 2005

Kuasa dosa kayak hukum grafitasi

Semua benda yang dilempar ke atas akan kembali ke bumi. Tidak ada benda dipermukaan bumi yang tidak ditarik oleh bumi. Kita mengenal bahwa gaya yang menarik benda-benda ke bumi ini adalah gaya grafitasi. Grafitasi membuat semua benda mati tertib dan teratur terletak melekat di bumi ini. Manusia mampu berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain dengan usaha melawan grafitasi ini. Salah satu penemuan yang menakjubkan adalah pesawat terbang yang mampu menjauh dari bumi dan melawan gaya grafitasi untuk terbang di udara bahkan jauh melampaui burung yang memang naturnya bisa terbang. Grafitasi adalah hukum alam yang tidak bisa kita hilangkan.

Dalam diri manusia ada juga satu hukum yang alami yang sifatnya seperti gaya grafitasi, selalu mencoba menarik manusia ke satu sisi bentuk kehidupan yang mungkin ingin dihindari. Manusia yang hidup sepertinya selalu ditarik oleh keangkuhan hidup. Ingin rendah hati dan mengasihi orang-orang tetapi keegoisan dan kesombongan sepertinya menarik manusia dan selalu cenderung lebih mudah egois dari pada murah hati. Seperti gaya grafitasi yang tidak bisa kita hilangkan, maka gaya tarik keinginan tubuh dan hati yang negatif seperti itu juga tidak mampu dihilangkan oleh manusia.

Manusia melalui pikiran dan hatinya selalu lebih fokus pada dirinya dibanding orang-orang sekitarnya. MAnusia lebih mudah berkata-kata yang menyenangkan hatinya dari pada berkata-kata memotivasi orang lain. Bahkan sampai mati nanti mungkin musuh yang terus harus dikalahkan adalah diri sendiri bersama dengan nafsu yang ada didalamnya. Kekuatan dari dosa yang telah mengikat manusia inilah yang selalu menarik manusia untuk hidup seperti yang diinginkan dosa. Manusia pasti mengakui kalau dirinya adalah orang yang berdosa. Tidak ada seorangpun yang bebas dari kuasa dosa, dan kekuatan kuasa dosa inilah yang selalu menarik hidup manusia untuk hidup berdosa.

Kita tidak bisa menghilangkan gaya tarik tubuh yang berdosa ini, tetapi kita bisa melawannya. Seperti pesawat terbang yang bisa melawan grafitasi dan terbang bebas kemana dia inginkan tentu dengan sistem yang baik dan prasarana yang mendukung. Manusia juga bisa melawan gaya tarik tubuh dan keinginannya yang berdosa ini. Manusia sendiri tidak mungkin bisa melawan, tetapi orang yang sudah hidup baru dimana manusia lama sudah mati, akan mampu melawan kekuatan-kekuatan lahiriah yang berdosa ini. Kita membutuhkan kuasa yang lebih tinggi masuk dalam hidup kita untuk mematikan kuasa dosa yang ada di dalam tubuh ini. Setelah itu seumur hidup kita harus terus berjuang untuk menghindari kuasa dosa yang masih mengurung kita dalam tubuh jasmani dan dunia yang kita tempati yang juga penuh dosa.

Sekarang sekalipun dosa itu memiliki kuasa seperti grafitasi yang selalu menarik manusia untuk hidup berdosa. Natur tubuh manusia ini memang berdosa dan manusia akan merasa lebih mudah melakukan hal-hal berdosa dibanding hal-hal yang benar. Tetapi manusia baru sudah diberi kuasa untuk melawan kuasa dosa ini, sehingga kita bisa hidup jauh dari dosa. Sehingga kita bisa terbang tinggi di langit yang biru dan bersuka dalam kehidupan yang membahagiakan dan jauh dari beban dosa.

Sekarang kita bisa berkata kalau kita sudah bebas dari kuasa dosa, jatuh dalam dosa masih memungkinkan, tetapi hidup dalam dosa..tidak lah yaauu !!!

Monday, October 24, 2005

Apa yang ditakutkan ?

Hari ini aku bertanya ma diriku, apasih yang aku takutkan? aku membuat list yang paling menakutkan bagiku. Aku pikir-pikir dan kayaknya yang paling menakutkan adalah kematian, aku bertanya pada diriku apakah aku takut mati? Jawaban yang muncul dari hatiku yang paling dalam adalah, aku tidak takut mati. KEmatian tidak menakutkan lagi bagiku dan malah sebenarnya kematian adalah gerbang supaya aku bisa masuk ke surga. Kadang kita mau masuk surga tetapi takut mati, ye..susah neng. Kalau aku matipun saat ini, aku percaya aku pasti masuk surga. Jadi kematian bukan sesuatu yang menakutkan.

Apalagi yang menakutkan bagiku dalam hidup tanyaku lagi? Pekerjaan, study, keuangan, pasangan hidup, sepertinya semuanya tidak menakutkan bagiku jadi mengapa aku sulit untuk tersenyum, dan menjadi mengesalkan bagi orang lain? kayaknya aku harus belajar banyak, kalau sudah tidak ada yang menakutkan mungkin aku lebih baik memperkaya hati dan jiwaku kan? Keuangan selama ini tidak menakutkan bagiku, walaupun dosen gajinya kecil..tapi sering aku takut kalau aku sedang dimanfaatkan oleh orang lain, atau dieksploitasi oleh orang lain. Sekarang kenapa aku berpikiran negatif seperti itu ya? Kalau kematian aja tidak membuat aku takut, mengapa hal kecil "merasa dimanfaatkan orang lain" menakutkan aku?

Jalani hidup dengan langkah ringan, memperkaya hati dan jiwa maka berkat materi akan mengikuti..sekalipun hanya "cukup" tetapi bukankah hidup akan bahagia dan itu tidak bisa dinilai dengan materi.

Minggu ini dengan tidak ada ketakutan aku ingin mengerjakan tugas kuliah dan tugas kantor supaya jumat ini bisa ke jogja dengan teman2. Lumayan juga nih, ditengah2 kesibukan semester ini bisa refreshing bentar.

Friday, October 21, 2005

Bumi, Matahari, Aku

Sudah sore lagi, matahari sebentar lagi akan terbenam di ufuk barat. Kita semua menerima bahwa matahari terbit di timur dan akan tenggelam di barat. Bukankah pengertian ini sepertinya menyiratkan bahwa matahari itu bergerak dari timur ke barat? Padahal kita juga tidak akan menyangkal bahwa sesungguhnya matahari itu diam dan tidak berpindah, tetapi bumi yang kita diami inilah yang berputar pada porosnya sambil mengelilingi matahari.

Setiap kali bumi berotasi sekali maka kita menyebutnya satu hari sudah berlalu yaitu 24 jam. Kemudian apabila bumi ini sudah mengelilingi matahari satu putaran maka kita mengenalnya sebagai satu tahun. Hari ini akan berakhir dan bumi sudah menyelesaikan satu putaran. Tetapi bumi yang berputar dan kita mengenal matahari terbit dan terbenam ternyata membuat umur manusia juga bertambah.

Hari ini akan berakhir, dan umurku bertambah lagi satu hari. Ternyata kehidupan manusia memang tidak bisa disangkal sangat dekat dengan alam, bahkan banyak petunjuk hidup kita tidak bisa dipahami karena alam inilah yang akan memberikan pemahaman sendiri. Tadi pagi aku merasakan kehangatan mentari pagi dan sore ini aku merasakan dinginnya udara karena matahari sore semakin bersembunyi di langit kota bandung ini. Awan-awan yang tebal dan kelabu membuat cahaya mentari sore ini tidak menembus ke bumi dengan cahaya sore yang cerah. Tetapi seperti apapun sore ini, matahari akan tetap terbenam dan umurku akan tetap bertambah satu hari.

Kehidupan ini banyak yang memang tidak kita mengerti, tetapi ketika kita melihat sekitar kita, kebesaran ciptaan semesta ini, mungkin akan sedikit menyingkapkan mengenai hidup manusia. Alam tetap memberikan yang terbaik, sekalipun manusia merusaknya sebenarnya alam akan tetap menjaga keseimbangannya tetapi batas kemampuan alam untuk seimbang sering sekali terlewati dan alampun menjadi rusak, ekosistem rusak dan ini akan mempengaruhi kehidupan manusia juga.

Hari ini, aku ingin mendengarkan matahari sore, merasakan bumi setiap kali aku melangkah memindahkan pijakanku pada dirinya...mungkin aku juga akan bisa merasakan kebesaran tangan penciptaku yang sudah menyediakan seluruh alam ini hanya untuk kebaikan manusia.

Wednesday, October 19, 2005

Bercerita dalam keheningan (Tamat)

Istana pasir yang dibangun sudah selesai. Tian dan Anti berdiri dan menepuk-nepuk tangan untuk melepaskan pasir yang menempel di tangan mereka. Senyum tersungging di bibir keduanya menandakan kepuasan melihat kerjaan mereka membangun istana pasir itu. Mereka duduk mengamati istana itu yang mulai dicium oleh air yang dibawa ombak ke pinggir pantai. Tadi rasanya air pantai sangat jauh dari istana yang mereka bangun tetapi saat ini sudah begitu dekat bahkan sudah menyentuh istana tersebut. Tian dan Anti duduk di atas batu yang permukaannya rata yang dekat ke air pantai. Kaki mereka apabila dijulurkan maka ujung jari kaku akan jatuh di air dan apabila gelombang datang maka air semakin tinggi akan menyapa dan merendam kaki. Sambil duduk di Batu itu keduanya mengamati istana yang mereka bangun megah setengah jam yang lalu mulai roboh, di hempas air yang sampai di istana itu. Tian meninggalkan Anti duduk sendiri di batu itu. Dia menelusuri pantai, berjalan sambil sekali-kali jongkok memungut kerang atau pecahan karang atau batu yang unik yang banyak berserakan di pinggir pantai itu.

Angin laut mempermainkan rambut Anti dan dia menikmatinya. Dia melepas pandangan sejauh-jauhnya sampai garis batas bertemunya langit dan laut. Sapaan ombak di kakinya terasa lembut dan mengalir sampai ke kedalaman hatinya. Langit sangat biru dan tiada awan yang menghalangi cahaya matahari menghangatkan kulitnya. Anti terdiam dan hanya merasakan getaran yang ada di kedalaman hatinya. Tian sengaja meninggalkan Anti karena dia menyadari ada perubahan dalam diri Anti. Tian tidak ingin memaksanya untuk bercerita, tetapi dia tahu bahwa waktunya akan tiba, pasti Anti akan menceritakannya kepadanya. Mereka adalah dua sahabat sejak sepuluh tahun yang lalu. Mereka kuliah bareng dan setelah lulus keduanya tetap bekerja di Jakarta tetapi pada perusahaan yang berbeda. Walaupun tidak sekantor mereka masih kontak2 bahkan sering bertemu dan merencanakan liburan bareng. Persahabat mereka sangat indah dan sangat membangun yang satu dan yang lain.

Sesosok bayangan yang sedang mendiami Anti kembali hadir di pelupuk matanya. Semakin gelap pandangan karena mata dipejamkan maka semakin jelaslah bayangan itu. Anti menutup matanya menikmati bayangan yang sekarang mempermainkan pikirannya. Dia sudah lupa akan lembutnya angin laut yang berbisik di telinganya. Hempasan air yang dibawa gelombang di kakinya juga sudah tidak terasa lagi. Semua begitu tenang dan damai. Anti hanya ingin berbicara dengan bayangan yang hadir dan mendengar suara jiwanya yang semakin hening.

Pria yang baru dikenalnya sangat menawan hatinya. Sapaannya yang penuh keramahan, mata yang memandanga dengan tulus dan sikap yang berkharisma bukan hanya menawan hatinya tetapi juga seperti kehangatan mentari pagi yang mulai mencairkan gunung es hatinya. Sudah dua tahun ini hati Anti sangat beku, dia menutup pintu hatinya rapat-rapat dari semua pria. Hati an pikirannya hanya dia curahkan untuk pekerjaan dan karirnya. Kekecewaannya dalam membangun hubungan kasih dua tahun yang lalu telah menghancurkan kepercayaannya akan kesetiaan seorang laki-laki.

Pria yang baru dikenalnya ini menurutnya sangat berbeda. Matanya memancarkan kesetiaan, tutur sapanya sangat memberi kedamaian dan kesederhanaannya membuat Anti nyaman didekatnya. Anti tidak mengerti mengapa dia memandang pria ini berbeda dan baginya yang paling penting adalah keyakinan hatinya sendiri. Mereka bertemu ketika acara pesta sepupu Anti. Tepatnya sebenarnya mereka dikenalkan. Saat itu bibi Dea, adiknya papa Anti memperkenalkan mereka dan saat itu bibi Dea langsung memuji kalau mereka sebenarnya akan menjadi pasangan yang cocok. "Apalagi keduanya belum punya calon untuk dijadikan pasangan hidup, jadi ada baiknya kalau kalian saling mengenal lebih jauh" kata bibi sambil tersenyum. Saat itu muka Anti langsung memerah dan membelalak memandang bibinya dan bergumam "dasar bibi!" "Aku tinggalkan kalian ngobrol ya" kata bibi sambil berlalu.

"Pesta ini menyenangkan sekali ya...sebenarnya saya tidak mengenal banyak orang disini" kata pria yang bernama Bram itu memulai pembicaraan. Dengan gugup Anti hanya mengangguk dan mulai melemaskan otot2nya dan memasuki suasana pembicaraan dengan sedikit rileks. "Oh..ya, siapa saja yang Anda kenal memangnya di pesta ini?" tanya ANti. "Hanya Dea, kami teman dekat dan dia mengundang aku menghadiri pesta keponakannya ini karena kebetulan aku sedang ada di Jakarta" jawab Bram. "Lusa aku akan kembali ke Medan karena masa trainingku di Jakarta sudah selesai" katanya melanjutkan. Anti hanya tersenyum mendengar penjelasan pria di depannya. Pembicaraan ringan seputar pesta, pekerjaan mengalir dengan lancar diantara mereka berdua. Ketika obrolan sampai mengenai buku, Anti sangat bersemangat. Apalagi sepertinya Bram mengetahui semua buku yang dibahas, jangan-jangan seluruh buku yang ada diperpustakaan pribadi Anti, Bram mengenal judul dan pengarangnya. Itulah awal pertemuan mereka dan setelah itu mereka belum bertemu lagi. Sehingga Anti senang memberi sebutan pada Bram sebagai orang asing yang dekat di hati.

Bram dan Anti sama-sama orang Karo dan secara tutur mereka adalah rimpal. Setelah kembali ke Medan Bram masih menghubungi Anti dan hubungan diantara mereka semakin bertumbuh selama dua bulan ini.

Anti memandang ke langit biru dan merasakan kerinduannya akan Bram yang mungkin sejak awal sudah mencairkan hatinya yang membeku. Seminggu ini yang membingungkan dan membahagiakan Anti adalah ketika Bram memintanya menjadi ibu dari anak-anaknya. karena jarak yang jauh dan waktu yang sulit untuk bertemu saat itu melalui telpon, Bram menyatakan keinginannya dan menyarankan Anti tidak perlu menjawab saat itu. Dia memberikan Anti waktu untuk memikirkannya dengan sungguh-sungguh mengenai hal itu, dan kalau sudah mendapat jawaban yang terbaik dia bisa mengabarinya kapan saja. Bram menegaskan apapun yang menjadi jawaban Anti adalah baik baginya. Hal inilah yang membuat Anti banyak berdiam diri minggu ini. TEman-teman kantornya bingung melihatnya tetapi mereka tidak berani menggangu dan menanyakan perubahan pada dirinya. Anti mempertimbangkan banyak hal, kalau dia menerimanya berarti dia akan meninggalkan pekerjaannya dan mulai memikirkan perjalanan hidup yang baru yang tantangannya juga banyak. Dan masih banyak yang harus dipikirkan oleh Anti karena jarak yang jauh memisahkannya dengan Bram.

Angin yang menyapanya semakin terasa dingin, walaupun terik matahari yang menerpa kult juga mulai terasa menyengat. "Pertemuan pertama itu mungkinkah sudah mempersatukan hati kami" Anti bertanya pada hatinya. Seminggu ini dia hanya bercerita dan berbicara pada keheningan hati dan jiwanya. Tidak seorangpun yang dia bagi mengenai hal-hal yang menjadi pikirannya seminggu ini. "Akulah yang akan menjalaninya, lebih baik aku membicarakannya dengan hati dan jiwaku dalam keheningan saja" katanya pada dirinya.

Anti menoleh ke istana pasir dan kerusakannya sudah sangat hebat. Kemudian datang gelombang yang lebih besar dari sebelumnya dan benar-benar menghancurkan istana pasir itu. Tiada bekas lagi kalau beberapa saat tadi berdiri megah istana pasir di tempat itu. Anti juga menyadari kalau hatinya sudah berubah. Gunung es yang membekukan hati sudah mencair dan tidak tampak lagi jejak-jejak hatinya seperti dua bulan yang lalu. Cinta sudah mengalir ke dalam hatinya yang sudah terbuka. Dan kerinduannya bertemu kekasihnya mulai menenggelamkannya.

Anti berbisik dalam hening, "Angin katakanlah padanya setelah projek ini selesai dan dua purnama lagi aku akan datang padanya dan menerima tawarannya menjadi ibu bagi anak-anaknya".


(Wuhhh...Akhirnya selesai juga cerpennya :) )

Tuesday, October 18, 2005

Emosi dan Pemikiran

Emosi dan logika melekat pada diri setiap orang dan mengalami perkembangan. Mulai dari masa kanak-kanak sampai tua nanti kedua hal ini selalu mewarnai kehidupan manusia. Tetapi sering sekali manusia membuat sedikit kesalahan dalam menerima keduanya. Saya menggunakan kata “sedikit kesalahan” karena saya tidak menemukan kata yang tepat menggantikannya. Semua kita sering membuat sedikit kesalahan, karena kejatuhan manusia ke dalam dosa membuat manusia tidak mampu melakukan apapun dengan 100% benar dalam perkembangannya.

Sebagai mahasiswa teknik dan menggumuli hal-hal yang sistematis membuat banyak mahasiswa lebih berkembang dalam sisi logika dibandingkan dengan perasaan (emosi). Bahkan saya menemukan banyak yang bertumbuh pesat disisi nalar tetapi sangat kerdil di sisi emosi. Emosi yang benar yang dialami seseorang memang sering sulit sekali dijelaskan kepada orang lain sehingga orang lain memahaminya. Tetapi kalau pemikiran-pemikiran, hal ini lebih mudah didiskusikan dengan orang lain. Karena pemikiran setiap orang sekalipun berbeda tetapi ketika mendengar pemikiran orang lain dan kita merasa itu masih logis maka kita bisa menerimanya. Tetapi emosi-emosi sering sekali tidak logis sehingga memahami emosi memang bukan dengan logika tetapi dengan emosi juga.

Emosi itu juga merupakan kebutuhan manusia. Manusia akan lebih berkembang dengan baik apabila dia mengungkapkan emosi yang terjadi dalam hidupnya. Makanya dikatakan “jangan marah sampai matahari terbenam” artinya boleh marah tetapi ada batasnya atau kontrolnya. Semua jenis emosi yang lain harus bisa diungkapkan dengan baik. Saluran emosi dalam diri manusia hanya satu, sehingga kalau emosi yang ditahan akan membuat saluran emosi itu menjadi tersumbat.

Contohnya : kalau kita marah dan kesel pada seseorang dan kita mendiamkannya. Kita menutupi kekesalan kita dan mungkin menghindari orang tersebut. Hal ini bukan suatu tindakan yang tepat, memang sih kalau sedang marah besar dan tidak terkendali kita harus tahan dan menjauhi orang yang sedang menjadi objek kemarahan itu. Karena kita perlu juga meredamnya supaya tidak mengumbar kemarahan dan memperburuk keadaan. Tetapi kalau kemarahan sudah mereda dan kita sudah tidak di puncak emosi maka kita perlu mengungkapkan dengan baik kemarahan atau kekesalan tersebut kepada orang itu. Karena kalau kita terus memendamnya, maka hal ini akan menyumbat saluran emosi yang kita punya. Sehingga suatu saat kalau orang yang kita keselin itu mendapatkan suatu prestasi, kita pun tidak mampu mengungkapkan kegembiraan bersamanya dan tidak bisa mengucapkan “Selamat atas keberhasilan anda”. Emosi positif dan emosi yang negatif itu salurannya satu dalam diri kita J. Tetapi kalau kita menjelaskan bahwa kita kesal kepadanya karena sikapnya yang menyinggung kita, maka suatu saat kita juga mampu menunjukkan emosi yang positif kepada orang tersebut. Bahkan mampu menolong dia dan berempati dengan dia.

Emosi disini adalah emosi yang harus dikontrol dengan pikiran. Walaupun kadang emosi tidak dipahami oleh pikiran, namun pikiran tidak boleh langsung memberi penilaian tidak benar mengenai hal yang tidak mampu dipahami pikiran. Karena hal-hal yang tidak mampu dipahami oleh pikiran belum tentu salah bukan ? Kita juga harus menyadari keterbatasan pemikiran kita. Dan kalau masih tidak kita pahami akan emosi yang terjadi, jangan putuskan itu emosi yang salah. TEtapi kalau logika memahami emosi yang terjadi dan memang salah, maka logika jugalah yang harus berperan mengarahkan emosi itu menjadi emosi yang seharusnya. Emosi yang dikontrol oleh pikiran akan membentuk emosi yang benar.

Emosi itu sangat berkaitan dengan hati, dan pikiran itu sangat berhubungan dengan otak. Hati ada di dada dan otak ada di kepala, ini berarti hati ada di bawah kepala dan menunjukkan bahwa emosi itu harus ada dibawah pikiran.

Saya pernah membaca mengenai korek api. Kenapa tersinggung sedikit, korek api itu langsung menyala? hal ini disebabkan di kepalanya tidak ada otak.

MAri kita bertumbuh secara emosi dan logika :)

Saturday, October 15, 2005

Kekasih

Setiap kali memandang matamu
Serasa aku terdampar di lembutnya awan
Mencintaimu kadang seperti menikmati surga
dan terkadang di neraka

Perjalanan ini begitu panjang
Belokannya kadang membingungkan aku
Bahkan persimpangannya juga sering menyesatkan
Tapi semua jalan itu menuju satu tujuan
Menjalani sisa hidup bersamamu

Hari ini sepertinya aku menggenggam pelangi
Dan ingin aku hadiahkan menjadi mahkota di kepalamu
Mawar-mawar ini tidak pernah cukup wangi
Memperharum cintaku
Seluruh ruang hatiku hanya untukmu

Kekasih...
Aku akan meninggalkan semua kisah yang lain
dan menuju satu tujuan dimana engkau berada
Mau kah engkau meninggalkan semua kisahmu
menantikan aku di ujung perjalanan ini ?
Memulai perjalanan berikutnya bersama..
sampai maut memisahkan kita

(Puisi ini dulu dibuat di cerbung "Kisah Cinta Raja dan Raju" di forum permata)


Thursday, October 13, 2005

Waktu

Terkadang engkau sangat tidak bersahabat
Sulit untuk mengerti apa yang kau inginkan
Terseret langkahku untuk mengikutimu
Ketika semua seakan berjalan dengan lambat
Kadang terengah-engah aku mengejarmu
sehingga bergumam 24 jam sehari kurang

Mungkinkah aku yang salah ?
Sehingga engkau sangat tidak mau berkompromi...
Seperti hari ini,
Letih aku mengikuti derapmu
Sudah sore lagi...
dan aku harus pindah konsentrasiku karenamu
enggan aku beranjak dari keadaanku
tetapi engkau sudah bergerak cepat meninggalkan aku

Kuraih beberapa buku dan aku mulai membenahi mejaku
Aku bersiap ke bentuk kehidupanku yang lain
Semua ini ingin aku selesaikan dengan cepat
Aku capek...aku ingin meronta dan menyerah !
Tidak sanggup aku mengejarmu....
Kuputuskan untuk tetap mengikutimu dari jauh
Yang penting aku masih bisa memandangmu
dan tahu arahmu...

Perjuangan ini akan berakhir
semua untuk kebaikanku
waktu juga akan memperlihatkan kebaikan2 padaku
waktu juga yang mndewasakan aku
beban ini juga akan selesai dengan berjalannya waktu
dan mungkin waktu jugalah,
yang akan menjadi jawaban semua.....

Thursday, October 06, 2005

Narsis

Kata Narsis, sudah sangat dekat dengan kita. Setelah kata Autis disalah gunakan dengan kata "Autis Modern" maka narsis memiliki makna yang lebih jauh lagi. Seperti anak autis yang memiliki dunia sendiri maka "autis modern" ini dikenakan kepada orang-orang yang normal dan sibuk banget sehingga seperti hidup di dunia sendiri. Semua orang mungkin mengidap autis modern ini, hal ini disebabkan karena hidup dan pekerjaan sering menuntut orang untuk semakin mandiri dan individualistis, sulit mengambil waktu untuk sosialisasi dengan yang lain. Akhirnya autis dipelesetkan. Ketika seseorang ditegur apakah autisnya sedang kambuh? maka sering sekali muncul tanggapan "yang penting belum sampai narsis".

Narsis adalah istilah yang diambil dari dongeng Yunani. Dongeng Yunani mengisahkan ada seorang pemuda tampan yang bernama Narsisus (Narsisis). Pemuda ini sangat menikmati dan mengagumi ketampanannya, sehingga sepanjang hari kerjanya hanya menatap dirinya ke dalam sebuah kolam. Dia bercermin ke permukaan air kolam yang tenang. Semua peri-peri yang ada disekitar hutan, dimana kolam itu berada ingin sekali mengetahui ketampanan pemuda ini. Tetapi semua tidak bisa melihat ketampanannya, karena pemuda itu selalu membungkuk ke kolam untuk melihat dirinya sendiri. Suatu hari pemuda ini jatuh ke kolam dan mati, dan dari dalam kolam ini muncul bunga yang sangat indah yang disebut bunga Narsissus.

Ini adalah latar belakang kata "Narsis" yang dilekatkan kepada orang-orang yang sangat mengagumi diri sendiri secara berlebihan. Dan orang seperti ini akhirnya akan membahayakan dirinya sendiri.

Apakah kita tidak boleh menyukai diri sendiri?
Sampai batasan tertentu sangat disarankan, karena bagaimana kita bisa menyukai orang lain kalau kita tidak menyukai diri kita sendiri. Semua manusia pada dasarnya memang lebih menyukai diri sendiri di banding diri orang lain. Tanpa sadar kita akan menemukan hal tersebut pada diri kita dan juga semua orang.

Contohnya :
Ketika melihat photo bersama, maka pada umunya sering sekali yang kita cari pertama adalah diri kita sendiri. Setelah mengamat-amati diri baru mulai beralih ke objek yang lain dalam photo tersebut.
Juga kalau ada teman yang bercerita tentang suatu hal, misalnya perjalanannya atau kisahnya. Ketika mendengarkan cerita ini maka pikiran kita akan bekerja mencari kisah kita yang mirip dengan yang dia ceritakan dan setelah dia selesai bercerita maka kita akan menceritakan pengalaman kita seperti yang dia ceritakan tadi. Jadi ketika mendengar orang lain bercerita maka pikiran kita juga akan menjelajah tentang kisah kita sendiri.

Semua ini tidak salah, dan sangat-sangat wajar. Tetapi semua harus dibuat pada porsi yang tepat. Narsis muncul karena ada orang yang sangat mementingkan diri, memikirkan diri dan juga semua untuk diri hampir 100%. Merasa tidak butuh orang lain, dan kalau butuh pujian dia memberikan pujian untuk dirinya sendiri.

Penggunaan narsis sering kita gunakan dengan asal dan sesuka kita. Jangan narsis ah...atau dia narsis banget sih? Terlalu gampang mengungkapkan kata narsis sehingga makna yang sesungguhnya sepertinya luntur. Narsis akan mencelakakan diri sendiri. Autis modern juga memiliki tempat yang tepat untuk menggambarkan keadaan orang yang sibuk dengan dunianya sendiri tanpa peduli dengan yang lain. Tapi kalau sedang autis, jangan terlalu berlama-lama dalam keadaan tersebut, cepat sadari keadaan dan mari kita bergabung dengan dunia luar lagi. Dunia diluar dunia sendiri itu kadang lebih real dan penuh tantangan untuk menjadikan kita semua manusia yang lebih baik.

Tuesday, October 04, 2005

Tulalit

Sering sekali aku memberi respon akan satu hal dengan sangat lambat, dan aku membela diri dengan mau mempertimbangkan banyak hal...padahal mungkin gak perlu.

sering sekali aku sangat-sangat reaktif, dan aku membela diri dengan mengatakan bahwa kita harus bertindak cepat, kita harus mengikuti semua perubahan. Sekarang aku berpikir lebih baik aku menunggu lama dari pada sangat buru-buru dan salah.

Sering sekali aku salah dalam memahami kalimat komunikasi biasa dan mengartikannya sebagai bahasa puitis. hmmm aku menyebutnya bahwa kita harus selalu belajar keindahan dari hal-hal yang biasa.

Sering kali aku memahami kalimat puitis hanya seperti kalimat komunikasi biasa, dan aku membela dengan semua harus dapat dicerna dengan akal.

Aku sering sekali tulalit dan tidak memberikan respon yang tepat sesuai dengan yang seharusnya dan pada saat yang tepat.

Aku tulalit dan sering aku sebut tersesat dalam pemahaman (bentar lagi aku MA, Master Alasan, hahahaha).

- Tulalit -

Monday, October 03, 2005

Bercerita dalam keheningan

Anti duduk diam dengan pikiran yang jauh menjelajah ke tempat-tempat yang tidak di kenal. Baru jam delapan pagi, dan dia masih belum keluar kamar. dari jendela kamar terlihat pohon-pohon yang hijau melambai di tiup angin pantai yang dingin. Dalam kamar itu dia duduk dan memandang sejauh dia mampu. Kamar yang berada di pojok rumah yang berada di dekat pantai itu jauh dari suara yang berisik. Hanya detak jam dinding yang menemaninya pagi itu. Minggu pagi yang sejuk dan jauh dari keramain. Mungkinkah istirahat selama dua hari ini akan mengembalikan semangat dan kinerjanya yang beberapa hari ini sudah terbagi. Pikirannya belakangan ini sering terbang jauh kemana yang dia inginkan, dan dia membiarkan dan menikmati semua itu. Tetapi dia harus hidup dalam kenyataan dan tidak boleh lama-lama lagi dengan keadaan seperti ini. Pekerjaannya menuntut konsentrasi yang maksimal untuk projek yang sudah mendekati batas waktu pengerjaan. Sabar..sabar batinnya, setelah kerjaan ini selesai mungkin aku bisa lebih mengikuti semua kata hati batinnya. Melakukan apa yang diinginkan hati memang sesuatu yang menyenangkan, tetapi menahan diri juga sesuatu yang baik dalam menumbuhkan karakter diri pikirnya.
Anti masih memegang buku catatan dan pensilnya masih terselip di jari. Orang asing yang jauh dan hanya mengenalnya secara samar, mungkinkah dia mendiami hatiku pikirnya. Masih jam delapan pagi, dan hari kerja masih lama, mungkin 24 jam lagi...bolehlah aku menikmati semua yang ada di hati dan besok aku akan kembali konsentrasi dengan semua tugasku pikirnya dan dia mulai menoreh dalam buku catatannya. Dengan muka tersenyum dan sesekali memandang ke ombak yang terlihat dari jauh dan semakin mendekat ke pantai, dia mulai menulis setiap yang ada dalam hati.
Pikiran-pikiran dan bisikan hati yang mampu dituangkan dalam buku catatan ini akan memperindah semua uangkapnya.

Pagi yang dingin, aku terdiam dan memeluk sepi
Ombak yang menari, sampaikan salamku padanya
Keheningan yang ada membuat suara hati semakin terdengar
Peri-peri pohon, maukah engkau bercerita tentang bayangan yang samar yang ingin aku temui?
angin laut, bawalah aku kepadanya

Aku ingin duduk disampingnya
memandang indahnya gelombang yang bekejaran.
Aku ingin bersandar di bahunya
dan menikmati kehangatan mentari pagi ini.
Bersamanya ingin mendengar keheningan
yang dipecah oleh suara ombak.
Bersama bercerita akan indahnya masa depan.
Aku ingin memandang cahaya matanya
dan melihat sampai ke kedalaman hatinya.
Aku ingin mendengar warna suaranya
dan bisa tertawa bersama akan gemercik air
dan pasir-pasir yang berkilauan.

Oh...ombak, sedang apakah dia disana?
Apakah aku hanya bermimpi tanpa tidur yang terlelap
Mimpi indah yang enggan aku akhiri
karena ketukan di pintu kamar.

Anti menutup buku catatannya, dan membuka pintu kamar. Ternyata Tian yang akan mengajaknya bermain pasir di pantai. Keceriaan, semangat dan kebahagiaan terpancar melalui mata mereka sambil mulai membangun istana pasir. Liburan yang memulihkan semua kekuatan, dan menyiapkan diri untuk tenggelam dalam rutinitas seminggu ke depan.

Sunday, October 02, 2005

Sukses Itu apa sih?

Malam minggu kemarin Eva Saria Sipayung main ke rumah, sambil bawa brownis Amanda. Thx brownisnya ya dek..soale aku baru makan untuk pertama kali loh :D. Eva adalah adik kelas di STTTelkom, setahun di bawah aku tetapi dia jurusan informatik. Sekos bareng selama empat tahun di Sukabirus 30B ketika masa itu dan sekarang dia sedang lanjut S2 di ITB. Hmm..kayaknya Eva tar jalan hidupnya jadi dosen juga kali ya, tapi kalau ke industri juga kayaknya masih banyak kesempatan kok dek. Pembicaraan tadi malam lompat dari satu topik ke topik yang lain..sampai akhirnya ke curhat yang sedikit rumit untuk usia kita yang kebanyakan teman-teman gunakan untuk bersenang2.

Eva menanyakan, sukses itu sebenarnya apa sih kak Nom? Hmm..aku hanya senyum memandangnya. Dia melanjutkan, mengapa semua teman2 kuliah di STTTelkom dulu berpikir kalau sukses bekerja itu berarti ada di perusahaan telekomunikasi. Kalau diperhatikan, teman2 yang bekerja di perusahaan diluar telekomunikasi dan IT merasa rendah diri dan bahkan menjauh dari teman2 yang lain. Sampai segitunya kah? Satu yang paling menyebalkan katanya kalau ketemu teman2 maka pembicaraan selalu ke penghasilan dan mulai membanding2kan dengan teman lain yang kerja di perusahaan yang lain. Memang ukuran sukses adalah uang ya?

Aku tesenyum mendengar curhatnya Eva..dan aku tahu itu adalah pergumulan yang pada umumnya dilalui semua orang. Dia juga bercerita bagaimana rasanya mendengar teman lain yang hanya membahas gaji dan penghasilan sedangkan saat ini Eva masih sibuk dengan mikirin kuliah dan tesis, dan sebenarnya bersyukur juga Eva dah bisa ngajar di STTTelkom walaupun belum jadi dosen tetap. Banyak teman2 yang tidak berhenti mengirim lamaran sampai benar2 diterima di perusahaan telekomunikasi. Wajar dan sah-sah saja sih..semua kan pasti didorong oleh tujuan hidup.

Tujuan hidup sangat menentukan semua yang akan kita lakukan. Memang bener kata Rick Warrent tentang kehidupan yang digerakkan oleh tujuan.

Aku sering melihat teman yang di jakarta bekerja seperti mesin pencari uang...tapi bukan berarti semua. Memang bener sih, uang itu penting tapikan pasti pada tempatnyakan? Kalau semua diukur melalui uang, bisa kacau hidup ini..kasih akan semakin dingin.

Satu yang aku pelajari belakangan ini adalah, lebih baik mengembangkan diri dari pada berpikir untuk promosi diri. Uang bukan tujuan utama dalam hidup ini, karena ada kehidupan yang jauh lebih berarti yan tidak bisa diukur dengan uang. Dan menjadi perempuan, mungkin harus belajar memandang uang sesuai dengan tempat dan fungsinya secara wajar..karena aku melihat lebih banyak wanita yang sangat kuatir akan uang di banding pria, atau karena wanita butuh rasa aman yang melebihi pria, dan dengan uang banyak maka rasa aman yang dibutuhkan itu lebih terjamin.

Kembali mengenai sukses...hanya kepikir bahwa jangan terlalu cepat memberi penilaian bahwa si A sudah sukses dan si B kayaknya belum sukses. Kita tidak mampu melihat kehidupan secara utuh, kita hanya melihat sepenggal. Dan sepenggal yang dilihat ini sangat tidak tepat kalau diberi penilaian dengan cepat. Hari ini sukses menurut pandangan kita, mungkin pada hari mendatang tidak sukses lagi kan? Atau misalkan seorang cowo kerja di perusahaan telekomunikasi dengan gaji awal 4 jt, pasti menurut kita2 dia sukses. Setelah itu menikah dalam waktu singkat karir menanjak dan sudah punya rumah dan mobil. Kata sukses semakin kita lekatkan pada dirinya. Ketika anak2nya tumbuh dan kesibukan orang tua yang ketat membuat anak kurang perhatian dan memiliki kehidupan yang kacau. Misalnya kehidupan anak2nya terikat narkoba dan apakah kehidupan orang ini masih bisa dikatakan sukses? Hmmm...mungkin semua orang akan bilang dia gagal. Sukses yang diberikan oleh manusia memang kadang memusingkan dan selalu berubah.

Misalnya lagi kita2 cewe2 ini. Sekolah tinggi, penghasilan lumayan, mungkin orang berpikir kita sukses. Kemudian kalau sudah umur menjelang 40 dan belum menikah juga, maka kesuksesan itu sepertinya sudah cacat dan semua orang membicarakan status kita dan mungkin dianggap tidak sukses dalam kehidupan untuk berkeluarga. Atau ada wanita karir yang sukses kemudian menikah dan memiliki keluarga yang menyenangkan, setelah itu..kalau si istri memiliki penghasilan yang melebihi suaminya, kemungkinan juga kesuksesan istri ini menjadi ketakutan bagi keluarganya sendiri, karena orang sekitar suka melihat dengan sebelah mata saja. Apalagi kalau anak2nya gagal sekolah, maka sesukses apapun si ibu dipekerjaannya maka tetap saja ia akan dianggap gagal kan? Hmmm..sukses yang membingungkan.

Aku berpikir, mungkinkah kesuksesan seorang wanita hanya ditentukan dirinya sendiri ketika dia masih sendiri dan belum menikah. Tetapi kalau dia sudah menikah, maka kesuksesan perempuan adalah kesuksesan suami dan anak2nya. Tetapi kalau perempuan masih berpikir sukses dirinya adalah perwujudan dari usahanya sendiri tanpa peduli dengan keberadaan anak2 dan suaminya, maka kesuksesan itu adalah kegagalan itu sendiri. Itu hanya pemikiran yang mungkin perwujudannya tidak semudah menuliskannya.

Apa sukses itu? sukses itu adalah ketika kita berhasil melakukan kehendakNYA dalam kehidupan kita.






Saturday, October 01, 2005

Jumat yang singkat

Jumat tadi aku lalui dengan hati yang penuh sukacita. Tuhan, terima kasih untuk begitu banyak berkatMu dalam hidupku. Kau segarkan dahagaku dan Kau puaskan jiwaku. Tapi aku sering takut kalau aku menggantikan setiap berkatMU melebihi Engkau dihatiku.

Kerjaan dikantor tidak begitu padat, sebenarnya banyak sih...tapi masih bisa tidak dikerjakan saat itu. Dan aku memilih menunda pengerjaannya, toh..masih ada Senin, dan aku ingin melakukan yang lebih ingin aku lakukan..apalagi coba kalau bukan ngobrol. Buku-buku dan tugas mahasiswa masih bertaburan di mejaku. Tapi merasa tidak baik juga kalau tidak melakukan apa-apa, jadi aku membuat pengumuman yang seharusnya memang aku lakukan, tinggal mengetik kemudian mengedit pengumuman tersebut, ngeprint dan mencari CS untuk menempelkannya di papan pengumuman. Semua itu aku kerjakan disela-sela obrolan itu. Tapi kemarin itu karena aku gak liat CS jadi aku tempel saja sendiri. Selesai juga pekerjaan itu. Setidak2nya ada kerjaan yang aku lakukan kan? hehehe...

Hari Jumat yang rasanya sangat pendek, gak terasa sudah sore dan aku harus mengakhiri kehadiranku di kantor. Kebersamaan dengan teman yang baik menghabiskan waktu itu memang kadang sangat tidak terasa. Merencanakan jalan bareng, membicarakan memotret, membahas talenta dan banyak lagi yang ingin dibicarakan. Kadang aku bingung membahas apa lagi, tapi kadang aku pikir masih banyak banget yang ingin dibicarakan. Tapi semuanya itu memberi semangat dan senyum dibibir. Topik mengalir dari yang ringan dan renyah..dan kadang nyasar ke yang berat dan membuat kening berkerut. Tapi untung itu tidak lama-lama sehingga pembicaraan itu tidak melelahkan bahkan menjadi menyegarkan. Ada siraman kesejukan masuk ke dalam hati..dan mungkinkah itu menumbuhkan kehidupan yang baru dan berbeda? Hmmm aku tidak tahu. Yang kutahu, Tuhan memberi yang terbaik untuk anak-anakNya.

Waktu yang terasa singkat itu harus diakhiri karena Boy dah nelpon dan aku buru2 ke Summit. Aku nyampe dalam waktu 15 menit. Sepupuku ini lagi di Bandung karena kerjaan dan aku akan menemaninya jalan. Pertama yang dilakukan adalah kita jalan ke Jonas, dia beli beberapa bingkai foto untuk temannya katanya. Kemudian nyari sendal, Wuhh...sudah pegel jalan ke Jl. Trunojoyo tetapi tokonya tutup. Maklum coy...tadi dari kantor langsung ketemuan, jadi ingin rasanya berjalan dan menjinjing sepatu aja..hahaha. Habis kalau di kantor, aku senangnya pake sendal aja..pake sepatu kalau keluar ruangan dan mau kelantai satu (ruang rektorat boooww) dan ngajar di kelas. Jadi jalan kemarin..kakiku dah capek banget aja. KEmudian kita lanjut cari tempat makan yang bisa enak untuk ngobrol. Pilihan jatuh di kafe Blenn yang gak jauh dari Pusdai. Kalau ngobrol ama Boy..memang gak ada abisnya. Gak tahu dia yang gak pernah kehabisa topik atau aku juga sama bocornya. Tapi yang pasti Boy memang turangku yang terbaik lah.. orangnya baik, bijak dan guanteng banget...hahaha (harus muji turangkan? soale dia yang bayar semua makan2nya :D)

Seperti biasanya obrolan pasti gak jauh2 dari masalah pasangan hidup. Kadang kita berdua memang terlalu nyantai kali yah....makanya kita banyak nyambungnya Boy. Tapi kalau bisa, tar duluan Nomi yang menikah dari pada kamu ya Boy ! hanya itu pesanku ama dia kalau sudah bahas masalah yang satu ini. Biasanya dia jawab..napa, kerana perempuan ya? Hmmm
Walaupun rasa lapar tidak nyelinap juga, tapi mumpung ada turang..makan malam kudu dilakukan kan? dan kita memilih makan di cisangkui, makan seafood dan asli aku kekenyangan banget. Udang goreng saos mentega dan kakap goreng saos tiram yang menjadi santapan kami. Dan bener2 aku sampai malas pulang. .tapi gak mungkin gak pulang kan?

Malam itu aku istirahat dan mungkin aku terbangun sampai lima kali malam itu. Aku terbangun, tertidur dan terbangun lagi. Aku mencoba menikmati istirahat itu disela-sela mengingat semua yang ingin aku pikirkan. Banyak hal yang memenuhi hati dan pikiranku dan aku tidak tahu aku harus melabuhkannya kemana. Aku tidak tahu mengapa hal itu bisa terjadi, mungkinkah karena tadi malam sebelum jatuh tertidur aku lupa berdoa. Ya..aku lupa berdoa walaupun aku juga berpikir untuk berdoa. Atau aku sudah menjadi seseorang yang hidupnya hanya dipenuhi teori tanpa mampu melaksanakannya sebagai satu kehidupan yang sesungguhnya. Teori itu sering tidak nyata dalam kehidupan, dia hanya merupakan teriakan dari bibir tanpa berasal dari kedalaman hati. Belum cukupkah waktu yang aku gunakan memperaktekkan teori itu dalam lab? dan sudah saatnya mewujudkannya dalam kehidupan ini ?

Aku belum tahu..dan aku ingin Engkau yang menolongku untuk mengetahuinya dan memberi hikmat dalam memahami misteri dari semua proses kehidupan ini. Melalui semua ini, aku hanya ingin semakin dekat denganMu.