Saturday, July 30, 2005

Kehidupan ini sering tidak terselami

Ketika semua bercerita tentang kehidupan yang sedang diamati. Aku sangat tertarik dengan setiap cerita. Mulai dari kehidupan penjual teh botol yang datang jauh-jauh dari Pengalengan ke Bandung. LAtar belakang pendidikan yang hanya tamat SMP, membuat sulit mendapat pekerjaan, sehingga dia berusaha jualan teh botol. Juga seorang yang menjual batagor, yang di bandung kos dan menyimpan setiap sen yang dia peroleh untuk di kirim ke kampung. Juga pemulung yang berkeliaran di BIP yang sehari hanya mendapatkan keuntungan Rp 7.000 yang sangat menggetarkan hatiku. Bayangkan, makan siangku dengan minum jus mangga campur jeruk tidak akan bisa membayarnya.

Pengamen yang terdapat di simpang dago itu menghasilkan uang lebih banyak bisa sampai Rp 40.000 perhari. Dan disana ada etika juga dalam mengamen, dan ada beberapa perempuan yang ngamen juga diantara mereka yang suka nongkrong didepan Circle-K, dan ternyata mereka adalah mahasiswa ITB yang sedang berjuang untuk biaya pendidikan. Hmm itulah hidup ya, banyak yang mesti kita lihat u menolong kita semakin memahami kehidupan sedikit demi sedikit. Juga gelandangan yang meminta-meminta disekitar BIP, banyak sekali anak-anak yang diletakkan di pinggir jalan dan menyedihkan sekali.. Aku punya fotonya, tapi harus di scan dulu..besok aku up-loadlah. Semua itu adalah kehidupan yang hanya memikirkan dan berjuang sehari demi sehari, dan mungkin sangat jauh dari perencanaan hidup. Sedangkan kita, perencanaan itu sering membuat hati beku dan kasih semakin dingin karena target yang ingin dicapai.

HAri ini aku bingung, kemarin jalan ama kak Janni dan dia sering banget bilang kalau aku sepertinya sudah memiliki fokus untuk hidup. Juga kemarin jumat Tamsir bilang, kalau pola hidup yang ingin aku jalani sepertinya sudah terlihat kemana arahnya. Dan aku menerima dan menyimpan dalam hati pendapat ini tanpa pernah mengomentarinya. Hari ini, mas Teja menyuruh aku fokus, dan ketika dia bertanya apa kira-kira yang ingin aku lakukan untuk jangka panjang yang mungkin aku sepenuh hati dan segenap kapasitasku berjuang untuk itu. Dengan polos aku jawab, yah meneruskan apa yang menjadi kerjaanku saat ini. Tapi aku terkejut ketika dia bilang, kamu tidak pernah bercerita tentang kerjaan kamu. KAmu lebih banyak bercerita diluar dari kerjaan. Semua itu benar, dan memang aku jarang bercerita ttg kerjaanku. Sepertinya mimpiku bukan sepenuhnya apa yang aku kerjakan saat ini.

Dengan jujur aku harus mengakui, kalau aku seperti ada di titik yang sering membuat aku takut akan hidupku. Ada dorongan yang lain yang ingin aku jalani dan sering sekali aku takut menjalani itu. Dorongan melakukan hal-hal yang aku takut untuk melakukannya. Aku takut menjalani kehidupan dimana aku memiliki dorongan kearah sana. Yah..aku harus berjuang dan sangat membutuhkan Tuhan. Aku tidak tahu apa yang ada didepan, tapi DIA sangat jelas mengetahui seluruh kehidupanku. Mengingat kehidupan orang yang terbatas yang hanya berjuang sehari demi sehari membuat aku semakin capek dengan hidupku. Aku yang pemimpi ini ingin menyimpan mimpi itu dan menjalani sehari demi sehari. Ingin tetap berpegang pada Dia yang sudah merancang hidupku dan menjalani semua selangkah demi selangkah.

Huuu..tapi kehidupan memiliki misterinya sendiri-sendiri dan memang kadang tidak bisa diselami. Aku tahu bahwa aku memiliki jalan hidup yang aku harus nikmati setiap denyutannya. Apakah aku dalam kebingungan dan berbeban berat atau dalam keadaan mengucap syukur dan beria-ria, aku harus tetap belajar menemukan Tuhan dalam semua keadaan itu. KEhidupanku yang semakin kompleks dimana fokus yang kadang jelas kadang sangat redup bahkan kadang aku tahu kalau aku berbalik kearah yang berlawanan dengan tujuanku. Kehidupan yang selalu membuat goresan-goresan yang sekalipn membingungkan aku tapi itu membuat perjalanan ini semakin indah.

Banyak pertanyaan dan pergumulanku saat ini akan hidupku. KEinginan hati yang kadang memulai untuk mencapainya harus ada kekuatan yang besar. Aku ingin sekali beriman menjalani semua ini. Belakangan ini aku jauh dari hubungan yang intim denganNYA. Jujur, aku sangat merindukan saat-saat yang indah yang aku tidak berbeban berat. HAri-hari yang penuh semangat dan keceriaan. HAri-hari dimana aku selalu bernyanyi tanpa mengkerut. Aku sedang menjalani hidup yang penuh pemikiran akan hal-hal yang penting yang akan mempengaruhi jalan hidupku. Aku ingin sekali menjalani apa yang Dia sudah rancangkan dalamku. Beberapa mimpi sudah tercapai, dan aku semakin dahaga untuk mencapai mimpi-mimpi di depan. Aku tidak ingin mimpi2 itu menjauhkan aku dari MU. Aku ingin mencari kehendakMu dalam semuanya.

Tapi sering sekali aku merasa Engkau diam terlalu lama. Sering sekali aku ingin beriman tapi itu bertentangan dengan pikiranku. Kukatakan pada hatiku, kalau tidak ada yang mustahil dalamMu, tapi pikiranku juga mengingatkanku bahwa kenyataan sudah jelas dan jangan terlalu berharap akan banyak hal sehingga nanti aku bisa kecewa. Tuhan aku bingung dengan pergulatan yang ada dalam jiwaku. Aku capek dengan pikiranku dan dengan iman yang masih mau bertumbuh ini. Tuhan kadang aku tahu bahwa iman adalah ketika resiko sangat besar akan hal yang dia percayai dan dia tetap beriman. Tapi rasio yang sombong ini masih sering gakmau kalah dan membuat aku berpikir untuk menimbang semua hal. Ini aku Tuhan, dalam semuanya ini aku tetap ingin berjalan dalam kehendakMu. Aku ingin beriman Tuhan...mampukan aku menggunakan nalarku seperti yang Engkau inginkan.

Sekalipun hidup ini teka-teki dan aku masih belum tahu apa yang menjadi jawabannya di depan sana. Aku ingin tetap belajar bahwa Engkau memikirkan yang baik untuk kehidupanku. Tuhan, aku ingin sekali seperti anak kecil yang tidak perlu berpikir macam-macam tapi dia percaya saja. Aku ingin seperti anak kecil Tuhan, sekalipun tidak bisa menjawab semua teka-teki ini tetapi dia tetap bergembira dan merasa tidak capek menunggu jawaban tekateki itu. Aku ingat keponakanku yang selalu ngajak aku tebak-tebakan, dan sekalipun dia tidak bisa menebak tebakan yang aku ajukan dia akan tetap sabar sambil merengek menunggu jawabnya dan setelah dia dengar, dia akan tertawa dan senang banget. Hmmm aku jadi kangen ama Paul, Olen, Sara dan Uthe.

Tuhan, aku tahu hidupku ini bukan tebak-tebakan, tetapi suatu perjalanan hidup yang sangat penuh arti yang sdah Engkau rancang sejak dalam kekekalan. Bapa, ajar aku tetap tunduk dalam pimpinanMu seperti anak kecil. Yang hanya memiliki kesenangan dalam hidup ini.Dan sekalipun hidup ini teka-teki, teka-teki dari Tuhan terbukti lebih memuaskan ketimbang jawaban-jawaban yang disodorkan tanpa Tuhan. Semuanya ingin aku lalui bersamaMU Tuhan, sekalipun tanpa aku sadari (*mungkin sering aku rencanakan juga) aku menjauh dariMU..jangan biarkan aku menjalani kehidupan ini sendiri Tuhan, karena aku sangat takut.


Thursday, July 28, 2005

Wanita Sempurna

Pergulatan hati seorang wanita yang akan meneruskan study dengan umur 
yang semakin menanjak. Terhimpit diantara dua generasi.
Jejak-jejak generasi dengan pandangan bahwa menjadi
wanita adalah berarti menjadi seorang ibu rumah tangga,
mengurus keluarga tanpa berpikir macam-macam.
Dan bayang-bayang generasi yang lebih modern bahwa tujuan
hidup setelah bekerja bukan hanya menuju pernikahan.
Kehidupan ini terlalu kompleks dan banyak hal yang mesti
dilakukan untuk meraih arti diri. Jujur menulis pemikiran ini,
bukan berarti aku jauh dari pikiran untuk menikah.
Aku hanya menyadari kalau aku ada diantara dua generasi
yang memiliki pola pandang akan kehidupan yang mengalami
pergeseran.


Saya bingung dengan generasi yang sekarang, tapi saya juga tidak
mampu tetap menjalani pandangan kehidupan generasi orang tua saya.
Dan dalam hati yang paling dalam, aku tetap merindukan seperti
ibuku dalam bentuk yang berbeda. Menjadi istri dan ibu yang baik,
menyiapkan seluruh kebutuhan keluarga dipagi hari dan juga selalu
memiliki penghasilan sendiri yang dia simpan dengan baik dan akan
dikeluarkan ketika kondisi terjepit dan butuh keuangan yang lebih
besar dari biasanya. Sehingga bagi ibu jawaban akan masalah
keuangan selalu bisa diselesaikan.


Wanita sempurna! Aku memikirkan dua kata ini sudah beberapa hari
ini,tetapi belum sempat menuliskan apapun tentangnya. Hanya
pergulatan hati dan juga bisikan nurani yang ingin aku dengar.
Ketika seorang teman wanita ingin meneruskan pendidikannya
kejenjang S3, sahabatnya seorang cowok menegurnya supaya menikah
dulu. Temannya cowok itu bilang, bahwa apabila dia langsung
meneruskan kuliah S3 dan setelah selesai nanti buat apa? Bukankah
tidak akan ada lagi cowok yang akan berani mendekati dan melamar
dia. Dan ujung-ujungnya dia menjadi perawan tua, dan tidak menikah
lagi. Wanita tidak akan sempurna kalau tidak menikah. Curhatan teman
ini masuk ketelingaku bahkan langsung menghujam hatiku, aku berusaha
sebisaku mendukungnya. Walaupun dia mengalihkan perhatiannya dengan
semua kesibukan dan tetap melanjutkan penelitiannya,
aku yakin bahwa teguran teman cowoknya itu menggangu pikirannya.


Pacar terakhir sudah berlalu dan sampai saat ini belum mendapatkan
seorang yang sesuai dengan hatinya. aku juga menyadari kalau menikah
itu adalah bagian hidup dan sebagai temannya aku tahu kok kalau dia
tidak bisa menghindari pendapat teman yang akan mengganggu
pikirannya. Wanita yang baik yang sering aku sebut “mbak” di depan
namanya, mungkinkah gambaran apa yang dialaminya juga gambaran apa
yang akan aku alami. Aku memang sadar bahwa pergumulan yang dia
jalani akan merembet ke aku juga. Waktu akan membuat aku juga
mengalami semua permasalahan itu untuk dipergumulkan.


Aku merespon curhatnya dengan bertanya, memangnya menikah akan
menentukan seorang wanita sempurna atau tidak ya mbak? Dia
menggeleng, dan menjawab aku pikir enggak juga Nom. Tapi kita berada
ditengah masyarakat dan budaya yang menuntut kita perempuan harus
menikah. Tapi mengapa orang lain tidak bisa menerima kita dan
mendukung kita, bukankah kita bukannya tidak mau menikah dan kita
saat ini belum ketemu aja ama seseorang yang menjadi jodoh kita.
Tapi katanya, orang-orang kayak kita-kita ini semakin sulit
didekati dan dipahami loh.. Huh..pusing juga mikirin sesuatu yang
tidak didalam kontrol kita ya? Kalau bisa kita kontrol mungkin kita
bisa melakukan yang terbaik dengan semua estimasi yang terbaik.


Wanita sempurna, apakah semua wanita yang menikah pasti menjadi
sempurna. Apakah tidak salah orang meletakkan suatu standar yang
sempurna itu. Banyak wanita menikah dan kemudian bercerai, dan
apakah ketika menikah dia sempurna dan setelah cerai tidak sempurna
lagi. Sehingga dia harus buru-buru mencari pendamping yang baru
dalam hidupnya supaya dia kembali sempurna? Aku tidak tahu, dan kata
sempurna itu semakin buram saja. Apakah sempurna itu seperti itu?
Dan tidakkah sahabat temanku itu hanya memberi pandangan yang
menghakimi orang lain. Membuat sahabatnya kebingungan dan kemana
hidup harus dilanjutkan. Hmmm mungkin aku juga akan berada diposisi
dia.


Kenapa hal ini mengusik aku ya? Apakah ini benar-benar pergulatan
hati yang paling dalam dan aku tidak menyadarinya, sehingga ketika
ada yang menceritakan keadaannya aku tersentak. Jiwaku ikut
berteriak dan mengeluarkan kata-kata protes bahwa itu tidak benar.
Aku tersadar kalau aku juga ada dalam kondisi dimana sebagai
perempuan kita adalah tetap sebagai pribadi yang memang tidak sama
dengan pria. Bahkan dalam hal pendidikanpun sepertinya ada norma di
masyarakat yang tidak tertulis yang akan menyarankan wanita untuk
menikah dulu. Kalau pendidikan sudah tinggi maka pria-pria tidak
berani mendekati. Dan tanpa disadari banyak pria memang tidak yakin
untuk mendekati wanita-wanita seperti ini. Apakah perjuangan hidup
untuk pendidikan ini akan menghancurkan diri sendiri.


Kenapa masyarakat menghukum wanita yang memiliki semangat untuk
pendidikan tinggi dan sering ini membuat banyak wanita berhenti
sekolah tinggi sekalipun ada kesempatan. Karena tuntutan untuk
menikah lebih bergema memekakkan telinga, dari pada hasrat hati yang
berbisik halus untuk tetap berjuang akan pendidikan yang lebih baik.



segitu dululah, besok2 kita tambahin lagi pembahasannya.
:)

Wednesday, July 27, 2005

Disiplin dan Fleksibel

Sesuai dengan perjanjian awal, aku mengunci pintu dari dalam kelas. Keterlambatan masuk kelas tidak ditolelir setelah pintu di slot. Dengan yakin aku pastikan semua memegang kesepakatan tersebut. Betapa sedihnya hatiku ketika ada yang muncul dari balik kaca dan dia adalah bagian dari kelas kami. Aku tersenyum dan tidak berani buka pintu. Aku berteriak bertanya kepada semua kelas, gimana nih? kita maafkan dan buka pintu gak? semua diam sambil senyum-senyum. Akhirnya ada yang brsuara, kami dulu juga pernah pintu tidak dibuka lagi, tapi bukan kami yang salah.
Melihat ini kesepakatan awal, aku bingung apakah aku harus membuka pintu dan membuyarkan kesepakatan awal. Aku sering bilang disiplin itu kudu, tapi fleksibel juga harus. Gimana?
Masih bingung, aku mengabaikan pintu. Dan semua berlanjut dan terlupakan kalau ada yang terlambat. Maafin aku ya...semua kita harus belajar disiplin. Apalagi kejadian ini, menuntut aku disiplin dua kali dari biasanya.
Huh...semua hal kecil yang sering memusingkan. Ditambah tanggal 30-31 Juli gak jadi ke pangandaran, juga membuyarkan liburan yang sudah aku bayang-bayangkan dari sebulan yang lalu. Payahnya aku..kepangandarannya belum. Puisi tentang pantainya da jadi...eeee dan di batalkan :D dan tanggal penggantinya kemungkinan besar gak bisa ikut. Tapi gak papa bersamaan dengan teman-teman lain ke pangandaran mungkin aku sedang ada di tuk-tuk Samosir. Menikmati keindahan pantai juga kan? Danau pinggirnya pantai ga sih? Tapi kalau gak jadi ke Samosir, berarti ikut Pangandaran.
Sudahlah, Sabtu ini mengurung diri aja di kamar. Bersihin kamar, dan mencari buku yang bisa dikunyah selama akhr pekan ini. Atau jalan ama turang aja kali nom... Sudahlah liat nanti. Toh kerjaan untuk besok juga masih harus disiapin malam ini. Jalan-jalan aja pikiranku belakangan ini, dan alasannya selalu kemungkinan besar, mumpung masih bisa dan masih gak ada yang ngikat :) hehehe pembenaran diri aja kan

Tuesday, July 26, 2005

teguran yang manis

“Sangat tidak seimbang investasi yang sudah kamu berikan di pendidikan dibandingkan dengan apa yang kamu kerjakan saat ini.”
Ini adalah kalimat yang membuat aku terbisu. Diam seribu bahasa tanpa ekspresi. Kalimat yang sudah menegur aku dan mengingatkan aku akan pergumulan panjang yang masih belum berakhir dalam dunia pekerjaan yang aku geluti saat ini. Sudah banyak yang menegur aku akan hidup yang aku jalani di Bandung, dan sering aku merasa tidak banyak yang memahami aku.

Apakah yang mesti aku lakukan supaya investasi yang dilakukan sebanding dengan yang dikerjakan saat ini? Siapa yang akan memberikan nilai akhir bahwa yang kulakukan sudah bener? Dan siapa pula yang bisa memastikan kalau yang aku lakukan saat ini adalah suatu kesalahan?

Tapi bagaimanapun, pertanyaan yang membuat aku terdiam itu menjadi teguran manis yang membuat aku kembali mengobrak-abrik semua arsip yang kusimpan dalam hati, mengapa tiga tahun ini aku sudah menjalani semua ini. Dan tiga tahun ini bukan tahun-tahun yang kusesali, bahkan tahun-tahun dimana aku semakin belajar mengenali diriku. Kebenaran hanya dapat ditemukan secara pribadi dan subjektif dalam analisa diri sendiri yang panjang dan kadang-kadang sulit. Aku selalu ingin mencari kebenaran itu, karena itu akan memerdekakan aku.
Persoalan utama hidup dan perlu mendapat jawaban adalah mengerti diriku sendiri, memandang apa yang sebenarnya Allah ingin saya lakukan; masalahnya adalah menemukan suatu kebenaran yang benar bagi saya, mendapat pemikiran yang karenanya saya dapat hidup dan mati. Kebenaran sejati bukanlah masalah spekulasi objektif yang abstrak. Itu persoalan penyelidikan hati yang membebani, terbeban dan melakukan semua adalah mengarah pada penyelidikan untuk mendapatkan kebenaran yang sejati.

Kebenaran yang harus diimani, sekalipun tidak ada bukti-bukti, sehingga menjadi beban dan proses yang panjang. Bahkan menuntut mempertaruhkan seluruh hidup di atas ketidakpastian fakta kristen itu. Maka akan hidup; hidup seratus persen dipengaruhi pikiran itu, mempertaruhkan hidup bagi hal itu: dan hidup adalah bukti bahwa ia percaya. Sekalipun tidak mempunyai bukti-bukti, dan percaya serta mulai hidup, tidak sama sekali bertolak belakang. Itulah yang disebut menempuh resiko; dan tanpa resiko iman adalah sesuatu yang mustahil. Dihubungkan dengan roh berarti mengalami ujian; percaya, ingin percaya, adalah mengubah hidup seseorang menjadi percobaan; ujian sehari-hari adalah ujian iman. Iman dan akal adalah sama sekali berlawanan, apa yang berarti bukanlah apa yang diketahui, melainkan bagaimana kita memberi reaksi. Dan hasil akhirnya bukanlah pengetahuan yang lebih berdasarkan fakta, melainkan pengertian yang diperluas mengenai diri seseorang serta eksistensi manusia.

Teguran yang manis itu membuat aku semakin percaya bahwa apa yang aku kerjakan sungguh suatu investasi yang sangat tidak sebanding dengan apa yang aku dapatkan nantinya. Hanya hal kecillah yang aku kerjakan, tetapi yang Dia tawarkan adalah supaya aku mengetahui dan mengenal kebenaran. Bukankah itu lebih berarti? Dan mengajak yang lain untuk menemukan yang benar, bukankah sesuatu yang sangat berharga.

Aku tahu, kalau teguran manis itu adalah mengajak aku berpikir tentang profesi yang kukerjakan saat ini, dan itu sudah lama sekali aku gumuli. Aku selalu ingin pindah dari Bandung dan sepertinya Jakarta dalam kondisi tertentu sangat menantang untuk ditaklukkan. Tapi apakah tujuan hidup satu-satunya hanya menaklukkan Jakarta dan mengumpulkan uang sebanyak yang kita bisa? Ah..bukankah kalau itu mengisi pikiranku menyatakan semakin bodohnya aku semakin bertambahnya usia ini? Aku tahu uang juga perlu, tapi ada kata cukup yang harus ditekankan dalam hati. Sehingga pencarian yang benar dan yang jauh lebih berharga dibanding uang yaitu yang bersifat kekal itu menjadi sasaran dari kehidupan ini. Semua ini hanyalam track menuju sasaran pengenalan diri, dan mengetahu kehendak DIA yang satu-satunya kebenaran dalam hidup ini.

Tapi bagaimanapun teguran manis itu tetap mengajak aku berpikir, bahwa bukan apa yang aku lakukan saat ini satu-satunya yang mengarah pada pencarian itu. Tapi apapun nanti bentuknya, kalau itu yang Dia inginkan aku jalani, maka hal itu juga adalah sesuatu yang mengarah pada-Nya. Hmm…semua ini tujuannya hanyalah mengenali diri, dan semakin mengetahui kehendakNya dalam hidupku, menemukan kebenaran yang benar-benar akan memerdekakan aku.

Merdeka itu hanya ada dalam Dia, banyak yang ingin bebas merdeka tetapi sebenarnya dia sedang terikat. Bukankah ketika kita berpikir memiliki kehidupan yang merdeka secara finansial, sesungguhnya finansial sedang mengikat kita ? Bukankah ketika remaja berkata kepada orang tuanya, aku ingin bebas, sebenarnya dia sedang terikat oleh kawan-kawannya, oleh zaman ini, dan banyak lagi yang mengikat dia.Ketika seorang ingin merdeka, bebas dan bisa hidup semau gue dan alasan ini membuat dia tidak menikah, sebenarnya dia sedang terikat dengan sesuatu diluar dirinya yang dia sebut kemerdekaan tetapi sesungguhnya membelenggu dia. Di dunia ini tidak ada yang benar-benar merdeka. Atau apakah pekerjaanku saat ini membelenggu aku? Aku pikir enggak juga, karena sepanjang tahun aku bergumul dan sangat tertarik untuk pindah ke Jakarta. Tapi apa yang aku cari ke Jakarta, kalau uang juga sah-sah saja sebab hidup ini perlu uang. Uang seberapa banyak yang ingin aku dapatkan? Aku menjadi takut kalau uang akhirnya membelenggu diriku.

Semua perjalanan ini hanya mengarah pada menemukan diri seperti yang Dia rancang dan menggenapi tujuannya. Kalau nantinya pindah ke Jakarta sekalipun dan kalau masih DIA ditempat terutama akan baik dan aku sangat terbuka akan hal itu. Aku sering melihat teman-teman yang bekerja di Jakarta seperti mesin penghasil uang. Hidup yang hanya untuk uang, dan lupa apakah dia seorang pribadi yang memiliki jalan hidup yang sebenarnya sudah sejak awal Tuhan rancang, dan rancangan Tuhan itu lebih indah dari semua yang mampu kita rancangkan untuk hidup kita.

Referensi :
Yohanes 8:31- 32
Maka kata-Nya kepada orang-orang Yahudi yang percaya kepada-Nya: "Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar adalah murid-Ku dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu."
Yohanes 14:6
Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.

Semua memuji Tuhan

Ketika kaca mobil dibuka berebutan angin Ciwidey masuk ke mobil menyapa kami. Hmm..hmm..bener-bener dingin banget, desiran udara yang menyapa kulit terasa sangat seger. Sejuk banget yah.. Ini mah..dah dingin bener..kata yang lain sambil melipat tangan ke dada memberi sedikit kehangatan. Jalan yang semakin menanjak dan halaman-halaman penduduk di sepanjang jalan yang dihiasi tanaman strowberry. Strowberry yang bisa dibeli dengan petik sendiri menjadi keunikan tersendiri yang ditawarkan Ciwidey. Berbaris dengan rapi tanaman Strowberry dengan batangnya yang terlihat lemah dengan bunga, buah yang muda dan buah yang sudah merah dan siap dipetik. Megingatkanku seperti perjalanan dari Brastagi menuju Kabanjahe dengan keindahan bunga-bunga yang menjadi bagian kehidupan masyarakatnya.

Hamparan teh yang luas terpampang sejauh mata memandang sampai batas bukit yang terlihat mengelilingi kebun teh itu. Hijau banget dan indah sekali, sebagian sisi di kiri seperti baru saja diambil pucuk tehnya sehingga tidak terlihat sehijau yang disebelah kanan. Aku melihat ke atas, awan yang berarakan menyembunyikan matahari sore, tetapi garis-garis cahaya matahari itu mempercantik indahnya langit. Langit penuh warna, awan yang berdegradasi abu-abu sampai putih ditambah garis-garis cahaya matahari sore yang mulai dari orens sampai merah seperti arsiran yang halus. Langit yang tidak tertutup awan juga terlihat biru jernih dan ada awan tipis yang berwarna putih masih memberikan celah melihat birunya langit. Semua yang bisa aku lihat menunjukkan keceriaan dan berteriak "Puji Tuhan"

Hijaunya teh yang terpampang itu tidak seluruhnya rata seperti lapangan, masih ada satu-satu muncul pohon yang tingginya sekitar 7 meter memperindah semua yang bisa dinikmati mata. Jalan-jalan yang diwarnai dengan keindahan putihnya bunga Terompet dan juga kembang yang berwarna kuning yang aku gak tahu namanya. Ada juga seperti semak-semak yang kembangnya berwarna ungu yang tumbuh liar dan banyak di pinggir jalan raya itu...daun-daun hijau yang senja ini akan mengakhiri aktifitasnya berfotosintesis. Dan menyiapkan diri menyambut bayang-bayang malam.

Mobil masih tetap melaju menuju daerah Cimanggu, kami semua yang dari tadi berisik dan sibuk mengunyah semua bekal yang dibawa membisu menatap sejauh yang kami bisa. Sisi kiri dan kanan jalan itu adalah perkebunan teh milik PTP VIII. Keindahan perkebunan teh di sore hari itu sangat berharga dan sayang banget dilewatkan dengan gangguan makanan. Saya mencoba menikmati semua yang bisa dilihat, semua yang bisa didengar, dan semua yang bisa dirasakan. Jalanan yang semakin berkelok dan kami memasuki jalan yang sepanjang lima puluh meter dimana kedua sisi jalannya seperti dipagari dengan Cemara yang sudah tinggi dan rindang. Dibawah Cemara itu banyak pedagang yang mencoba mengais rejekinya disaat liburan seperti saat ini. Jagung bakar dan rebus, indomie rebus dan goreng, kopi dan teh hangat, gorengan yang sudah dingin dan beberapa makanan ringan seperti Taro, Kacang Garuda yang terhidang di meja kecil dengan bangku untuk menyambut setiap yang datang. Tikar juga digelar untuk pengunjung yang ingin duduk lesehan sambil menikmati makanan dan merasakan indahnya alam.

Kami singgah di salah satu pedagang dengan tenda yang bisa menampung kami semua untuk duduk. Semua mencari makanan yang bisa dia nikmati diantara sedikit pilihan yang ada. Gorengan sudah dingin, kalau makan Baso rasanya masih sangat kenyang. Kopi yang aku pesan sepertinya tidak panas lagi, dan harus segera dihabiskan karena kenikmatannya akan berkurang karena segera akan dingin. Padahal kopi itu dilarutkan dengan air yang panas dan aku pikir masih panas, tetapi aku keliru..karena tidak lebih dari tiga menit, aku sudah bisa meneguk kopi hangat.

Ternyata ibu yang menyuguhkan kopi itu tinggal di rumah yang terlihat di depan dengan beberapa rumah yang berkelompok dan sepertinya tidak lebih dari 20 rumah. Dia adalah pekerja diperkebunan itu dan kalau hari libur dia menambah penghasilan dengan jualan ditempat itu. Di warung ibu itu, kami baru menyadari kalau sinyal GSM dari operator apapun tidak ada ditempat itu. Bener-bener kami sedang terputus dari dunia di luar keberadaan kami saat itu. Kedamaian, jauh dari keramain menjadi gambaran daerah itu. Tidak ada kehidupan yang terburu-buru, semua berjalan dengan lambat dan tidak ada yang perlu dikejar-kejar dalam setiap hari yang dilalui. Bahkan harga kopi yang sudah jauh dari Bandung ini juga ditawarkan dengan cukup murah hanya Rp 1.500. Mungkin keuntungan mereka sangat sedikit, tetapi aku berpikir mungkin kedatangan kami juga menjadi sesuatu yang mewarnai hari mereka.

Ketika sampai di Villa yang memang ingin kami tuju, aku senang banget bisa duduk dipinggir kolam depan villa itu sambil memasukkan kakiku ke dalam kolam yang airnya hangat. Alam yang sangat ramah dan memberi kedamaian. Sumber mata air di daerah Cimanggu itu memang air panas. Kehangatan air kolam mulai memasuki pori-poriku, dan aku ingin menikmati setiap pergerakannya dalam diriku. Hatiku bahagia sekali, jantungku bisa berdetak dengan teratur, dan aku mulai memainkan kakiku dalam air. Berlahan-lahan, gemercik air terdengar menjadi simfoni yang indah. Semuanya bergitu indah, dan semuanya berbisik memuji Tuhan. Hatiku pun penuh luapan mengagumi Tuhan.

Jauh dari keramaian dan tidak terganggu dengan HP yang berbunyi yang menyatakan ada yang mencari. Menjadi saat yang tepat untuk melihat dan mengenal DIA lebih lagi melalui ciptaan-Nya. Semua yang aku kagumi saat ini, aku tahu kalau itu tidak seberarti diriku. Aku tahu kalau kekagumanku akan Dia karena alam ini seharusnya sangat kecil dibandingkan kekaguman yang seharusnya aku berikan kepada-Nya karena keberadaanku. Daun teh yang hari ini dipangkas pasti akan muncul lagi tunas baru dengan keindahan hijau muda yang menyegarkan. Udara yang sejuk yang membuat pikiran jernih, dan setiap sapaan angin yang menyatakan kasihNya akan alam semesta ini. Dia begitu dekat dengan ciptaan-Nya dan sedetikpun tidak pernah Dia meninggalkan perbuatan tangan-Nya. Dia menggariskan batas langit dan melukiskan cakrawala yang seakan bersentuhan dengan bukit-bukit yang berjajar seakan mengelilingi kebun teh yang luas tersebut.

Aku semakin sadar kalau semua yang Dia lakukan selalu untuk kebaikan dan keindahan kehidupan manusia. Dalam pikiran-Nya hanya ada kebaikan untuk alam semesta, apalagi utuk diriku. Ya..bener sekali, Dia yang menjadikan alam semesta yang indah ini hanya memikirkan yang baik untuk hidupku.


Ciwidey, Minggu Sore 24 Juli 2005

Monday, July 25, 2005

Olah Raga Bagi Wanita



Kehidupan pria lebih dekat dengan olah raga dibanding wanita. Wanita ngomongin olah raga, sebenarnya bukanlah yang tujuan utamanya untuk sehat. Aku punya beberapa teman cowok yang berbicara olah raga berarti berbicara sehat, prestasi dan menjadi cowok. KAlau para cewe biasanya olah raga untuk ngurusin badan, dan kalau belum kurus-kurus juga maka olah raga jadi ditinggalkan.

Dulu zaman kuliah di STT, aku gak terlalu rajin olah raga, kalau olah raga berarti itu merupakan acara kebersamaan dengan teman-teman yang lain. Bahkan untuk menambah teman dan indahnya hidup kami suka ganggu penggunaan lapangan tennis bersama Astrid. Kayaknya anak UKM Tennis pusing ngurus kita Trid, kemajuan gak ada yang ada teriak-teriak dan terbahak-bahak aja di lapangan.

Pandangan olah raga bagi wanita dan pria pada dasarnya memang beda dan untuk foto-foto di atas juga, aku sebenarnya gak ikutan olah raga. Jam 5.30 sudah menuju Ancol, hanya Joel dan Isal yang semangat untuk jogging pagi itu. Aku hanya gaya lari aja supaya tidak merusak foto Isal dan Joel walaupun dasarnya sudah gak pake sepatu dan merusak foto-foto si Joel dan Isal. MAkasih ya Boy, ijinin aku foto walaupun gak ikutan jogging. Soale menikmati hembusan udara pagi dan sedikit menikmati kesibukan dipagi hari disepanjang pantai itu. Olahraga yang menyenangkan dan juga menyegarkan jiwa..dan juga menguras sedikit isi dompet kak Lusi.hahahaaha

Olah raga itu memang kadang membuat badan sehat dan pikiran jernih. Olah Raga membuat kita mengerti sportif, tahu kalau hidup ini berkompetisi. Olah raga itu kenapa yah..sangat susah sekali untuk dikerjakan walaupun kita sudah mengetahui seabrek kegunaannya? Aku juga selalu seperti dari nol dalam hal olah raga. Selalu mulai lagi dan kemudian sudah tenggelam dengan rutinitas dan sadar-sadar sudah setahun gak olah raga.

Sewaktu tinggal di Cihampelas, aku dan teman serumah rajin jogging di Lebak, dan sampai sekarang kayaknya adik2 masih rajin, aku aja yang enggak. TErus dulu, kita2 rajin banget setiap sabtu jalan dari Dago ke Gunung Batu dan setelah itu minum SuMur di LEmbang Kencana, sekarang kelompok ini dah bubar. Jalannya tertatih-tatih, tapi aku selalu sampai ke puncak..tapi setelah itu makannya dan cerita-ceritanya bo.. BErangkat dari rumah jam 6 pagi, bisa2 pulang dah jam 12 siang, dan kadang dilanjutkan makan BKP di Limse.

Selama ini aku jangan2 gak pernah olah raga ya? yang ada hanya bersenang-senang, dan gak ada teman lagi..akupun gak olah raga lagi. KEmarin pengen mulai lagi olah raga, tiba2 semangat tennis di Senin sore dengan teman kantor kak Nani, dan hanya sekali ikutan setelah itu aku malas dan rasanya dah capek aja seharian.

Padahal kalau hanya jogging atau ikutan senam setiap Sabtu pagi di Lebak kayaknya gak sulit sih. Tapi itupun sulit sekali untuk disiplin dan bisa hadir setiap Sabtu pagi. Susah juga olah raga, tapi yang penting bangun pagi masih ada gerak-gerak dikit di depan kamar mandi :) Itu bukan olah raga Non..tapi biar gak terlalu dingin untuk mandi :)

Sunday, July 24, 2005

Keindahan akhir minggu ini

Malam minggu yang menyenangkan...bayangkan aja, aku bisa foto-foto malam hari di jalan layang yang menghubungkan Pasteur-Japati itu. Gak terasa dah hampir sejam kami menikmati kota Bandung di malam hari dari atas. Duh..dan hampir jam 24.00 tinggal 15 menit lagi. Kayaknya sudah harus pulang euy, soale besok paginya akan ke gereja dan siangnya mau ke Ciwidey.

Padahal parkir di jalan layang itu rencananya bentar saja sih, tapi karena beberapa teknik foto yang ditemukan sehingga percobaan foto makin lama aja. Awalnya, kita foto kayak biasa..latar belakang tower dengan lampu yang mempercantik tower yang terdapat di atas jalan layang itu sulit ketangkap. Hasilnya gelap dan yang terlihat hanya cahaya-cahaya yang meniadakan gambar tower dengan jelas. Kayaknya, dicamnya harus di set dulu ke keadaan foto untuk malam hari kali..jadi rame-rame mencoba menemukan setting yang tepat untuk kamera pada kondisi malam Uh..dah dapat, lumayan juga hasil fotonya. Latar belakang kota BAndung di malam hari dan lekukan jalan itu menjadi begitu indahnya.

Hee..akhirnya ada metode yang ketiga, ketika mengambil gambar dan ada mobil yang bergerak dengan lampu sorotnya dari arah yang berlawanan dengan latar belakang pengambilan gambar menghasilkan gambar yang lebih terang dan jelas dengan semua keindahan lampu dan pencahayaan jalan itu. Uh..bagus sekali hasilnya. Akhirnya kita foto dengan menyalakan lampu mobil, dan menyorot ke arah objek dari depan dan latar yang semakin malam semakin indah dengan lampu yang semakin terlihat jelas dengan cahaya bulan yang berbisik indah melalui udara malam yang semakin dingin aja. Wouw..hasilnya ternyata lebih bagus ketika cahaya bergerak dari mobil yang mendekati objek gambar. Gantian dong..semua pengen difoto dengan latar belakang tower yang bermandi cahaya lampu-lampu itu.

Asyik...akhirnya aku bisa memiliki koleksi foto jalan layang itu di malam hari yang abisa mengcapture pencahayaan yang lebih baik. Soale lebih sebulan yang lalu aku dah coba pake kamera manual, hasilnya kurang bagus..dan saat itu memang jalan belum jadi jadi lampu jalan belum ada. Sabar Nom...foto-fotonya masih di kamera bang Juna dan mudah-mudahan segera bisa dapat dan lihat hasilnya :)

Dari kejauhan aku melihat cahaya pengharapan
Ketinggian ini memungkinkan aku melihat jauh dan luas
Menatap ke bawah,
kehidupan yang sesungguhnya terpampang
Dalam heningnya malam,
mungkin sudah banyak yang terlelap

Aku masih sangat segar jauh dari kantuk
Tersenyum melihat indahnya lampu yang berbaris
bersitan cahaya yang memperindah malam
Suara desingan mobil yang memecah sunyi
bisikan angin lembut menyapa kulitku

Minggu ini segera akan berakhir
Tapi aku akan mulai lagi dengan minggu baru
Banyak harapan, banyak rencana
Banyak kisah, banyak cerita
Yang akan menungguku di minggu ini

Ingin kulalui bersamaMU
Seminggu lagi, KAU akan menuntunku
Persahabatan denganMU yang sering aku kacaukan
Karena keinginan dan segala pikiranku
Seperti cahaya jalan yang menjadikan malam indah
Aku tahu, cahaya firman-MU
jadikan jalan hidupku semakin indah

Seminggu lagi aku akan belajar mengenal diri
Mengenal wanita yang unik yang Kau jadikan
Tapi yang aku hasilkan hanya 10% dari keseluruhan tentang aku.
Tuhan, aku tidak pernah bisa memahami diriku
BersamaMu, pembelajaran ini akan terus berlangsung
Bahkan seumur hidupku,
seumur hidupku aku harus terus belajar mengenali aku.

Hanya senyum dan keyakinan yang semakin kuat
Betapa indah rencanaMu dalam hidupku
Berjalan bersamaMU menjadikanku
Hari ini lebih baik dari hari kemarin
dan Nomi yang besok lebih baik dari yang hari ini
Dan tiba waktunya aku akan semakin mengenal diriku.


Friday, July 22, 2005

Wanita dan perencanaan

Fokus dalam hidup akan membuat hidup semakin tajam dan ada kekuatan yang lebih besar dalam menjalaninya. Sudah banyak yang menyarankan aku supaya fokus dengan semua yang aku inginkan. Tapi yang ada malah aku bingung, bagaimana sebenarnya fokus. Pernah aku beri jawaban pembenaran diri, bahwa masih terlalu muda bagiku untuk fokus. Fokus berarti monoton, dan itu sangat membosankan. Kalau seumur gini, aku fokus dengan satu hal saja mengenai apa yang mesti aku lakukan, bukankah kehidupan itu akan sangat membosankan dan aku tidak mengetahui apa-apa mengenai hal lain. Bagi saat ini, aku bisa melakukan banyak aktivitas yang beragam dan itu akan memperkaya hidupku dan setelah berumur 35 nanti akan aku fokuskan kegiatan yang menjadi kekuatanku dan disitu aku benar-benar maksimal.

Benar gak sih cara berpikir seperti ini. Atau saat ini, aku perempuan yang banyak banget maunya. Terlalu banyak mauku mungkin, aku jadi seperti orang yang selalu berubah dan tidak konsisten dengan yang kemarin aku janjikan kediriku sendiri. Semua orang bisa menginginkan banyak hal dalam hidupnya kan?

Tapi pagi ini aku sangat tertegur oleh kak Ave. Dengan semangat tadi pagi aku menceritakan rencanaku yang memang sedang aku switch ke yang lain. Karena rasanya sesuatu yang menarik, dan tidak perlu mengubah banyak hidupku tapi aku bisa maksimal menurutku. Saat itu kakak hanya bilang, doakan rencananya dan jangan langsung pengen dijalani saja. Aku hanya tersenyum dan semakin disadarkan memang begitulah aku selama ini. Dengan pasrah aku menyadari kalau berdoa memang sesuatu yang sulit bagiku. Berdoa sungguh-sungguh dan bergantung kepada Tuhan itu ternyata lebih mudah diucapkan daripada nyata dalam hidup ini.

Aku juga teringat dengan teman yang pernah mengingatkan aku untuk belajar menjalani hidup dengan bergantung paad Tuhan. Tanpa perencanaan hidup yang ketat yang membuat aku sering tidak kompromi apabila kehidupan seperti yang tidak direncanakan. Dia menegaskan contoh tokoh-tokoh alkitab yang menjalani hidup dan bergantung pada Tuhan dan juga contoh orang-orang yang merencanakan hidupnya. Daud adalah pemuda yang menjalani hidup dan dekat dengan Tuhan, dan Tuhan mempersiapkan dan mengngkat dia jadi raja Israel. Abraham dipanggil Tuhan menjadi bangsa yang besar, sekalipun dia tidak tahu Tuhan memanggil dengan perencanaan yang nyata baginya tapi Abraham tunduk pada Tuhan. Abraham menjadi nenek moyang Israel dan juga bapa orang percaya, dan juga bapa saya.

Yunus adalah orang yang merencanakan hidup, bahkan ketika Tuhan menginginkan berbeda dengan yang dia rencanakan dan dia ngotot dengan yang ia inginkan maka kita semua tahu hasilnya. Yunus lari ke Tarsis, dan ini dia rencanakan dengan baik. Ingat Yudas kan? Dia juga tokoh alkitab yang merencanakan hidupnya. Yudas menganggap Yesus akan menjadi raja atas Israel dan kalau dia mengikut Yesus setidak-tidaknya dia akan kecipratan menjadi petinggi di Israel yang baru. Tetapi ternyata rencananya itu tidak sesuai dengan kenyataan dan kita tahu rencana selanjutnya yang dilakukan oleh Yudas kan? Dia mulai melihat Yesus dan berpikir, berapa uang yang dapat dia hasilkan kalau dia memenuhi kepentingan ahli Taurat. 30 uang keping perak itu menarik, dia juga sudah membuat perencanaan untuk membeli tanah. Itulah gambaran Yudas yang merencanakan hidupnya.

Apakah masih pengen merencanakan hidup? Aku tertegun dengan pertanyaan ini. Belum bisa menjawab dan masih bergumul…karena menimbulkan banyak pertanyaan dalam hatiku, bahkan mungkin sepanjang hidupku.

Fokus bukan pada kegiatan, tetapi pada DIA yang aku selalu harus belajar sepenuhnya menggantungkan hidup padaNya. Tetapi sering sekali aku fokus pada apa yang sudah aku rencanakan, bukankah sekalipun ada perubahan dengan rencana itu membuat aku beralih fokus pada yang lain. Ini mungkin kegagalanku, yaitu meletakkan kemana aku harus fokus. Sepanjang hidup aku harus selalu belajar fokus pada pencipta, karena DIA paling tahu tujuanku. Pekerjaan dan semua aktifitasku harus menunjukkan fokusku. Fokus bukan pada kegiatan, tapi padaNya. Kalaupun kegiatan berubah, bahkan pekerjaan diganti dan kehidupan diombang-ambing, tapi fokus harus tetap. Sehingga seprsamaan dari hari kemarin, hari ini dan besok hanya satu yaitu bahwa fokus dari semuanya adalah sama yaitu mengarah kepada DIA yang menciptakan aku.

Fokus padaNya seharusnya menyederhanakan hidup, aku harus tetap belajar juga bahwa tiba waktunya semua kegiatan ini harus dipangkas dan aku harus mengoptimalkan kekuatan disatu atau dua hal saja.

Thursday, July 21, 2005

Ibu (mengingatmu waktuku singkat)


Malam yang gelap dan jarak yang jauh…
Tidak pernah membuat engkau surut untuk datang
Dalam setiap kesesakanku engkau hadir
Hadir dengan sejuta kasih dan sayang
Melihat senyummu, hatiku damai…hilang semua bebanku

Aku selalu merasa masih muda, dan waktuku banyak
Ku jalani hari-hari untuk meraih semua impian
Dukungan dan doamu membuat aku melangkah pasti
Waktuku masih panjang…untuk mencapai semua

Dalam kerinduan akan engkau ditengah-tengah kesibukanku
Dan teringat jelas senyum yang selalu memberi kekuatan bagiku
Waktuku sangat singkat…..

Tangan yang selama ini membelai aku sudah lemah
Tangan yang dulu menuntun aku melangkah ingin aku pegang erat dalam anganku
Aku jauh dari sisimu…..tapi ingin selalu rasanya didekatmu
Inilah hidup….dari kejauhan aku ingin membahagiakanmu
Mengingatmu menyadarkan aku, waktuku sangat singkat…..

Masih terbayang kasih yang tulus yang selalu kau berikan
Waktu dan tempat tidak pernah memisahkan kita
Kurajut kasih dan kurangkai cinta untuk kukalungkan di lehermu
Kukumpulkan kekuatan doa untuk mu selalu

Dalam sepimu, aku ingin hadir
Menemani, menjaga dan menyenangkanmu
Air mata yang telah habis untuk memberi kekuatan bagiku
Ingin aku berikan limpahan sukacita mewarnai hari-harimu
Kepedihan yang kau sembunyikan agar aku bahagia
Aku ingin selalu dan selalu membuatmu panjang umur
Apa yang harus aku lakukan untuk mewarnai hari-harimu ?
Mengingatmu…waktuku sangat singkat

Aku ingin bergegas mewarnai harimu
Aku ingin melakukan dengan sukacita semua yang kau inginkan
Aku ingin berlomba dengan waktu yang singkat ini
Aku ingin mendengar isi hati dan seruan jiwamu
Selalu dan selalu engkau ada di dalam hatiku

Hidup yang aku jalani
ingin menjadi puisi yang indah mengiringi langkahmu
Semua yang aku lakukan ingin menjadi lagu yang merdu
Yang akan memberi kekuatan dan semangat sampai akhir jalanmu
Malam-malam yang jauh darimu
selalu mempersatukan kita dalam doa-doa
Aku sadar waktuku sangat singkat….

Tuesday, July 19, 2005

Wanita dan Fashion


Fashion pada dasarnya adalah busana atau sandang yang kemudian semakin berkembang dari sesuatu yang primer menjadi barang yang tertier, demikian ungkap Boy Novandro. Aku mendengar semua ocehannya tentang fashion ditengah-tengah jilatan es krim “Monas” yang kulakukan di AW yang terdapat dipinggir pantai Ancol, Sabtu pagi kemarin. Sepupuku yang di rumah dipanggil Boy ini, aku pernah dimarahi soale nelpon ke kantor nyari Boy dan ternyata diluar dikenal sebagai Vandro, seorang yang cukup fashionable. Sambil terus menikmati es krim yang cukup besar dan mengenyangkan itu, aku mengajukan pertanyaan maksud dari kata fashionable. Dengan mengkerut dia mencoba menjelaskan semudah mungkin supaya aku mengerti. Soale dalam berpakaian, kami mungkin seperti bumi dan langit, dan sudah pasti aku bumi dan dia langit. Dia selalu berpakaian uptodate, apalagi kalau ke gereja (soale seringan bareng ke gereja). Berusaha berpakaian se-maching mungkin atas dan bawahan dan juga sepatu. Jalan ke mal bareng dia, dijamin kakiku pegel.

Aku akan berusaha mendeskripsikan kata fashionable yang sudah dia jelaskan kemarin dan mudah-mudah ketidaksesuaian dengan yang Boy maksud sangat kecil. Fashionable adalah berpakaian senyaman mungkin, bukan berarti harus mengikuti trend fashion saat ini. Fashionable juga bisa berarti bahwa pakaian yang dikenakan mempertegas tentang keberadaan seseorang. Kalau seorang eksekutif muda, berpakaianlah sebagai seorang eksekutif. Kalau seorang pengajar (dosen kali maksdunya yah...hehehe), belajarlah memakai baju yang kalau kamu berdiri saja, sudah sangat mendukung bahwa kamu adalah seorang pengajar. Kayaknya bener juga yah..soale penyanyi dangdut aja, kalau dilihat dari bajunya kita bisa nebak..dan bilang ihh..dangdut kali.

Pertanyaan terakhir yang menarik adalah, bagaimana Boy menjelaskan pendapatnya tentang fashion dan wanita. Uuppss…sepupuku ini lagi gak punya pacar loh…ada yang tertarik ama turang aku ini, masih ada lowongan loh !! (sori Boy…bukan maksudku buka rahasia tapi gpp kan bro ? ). Pada dasarnya semua pria akan melihat wanita untuk tahap awal adalah penampilan. Bagaimana dia berbusana, apakah asal atau terlihat rapi dan menarik. Busana itu tidak perlu mahal dan bermerk, yang penting bagaimana itu membuat penampilan baik dan terlihat pas dan yang memakai terlihat merasa nyaman dengan baju yang dipakainya. Setelah itu baru akan dilihat apakah cewe itu smart, berwawasan luas, memiliki selera humor yang baik, nyambung kalau ngobrol dan juga apakah perhatian atau tidak. Intinya sih..liat penampilan dulu, setelah itu baru cek inner beautynya. Sekalipun penampilan menarik tetapi kalau kaku dan susah komunikasi maka akan membuat cewe seperti itu jadi tidak menarik baginya. Kalau dalam fashion, dia ini memang bijak sekali. Entar temenin aku beli baju yah, biar aku bisa berpakain yang mempertegas siapa aku..hehehe

Aku sangat tertarik dengan kalimatnya ketika dia bilang bahwa awalnya fashion adalah kebutuhan manusia yang sangat pokok. Tetapi perubahan dalam fashion semakin berkembang sehingga bisa juga dimasukkan menjadi kebutuhan mewah. Iya dong, coba kalau beli baju di pasar baru dan satu lagi baju yang dipesen pada perancang busana yang tersohor maka poin kedua ini bisa disebut kebutuhan tertier atau mewah. Karena tujuannya bukan hanya sekedar menutupi tubuh tetapi meningkatkan status diri dan demi kepuasan batin juga.
Dalam berpakaian, wanita memiliki selera yang jauh lebih bervariasi dari pada pria. Terkadang wanita ingin menyaingi keindahan burung merak yang angkuh dengan baju-bajunya. Seorang pria mungkin memiliki warna baju yang masih bisa dihitung dengan kesepuluh jari. Tetapi wanita mungkin lemari bajunya penuh dengan baju warna apa saja. Mungkin ini adalah bagian dari wanita yang memiliki emosi yang berubah-ubah sehingga seleranya juga berubah-ubah. Baju mulai dari warna kuning, hijau, merah, pink, orange, dan banyak warna lagi yang mengalahkan pelangi yang dimiliki seorang wanita. Belum lagi baju-baju yang bercorak, bunga-bunga, kota-kotak atau garis-garis, rajutan, brokat dan banyak lagi yang dimiliki perempuan.
Dalam sehari wanita juga bisa mengganti baju sebanyak empat kali atau lebih, tetapi pria mungkin hanya dua kali dan itu sudah cukup. Dalam berbusana, wanita memang lebih detil dibanding pria. Wanita sibuk dengan warna karena kecenderungan membuat maching antara tas, sepatu, bandana dan aksesoris yang lain yang akan membuat seorang wanita semakin percaya diri dengan dandanannya.


Belum lagi model baju yang digunakan oleh wanita. Pria sepertinya sudah memiliki standar model pakaian dan tidak akan berubah jauh dari situ. Sedangkan wanita, perubahan model bajunya bisa sangat bertolak belakang dengan model yang biasanya mulai dari rok panjang sampai rok sejengkal di atas lutut. Mulai dari gaun panjang yang berat dan membuatnya lamban dalam melangkah sampai gaun yang pendek dan terbuka dipunggung dengan dada yang sangat rendah. Model blouse dengan lengan yang satu lebih panjang dari lengan yang satunya atau memakai hanya sepotong kain yang dililitkan pada tubuh. Banyak model pakaian wanita yang juga seakan bergeser dari kegunaan baju pada awalnya, yang sekarang ini sering digunakan. Sekalipun rok sangat panjang, tetapi belahannya boo bisa sampai pangkal paha. Itulah busana wanita yang penuh variasi yang selalu berubah dan juga pada tahun-tahun mendatang akan berubah lagi dan memang bener, dunia fasion untuk wanita tidak akan ada hentinya.

Apakah fashion itu untuk kita? Sebagai wanita saya juga ingin belajar menempatkan fashion pada tempatnya dalam hidup saya (terlalu abstrak nom). Maksudnya, saya tidak perlu mengikuti model yang ada saat ini, tetapi memakai pakaian sesuai dengan kebutuhan saya dan saya nyaman akan itu.

Monday, July 18, 2005

Wanita berbicara

Dalam sehari, wanita berbicara sampai 15.000 kata sedangkan pria hanya setengahnya sekitar 7.500 - 8.000 kata. Bayangkan betapa banyaknya kata yang diucapkan oleh kaum Hawa ini. Data ini adalah secara umum, karena itu pasti banyak yang unik dan tidak sesuai dengan yang general-general (wanita pada umumnya). Ada juga perempuan yang tidak suka banyak bicara dan ada juga pria yang berkicau sepanjang hari..yang tidak sesuai dengan data di atas.

Kata-kata yang keluar dari mulut bisa memiliki nilai yang berharga tetapi bisa juga menjadi benda tajam yang menusuk hati pendengarnya. Apapun bisa diakibatkan oleh kata yang keluar dari bibir yang manis. Bibir yang tipis bisa berubah menjadi belati yang tajam apabila kata-kata yang keluar selalu menusuk hati. Tetapi bibir yang dower sekalipun bisa menjadi sesuatu yang menyejukkan hati ketika keluar kata-kata yang menenteramkan kalbu. Semakin banyak kata yang diucapkan maka akan semakin besar kemungkinan ada bagian-bagian kata yang tidak benar dan juga mungkin ada kebohongan.

Kata yang diucapkan memiliki tiga kategori, positif, negatif dan netral. Sebaiknya kita belajar mengembangkan diri di hal-hal yang positif dan netral saja.
Netral adalah ketika kata yang keluar tanpa makna, tapi apa daya mulut ini hanya ingin berbicara untuk menghabiskan jatah yang 15ribu kata itu. Kata yang terucap juga sering sekali dipengaruhi oleh sumber terdalam dalam diri yaitu hati. Keadaan hati sangat menentukan seseorang bisa berkata positif atau negatif atau hanya perkataan netral yang keluar tanpa makna. Memang ada kata yang netral ya? bingung juga jadinya...tadi aku pikir contohnya ketika aku bicara dengan diri sendiri..ini bisa positif atau negatif kan?
Mungkin contohnya ketika kita berbicara basa-basi, tidak menyakiti atau memberi dorongan, seperti kata-kata yang berlalu begitu saja.

Karena wanita berbicara dua kali lebih banyak dari pria maka wanitalah yang paling jago menyakiti dengan kata-katanya. Pria menyakiti orang lain dengan kontak pisik, tapi wanita dengan ketajaman mulutnya yang bisa merusak segalanya. Komunikasi adalah dasar dari semua hubungan, semua masalah bisa diselesaikan dengan komunikasi yang baik. TApi kalau dalam komunikasi kata-kata yang digunakan tidak tepat maka apapun akan sulit diperbaiki. Berkata banyak dan semua positif..mungkin akan menjadi berkat bagi yang lain, menguatkan yang mendengar. Dan kekuatan perkataan lebih dari apapun karena kekuatan hati dan kharisma diri akan mudah nyata ketika mulut dibuka. wanita lembut nyata dari kata yang diucapkan, sekalipun keras dan bernada bass, tapi kalau itu memang gayanya berbicara dan kata yang lahir dari ketulusan hati maka itu membuat kata-kata itu lebih bernilai.

Kadang makna kata yang diucapkan sangat ditentukan oleh sikap dan mimik serta bahasa tubuh sipembicara. Sekalipun kalimatnya "Aku sayang kamu" dengan kondisi kedua alis naik dan gigi gemeretak beradu..maka yang diartikan adalah sebaliknya. Wanita yang terpancar "inner beauty"nya berbicara dengan hati yang tulus dan penuh perhatian. Berbicara adalah untuk komunikasi yang memang dia inginkan dan juga berbicara untuk menyatakan kasih bagi sesama. Wanita yang mempunyai kapasitas banyak bicara, sebaiknya selalu mengingat bahwa dari semua kata-kata yang diucapkan ada yang lebih penting yaitu sikap dan ketulusan hati.

Aku tahu kalau lidahku yang kecil ini sangat tajam
Ingin aku diubahkan supaya dia tidak membakar semua
kata-kata yang terucap akan menuntun hidupku
TEman yang banyak atau musuk disetiap sudut
Lidah mampu menciptakan itu

Indahnya kalau kata yang keluar seperti mutiara yang berharga
Memberi kekayaan hidup bagi semua
Dia membuat hidup jadi berarti
Dia bisa memberi kekuatan bagi si lemah
Motivasi bagi yang tak bersemangat
Harapan bagi yang putus asa

Dia juga bisa mengemas kemasan silet yang tajam
seperti api membakar semua yang kering
mematikan semangat yang redup
Memutuskan hubungan yang indah
kata-kata bisa memecahkan piring kehidupan

Dia sangat netral,
Tapi dia bisa berubah jadi sesuatu yang negatif
bisa juga menjadi sangat positif

Iblis menggunakannya menipu manusia
MAlaikat menggunakannya memuji Tuhan
Manusia..pilihan ada padamu untuk jadikan "kata" seperti apa.
Wanita, ibu, istri, dan saudara perempuan..
Kata yang kita ucapkan..mau seperti apa?



Biarlah selalu kita ingat, dalam berkata hanya dua yang mungkin keluar dari mulut kita, Butiran mutiara atau silet tajam.

Sunday, July 17, 2005

Hari Jumat yang panjang

Sudah beberapa kali aku ganti posisi duduk, rasanya semua posisi sudah tidak nyaman. Uh..lama banget nyampenya kalau begini pikirku. Aku liat layar HP untuk memastikan sudah jam berapa saat itu...wow..sudah jam 21.00. Sudah hampir dua jam kami menempuh perjalanan dari cibitung sampai dekat gerbang tol pondok gede. Indah bukan? Perutku sudah terasa lapar, aku mengingat kalau ada bekal nasi goreng tadi pagi dalam tasku.

Aku tersenyum membayangkan betapa indahnya perjalanan ini, tadi pagi aku sarapan nasi goreng spesial pake kornet "maling" dan telur. Pagi tadi nasi goreng itu tidak habis, jadi aku masukkan ke tupper ware dengan alasan, tar pasti dibuang dan sayang banget kan! Lebih baik di bawa ke kantor..sapa tahu jam 11 aku kelaparan jadi bisa mengganjal perut. Jam 12.00, Pak Alamta, bos kita, ngajak kami2 makan BPK di Lima Serangkai, ajakan yang sangat sayang untuk dilewatkan. Aku melupakan nasi goren itu dan rame2 dua mobil mennuju Limse. Makan panggang dan minum es jeruk dan menghasilkan kekenyangan membuat aku jadi "motu". Pulang ke kantor, semangan bekerja menguap dan kantuk menyerang...

Aku sudah janji mau ke jakarta dengan sepupuku, dan dia sudah ok jemput aku ke Gambir, dengan syarat jangan terlalu malam nyampenya. Kadang dia memang jemput aku nyampe jam 22.00 lebih. Aku bergegas pulang jam 15.30, sampai di rumah langsung mandi dan siap untuk berangkat ke jakarta. Aku melihat bekal nassi goreng yang belum tersentuh dan memasukkannya ke dalam tas. Tar kalau beli nasi goreng di kereta buat apa? toh..nasi goreng buatanku ini lebih enak dari nassi goreng yang ditawarkan di kereta pikirku. Buru2 ke stasiun, dan OMG aku nyampe sudah jam 17.00, kereta sudah berangkat dan berikutnya jam 19.00. Aku liat jadwall ARGO, ternyata berangkat jam 18.00. Karena malas nunggu, kebetulan ada omprengan yang langsung berangkat, tinggal nunggu 2 penumpang lagi. Aku senang banget menerima jasa tersebut. Jam 17.10, mobil yang aku tumpangi sudah meluncur menuju tol Pasteur.

Sepertinya hari itu berjalan tanpa sedikitpun aku pahami. Memang benar yah..bahwa kita tidak mengetahui apa-apa dalam perjalanan hari ini. TApi kalau kita tidak melawan dan mau tetap menjalani yang terjadi dengan sukacita, itu bisa menjadi sesuatu yang indah. AKu sms sepupuku, supaya dia gak jemput aku ke Gambir, aku yakin sekali kalau jam 19.30 akan sampai di Jakarta.

Tapi saat itu, sudah jam 21.00 dan mobil belum bergerak segesit awalnya. macet yang luar bisa memenuhi jalan-jalan di Jakarta. Hari hujan menyebabkan banjir diberapa tempat. "Makan Pak kataku cuek kepadda bapak yang duduk disebelahku. Aku duduk di pinggir dekat kaca dan melemparkan senyum ketika dia melihat bekalku. Makasih dek, asik banget bawa makanan dalam keadaan begini" balasnya. BApak yang di pinggir satunya bilang," memang sudah terasa lapar juga jam begini yah, tahu gini tadi kita harus bawa bekal juga" Aku hanya tersenyum dan berdoa untuk makan malamku. NAsi goreng yang sudah dingin malam itu rasanya enak sekali. Aku bersyukur sekali membawa nasi goreng itu ikut serta dalam tasku.
Sudah pukul 21.30, kami masih mau masuk gerbang tol dalam kota, kak Lusi sudah dua kali nelpon menanyakan posisiku dimana. Ingin aku sms Boy, met malam boy...gak usah nomi di tunggu, see u tomorrow morning". Tapi itu gak jadi, aku hanya bercerita keadaan tol dan bilang gak tahu tar sampai jam berapa dii rumah. Di mobil kami semua diam dengan pikiran masing-masing. Radio El Shinta saja yang memecah keheningan memberikan semua informasi yang penting saat itu. Kedua bapak yang ada disampingku,, minta di turunkan disitu saja. Mereka turun dan bilang, mungkin berjalan kaki akan memberikan solusi yang lebih baik dibanding hanya duduk dalam mobil yang diam kaku tidak bergerak. Atau bapak itu sudah lapar, dan bisa keluar jalan tol nyari makanan dan naik ojeg ke rumah. Duduk sendri di bangku itu, rasanya lega banget. Aku menjulurkan kaki dan mengeluarkan novel "Momo" yang dipinjamkan Yosi tadii dikantor. Aku menyalakan lampu mobil, "gak papa silau ya..aku bosan banget duduk diam". YAng lain hanya diam dan menolehh ke arahku dan kembali terbenam dengan pikiran masing-masing.
Lima belas menit membaca, mataku jadi perih dan aku menghentikan membaca. Akku memejamkan mata...dan ternyata aku sudah tertidur. Aku terbangun dan bingung karena Pak supir keluar, Oh..ternyata ada yang turun. "Ini sudah dimana Pak"? tanyaku. "Kita sudah keluar tol dek, kamu mau kemana?" Saya mau ke cempaka putih pak." Disini aja turun, karena kalau turun di Senen mungkin jalanan masih macet, dan kita belum tahu bagaimana kondisi jalan saat ini katanya. Aku memeriksa barangku dan turun dari mobil itu.. "Maaf ya dek, saya tidak menyangka kalau jalanan seperti ini dan nyampe di Jakarta sudah malam sekali." "Gak papa pak, bukan kesalahan Bapak, memang keadaan begitu" sahutku. Aku memberhentikan taksi dan bergerak cepat menuju rumah, tapi sampai di Coca cola jalanan banjir, dan semua menjadi lebih lambat. Jam 22.45,, aku sampai di rumah dan senangnya...bisa ditemenin makan lagi ama kak Lusi, bang b.Vi dan Boy... Aku hanya bercerita kalau aku sdh ganjal perut dengan nasi goreng..dan malam ini terlalu sayang dilewatkan karena ada lomok-lomok.

"Ada kue cooklat di kulkas, aku yakin kamu pasti duka dek" kata kakak. "Malas kak, sudah kenyang banget" kataku. Kakak semangat banget menceritakan tentang kkue coklat itu sehingga gak sadar aku sudah buka kulkas dan sepotong sudah ditangan.. dan hmmmm ennak banget...Aku suka banget... Aku bawa sepiring, dan "kita makan bareng yuk" hehehe.. Walaupun si bonyok nyela makanku, tapi gak papalah soale enak banget :D. Nonton DVD (ritual yang aku lakukan kalau main ke sumur batu),, jam 1.30 pagi aku baru berajak naik ke kamar dan terlelap dalam mimpi yang jarang pernah aku ingat...Zzzz Zzzz Zzzz

Hari Jumat itu terasa sangat panjang melalui 24 jamnya apabila dibandingkan dengan melalui 24 jam hari sebelumnya dan juga terasa berbeda lamanya dengan 24 jam hari ini.




Friday, July 15, 2005

Wanita dan Handphone

Hari gini gak punya handphone !! bukan kalimat yang asing bagi kita semua kan?
tapi judul kali ini aku paksakan banget "wanita dan handphone" soale bulan ini pengen banget membahas wanita dan seluruh keberadaannya.

Ditengah-tengah kesibukan untuk menyelesaikan soal-soal dan waktu yang semakin berpacu mengejar ujung dari batas ujian ini. Banyak yang sepertinya gelisah dan juga bahkan keringetan karena stress dan sampai sakit perut dan kudu ke kamar kecil dulu.
Para pengawas yang keseluruhan adalah "perempuan" duduk dengan santainya dipinggir panggung aula dengan segala canda dan tawa serta omobrolan ringan yang berpindah dari satu topik ke topik yang lain. tugas utama untuk jadi pengawas sepertinya terlupakan dan pembicaraan terlalu menarik untuk tidak disimak.

Uh..handphoneku kasian banget loh...sudah tiga hari pulsa sekarat dan ternyata yang lain tahu kalau aku gak punya pulsa kali yah..soale sms gak ada yang masuk. "kasian deh...hari gini tiga hari gak ada bunyi sms..garink banget tuh". Sebenarnya ada juga sih, kemarin, ada sms dari adikku balasan smsku ngucapin ultahnya. Dua hari yang lalu ada sms, tapi minta aku nelpon dia". swing..swing...(kaya bunyi YM aja) "ada sms masuk tuh..." "akhirnya"

ye...si Indosat nih,, kasi petuah ke aku.
"Isi ulang sekarang! dapatkan hadiah langsung bonus pulsa 10% (10-20 juli 05) & ikuti program BPKB berhadiah Honda Jazz, Home Theater, Digicam, HP & DVD"

Hahaha...sudah diingetin tuh isi pulsa...huahuahua
Iya nih, bentar lagi aku isi deh. swing..swing..ada lagi nih, kayaknya yang ini bukan dari Indosat lagi mbak, tapi memang benar-benar ada yang ingat aku.

Aku baca sms, oh..ternyata dari kak Lusi, "Nom, kam udh dgr bkp b'adil meninggal pagi ini. Jadi ke jkt nom?"

Ups...bapak temanku meninggal mbak, aku gak punya pulsa balas lagi. "pake pulsa aku aja nom". "makasih mbak..hehehe"

"lagi gk py pulsa kak, aku jadi ke jkt..tar aku isi pulsa dulu br tlp b'adil. Nomi".
Keluar dulu ya prens..ke toko sebelah isi pulsa.

kadang dalam artian yang berlebihan, tidak punya HP hari gini sama artinya dengan terputus hubungan dengan dunia luar. Budaya kita memang sangat membutuhkan komunikasi yang makin cepat dan itu menuntut pulsa di HP jangan sampai kosong selama 3 hari:). walaupun bagi sebagian orang tidak begitu tetapi keberadaan HP suadh menggeser pola kehidupan kita. Apalgi wanita yang memang membutuhkan berbicara dua kali lebih banyak dari pria. MAkanya tuh..bahas yang kecil-kecil via sms dan sampai berjam-jam wanita paling getol. Kayaknya kalau cowo, sudah telpon aja dan langsung selesai. wanita lebih pengen komunikasi itu loh...walaupun sering tidak ada informasi penting yang berlu dibahas.

Sudah dulu ah..liburan dulu, tar itu kita lanjutin.

Thursday, July 14, 2005

Wanita Jomblo


Banyak orang yang tidak percaya ada hantu, dan suatu saat ketika dia melihat hantu, dia tetap berpikir yang dia lihat itu bukan hantu, menurut dia itu ilusi belaka. Melihat tidak sama dengan percaya. Saya percaya bahwa hantu ada, dan sekalipun saya tidak pernah melihat sosok yang namanya hantu – dan bahkan tidak perlu saya melihatnya- saya akan tetap percaya bahwa mahluk itu ada. Ternyata pendekatan yang kita lakukan terhadap suatu kejadian sangat dipengaruhi oleh konsep dan hal-hal yang kita pegang dalam hidup ini.
Untuk percaya bukan yang penting apa yang dilihat. Benar kataNya percaya dulu baru ketika kita melihatnya itu semakin menguatkan kita, dan kalau tidak terlihat apa yang kita percaya, itu tidak mempengaruhi kepercayaan kita. Ada hal-hal yang diluar pemahaman kita yang tidak bisa dipegang yang kadang perlu kita percayai bahwa keberadaan itu ada disekitar kita (seperti Tuhan, hantu, dan juga banyak penderitaan hidup).

Dalam kehidupan ini sering sekali dua orang memiliki pengalaman yang sama tetapi reaksi yang diberikan berbeda. Hal ini mungkin diakibatkan prinsip pendekatan akan pengalaman itu yang mereka gunakan berbeda. Misalnya, ada dua orang cowo yang ditinggal pacarnya menikah. Cowo yang pertama memiliki prinsip bahwa jodoh ditangan Tuhan dan Tuhan selalu memberi yang terbaik untuk anak-anakNya. Sedangkan cowo yang kedua selalu berpikir bahwa pacarnya ini adalah calon istrinya dan mereka sudah cocok sekali.

Maka ketika kejadian yang sama menimpa mereka, sudah bisa dibayangkan apa yang terjadikan. Mereka dua-duanya akan patah hati, mengurung diri dan setelah itu mereka harus melanjutkan hidup. Cowo yang pertama akan menerapkan prinsipnya ke kejadian yang dia alami dan berkata dalam hati, mereka memang gak jodoh, Tuhan pasti menyiapkan seseorang yang terbaik untuknya..dan tiba waktunya Tuhan juga akan mempertemukan dengan pasangan hidupnya itu. Sedangkan cowo yang kedua akan patah hati banget, dan sebelum prinsipnya dia ubah maka dia akan tetap patah hati dan sulit mencintai wanita lain. Mungkin dia akan menutup diri dari cinta seorang wanita, atau dia akan melukai hati wanita seperti dia terluka.
Prinsip hidup sangat mempengaruhi perilaku dan reaksi kita akan suatu masalah dalam hidup ini.

Begitu juga dengan wanita yang masih jomblo, ketika dia mulai menanamkan prinsip yang positif, menghargai diri dan melihat betapa berharganya dia sebagai putri ALlah. Maka keadaan jomblo bukan menakutkannya, untuk hal ini tidak dialamipun pasti kita bisa percaya, karena tanam itu jadi prinsip dalam hati. Banyak wanita jomblo yang selalu berpikir negatif, mereka berpikir gak ada pria yang menyukainya, rambutnya terlalu kasar dan jauh dari bintang iklan Sunsilk, kulitnya tidak seputih sinta, dan juga matanya tidak sebening air. Hal ini bisa membuat perasaan tertolak selalu muncul bahkan pada awal dia tertarik dengan seorang priapun. Paling lucunya, cowo itu gak tahu tentang wanita ini, tapi cewe ini sudah tertolak duluan.

Kenapa juga contohnya jadi wanita jomblo ya ? hehehe. Mungkin karena jomblo kali yah...hahahaha :)

Jomblo itu gak buruk, banyak hal yang bisa dilakukan dengan bebas dan itu juga sangat indah kan? Nikmati saja saat-saat ketika kita diijinkan menjalani kehidupan ini seorang diri, semakin dekat dengan Tuhan akan memberi kekuatan untuk melakukan hal-hal yang lebih baik bahkan dibandingkan dengan wanita lain yang sudah berpasangan.

Kehidupan ini bukan hanya sepenggal ketika kita sedang jomblo, kehidupan ini adalah keseluruhan dari kita lahir sampai kembali kerumah Bapa nanti. So..jalani hidup bersamaNya dan nikmati setiap moment dalam hidup ini, karena momen ini akan segera berlalu dan tidak akan kembali lagi dalam hidup ini.

Aku ingin percaya akan masa depanku
Masa depan yang penuh harapan
Itu janjiMu yang selalu ku pegang
Walaupun saat ini kehidupan amatlah biasa-biasa saja
Bantu aku untuk percaya janjiMu

Apakah hari ini masa depan yang penuh harapan itu?
Mungkin juga…
Hari ini, besok, lusa..
minggu depan, tahun depan
Semua adalah hari-hari yang penuh harap
Percaya walaupun tidak melihat

Tidak perlu aku melihat salju
Tidak perlu aku bertemu hantu
Tidak perlu aku mendengar malaikat
Tidak perlu aku mengecap manna
Tidak perlu aku menikah dulu

Sebagai wanita jomblo-pun, aku tetap percaya bahwa masa depanku penuh harapan.



Wednesday, July 13, 2005

Wanita dan Teknologi lanjutan

Beberapa hari yang lalu pulang kantor naik angkutan umum, di Jl. Taman Sari depan kafe Halaman, naik dua orang wanita ke dalam angkot yang saya tumpangi. Seorang wanita itu menggendong bayi kecil yang tertidur pulas di dadanya. Tidak berkedip aku melihat sang ibu, yang menurutku mash muda banget dan mungkin umurnya masih belasan tahun. Aku bingung, hari gini..gituloh, menikah sebelum umur 20 tahun. Berapa kira-kira umur suaminya yah..? Aku sibuk dengan pikiranku sampai si bayi bangun dan mulai menjerit, mungkin dia merasa panas kali di angkot itu. Kedua wanita itu turun sebelum aku turun.

Kemajuan Iptek membuat kehidupan ini mudah dan semakin global. Kebebasan bagi semua orang untuk mengecap pendidikan semakin terbuka. Banyak wanita yang telah mendapat kesempatan meraih pendidikan sampai tingkat S1. Kalau mereka menikah setelah lulus S1 sering sekali mereka mendapati suatu pilihan, bahkan dilema. Orang tua menuntut menikah dan segera mendapatkan cucu, sedangkan pihak wanita merasa :”aku sudah setengah mati belajar. Masa ilmuku yang didapat dengan susah payah tidak dipakai. Aku enggak mau di rumah saja.” Umumnya desakan orangtua dan mertua yang “menang”.

Posisi wanita telah berubah, yang tadinya tinggal dirumah dengan sibuk melahirkan, merawat dan mendidik anak. Sekarang semua hal bias dikerjakan wanita, pekerjaan di rumah tinggal di atur, ada pembantu yang mengerjakan dan kalau ada bayi, mungkin setelah tiga bulan akan di serahkan ke babysitter. Si Ibu sudah masuk kantor dan bekerja untuk sesuatu yang kalau ditanya mungkin jawabannya banyak bukan hanya sekedar cari uang. Wanita sekarang mungkin sekali mendapat gaji yang lebih tinggi dari suaminya. Tingkat ketergantungan finansial kepada suami tidak tinggi, dan kemandirian yang dinikmati wanita sering (tetapi tidak harus) mengurangi komitmen wanita terhadap pernikahan.

Dalam keluarga, sekalipun kita berkumpul dan dikelilingi anggota keluarga, tetapi sering sangat kesepian karena semua mata tertuju ke layar kaca atau layar monitor komputer atau layar kecil handphone. Anggota keluarga tidak saling memandang, tidak saling membagi sebagai sebagai suatu persekutuan dimana manusia dapat berteduh dari panasnya dunia yang kompetitif diluar dimana manusia sering menjadi angka atau mata rantai yang kecil dalam mesin produktivitas.

Pernah ada teman mahanim yang sakit dan dikunjungi oleh 3 orang perempuan, teman kuliahnya. Setelah menanyakan khabar si sakit dan sudah berapa lama di opnam, apa penyakitnya dan kapan kemungkinan balik ke rumah kata dokter..semua selesai ditanyakan lima menit. Setelah itu mereka bertiga duduk di kaki tempat tidur dan seorang di kursi yang tersedia dan mulai sibuk dengan layar kecil Hp mereka. Mereka sibuk smsan, bertiga hanya melihat layar HP dengan jempol yang sibuk bergerak di atas keypad.

Bahkan aku juga mengalami perubahan emosi yang aku sadari bukan sesuatu yang baik. Beberapa minggu yang lalu selesai kuliah, aku nonton sinetron Full House produksi luar (Korea bukan sih ?). Serinya ada 16 CD dan aku selesaikan selama dua malam, dengan emosi yang berubah-ubah dari tertawa, tersenyum sampai tersedu-sedu dengan linangan air mata. Aku bingung dengan keadaan dimana ikatan emosi yang terjadi lebih kuat dengan bintang sinetron dari pada dengan orang-orang di sekitar kita. Mungkin ini terjadi bukan hanya padaku, tapi banyak wanita yang sangat emosional ketika menonton sinetron. Mungkin dapat dikatakan bahwa wanita berhak mencari hiburan, berhak lari sejenak dari kenyataan hidup yang kadang sangat menekan ini. Kemajuan sektor media informasi yang visual meningkatkan sinetron,baik produksi dalam negeri maupun produksi luar negeri yang tidak dikendalikan oleh kaidah-kaidah agama yang dianut. Iklan juga menjamur yang memasuki kehidupan manusia dan mendorong manusia semakin konsumtif. Dari semua ini bukan hanya pergeseran nilai-nilai moral yang di kawatirkan, tetapi juga anjloknya interaksi yang berarti antara anggota keluarga dalam dunia yang nyata.

Kalau diingat orang tua yang sudah membesarkan dan mendidik para wanita, setelah itu mereka keluar rumah dan jauh dari orangtua. Sering sekali ketika mereka terbentuk jadi wanita yang dewasa dan dengan kepribadian yang menarik tetapi bukan orang tua yang jauh di kampung yang merasakan, tetapi orang lainlah yang “panen”. Terus juga akan terjadi peningkatan dalam diri wanita yang sudah keluar rumah untuk meraih pendidikan tinggi ataupun mencari pekerjaan. Dan tidak jarang mereka tercabut dari akar keluarga dan akar budaya dan kesepian dalam lingkungan yang baru yang belum tentu ramah. Jauh dari keluarga dan pengendalian nilai-nilai keluarga dan masyarakat asal yang makin kendur.
Wanita perlu memantapkan internalisasi nilai-nilai yang luhur dalam dirinya, mereka yang ikut arus perkembangan informasi sangat gampang diombang-ambingkan oleh pengaruh baru yang belum tentu positif.

Tuesday, July 12, 2005

Wanita dan Teknologi

Keanggunan wanita sering di indentikkan dengan langkah yang melenggok dan gerak yang gemulai. Tatapan yang teduh dan bibir yang merekah. Kehidupan yang lamban dan cukup bekerja untuk menyelesaikan masalah rumah tangga. Wanita harus bisa sabar walaupun yang terjadi tidak sesuai dengan keinginannya, tetapi selalu diam dan mencoba memahami keinginan orang lain terutama pria. Sejarah memberikan banyak bukti bahwa wanita selalu berada dibawah pria, menuntut wanita harus pengertian dan sabar dengan semua penindasan hak-hak yang dilakukan pria. Wanita bisa diasumsikan seperti mesin penghasil anak, mendidik anak dan harus tetap tunduk pada suami sekalipun dirinya tidak dihargai sebagai pribadi yang memiliki perasaan, kehendak dan juga hak yang sama dengan pria. Mungkin ini adalah era yang terjadi dengan nenek dan kakek kita ketika bangsa ini masih di zaman rekiplik. Wanita cukup belajar mempersiapkan diri menjadi istri yang baik tanpa pernah mengecap pendidikan dan pembelajaran.

Bagaimana dengan saat ini, apakah sosok wanita itu? Saya sering menanamkan dalam hati bahwa prinsip tidak boleh perubah walaupun perwujudannya mungkin berubah-ubah. Wanita akan tetap menjadi wanita sekalipun budaya yang terjadi sudah berubah. Wanita tetap bisa sabar dan pengertian sekalipun tidak memungkinkan lagi berjalan sambil melenggak. Sekalipun wanita dituntut mampu berpikir sedikit dibawah pria atau sebanding dengan pria itu bukan mengubah esensi dari wanita. Kehidupanlah yang menuntut itu, dan itu adalah perwujudan salah satu kelembutan yang merupakan kekuatan dari wanita. Wanita lembut tidak harus menggunakan gaun yang panjang, tetapi dengan celana panjang dan setelan kemeja juga dia akan tetap perempuan. Wanita itu dinyatakan dari dalam diri bukan sesuatu yang terlihat diluar.

Kita tidak bisa memungkiri kalau saat ini jarak bukan suatu masalah lagi dalam kehidupan. Perkembangan internet dan telekomunikasi membuat jarak menjadi nol dalam komunikasi. Semua bergerak cepat sebanding dengan cepatnya informasi yang bisa didapat dari mana saja dan kapan saja. Wanita juga sudah mampu terjun dalam perkembangan teknologi yang ada dan sudah mengisi semua bidang kehidupan. Wanita tidak jarang menjadi besar dalam industri dan juga dalam segala ragam bisnis yang ada. Bukan hanya teknologi informasi yang membuat jarak tidak ada dalam arti sempit. Kemajuan teknologi juga menyebabkan perbedaan pria dan wanita dalam era ini sudah tidak ada lagi. Apapun yang dilakukan pria mungkin mampu dilakukan wanita. Tetapi itu hanya perwujudan yang terlihat saja. Secara esensi mereka tetap dua insan yang berbeda.

Teknologi membuat wanita yang tadinya bisa melenggak menjadi wanita yang selalu terburu-buru. Pekerjaan dan target-target tidak memungkinkan wanita untuk bergaun panjang dan lamban di kantor. Wanita menjadi fotocopi pria dalam berbusana, bahkan tidak jarang wanita juga bisa pake jeans dan T-shirt saja ke kantor untuk bekerja, yang penting nyaman dan kinerjanya maksimal. Wanita yang mungkin selalu meminum jamu-jamuan supaya memiliki kulit yang halus berubah menjadi sosok yang harus meminum kopi pait supaya target-targetnya tercapai. Wanita yang juga indentik dengan memanjakan diri di salon-salon saja juga harus terkadang menjadi wanita yang mampu tidak tidur semalaman karena tuntutan hidup. Wanita yang lembut dan hanya merajut di halaman rumah juga mungkin sudah berubah menjadi wanita yang mulai mengelas mesin-mesin di industri. Dan banyak kehidupan tanpa batas yang sudah ditembus oleh wanita dalam era informasi ini.

Kemajuan teknologi membuat banyak perubahan yang terjadi pada wanita. Tetapi kita harus selalu sadar bahwa itu hanya perwujudan yang bisa dilihat yang tidak boleh mengubah prinsip menjadi wanita dan esensi kita sebagai wanita. Prinsip hidup wanita adalah tetap sebagai penolong dan hidup berdampingan dengan pria dengan segala perbedaannya. Bukan untuk menjadi lebih dari pria dan menyatakan kalau wanita juga tidak kalah dengan pria. Yang pasti pria dan wanita akan tetap berbeda sekalipun sering melakukan pekerjaan yang sama.

Berkaitan dengan sifat wanita yang menginginkan rasa aman dan kenyamanan hidup. Saya melihat teknologi yang seharusnya memudahkan hidup juga mengubah wanita menjadi sosok yang semakin sulit. Misalnya saja, sering sekali kalau seorang wanita mengirim sms ke temannya dan tidak dibalas maka kemungkinan timbul pemikiran yang negatif, apalgi kalau yang di sms teman pria. Wanita sangat gampang merasa tertolak dan memikirkan kalau dia tidak disayangi dan itu membuat dia tidak merasa nyaman dan ini bisa berakibat dia menyakiti orang lain. Teknologi yang seharusnya memudahkan komunikasi bisa berubah menjadi sarana saling menyakiti juga. Beberapa waktu yang lalu kalau kita main ke rumah seorang teman dan setelah nyampe di rumahnya dia ternyata tidak di rumah. Maka kita bisa memaklumi dan sering kita menitip pesan pada orang rumahnya atau meninggalkan catatan di kertas kecil di dalam kamarnya. Itu tidak menggangu emosi dan perasaan kita.

Tetapi sangat berbeda dengan saat ini, banyak pria bingung dengan wanita. Wanita membutuhkan komunikasi lebih dari pria, dan ketika seorang pria tidak membalas sms temannya yang wanita, maka si wanita akan berpikir jauh dan sering sekali akhirnya merasa kesal dan marah. Kemarahan ini bisa berakibat menyakiti yang lain. Pria sering sekali kalau tidak ada yang penting tidak mengirim sms, bahkan seorang teman pria yang tidak membalas sms teman wanita yang lain ketika ditanya kenapa tidak membalas, dia menjawab..bingung balasnya, gak ada pertanyaannya di sms itu. Hmmm…!!!

Ternyata wanita dan pria tidak akan pernah sama, jangan pernah berpikir menyamai pria karena sejak awal memang berbeda. Keinginan untuk sama itu hanya akan menyakiti diri sendiri dan juga orang lain.

Monday, July 11, 2005

Cintaku menangis

Layang-layang yang baru menikmati langit biru
Benangnya putus, terbang tanpa arah
Tiada daya dan kuasa
dipermainkan oleh angin kehidupan

Hari ini cintaku menangis
Tiada kata yang terucap
untuk mencurahkan beban di hati
Ingin aku koyak-koyak keadaan ini
Ku remas dan aku buang jauh-jauh
sampai hatiku puas...

Mampukah air mata mendinginkan hati?
Aku bingung, lidahku kelu..
dan rasa sayang itu makin bertambah..

Ingin aku bersamanya
menapaki jalan-jalan kehidupan ini
Tapi kenapa ?
HAsrat itu harus aku redam...

CIntaku menangis,
tidak tahu harus berbuat apa
Dua hati yang bertaut,haruskah berpisah..
Kemana aku harus mengadu !!
Berteriak, supaya hatiku bebas..

Apa yang harus aku lakukan Tuhan ?
Untuk melewati bagian yang berat ini..

Kucari kehendak Tuhan lewat lutut yang bertelut
Terpancang kokoh dalam Tuhan
Akan membuat aku melihat keindahan
dalam setiap butiran air mata

Friday, July 08, 2005

Aku berubah

Suatu keindahan bisa ketemu..apalagi aku tahu pengorbananndu sangat melelahkan untuk mengenal aku, kam sempatkan ke Bandung pulang kantor dan setelah nemani kam makan dan bercerita dikit, kam balik lagi ke jakarta karena besok harus kerja lagi. Aku yang keras kepala dan perate-ate dan mungkin keseringan nyantai kali...jadi bukan maksudku sombong. Maafkan aku juga kalau sering menyinggung perasaanndu kalau sedang memberikan pendapat. Tapi aku rasanya mati kutu kalau dah ditanya ama kam, ketika kam menanyakan hal yang paling mendasar sehingga tidak mampu aku berkelit dan berbicara meyakinkan kam tanpa hal yang benar.

Jawaban polos dan "tidak tahu" meluncur dari mulutku dengan lancarnya untuk beberapa pertanyaanndu. Pertanyaandu sering membuat aku berpikir keras, dan jawaban rasanya semua salah dan gak nyambung ama pertanyaandu. Bodohnya aku dan ternyata aku gak tahu apa-apa. Hari ini aku hanya bisa mentertawakan perubahanku dan hanya bisa mengoret-oret kertas dan penasaran kemana semua akhir ini. Makasih aku bisa mengenal abang. Tapi banyak perbedaan yang menakutkanku, pertayaanndu yang membuat aku tahu kalau keraguandu adalah sesuatu yang membuat aku berbeda, sesuatu yang aku jalani dan selama ini aku sudah berkorban untuk itu.

JAlan kita apakah sangat berbeda sehingga ada keraguan untuk mencoba melihat bersama kedepan? Aku gak tahu, tapi dari pertanyaanndu akan hidupku, justru itulah selama ini yang mewarnai kehidupanku...dan kenapa kam bertanya kenapa aku tidak seperti yang lain? Aku gak tahu...aku hanya menjalani hidupku yang sudah aman bagiku. Tapi hari ini pikiranku jadi terusik dengan banyak hal, dan aku hanya bisa menaruh harap pada Tuhan.

Aku sadari aku berubah, aku bukan aku yang kemarin...aku mencoba melihat keadaan dari posisi yang lain. Aku ingin mengkaji hidupku, dan kemana arah semua. Aku harus siap dan bisa menghadapi perubahan..dan aku harus siap berubah walau akan berat dan menyakitkan. Tapi didepan, aku sadari tahap berikutnya dalam kehidupan menantian kedatanganku.


Ingin aku gapai relung hatinya
Ku ukir indah namaku disana
Aku yang dahaga cinta
Ingin memuaskan jiwaku dalam kasihnya

Hanyut aku dalam ketenangannya
Timbul tenggelam dalam indahnya mimpi
Aku ingin terbawa sampai ketepi
Terdampar dalam kehangatan hatinya
Dibawah kedewasaannya aku ingin bernaung

Apakah dia mencinta ?
Apakah dia memikirkan dan merindukan ?
Akankah dia untukku dan aku untuknya ?
Tiada yang tahu selain yang Maha Tahu...

Thursday, July 07, 2005

Susanna Annesley (Ibu Kristen sejati)

Hari ini pengen belajar dari tokoh wanita yang memiliki peran dalam mengubah dunia :)
************************************************************************
Susanna Annesley dibesarkan dalam keluarga pendeta. Sejak kecil ia telahmenunjukkan minat belajar. Koleksi banyak buku ayahnya menjadikan ia mampumenyerap banyak ilmu. Sekalipun ia masih belia, ia sudah mampu berdebattentang topik2 teologia dengan baik, dan orang tuanya memang tidakmelarangnya. Ia sangat mendapat perhatian dari keluarga terutama dalam halpendidikan iman. Sikapnya yang berani, cerdas dan suka belajar itu terbawaterus hingga ia menjadi ibu rumah tangga.Pada masa mudanya, Inggris hanya menyediakan sekolah bagi anak laki-laki,sehingga susanna tidak dapat mengikuti pendidikan yang resmi. Ia belajar dibawah bimbingan orang tuanya.
Pada usia tiga belas tahun, ia sudah mampu membaca Alkitab berbahasa Yunani dan Ibrani serta memahami isinya.Susanna adalah gadis cantik yang berpembawaan anggun. TAhun 1689, ia menikah dengan Samuel Wesley, seorang pendeta, dan sejak saat itu diadikenal sebagai Susana Wesley. Sebagai istri pendeta, Susanna tampaknya tidak ingin berdiam diri. Dalamposisinya sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya, ia sangat merindukan anak-anaknya menjadi besar dan berhasil sebagai anak-anak kristen. KArenaitu ia mengatur roda kehidupan rumah tangganya dengan disiplin ketat. Susanna berpendapat bahwa hari yang dijalankan dengan tertib dan teraturakan menjadikan segala kegiatan berjalan baik dan tak ada yang terlupakan.Selain mengatur dan menjalankan keperluan hidup sehari-hari, ia juga membantu suaminya mempersiapkan kotbah-kotbah. Termasuk membantu mengingatkan jadwal kunjungan. Ditengah-tengah segala kesibukan ini, Susanna masih menyempatkan diri untuk membaca buku selama dua jam setiap hari. Selama kurang dari sembilan belas tahun, Susanna sudah melahirkan sembilan belas anak. Dua diantaranya, John Benyamin Wesley dan charles Wesley, anakkelima belas dan kedelapan belas.
Sebagai seorang suami, Samuel ingin mengatur rumah tangganya sesuaikeinginannya. tetapi tidak mudah sebab Susanna memiliki prinsip yang kerasdan berbeda dengannya. Bila terjadi perbedaan pendapat, keduanya mempertahankannya dari sudut pandang Alkitab. Keduanya memiliki dasar pemahaman teologi yang dalam sehingga tidak ada yang dapat mengalah danjarang keduanya bertindak di luar batas: Samuel tidur diranjang yang lain. Sekalipun masing-masing memiliki pendirian yang teguh dalam mempertahankan pendapat, tetapi jauh di lubuk hatinya ia merindukan kehadiran suaminya dan sangat mengasihi suaminya. demikian juga suaminyasangat mengerti keadaan istrinya tercinta.
"Tidak ada yang lebih saya harapkan selama hidup ini kecuali melayani anak-anak yang telah saya lahirkan. Saya mau apabila hal ini berkenan bagi Allah, menjadi alat-Nya melakukan semua yang baik bagi jiwa-jiwa mereka,"itulah harapannya.Tahun 1711, Susanna memulai pelayanannya di sekolah minggu. Ia selalu memberi tugas membaca kepada anak-anaknya satu pasal dalam perjanjian baru untuk bacaan pagi dan satu pasal perjanjian lama untuk bacaan malam, dan membaca Mazmur duakali setiap hari. Ia sangat yakin bahwa tidak ada buku yang setara dengan Alkitab dalam mendidik anak-anak ataupun orang dewasa dalam pertumbuhanrohani.
Firman Tuhan dan khotbah sederhana yang ia persiapkan untuk anak-anakSekolah Minggu itu didengar oleh tiga pulu sampai empat puluh orang setiap minggu. Selain itu, saat suaminya melayani di luar kota, ia membuka rumahnya sebagai tempat ibadah di hari Minggu. Pelayanan yang dilakukannya mendapat perhatian jemaat sehingga yang hadir mencapai dua ratus orang. Keberhasilannya menimbulkan iri hati pendeta pengganti suaminya dansuaminya sendiri tidak setuju dengan yang dilakukan istrinya.
Kehidupan yang dialaminya dalam berumah tangga boleh dikatakan seimbang di satu sisi, ia kehilangan anak-anaknya ketika mereka masih bayi dan disisi lain ia berhasil membimbing dan mendidik anak-anaknya hingga dewasa,terutama dalam iman. Bahkan dikemudian hari, ia menyaksikan peristiwa-peristiwa sukses yang dialami oleh putera-puterinya.Tahun demi tahun bergulir bak daun-daun kering yang berguguran kepermukaan tanah. Tak terasa hari-hari hidup yang melelahkan harus diakhiri juga. Anak-anaknya pun pergi untuk memenuhi panggilan hidupnyamasing-masing. Tahun 1742 saat ia berusia 73 tahun, ia meninggal dunia.
dikutip dari buku :
50 Kisah Pejuang Iman sejati, Tokoh-tokoh Kristen yang mewarnai dunia, Rudy N.Assa, Andi Offset, Jogja 2002