Thursday, December 29, 2005

Memandang Masa Depan Dengan Penuh Harapan Memberi Kekuatan Pada Masa Sekarang

Sudah di penghujung tahun 2005, mungkin sudah hitungan jam kita akan memasuki tahun yang baru. Saat-saat untuk melakukan evaluasi kehidupan sepanjang tahun 2005 sudah bisa dilakukan, dan apa yang menjadi harapan dan yang ingin dicapai di tahun 2006 nanti sudah bisa mulai di goreskan supaya tidak cepat lupa. Kantor2 saja sudah sibuk untuk tutup buku dan bahkan sudah selesai menyusun program untuk tahun 2006. Saya pikir kehidupan manusia jauh lebih berharga dan lebih penting dari pada kehidupan perusahaan. Namun kehidupan usaha dibuat sebaik mungkin supaya kehidupan manusia-manusia yang terkait dengan perusahaan tersebut bisa baik juga.

Intinya, semua yang dilakukan selalu ujung-ujungnya adalah untuk kebaikan manusianya. Sebagai manusia, saya pikir...kitapun harus merencanakan hidup ke depan. Lebih baik merencanakan masa depan yang diinginkan, karena akan lebih baik dari pada menunggu masa depan yang akan datang seadanya. Melihat masa depan dengan penuh harapan akan membuat kita semangat menjalani kehidupan masa sekarang.

Mungkin banyak timbul pertanyaan ketika kita berbicara masa depan.
Boro-boro memandang masa depan dengan penuh harapan, masa sekarang saja sepertinya sangat suram. Pekerjaan begitu2 saja, dengan gaji yang enggan beranjak sedangkan kebutuhan hidup melonjak.
Bangkit dong!! tidak ada yang bisa mengubah masa depan kita, kalau bukan kita sendiri dan TUhan. Dan kita memiliki janji yang manis yang pasti mampu Dia tepati, yaitu masa depan yang penuh harapan.

Ingatkan cerita penciptaan dunia ini, setelah semua di jadikan Allah maka Dia ciptakan manusia sebagai ciptaan yang terakhir dan termulia. Allah menjadikan semesta ini untuk kebaikan manusia. Supaya manusia bahagia dan menaklukkan dunia ini. Memang benar, manusia telah jatuh dalam dosa, dan dosa membuat hubungan dengan Allah dan ciptaan lain menjadi rusak. Tapi bukankah kita sudah ditebus dan diperdamaikan kembali dengan Allah melalui Yesus Kristus, sehingga hubungan itu dipulihkan. Memang kita harus tetap bekerja keras, tapi percayalah Allah memberkati dan memberi kebahagiaan ketika kita bekerja keras dan bukan mengandalkan kekuatan kita tapi tetap bergantung padaNya. Burung pipit saja Dia pelihara, apalagi kita ciptaan yang Dia jadikan segambar dan serupa denganNya. Semesta ini diciptakan Tuhan hanyalah untuk kebaikan kehidupan manusia. Tersenyumlah ketika kita dekat dengan alam, merasakan dinginnya hujan di penghujung tahun ini...karena semua itu hanya untuk kebaikan kita.

Jujur saja, saya sering merasa memang belum melakukan yang terbaik. Saya juga menyadari kalau belum melakukan semua kemampuan saya. Saya masih sering malas dan juga kompromi dengan keinginan daging ini. Tapi, tahun 2006 nanti...sudah saatnya bangkit dan melakukan semua bagian yang seharusnya menjadi bagian kita dengan sungguh2. Jangan malas lagi, dan pergunakan waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat.

Masa depan penuh harapan itu bukan berarti kita pasti kaya secara materi. Cukup materi, pasti!!anak Tuhan tidak akan kekurangan, namun kita akan kaya secara spiritual, kaya kedamaian hati dan ketenteraman jiwa. Bukankah kekayaan batin akan terpancar keluar dan itu membuat kita merasa cukup dalam hidup ini dan mampu mengucap syukur? Kaya materi bisa membuat orang hidup semakin susah dan semakin tidak mampu mengucap syukur kan? Orang kaya kadang lebih pelit dari pada orang yang hidupnya cukup kan?

Tuhan, jangan buat aku kaya supaya aku tidak sombon dan jangan buat aku miskin supaya aku tidak mencuri, kata pemazmur. Melihat masa depan yang penuh harapan, akan memberi kekuatan kepada kita untuk hidup pada masa sekarang.



Monday, December 26, 2005

Kalau pintu di bukaNya, tidak seorangpun mampu menutupnya

Natal sudah berakhir, tapi semaraknya masih terasa. Dua hari kemarin..menarik diri dari kesibukan dan berkumpul dan berbagi dengan teman2 dan saudara2 suatu yang sangat menyenangkan. Mungkin hal2 tersebut tidak akan ada lagi di masa mendatang, kesempatan untuk keakraban dan berbagi mungkin selalu akan hadir, namun dalam bentuk dan dengan orang2 yang berbeda.

Tanggal, 25 Sore kami di undang Bang Dede untuk ngumpul dan makan di rumahnya..di sana ada Stella, Yanita bang Ajarta dan aku..berenam ama bang Dede dan istrinya. Cerita berbagi mimpi dan rencana ke depan dan membahas banyak hal mengenai gereja, membuat waktu berlalu tak terasa.

Juga kakak tuaku, Kak Elisabeth Sinulingga dan suaminya, natalan ke bandung. Jadi kerjaan sampai jauh malam hanya berbincang2 dan bercerita. Mereka mendukung semua rencanaku, karena kakak kaget juga ketika mengetahui aku berhenti dari ITHB. Dia takut aku emosi, dan tanpa pikir panjang milih berhenti. Aku menceritakan kalau keputusan itu bukan karena emosi, tapi sudah aku gumulkan dan aku sudah menimbang semua hal terburuk yang bisa aku prediksi yang kemungkinan terjadi dengan keputusan itu dan aku sudah siap dengan konsekuensi itu. Kakakku hanya mengatakan, kalau aku sudah menggumulkannya dan sudah yakin dan pasti...mereka akan dukung semua keputusanku. Balik ke Jakarta, kak Sabeth pinjam buku John Maxwell dan Dale Carnegie..senang banget kalau bisa menularkan supaya kakak semakin suka baca buku. Kadang heran ama kakak tua ini, dulu zaman kita anak2 dia paling rajin baca...sekarang jauh banget dari kebiasaan baca..sibuk cari duit kali yah.. Abang, suaminya kak tua juga minjam buku, kisah cina klasik...semoga buku ini juga menambah kebijakan buat abang. Kalau corah, pinjam buku Leo Tolstoy yang berjudul "TUhan tahu tapi dia menunggu" dan buku Fyodor Dostoevsky yang berjudul "Kejahatan dan Hukuman".... Semoga buku2 itu menjadi berkat buat kalian semua. Boleh dikatakan, hasilku kerja selama ini hanyalah, jumlah buku yang semakin menumpuk..membiayai kuliah dan kehidupanku saja. Tapi aku bersyukur untuk semua itu.

Tadi sore ketemu ama bik Rintan, (bibikku ini lebih muda 2 tahun dari aku), kita nongkrong sambil cerita2 di Dunkin Donuts yang ada di depan BIP. dambil meneguk kopi, bibik berbagi tentang harapan2nya tahun depan. Aku senang kali mendengar ceritanya, dan aku melihat ada perubahan besar dalam kehidupannya. Dia mengatakan kalau keinginannya tahun depan, hanya memiliki kehidupan yang semakin dekat dengan Tuhan.. Kerinduan yang pasti juga adalah kerinduan Tuhan sendiri, karena DIA yang jauh lebih rindu dekat dengan kita..dan kita sering sekali yang menjauh dari hadapanNya. Bibik menceritakan pergumulannya dan banyak tantangan yang dia hadapi, dan juga percaya itu adalah proses pembentukan yang Tuhan rencanakan untuknya. Dengan semangat terlihat bibik hanya ingin mewujudkan kehendak Tuhan dalam hidupnya...semoga ini semakin kuat dalam hati dan jiwa bik Rintan ya...

Rasanya, kehidupanku juga semakin menarik untuk dijalani sebagai pertualangan bersama-sama dengan Tuhan. Ingin rasanya semakin dekat denganNya dan melangkah bersamaNya untuk mencapai tujuan yang Dia sudah tetapkan dalam kekekalan, sebagai alasan aku hadir di bumi ini.
BErsama Tuhan tidak ada ketakutan, dan satu saat ini yang bergema dalam jiwaku...
"Kalau Tuhan sudah membukakan pintu, maka tidak ada seorangpun yang sanggup menutupnya. Dan kalau Tuhan menutup pintu, maka tidak ada seorangpun yang mampu untuk membukaNya" Biarlah janji ini, menjadi kekuatan untuk tetap melangkah di dalam rencanaNya, dan aku di ajar untuk tidak memaksakan untuk berjalan di jalan yang bukan untuk aku lalui.

Dan terakhir, kemuliaan hanya bagi nama Tuhan saja.

Friday, December 23, 2005

Suasana Natal Di Ciwalk

Kemarin malam jam 20.30 kita serumah kecuali kak Nani, jalan2 ke Cihampelas Walk.. Kayaknya kami kemalaman ke sana, jadi sudah terlalu gelap..namun tidak mengurangi keindahan dekorasi Ciwalk dalam memperingati Natal dan Tahun BAru 2005. Kayaknya kalau sore2 menjelang mata hari tenggelam ke Ciwalk, asik..kali yah !

Ini adalah dekor luar depan baso malang Karapitan, Rusa ini terbuat dari jerami kering dan menurutku kreatif banget.







Ika, Irna dan Maya sedang berfoto di bawah pohon Natal yang ada di bagian luar gedung. Banyak sekali pohon natal berdiri di Ciwalk, dan juga boneka Salju..kemarin gak bisa kita ambil fotnya, soale ada group Band yang menutupinya.



Kalau foto di bawah ini, adalah dekorasi yang terdapat di langit-langit pertokoan sepanjang jalan2 yang bisa di lalui di Ciwalk. Bisa juga nih ditiru untuk dekorasi natal tahun depan.

Foto yang di bawah ini adalah dekorasi Rusa putih yang kayaknya terbuat dari stereofom. Dekorasi ini ada di dalam gedung Malnya ciwalk.

Foto di bawah ini adalah foto dekorasi di dalam Mal Ciwalk. foto ini diambil dari lantai paling atas, melihat ke bawah lebih indah daripada hasil yang bisa aku bidik...aku harus belajar lebih banyak, mengambil foto. Rusa putih yang di atas, merupakan bagian dari dekorasi dalam ini.

Sepertinya, dekorasi Ciwalk dominan merah. Semuanya tidak terlepas dari warna merah. Foto di bawah ini adalah dekorasi luar Ciwalk, yang menghubungkan satu toko ke toko yang lain.



Selamat Hari Natal 25,26 Desember 2005 dan
Selamat Tahun Baru 1 Januari 2006.

Biarlah Natal ini tetap membuat kita semakin mengasihi Tuhan, dan itu nyata dari perbuatan kita kepada sesama kita.

Thursday, December 22, 2005

Hormatku Untuk Ibu !!

Diantara semua anakmu, mungkin akulah yang paling sering membuat hatimu gundah. Sejak aku remaja, ingatkah engkau ketika air mata mengalir di mataku karena pemberontakanku. Bukan salah ibu, kalau aku tumbuh keras kepala dan kritis...karena memang itulah bagian dari karakterku yang bisa dikembangkan sisi positifnya.

Ibu, hari ini aku ingin mempersembahkan seluruhnya untuk mengingat dan mendoakanmu. Tadi malam kita sudah berbicara di telpon, dan engkau tidak banyak berbicara..kecuali mendengar ocehanku. Mungkin engkau juga kadang berpikir...kalau di bantah juga keinginanku, kemungkinan besar aku tidak akan menuruti apa yang ibu bilang. Aku hanya kadang membutuhkan dukungan doa ibu untuk sesuatu yang sudah aku putuskan. Tapi percayalah, aku memutuskan itu setelah pergumulan yang panjang dan aku sudah mendoakannya.

Kekuatiranmu kepadaku, aku tahu karena kasih sayangmu yang begitu besarnya untukku. Engkau selalu menginginkan yang terbaik untuk anak2mu, tapi aku mengatakan bahwa hidup akan menemukan jalannya... Kadang aku sedih enggak bisa melakukan apa yang ibu ingin aku lakukan. Aku tidak tahan dengan kenyamanan dan kemonotonan tanpa ada perubahan yang berarti untuk ke depan IBU... aku ingin melakukan apa yang menjadi bagianku, dan aku ingin menjalani jalanku. Walaupun jalanku ini, akan aku cari seumur hidupku dan ini akan membuat aku bergantung sepenuhnya kepada Tuhan dalam hidup ini.

Ibu, aku doakan ibu panjang umur dan sehat selalu. Kebahagiaan akan selalu menyertai kehidupan ibu, walaupun aku seperti riak kecil dalam perjalanan hidup ibu...tapi percayalah itu akan membuat betapa indahnya kehidupan Ibu.

Dulu lulus dari STTTelkom, ibu ingin saya jadi dosen, dan saya sudah memenuhinya bu!! Dan saya jadi dosen, bukan karena untuk menyenangkan hati ibu, tapi saya juga menyadari bahwa ini adalah jalan hidup saya yang harus saya lalui. Saya juga menyadari kalau selama ini saya di ITHB adalah rencana Tuhan juga. Perbincangan kita yang sebentar tadi malam, memang hanya membahas yang kecil saja (dasar kita perempuan ini, apapun selalu dimasalahkan). Hanya masalah aku mau kirim brownis untuk natal, dan ibu menolak supaya gak usah dikirim...kemudian aku berkeras akan mengirimkannya. Kita selalu "berantam" dalam banyak hal ya bu? bahkan itu sudah sejak aku kecil.

Bu! maafkan saya sekali lagi, kalau di hari Ibu ini saya memberikan berita yang akan membuatmu terluka. Bu, saya berhenti dari ITHB. Kemarin engkau tidak setuju dengan ideku ini, supaya aku tetap aja bekerja di ITHB. Tapi hatiku sudah bulat bu, untuk mengambil keputusan ini. Aku berharap tahun 2006 nanti kita bisa sering ketemu ya.

Ibu, aku sangat mengasihimu.

Sunday, December 18, 2005

Minggu Yang Menegur

Hari ini aku lalui dan mendapat teguran yang sangat keras menuju ke kedalaman jiwaku. Sejak Jumat malam, aku sudah menyadari kalau aku harus memiliki semangat yang tinggi saat ini karena banyak banget yang harus dikerjakan, sedangkan aku rasanya sudah capek banget. Jumat ketika harus membagikan tentang "SPIRIT" di natal Permata Sukajadi, aku sudah ditegur terlebih dahulu...bahwa sebenarnya akulah yang paling penting diteguhkan dan mendapat motivasi supaya spirit itu tetap membara dalam diriku. Aku menyadarinya, dan dengan harapan baru dan semangat aku mulai ingin melakukan semua yang bisa dikerjakan.

Sabtu kemarin, seharusnya aku ke Jakarta karena sepupuku anak Mama TEngah menikah. Aku tidak ke jakarta dan aku memelototi semua kerjaan yang menumpuk. Mulai dari pengerjaan security survival kit untuk Telkom yang diundur batas akhir pengerjaannya, dan juga hasil UAS mahasiswa yang harus dinilai, juga mikirin TEsis yang masih mentok. Aku hanya memandangi layar monitor komputer tanpa mengerjakan sesuatu yang berarti.

HAri ini, pulang gereja...aku makan ama adik2ku Irna dan Samuel. Kami ngobrol dan saling berbagi, dan aku menceritakan semua rencanaku ke depan. Aku mengatakan kalau aku akan cuti setahun dari ITHB, dan menjalani kontrak setahun ke depan di tempat yang lain. Mungkin tahun depan enggak bisa lagi sering2 ketemu ama Samuel, tapi kita akan tetap saling mendukung. Adikku juga menceritakan ujian2nya, Irna minta ijin nginap di tempat temannya karena tugas2nya belum selesai dan selasa dia akan presentasi Tugas yang akan menentukan dia bisa mulai TA semester depan atau enggak. KAmi hanya bisa mendukung supaya Irna akan mendapat yang terbaik. Samuel juga menceritakan mengenai studinya dan apa rencananya setelah nanti lulus kuliah di Unpad. Adik-adikku...tetap semangat kuliah ya!! melihat kalian semangat, rasanya kak Nomi juga harus bisa melaksanakan semua tugas2ku.


Bubar dengan adik2ku aku bergabung dengan permata mahanaim yang buat acara kebersamaan merayakan natal di rumah Kak Ana di Cieumbuleuit. Acara tukar kado, tapi aku gak bawa kado :D. Ketika teman2 berbagi, aku sangat tersentuh dan merasa aku sangat jauh mengucap syukur..walaupun aku sering mengatakan aku harus mengucap syukur dalam segala keadaan..tapi rasanya jauh dari praktek. Tadi ada dua orang teman yang desember ini tasi berhenti dari kerjaannya, karena merasa sudah tertekan banget. Seorang teman bercerita tentang pekerjaannya dan sangat menggugah aku, dia baru bekerja dua bulan ini dan kontraknya tidak dilanjutkan. Dia bercerita sambil menangis, dan saat itu dia bilang kalau natalan ini dia tidak pulang karena orang yang dikasihi juga sudah enggak ada untuk dikunjungi. Aku langsung melirik kak Juni dan bertanya apakah orang tuanya sudah enggak ada, dan kak Juni mengangguk memberi jawaban ke aku.

AKu terhentak dengan keadaan teman yang sering tertawa dengan aku, malah aku hanya tahu kulit2nya saja. Rasanya pergumulanku tidak ada apa2nya, dan aku merasa sangat tidak berharga karena perjuanganku hanya kecil...sedangkan apa yang dialami teman ini? sangat jauh dariku... Ini mencambuk aku untuk menghargai kesempatan yang aku punya, bukan kalah sebelum berperang.

Pulang natalan mahanaim, aku ke tempat teman yang sudah lama janjian mau ketemuan. Adik ini mau pulang ke berastagi, jadi waktu yang tepat adalah minggu sore tadi. Kita jalan ke Ciwalk...suasana natal disana bagus banget. BEsok aku pengen poto2 disana ah !!

MEndengarkan curhat adik ini, rasanya hilang semua keluhanku. DUa jam aku mendengarkan dia bercerita, dan satu yang aku ingat dia bilang, hidup ini seperti kisah telenovella, sepanjang kisah penuh kesedihan dan nanti happy ending tetapi hanya 3 menit setelah itu tamat ya kak ! " AKu hanya senyum dan menjawab, kalau dibalik semua kesedihan saat ini ada makna hidup yang harus kita pelajari dan raih...dan kebahagiaan itu tidak hanya tiga menit, dan kemudian berakhir.

Aku pulang ke rumah dan berpikir...bener juga ya, kalau hidup ini kebanggaannya hanya penderitaan dan kesusahan !!

Friday, December 16, 2005

SEMANGAT NOM !!!

Semangat, hanya itu yang aku butuhkan.
Semangat akan menjadi nafas dan kekuatan untuk semua yang mesti dilakukan kedepan. Aku sedang mengerjakan tesis, dan kalau dihitung2 sepertinya sulit untuk diselesaikan, soalenya waktuku hanya duabulan seminggu mengerjakannya. Tapi aku enggak mau gagal, dan apa yang sudah aku mulai aku ingin bertanggungjawab menyelesaikannya. Tuhan Tolong aku semangat menyelesaikan semuanya.

Monday, December 12, 2005

Memandang Lebih Luas

Mengetik di depan computer seperti ini, membuat saya hanya terbatas bisa memandang layar monitor computer. Saya tidak memiliki kapasitas untuk bisa mengetik dan juga memandang sisi belakang monitor dimana kabel-kabel berada. Kalau saya ingin melihat sisi belakang monitor maka saya harus bergerak dan pindah ke belakang. Tapi apakah yang saya amati di sisi depan dan sisi belakang ini dua benda yang berbeda? Kita sudah tahu kalau jawabannya tidak. Saya melihat layar monitor atau sisi belakang monitor maka sebenarnya saya sedang mengamati monitor, hanya saja sudut pandang pengamatan sayalah yang berbeda.

Minggu kemarin, saya sangat membutuhkan sudut pandang lain akan jalan yang akan saya pilih untuk sedikit waktu di depan. Saya membutuhkan pandangan dan pendapat rekan-rekan lain mengenai hal yang sedang saya gumulkan. Keputusan tetap ada di tangan saya, tapi saya juga membutuhkan kejernihan dan pemikiran yang lebih tajam sebelum mengambil keputusan. Pertimbangan, doa dan nasihat akan sangat menolong saya mengambil keputusan. Jujur, banyak yang bilang kalau saya sedikit nekat dengan apa yang menjadi keputusan saya. Masukan yang mendukung dan yang menasihati supaya saya menghindar adalah masukan yang berarti dan membuat pertimbangan saya semakin mantap.

Mbak Dina, teman yang baik yang selalu mendengarkan saya, sebentar nanti pasti akan selalu hadir dalam bayangan untuk dijadikan teman share dalam banyak hal. Nasihat Pak Tunggul, sangat menolong saya. Ketika beliau menyuruh mempertimbangkan hal-hal yang terburuk dari keputusan saya. Pak Tunggul mengatakan jangan sekali-kali membayangkan yang baik2 saja dari keputusan yang diambil, karena kalau yang terjadi tidak seperti yang diharapkan akan sangat mengecewakan. Nasihat ini sangat menolong saya, ketika saya membuat list hal-hal yang terburuk yang mungkin saya alami dan jalani. Memandang urutan hal-hal buruk di kertas yang sudah penuh dioret-oret saat itu, secara logika saya akan menghindari kesempatan ini. Hanya doa yang menyiapkan hati untuk siap menerima yang terburuk yang bisa saya perhitungkan. Ketika saya berkata saya siap, rasanya beban pergumulan sudah menguap. Yang akan terjadi yang lebih baik dari yang terburuk yang sudah dilist itu akan menjadi bonus dalam hidup kedepan ini. Sekalipun tidak ada bonus, saya siap mengucap syukur untuk kesempatan ini, dan bonus-bonus yang saya terima akan memperindah dan membuat perjalanan ini menjadi suatu yang akan selalu saya syukuri.

Dukungan doa-doa dari teman-teman juma-cyber, kedua orang tua, adik-adikku dan juga Pdt. Eki menjadikan hati saya semakin teguh dengan keputusan ini. Apapun yang akan menjadi keputusan ITHB mengenai permohonan cutiku itu, saya sudah siap. Bahkan hasil keputusan yang paling buruk juga saya sudah bisa menerimanya. Dukungan doa dan nasihat teman-teman membuat saya mampu memandang pergumulan ini menjadi lebih objektif, bukan hanya terpaku pada sudut pandang saya sendiri. Doa membuat saya bisa naik lebih tinggi dan memandang persoalan ini dari atas sehingga saya dapat memandang lebih luas, tidak hanya salah satu sisi tetapi banyak sisi.

Saya tahu, bahwa masa depan sungguh ada dan harapanku tidak akan sia-sia. Hati yang siap tidak cukup untuk melalui satu tahun ke depan. Kekuatan yang dari padaNya, menjadi kekuatan dalam hidup saya akan menolong saya melalui setahun ke depan.

Saturday, December 10, 2005

NATAL

HARI INI PERMATA BANDUNG PUSAT MERAYAKAN NATAL...

Tuesday, December 06, 2005

Dalam Tinggal Tenang Terletak Kekuatan

Senin tadi, Pak Sam membagikan hasil pengajuan jabatan fungsional dosen, yang diurus awal tahun ini. Jujur, hasilnya sangat membuat aku sedih..habis nilaiku sudah 183 tetapi diakui hanya 100. Jujur, aku sedih banget. Ketika Pak Joko Siswanto ke ruanganku, dan bilang selamat karena sudah keluar surat dari dikti untuk jabatan dosen, aku hanya senyum dan menunjukkan hasil penilaian yang kuperoleh. Pak Joko liat hasilnya, dan bilang saying sekali ya Nom…seharusnya bisa di hitung 150. Aku hanya senyum dan bilang, mungkin memang aku enggak cocok jadi dosen Pak. Siapa tahu Tuhan menginginkan aku bukan jadi dosen . Mulailah Pak joko menjelaskan betapa lebih baik perempuan jadi dosen saja.

Dalam diam, aku hanya berdoa..Tuhan tolong aku menerima hasilku teriakku dalam hati. Aku malas menceritakannya kepada teman yang lain. Soale apapun yang dikatakan orang lain, aku tahu banget bahwa aku sendiri harus belajar memulihkan keadaanku. Aku sebenarnya selalu butuh teman curhat, tapi aku sadar aku harus belajar menjadikan Tuhan tempat curhat yang terbaik dan paling TOP dalam hidup ini.

Aku hanya diam, diam dan mencoba melihat sisi baik dalam masalah ini. Aku tahu, bahwa ini hanya hal kecil yang akan aku kenang dimasa yang akan datang. Pulang kerja, aku putuskan jalan2 ke Kings, aku senang banget karena aku ketemu adik PAku Marlin Pinem, sudah lebih dua tahun kami gak ketemu, dia jarang banget ke GBKP dan aku kehilangan kontak dengannya. Senangnya ketemu Marlin, rasanya tahun ini akan berakhir dan semakin bermakna karena bisa ketemu Marlin. Kemudian ketika liat2 buku di Book and Gift, Desi adik PAku waktu di STT menelpon dan menceritakan betapa stressnya dia dengan kerjaannya. Desi saat ini kerja di Pakan Baru. Tuhan mempertemukan aku dengan adik2 yang pernah aku PA-kan rasanya mengingatkan aku bahwa Tuhan masih menyertai aku.

Pulang ke rumah, aku ingin sekali menyelami apa yang Tuhan ingin aku pelajari dari penilaianku yang sangat menyedihkan itu. Aku hanya ingin mendengarkan Tuhan. Aku berdiam, dan berdiam di kamar dan ingin sekali rasanya menjadi orang yang disiplin dan tetap semangat dan kebahagiaanku tidak diambil dariku.

Tadi pagi, bangun jam 6.00, aku mendengar suara induk ayam dan anak ayam di luar rumah. Aku berpikir, kenapa selama ini aku tidak pernah jeli mendengar suara ayam-ayam itu. Aku tahu, ibu yang dulu mencuci di rumah kami, suaminya suka banget memelihara ayam. Dan aku lebih sering pusing dan sebel ketika di depan rumah kami berserakan kotoran ayam. Tapi tadi pagi, aku merasa betapa suara keributan ayam itu menjadi berbeda. Ada pesan yang dia sampaikan ke aku, dan betapa hari ini indah..dan aku tidak mau hari kemarin membuat hari ini menjadi buruk. Tetapi bukan berarti aku melupakan begitu saja, tidak…aku tetap akan mengambil nilai yang positif dari kejadian itu.

Aku berdoa dan saat teduh. Rasanya senang banget dan aku bahagia banget bisa mengalami kejadian semalam. Aku bersyukur bisa mendapat nilai 100 dari nilai 183 yang aku punyai. Tidak banyak yang akan mengalami seperti itu, sehingga itu menjadi sesuatu yang sangat patut aku syukuri. Itu suatu saat akan sangat membanggakan, karena bukankah hidup ini kebanggaannya adalah kesukaran dan penderitaan. Penilaian itu akan mengubah kehidupanku, karena ketika aku berdoa untuk mengasihiNya lebih dalam lagi, bukankah ini sedang dibuat supaya aku mengasihi-Nya lebih dalam lagi.

Kebahagianku kembali segar setelah diganggu oleh riak penilaian jabatan fungsional dosen itu. Aku ingin sekali bisa menjawab setiap pertanyaan akan hidup dengan lebih melihat kepada Dia yang menjadikan aku. Kemarin aku masih bertanya-tanya, tapi hari ini aku mendapatkan jawaban.

Aku menyadari aku bukan siapa-siapa, dan aku bersyukur banget dengan penilaianku. Untuk ucapan syukur itu, bukankah seharusnya dan sewajarnya aku menggunakan waktu lebih baik, melakukan pekerjaan lebih sungguh-sungguh, dan memandang orang lain lebih penting…karena aku bukan apa-apa.

Aku ingin selalu mencari kedalaman makna hidup dalam diam..karena dalam tinggal diam dan tenanglah terletak kekuatanku.

Monday, December 05, 2005

Mempertanyakan Hidup

Mempertanyakan hidup ini untuk apa? Sampai kapan?
Hidup ini pasti tidak ditentukan oleh kuantitas, mungkin kalau umur panjang...bisa mencapai 70 atau 80 tahun. Tapi sesungguhnya kita hidup berapa lama? BUkankah itu yang penting! Bisa saja hidup sudah 50 tahun, namun sesungguhnya hidup yang benar2 hidup dan berarti hanya selama 5 tahun. Hidup itu bukan hanya perguliran waktu yang selalu berakhir di 31 desember untuk menyatakan satu tahun sudah berakhir. Hidup itu adalah hidup...benar2 kita hidupi dan berarti.
Jadi wajar sekali, kalau hidup ini selalu dipertanyakan kan?

Jangan2 orang yang tidak pernah mempertanyakan hidup...justru perlu dipertanyakan bukan? Tetapi aku suka pusing sendiri dan ingin berdiam diri saja..ketika pertanyaan tentang hidup muncul di kepala. Kadang ingin menjalani hari seperti biasa dan semua akan mengalir seperti air sungai yang pasti ada tujuannya. Tapi apakah hidup benar2 bisa mengalir seperti aliran sungai itu, tanpa dipikiri...aku tidak tahu, dan aku jadi makin pusing saja.

KEmarin, aku sudah selesai ujian...aku bersorak gembiran dan ingin bersenang-senang. Tapi kenapa, belum juga dua hari rasanya sudah membosankan dan aku bertanya, apakah pekerjaan yang aku lakukan dan jalani saat ini memang benar2 yang terbaik untukku... Aku belum pernah bekerja di tempat lain dan bisa membandingkan dan mengambil keputusan bahwa pekerjaan saat ini adalah yang terbaik untukku. Aku juga bngung, ketika muncul pikiran..apakah semua harus dibandingkan supaya aku bisa mengambil keputusan yang terbaik. Bukankah kalau aku yakini bahwa ini yang terbaik, aku bisa menjalaninya dan melakukan segala sesuatu sebaik2nya.

Yang pasti aku bingung....dan ingin rasanya berdiam aja di rumah selesai kerja, siapa tahu nanti mendapat pencerahan. Tenggelam di balik buku ternyata membuat pikiran2 abstrak ini perlu semakin dipagari. Aku harus bisa membatasinya dan belajar lebih sederhana.

Hidup...selalu dipertanyakan, dulu juga, sekarang juga...mungkin pada waktu yang akan datang, aku pertanyakan juga. Mungkin ini akan membuat hidup ini semakin tajam.. Dan gak perlu berumur 80 tahun untuk benar2 hidupkan? MEngapa enggak hidup yang sehari lepas sehari ini aku jalani dengan kualitas hidup yang kekal. Aku ingin sekali, tapi aku harus belajar banyak...terutama mengalahkan diriku sendiri.

Sudah Desember...dan tahun ini akan berlalu


Thursday, December 01, 2005

Penat

Saat ini...
sebagian beban terangkat
dengan sisa-sisa yang masih mengikat
Ingin aku benar-benar bebas
Lepas dan bisa terbang jauh

Aku penat dan ingin istirahat
Tidur panjang seharian
Melemaskan otot-otot yang tegang
tenteramlah hatiku,
karena yang sisa akan usai

Semangat...itu yang aku butuhkan
Semangat yang memberi kekuatan
Pengharapan yang selalu menghidupkan
Tapi badanku penat dan ingin istirahat