Sunday, April 23, 2006

Pemeliharaan Tuhan dalam semua karyaNYA

Mengipas-ngipas udara yang terasa panas, dengan harapan akan sedikit memberi rasa adem. Udara panas tidak juga berakhir sekalipun matahari sudah hampir tenggelam di ufuk barat. Cahayanya yang berwarna kemerahan masih memancar keluar dari awan-awan putih dan tipis di sore itu. Sebagian bayang-bayang merah dari cahaya senja itu jatuh indah di permukaan air yang terkadang bergoyang karena riak kecil hembusan angin. Membuat sedikit warna yang berbeda, dari sekian luasnya warna coklat yang menutupi permukaan air yang sangat berkubang itu. Warna merah bagai guratan indah dan tegas untuk menandakan betapa cerahnya senja itu.

Rawa-rawa dengan tanaman bakau yang masih muda, yang besar-besar hanya meninggalkan bekas-bekas kalau pernah hutan bakau yang lebat berdiri tegak di rawa itu. Batang bakau kering yang jungkir balik tidak teratur dan diatas dahannya yang menjadih dari air berdiri beberapa burung bangau yang berwarna putih. Senja di pantai, dan kami hanya berdiri di atas jembatan yang berada sejauh 1 km dari pantai, namun di bawah jembatan itu mengalir sungai menuju pantai. Di atas jembatan itu senja itu diwarnai dengan kesibukan beberapa orang yang menyiapkan pancing dan juga perangkap untuk menangkap kepiting.
”Bisa berapa banyak dapat kepiting dalam satu perangkap ini, bang?” tanyaku. Kalau lagi rejeki, bisa ada 6 ekor dalam satu perangkap, kalau enggak rejeki, syukur kalau ada 3 ekor. Kalau ada perangkapnya lima, lumayan juga kalau semua berisi enam ekor ya, bang? Lumayan sekali dek.. Kapan diambil perangkap yang sudah dimasukkan ke dalam air itu, bang? Sejam lagi sudah bisa diangkat, karena kalau umpannya sudah dimakan dan habis, enggak perlu dilama-lamakan. Ooo..

Semua alam yang Tuhan ciptakan ini memang benar2 untuk kebaikan manusia. Walaupun kadang kita mengabaikannya, dan mencoba merasionalkan semua rejeki yang diperoleh, dan kadang sangat mengagumi kekuatan sendiri. Dalam pemeliharaan Allah, dia memberikan begitu banyak berkat bagi kehidupan manusia. Di parit-parit yang berada di bawah jembatan di dekat pantai Syah Kuala itupun, Tuhan isi dengan kepiting-kepiting yang memberi berkat bagi orang-orang yang mau melempar pancing ke air itu.
Aku jadi teringat dengan jalan-jalan yang menghubungkan Berastagi dan Kabanjahe, dimana di pinggir jalan banyak petani yang menanam bunga, dan di dekat parit-parit juga tumbuh bunga liar yang sangat indah. Tanah yang sangat subur, dan terkadang melempar batang singkong pun pasti akan tumbuh. Namun kesuburan tanah ini sering kita tidak syukuri dan malah mulai berpaling dariNYa dan dengan kekuatan sendiri kita semakin ingin mengeruk hasil yang bisa diberikan tanah yang subur ini. Sampai penggunaan pestisida dan pupuk yang berlebih membuat kesuburan tanah juga hilang.

Manusia dalam hidupnya memang sering kurang bersyukur. Apa yang menjadi ketakutan kita dalam hidup ini? Semua Tuhan pelihara, dan sekalipun manusia masuk hutan? Bukankah kehidupan akan tetap berjalan, walaupun mungkin menjalaninya seperti kehidupan monyrt..hehehe. Tapi intinya enggak ada yang perlu ditakutkan bukan? Karena TUhan menembunyikan berkatnya bertaburan bagi orang yang mau bekerja dan berpikir untuk meningkatkan hidupnya melalui pemeliharaan Tuhan dan selalu bergantung dalam rencanaNya dan mengandalkanNya.

Sunday, April 16, 2006

Minggu Paskah

Minggu Paskah kali ini tidak ke gereja, dan memang di Aceh aku belum tahu dimana bisa mendatangi gereja. Pagi tadi sudah renungan bentar dari Matius 28 tentang kebangkitan. Makasih banyak untuk info tadi malam tentang bahan khotbah dan thema kebaktian minggu paskah di GBKP untuk hari ini.... Bang Sur, makasih aku bisa dihubungkan ya, dan bisa ngobrol...hehehehe :) Sering-sering aja ya bang :D
Setelah jam 10 pagi, ternyata paskah kali ini bukan sesuatu yang buruk..justru menjadi paskah yang berbeda. Karena teman2 ngajak aku ada persekutuan di Pantai. Rasanya senang banget bisa gabung dengan teman-teman yang lain. Dilayani oleh PAstur Emen, dan juga kita mengadakan perjamuan kudus dengan roti dan minuman yang berwarna merah yang seadanya, tapi bagiku sangat menyentuh dan paskah kali ini tidak akan berlalu begitu saja.
Setelah acara kebaktian dan perjamuan kudus, sebagian langsung pulang namun ternyata ada juga telur yang sudah disembunyikan di sekitar semak2 tempat kami ngumpul..dan acara mencari telur dilakukan. Makan siang sangat enak ditiup angit laut yang mempermainkan rambut.
Teman2 main bola dan bermain air..aku hanya mengumpulkan kerang yang sangat banyak berkeliaran di pinggir pantai itu. Jam 5 sore kita balik ke Lamdingin tempat kami tinggal.

Indah sekali paskah ini, lebih indah karena keselamatan sudah Dia berikan dan itu membuat kehidupan ini menjadi lebih bermakna dan bisa membakar jiwa untuk tetap setia padaNYAA.

Selamat PASKAH !!

Monday, April 10, 2006

Selama di Kabanjahe

Liburan akan berakhir, dan tinggal hitungan jam. Empat hari mulai Jumat sampai Senin siang ini bisa berada di rumah rasanya sangat menyenangkan. Memang benar juga, sekali meninggalkan rumah orangtua, maka akan hanya balik untuk liburan dan waktu kuliah bisa liburan selama sebulan dan setelah bekerja hanya 2 minggu. Ketemu teman-teman juga tidak kalah menariknya dan rasanya waktu terlalu cepat untuk menyudahi pembicaraan.
Jumat sampai di Medan, sebelum melanjutkan perjalanan ke Kabanjahe sudah ketemuan dulu dengan kak Ita Apulina. Cerita-cerita sambil makan siang di Aleb Cendong memang suatu hal yang mengasikkan dan mengenyangkan. Apalagi masakan khas Karonya memang enak sekali di lidah. Karena kelamaan ngobrol sewaktu di perjalanan bapak sudah nelpon ke HP menanyakan dimana keberadaanku. Wajar juga soalnya aku gak bilang kalau ketemuan dulu ama kak Ita, jam 11 sebelumnya bapak telpon aku bilang kalau sudah sampai di Polonia dan sedang mau ngambil bagasi. Jadi wajar saja kalau bapak pikir seharusnya jam 2 siang sudah sampai di Kabanjahe.

Bapak jemput ke terminal dan hari sedang hujan rintik-rintik, sampai di rumah rasanya sangat menyenangkan. Aku, bapak, mamak dan tigan (mamaknya bapak), berkumpul sambil cerita-cerita dari A sampai Z. Jam 5.30 Nara, koncoku waktu SMP sampai SMA dating ke rumah. Dia kerja di Askes dan pulang ngantor langsung main ke rumah. Nara gabung dengan keluargaku cerita sambil makan oleh2 yang seadanya yang aku bawa dari Bandung.

Sabtu pagi main ke warnetnya bang Surya, lumayan juga bisa ngobrol banyak mulai dari Bandung sampai ke Kabanjahe. Abang ini dulu kuliah di Bandung juga dan sekarang jadi pengusaha di Kabanjahe. Selesai dari warnet Maranatha, janjian ama Nara di rumah sakit umum tempatnya bekerja dan kita jalan kaki ke “Selera”, senangnya aku ditraktir makan mie goreng, hehehe. Sore itu juga hujan turun membasahi kota Kabanjahe sehingga obrolan kami lanjutkan sampe sore di emper toko yang ada di depan bisokop Ria Kabanjahe dulu.
Setelah makan malam, bapak dan mamak pergi latihan koor untuk paskah dan herna PA Permata. Aku di rumah saja, dan menghabiskan waktu nginternet sambil ngobrol via skype dengan bang Suryadana dan mama Juara.

Minggu pagi telat nyampe di gereja, habis dingin banget euy…Sorenya jalan ke barung peceren yang dikelola oleh bapak Sitepu. Ketemu ama Medy di Berastagi dan bareng ke tempat Pak Sitepu, kita juga diajak ikut bergabung dengan kelompok tani yang sedang mengadakan diskusi dengan Pak Sitepu. Melihat cara Pak Sitepu diskusi saja, rasanya senang banget soalnya sangat menarik dan kelihatan kalau bapak ini bijak dan sangat mengerti pola pikir peternak tradisional. Kemudian kita juga diajak ke lahan peternakanan dan rasanya senang banget bisa melihat-lihat sapi perah dan sapi pedaging yang dipelihara disana..soalnya kantor dan kandang pemeliharaan ternak memang terpisah. Apa yang dikerjakan Bapak Sitepu di Peceren memang sangat memberi inspirasi untuk bisa berbuat sesuatu yang baik bagi Karo enda ndai.

Pulang dari peternakan kita balik lagi ke kantor dan diskusi bentar, sampai jam 7.30 bapak nelpon dari Kabanjahe nanya kenapa aku belum pulang karena sudah jam 7.30. Kadang Bapak memang melihat kami semua masih anak-anak dan selalu ngecek kemana saja anak perempuannya. Mungkin karena mereka juga pengen ngobrol juga kali ama aku yah..hehehe
Jam delapan malam aku pulang diantar Pak Sitepu ama adiknya Pak Ben Sitepu, dan nyampe di Kabanjahe jam 8.30 malam. Ketika Pak Sitepu singgah di rumah dan ngobrol ama Bapakku, eee ternyata mereka sekelas waktu SMP tapi sudah gak kenal lagi.. hmm dunia ini memang sempit yah!!

Sekarang mau beres2 dulu siap2 untuk berangkat ke Medan, besok pagi aku menuju Aceh dan malam ini nginap di MEdan, mungkin nginap di rumah Kak Nani Tarigan aja kali yah, teman serumah waktu di Bandung :) Juga jam 3 mau ketemuan ama Meyland, kemarin dia sms kalau dia seksi acara waktu KNA Perkantas, dan sebenarnya aku gak tahu orangnya yang mana. Menyenangkan juga kalau bisa ketemu dan tambah teman, jam 5an sore ini mungkin bisa ketemu ama kak Ita, sekalian aku mau dibawain soramido terbaru. Bang Christian, jam berapakah kita bisa ketemu ya, soalnya waktuku padat juga dan hari hujan lagi :D

Thursday, April 06, 2006

Selamat Ulang Tahun, Pak !!

Hari ini, 6 April, Bapak ulang tahun..tadi malam sudah nelppon dan ucapan selamatnya masih terlambat sejam lagi :D
Hari ini, sibuk banget ngurusin semua yang akan dibawa ke Aceh..hari terakhir di Bandeung euy...
Juga memenuhi janji ketemuan ke rumah bu DOroty jam 4 tadi sampai jam lima...istirahat siang digunakan beli oleh2, soale singgah dulu di Kabanjahe. Hmmm baru balik lagi ke kantor..badan lengket dan ada sedikit waktu untuk tarik nafas dan curhat :D
Tar malam jam 2 aku akan naik Cipaganti travel menuju Cengkareng dan besok naik pesawat jam 8.00 ke Medan. Senin malam baru lanjut ke Banda Aceh.
Sedikit ada degdegkan juga untuk sesuatu yang baru...tapi aku ingin belajar banyak, dan khususnya sesuatu yang bisa mengubah karakterku dan kedisiplinanku menjadi lebih baik.

Sampai ketemu besok Pak...sekali lagi "Selamat Ulang Tahun", makan panggang dimana kita besok Pak? hehehe :)

Makasih Tuhan, untuk semua berkatMU dalam hidupku !!