Sunday, June 25, 2006

Sesuatu yang paling berarti !

Sabtu seminggu yang lalu, adikku Samuel ke Banda Aceh...mau liburan 4 hari sebelum melanjutkan liburan di rumah di Kabanjahe. Empat hari di Banda Aceh, hari hujan terus membuat Samuel gak bisa puas jalan2. Pulang Selasa malam ke Kabanjahe..naik bus Pelangi, hari hujan juga..

Aku senang banget bisa empat hari bersama turangku ini di Banda Aceh..karena di Bandung pun sejak dia tinggal kami jarang bisa bersama-sama untuk ngobrol dalam waktu yang panjang..paling juga 2 jam saja waktu ketemuan keluarga dan makan bersama.

Senin malam, Samuel di kamarku nonton VCD..saat itu aku sedang membaca buku DL.Moody. Sambil membaca aku juga berpikir tentang Samuel...sayang sekali dia gak bisa aku ajak ke pantai Lhoknga pikirku. Aku juga berpikir, apa yang paling utama dan penting yang bisa aku kerjakan supaya akan selalu menjadi kenangan terindah dalam hidup adikku Samuel. Aku tahu satu yang paling penting adalah keselamatan, dan aku ingat2 juga kalau di Bandung, Sam bukanlah yang aktif melayani dan datang ke PA permata. Reh ku PA biasanya kalau diajak menjadi pemain musik. Dalam hatiku terbersit satu kemungkinan, mungkin adikku malas ke PA karena dia belum ada dalam Tuhan. BElum begitu merasakan kasih Tuhan dalam hidupnya.. Dan hidup ini satu yang paling penting, tentang keselamatan..dan aku langsung ingin memberitakan itu ke Adikku sehingga perjalanannya ke Banda Aceh adalah kesempatan berharga yang tidak boleh dilewatkan. Apalagi saat itu adalah malam terakhir Sam di Banda Aceh.

Aku melepaskan buku yang sedang aku pegang..dan bertanya ke Sam, "Dek kamu sudah lahir baru belum sih?" "Gak tahu kak", balasnya. Hmmm..sambil berdoa dalam hati, aku lanjutkan bertanya lagi:"kam sudah pernah terima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamatndu dek?" "Kayaknya sudah pernah kak". Waktu denger Sam bilang, kayaknya pernah, aku hanya bilang bersyukur kita sudah diselamatkan ya dek. Kemudian aku buka Alkitab I Yoh yang mengatakan kalau orang yang percaya ama anak Allahlah (Yesus Kristus) yang mendapatkan hidup yang kekal, dan aku minta dibaca oleh Sam. Setelah dia baca, aku bertanya apa yang dia tangkap dari bacaan tersebut dan penjelasannya, aku aminkan. AKu bersyukur sekali kalau pemahaman adikku benar, aku hanya mengajak dia berdoa mengucap syukur karena Kristus sudah menyelamatkan kami. Aku menyuruh dia yang pimpin doa, tapi dia menolak. Karena aku yang pimpin doa, aku memintanya mengikuti doa yang kuucapkan (aku ingat pengalaman memimpin doa di kelas kecil SM). Sam mengikuti doaku..dan setelah selesai berdoa, aku ke kamar mandi meninggalkan adikku sendiri. Di kamar mandi aku menangis dan bersyukur, karena sudah bisa melakukan satu hal yang paling penting dalam hidup ini untuk adikku SAm. Malam itu aku tutup dengan doa syukur kepada Tuhan, untuk kasihNya bagi kami sekeluarga dan khususnya dalam hal keselamatan.

Selasa pagi, setelah bangun pagi dan aku sudah selesai saat teduh. Sam ke kamarku dan aku bilang ke dia supaya sate. Pagi itu aku sedang memelototi komputer karena jam 8.30 kami akan berangkat bekerja. Saat aku menoleh ke tempat tidurku, hatiku bergejolak banget karena Sam sedang aku liat baca Alkitab. Aku hanya bisa bersyukur dan berharap ini tidak hanya di Banda Aceh, namun itu menjadi kehidupannya. Sepanjang hari itu, Sam ikutan dengan kami keliling ngajar ke barak. Waktu makan siang di Ujong Batee..aku sempatkan bareng dia selama 15 menit jalan ke pantai dan mengambil beberapa foto Sam...karena Sam bawa kamera manual, jadi hasil jepretannya belum liat euy. Hari itu aku lalui dengan sangat sukacita, karena adikku akan berpisah dengan aku, dan aku gak tahu kapan lagi ada waktu seperti ini. Mungkin gak adalagi, dan suatu yang berarti sudah dilakukan.

Doaku saat ini, supaya adikku tetap bertumbuh dan semakin mengasihi Tuhan. Mencintai Tuhan lebih dariapapun, dan Roh Kudus diam di dalam hatinya dan mendorongnya untuk melayani Tuhan sejak masa mudanya ini. AKu hanya bisa mendoakan dari BAnda Aceh, supaya masa-masa sisa harinya di Bandung akan menjadi suatu masa pertumbuhan, dan semakin cinta Alkitab.

Tuhan memberkatimu, dek!

Sunday, June 18, 2006

Kebersamaan di pantai Ujong Batee




Selama sebulan 5 kali dalam seminggu, senin - kamis jam 9pagi -12 siang, layanan yang diberikan di barak yang ada di Gano, Lamdingin sudah berakhir. Jangan tanya bagaimana hasil pelayanan yang diperoleh, karena mungkin sangat sedikit sekali. Sampai hari terakhir kemampuan peserta masih minim, namun aku melihat mereka senang sekali. Jujur saja, masalah yang terbesar menurutku adalah karena mereka tidak memiliki keberanian untuk mencoba sendiri. Inisiatif mereka sangat kecil sedang keraguan mengambil sikap untuk melakukan sendiri ketika di suruh sangat besar. Mereka selalu memerlukan kepastian dan dipandu ketika melakukan suatu petunjuk yang harus dilakukan. Dan ini masih berlanjut sampai hari terakhir training yang diberikan. Walaupun hasilnya sangat kurang memuaskan, namun training di Gano akan diakhiri dan kami akan pindah melayani ke tempat lain. Padahari terakhir, hanya kalimat “jangan cepat puas karena yang dipelajari masih sangat sedikit dan kalian harus terus belajar” menjadi kalimat yang bisa aku tekankan. Peserta di Gano semakin sedikit saja seiring berjalannya waktu. Diawali dengan 4 kelas pertemuan hingga menyusut menjadi hanya satu kelas, dan training ini kami akhiri dengan kebersamaan dan perpisahan di Pantai Ujong Batee..yang hanya diikuti 13 peserta training (hanya 1 cowok) dan 3 anak-anak.

Satu yang menarik yang kami pelajari dalam hal mengajar kepada peserta training di Gano adalah mencari seorang peserta yang sedikit cakap dan nyambung (cepat mengerti) ketika diajari. Kemudian menjadikan dia asisten untuk menolong teman-teman yang lain. Karena setelah diperhatikan, kadang peserta training lebih cepat nangkap ketika yang mengajari adalah temannya sendiri, dibandingkan dengan kami pengajarnya. Jadi dalam belajar, kami selalu menyarankan untuk bekerja sama, dan apabila ada yang belum mengerti, lebih baik menanyakan ke teman yang sudah mengerti. Ketika mengajar, kami mungkin akan focus ke tiga empat orang saja, dan orang-orang ini kami dorong menolong teman yang lain belajar. Lumayan juga hasilnya…kadang dalam mengajari temannya belajar, mereka menggunakan campur2 bahasa Indonesia dan bahasa Aceh. Ternyata ini memberi sedikit warna dan pengajar juga tertolong dan tidak kelelahan sendiri.

Anta sering menyebut kelas training ini dengan “kelas play group dengan peserta berumur 18 tahun” hehehe… So sangat dibutuhkan kesabaran dalam mengajari mereka, bukan?

Kebersamaan juga sekalian perpisahan yang kami lakukan di Ujong Batee, Kamis 15 Juni 2006 tadi adalah sesuatu yang akan selalu aku ingat. Soalnya, selama ini asal ke pantai, aku biasanya main air aja atau main pasir di pinggir pantai. Tapi di acara ini, aku baru bisa ikutan berenang (tepatnya berjalan) sampai basah ke kepala main di jauh sedikit dari pantai..hehe Hal ini dikarenakan permaianan yang kami adakan yang terakhir memang membuat basah. Selama permaianan aku hanya kebagian mendokumentasikannya saja..dan sekali2 teriak dan kasi komentar. Mulai dari permaianan lomba makan kerupuk, berdiri di koran, tarik tambang dan yang terakhir mengisi air laut ke dalam talang air yang sudah dibolongi kecil2 banyak.

Permaianan ini dibuat dengan peserta yang dibagi ke dalam dua kelompok. Dalam permaianan tarik tambang, aku bergabung dengan peserta supaya jumlah kedua kelompok menjadi seimbang. Ketika permaianan mengisi talang air yang sudah dilubangi, anta juga turun menjadi peserta. Permaianan ini membuat semua peserta basah, karena terkadang air yang mau di masukkan ke dalam talang malah dituang ke kepala teman kelompok yang sedang mencoba menyumpal lubang talang dengan jari2 tangan mereka. Permainan berakhir dengan talang tidak pernah dalam keadaan terisi penuh, dan semua sudah basah dan melanjutkan mandi dan berenang ke laut.

Selagi asik memperhatikan dan merekam pake handycam kegiatan peserta di laut...tiba2 si Marlin dan dua adik lainnya menarik aku ke laut. Handycam diambli dari tanganku, dengan sigap mereka juga melepas kacamataku dan gak bisa lagi meronta karena mereka sudah bertiga menyeret aku ke dalam air. Yang lain hanya tertawa dan akhirnya aku diceburkan juga ke dalam laut sampai kepala semua basah. ”Huhuuhu..aku gak bawa baju ganti, teriakku...”dan adik2 itu hanya menjawab, tar ditungguin kering aja sebelum pulang, sebagian juga yang lain gak bawa baju ganti, kata mereka. Dan akhirnya sampai pulang baju itu kering di badan.

Satu yang aku syukuri dan aku berterima kasih sama adik2 ini adalah karena sudah membawa aku ke dalam laut...Selama di dalam air, aku senang banget karena adik2 itu ngajari aku berenang dan memegangi tanganku..(maklum anak gunung, kagak bisa berenang). Akhirnya..aku mandi air laut juga...hehehe

Kebersamaan ini benar-benar menyenangkan, karena kami jadi dekat dengan adik2 peserta training. Mereka dengan semangat minta foto berdua ma aku, sampai si Anta oga moto... Enak aja, emang artis! Itu teriakannya.. Aku hanya senyum dan jelasin ke adik2 kalau fotonya rame2 aja...si Anta dasar sirik...maklumlah Ta, mereka kan cewe..jadi mereka jaim kalau minta foto berdua ma kamu dek, tapi kalau foto ma aku mereka gak perlu jaim kan, hehehe.

Satu doaku, biar yang kita sama-sama pelajari selama sebulan ini lebih dari hanya belajar komputer. Tapi jauh ke kedalaman hati kita semua, kita kembali melihat harapan hidup ke depan. Adik2 juga kembali hidup dengan mimpi-mimpi kalian dan memiliki semangat yang tinggi untuk berjuang mewujudkannya. Karena mimpi yang kita punya, hanya Tuhan dan diri sendirilah yang bisa membuatnya menjadi kenyataan. Yang pasti harapan dan keberanian akan menemukan jalannya.

Sunday, June 04, 2006

Apa yang terpenting !!

Banyak sekali rencanaku pada Minggu ini yang akhirnya tidak dilaksanakan. Aku lebih lama memelototi layar labtop dan sekali2 main game..tertidur lagi dan makan minum, tanpa mampu menguasai dan memimpin diri untuk bekerja. Udara yang berputar rasanya kering dan tidak mengurangi rasa panas yang ada, bisa-bisa kipas angin ini hanya membuat aku masuk angin saja. Kadang aku merasa kerjaan gak ada habisnya, dan memang aku sudah siap kalau seluruh hidupku di Banda Aceh memang untuk bekerja, melayani dan belajar segala sesuatu yang bisa aku pelajari dalam hidup ini.

Kadang aku merasa bosan dengan kerjaan, dan ini bagiku menjadi tantangan bagaimana membuat kembali pekerjaan ini menjadi hal yang menarik dan menyenangkan. Dalam keadaan capek dan bosan, kadang aku melupakan materi pembelajaran..dan aku coba mengenali satu-satu peserta training. Setiap orang memiliki kisah, kadang mendengarkan kisah mereka membangkitkan kembali semangatku. Kadang ingin aku selami jauh ke kedalaman hati peserta, ingin aku gali apa yang ada di hati mereka...ingin aku tunjukkan kepada mereka betapa penuh harapannya kehidupan di depan.

Yah..kadang mengingat peserta training, melihat mata mereka yang bersinar ketika kerjaannya di puji..membuat sedikit sulit meninggalkan mereka. Walaupun banyaknya peserta training dan kadang ketemu seminggu sekali, membuat aku belum juga mengenal mereka semua dengan tepat..selalu aku kelupaan namanya. Namun bukan berarti semua menyenangkan, kadang ada aja yang menjadi menyebalkan. Mungkin karena capek, jadi sulit juga melihat hal-hal yang positif. Lelahnya dengan peserta training adalah, mereka selalu bertanya itu-itu aja, dan hal ini membuat aku bosan.

Merendahkan hati dan menerima mereka apa adanya, mungkin menjadi pembelajaran khusus bagiku. Setiap training yang kami lakukan, justru aku selalu berpikir kalau ada hal yang harus aku pelajari dalam setiap sesion. Kadang aku katakan ama hatiku, bahwa hari ini tidak akan berlalu begitu saja tanpa ada hal penting yang dipelajari dan mengubah hidupku menjadi lebih baik. Aku ingin sekali memberikan yang terbaik bagi adik-adik peserta training. Namun aku tahu kalau kapasitasku juga terbatas. Namun satu hal yang aku tahu, bahwa ketulusan hati aku menyentuh hati. Aku sangat ingin melakukan semua ini dengan hati yang tulus dan penuh kasih. Enggak cepat bosan dan BT, tapi menjadi lebih mengerti mereka dan bisa membuat materi pembelajaran menjadi mudah bagi mereka.

Apa yang terpenting dalam hidup ini? ini selalu aku coba renungkan setiap pagi sebelum berangkat bekerja. Mengetahu yang terpenting bukan kehidupan materi dalam dunia ini...sedikit sepertinya memberi aliran semangat bekerja dan mengajar. Dalam diri adik2 yang aku ajar, selalu aku mencoba melihat bahwa mereka semua adalah manusia-manusia yang penciptaNYA sama dengan yang menciptakan aku. Ketika aku menyadari kehidupanku berharga, aku juga diingatkan bahwa kehidupan adik-adik ini semua berharga. Dan ingin aku ajarkan semua yang aku bisa...karena hidup mereka begitu berharga.

Bukankah kesulitan hidup manusia yang dikarenakan tidak belajar dalam hidup ini adaladha sesuatu yang sangat disayangkan. Dan aku pikir semua manusia diberikan kemampuan kognitif, avektif dan aspek psikomotorik yang artinya kita semua bisa belajar dengan pikiran dan juga perasaan dan akhirnya bisa melakukan suatu tindakan ke arah kehidupan yang lebih baik. Tapi waktuku di antara adik-adik ini aku tahu tidak akan lama, dan hari-hari terasa melaju begitu cepat. Dalam waktu yang singkat ini, aku harus bergegas dan beranjak dari kemalasan dan rasa bosan yang ada. Aku harus cepat2 mengalahkan keadaan dimana aku gak bisa memimpin diri sendiri dan mengikuti keinginan daging saja. Waktu yang singkat, aku harus lakukan sebanyak yang aku bisa dengan cara yang terbaik.

Kadang ingin aku coba melihat Tuhan dalam setiap sorotan mereka. Aku tahu Tuhan sangat mengasihi mereka, dan kemuliaanNYA ada dalam setiap umat manusia. MAsih ada suara hati nurani, masih ada kasih dalam diri manusia. Melihat senyum mereka, rasanya kehidupanku berarti dan itu membuat hidup ini menjadi lebih hidup. Dan hanya satu doaku, "Tuhan jadikan Hidupku berarti"


Thursday, June 01, 2006

Indahnya Hidup ini :)

Hari Selasa, kami makan siang di Ujung Batee.. Terus dari warung tempat kami makan, dibuat memang di atas lembah, sehingga pucuk2 daun menjadi sejajar dengan bangku tempat duduk. Hmmm dari balik pucuk2 itu kelihatan birunya laut dan berakhir di kaki gunung yang biru menjulang ke langit yang biru juga.
INdahnya alam ini, pikirku sambil mengambil satu gambar.


Ama teman2 makan ayam tangkap kemarin. Pengen banget tahu rasanya bagaimana ayam tangkap, hasilnya rasa enggak jauh beda dengan ayam goreng buatan mamakku di rumah. Hanya bedanya ada tambahan daun2 goreng yang sangat renyah dan bener2 habis kami makan. Upps...daun krispi ini bukan "pucuk.." loh..tapi namanya daun cemburu, bisa aja ya.


Minggu kemarin jam 6 pagi kita berempat dan jalan kaki pulang pergi ke Pantai Syahkuala. Pulang dari pantai, mandi dan langsung ke gereja untuk kebaktian minggu jam 10.00, dan hasilnya aku ngantuk berat waktu dengerin khotbah Pak Pendeta.