Thursday, October 26, 2006

KUE LEBARAN !!

Dinginnya udara pagi membuat keengganan yang besar untuk keluar dari balik selimut. Tapi dorongan ke kamar mandi untuk melakukan ritual di pagi hari, tidak bisa dilawan dan terpaksa juga selimut ditendang dan beranjak dari tempat tidur. Rumah sepi...mamak lagi ke Jakarta, katanya kangen sama anak-anaknya yang lain. Wajar juga dan sangat manusiawi. Mumpung nomi di Kabanjahe jadi ada yang nemani Tigan (Ibunya Bapakku) yang sudah semakin tua dan tidak bisa ditinggalkan sendiri. YAng tinggal di rumah hanya Tigan, aku dan Bapak. Dulu ketika semua masih kecil, rumah ini rame banget... BAyangkan saja kami 7 bersaudara. Sekarang sepi sekali.

Sudah jam 8 pagi, dan aku mulai menyapu rumah. Syukur banget enggak perlu masak. Soalnya kemarin aku lebaran ke rumah bibik tua di SImalingkar, aku dioleh2in bika, rendang dan taocu untuk Tigan. Jadi pagi ini makanan itu tinggal dipanasi, Bikanya tadi malam juga sudah habis. Aku temukan di meja, ada dua piring kue lebaran yang diberikan tetangga ke rumah kami. Ada wajid bandung dibungkus kertas merah, kuning, hijau; ada semprit, ada kue bawang dan yang lain yang aku gak tahu namanya. Aku buka bungkus wajid, aku makan dan rasanya tidak seenak masa kanak-kanak dulu. Dulu semua makanan rasanya enak banget. Sudah seharian dari kemarin kue lebaran kiriman ke rumah ini belum ada yang menyentuh. Sebagian sudah melempem karena semalaman dibiarkan terbuka saja di atas piring.

Ketika melihat keadaan bapak dan mamak, aku sering berpikir kalau aku belum tentu bisa seperti mereka. Kalian bisa mendidik kami dengan baik, walaupun kami ada 7 orang. Kalian dicintai tetangga-tetangga kalian. KAmi nanti belum tentu dikenal dan mengenal tetangga-tetangga kami. Kue lebaran yang dikirim tetangga yang ada di meja makan yang sampe saat ini masih terletak disitu, memberikan aku pelajaran baru pagi ini. Mamak yang bagiku selalu cerewet, tapi dalam banyak hal dia memang benar. Dia mengerti mana yang perlu dikerasin, dan juga kalau masih bisa menolong dia akan mencoba mengulurkan tangan juga.

Kadang aku pikir, kenapa aku mesti berpikir pergi jauh2 dan belajar tentang hidup. Bukankah belajar dari orang yang paling dekat dengan kita, jauh bisa lebih banyak memperkaya kita. Aku tahu aku perlu belajar banyak dari bapak dan mamak dalam menghadapi dunia dan kehidupan ini.

Sudah lama di warnet, sekarang aku pengen pulang makan kue lebaran kriman tetangga dan belajar dari setiap kunyahan yang akan aku lakukan. :)
Selamat Idul Fitri untuk semua tetangga di Kabanjahe

Wednesday, October 18, 2006

Lampulo


Kapal yang dibawa tsunami mendarat di sebuah rumah di Lampulo, BAnda Aceh menjadi bukti sejarah terjadinya tsunami.

Saturday, October 07, 2006

Orang yang punya Visi tidak pernah kalah oleh orang yang tidak punya Visi !!

Visi memberikan arah dalam perjalanan kehidupan. Sekalipun dalam likunya yang sempit dan licin, banyak orang yang ingin membuat perjalanan terhenti, dan berusaha menghalangi mencapai Visi. Namun seseorang yang mengetahui jelas Visi hidupnya tidak akan kalah oleh orang-orang yang tidak punya Visi yang dia temui di perjalanan ini.

Semua manusia hadir dengan tujuannya masing-masing. Mengetahui tujuan kehadirannya akan membuat dia bisa melalui jalannya tanpa dipengaruhi oleh situasi atau sosok-sosok yang hadir untuk mengalihkan pandangannya dari Visi hidupnya.

Orang yang tidak memiliki Visi hidup sering sekali menjalani hidup kearah yang paling baik menurut orang banyak. Melihat perubahan arah angina, dan kemana orang banyak beranjak berarti itulah yang baik dan dia akan menempuh jalan itu. Memang kadang menjalani hidup kea rah Visi hidup membuat kita sendiri dan kesepian. Menjadi diri sendiri membuat mendapatkan teguran, semua orang begini, kenapa kamu sendiri begitu?

Orang banyak yang hanya ingin melakukan kehidupan sebagai suatu perjalanan yang seharusnya sudah begini, mungkin merupakan orang yang tidak punya Visi. Bahkan ada juga yang masuk ke dalam komunitas dengan orientasi keuntungan diri yang akan di dapat dari komunitas dimana ia hadir, juga bukan merupakan orang yang punya Visi.
Visi yang dari Allah dalam hidup manusia pasti akan sangat jelas indikatornya. Visi itu pasti untuk kemuliaan Tuhan, menjadi kebaikan bagi orang lain, dan juga membawa kebaikan kepada diri sendiri menjadi orang yang semakin menyerupai Kristus.

Seseorang yang memiliki Visi dengan ketiga poin penting itu terdapat di dalam Visinya akan memiliki keteguhan hati dan kebergantungan akan Tuhan. Visi yang dimiliki dengan jelas ini akan menolongnya dalam menjalani hidup, hambatan yang ada hanyalah suatu asahan yang akan mempertajam jiwanya akan Visi itu sendiri. Orang yang punya Visi jelas dalam hidup ini tidak akan pernah kalah oleh orang-orang yang tidak punya Visi di sekitarnya. Karena sesungguhnya, orang-orang yang ditempatkan di sekitarnya hadir untuk membentuk dia dan menolongnya mencapai Visi itu. Orang yang memiliki Visi dengan jelas tidak memiliki musuh di dunia ini, musuhnya hanyalah dirinya sendiri. Diri sendiri yang ingin kalah dan menyerah untuk melangkah kea rah Visi, ingin bergabung dengan orang banyak dan menjalani kehidupan seperti semua orang menjalaninya.

Jiwa orang yang memiliki Visi kadang hanya memiliki sedikit hubungan dengan manusia. Namun hubungan yang terdalam adalah jiwanya dan pemilik jiwa itu sendiri. Hubungan yang baik antara jiwa manusia dengan DIA yang menjadikan jiwa manusia itu akan nyata dari hubungannya dengan orang disekitarnya. Manusia tidak dapat menghancurkan manusia lainnya. Mungkin yang sementara ini bisa dipengaruhi, tapi sesuatu yang kekal yang terdapat di dalam diri manusia itu sendiri tidak ada yang mampu menjamahnya.

Kenapa kita sering sekali menghawatirkan hal-hal yang lahiriah ?
Mungkin karena kita sering sekali lupa keadaan kita. Kita lupa kalau kita adalah ciptaan yang datang ke dunia ini hanya sebagai perantau. Kita lupa bahwa kewarganegaraan kita adalah kerajaan Surga. Kita lupa bahwa kita adalah ciptaan yang terdiri dari yang fana
dan juga yang kekal. Kita lupa bahwa ada gambar dan rupa Allah dalam diri setiap kita.
Kalau kita ingat bahwa kehidupan di dunia ini hanya seperti uap yang sebentar saja ada kemudian lenyap, atau seperti bunga yang sebentar mekar dan kemudian layu. Mungkin kita tidak akan menghabiskan hidup kita untuk memikirkan hal-hal yang sangat sebentar ini. Kita akan mulai memproyeksikan hidup kita kepada yang lebih lama. Kita akan mulai berjalan dalam jalan-jalan kekekalan di dunia yang terhilang ini. Kita akan mulai memandang kehidupan ini dalam perspektif Allah. Memandang hidup ini dalam kaca mata Kristus, tidak akan membuat kita menjadi pribadi yang aneh dan asing.

Kalau dunia melihat kita aneh, itu memang pasti. Dunia mengajarkan keegoisan, sedangkan DIA mengajarkan kasih kepada sesama. Dunia mengajarkan kesuksesan adalah materi, sedangkan DIA mengajarkan kesuksesan adalah sukacita yang senantiasa tinggal menetap di dalam hati dalam situasi seperti apapun. Manusia yang di dunia ini masih memiliki hati nurani yang akan mengakui, sekalipun kita berbeda dari dunia ini tapi itulah yang benar. Hanya saja mereka terlalu sombong untuk mengakuinya. Kebenaran yang hanya terdapat di dalam Kristus, karena Dia berkata Akulah kebenaran.

Wednesday, October 04, 2006

Akhir Pekan ke SAbang

Foto selesai snoorkling. Sudah sore dan harus diakhiri main di laut, soalnya nginapnya gak di Gapang jadi masih melanjutkan perjalanan ke kota Sabang karena nginap di kota.


Foto di tugu KM 0, ada Aan, Nomi, Yose dan Mas Besar.


Foto di KM O Indonesia. Berkunjung ke wilayah ini bisa dapat sertifikat loih...bagi kami lucu banget, dan pengen punya sertifikat yang dikeluarkan oleh dinas paroiwisata Sabang.



Foto ini diambil ketiga kami diperjalanan menuju Gapang setelah sampai di SAbang. Waktu di JAlan kita sengaja berhenti untuk foto2 habis indah banget pemandangannya :)



Ayunan ini terdapat di pantai Gapang.. Sayang banget latarnya bukan ke laut ya :) Namanya di foto, sudah ada juga sudah syukur banget kan ? hehe


Foto2 selesai Snoorkling di Gapang... Kiri ke kanan; Yose, Nomi, Anta. dan Aan..