Wednesday, December 31, 2008

Selamat tinggal 2008

Dua jam lebih sedikit lagi, dan tahun akan berganti. Mengetik diiringi keributan penyambutan tahun baru. MUsik yang memekakkan telinga membuatmu harus berteriak berbicara bersumber dari sebelah rumah. MAklumlah, tetangga caleg dan sedang mengumpulkan massa dengan musik kibod di halaman rumahnya. Tapi gak papa...bagiku hidup perlu di evaluasi, dan itu lebih penting daripada ikut bergabung dengan kerumunan itu.

Banyak hal yang aku lakukan bersama Tuhan tahun 2008 ini. Aku bersyukur untuk semua itu. Aku makin merasakan betapa Tuhan menyayangi aku, dan Dia punya rencana yang hendak Dia wujudkan dalam hidupku. Hanya saja, Dia selalu menungguku untuk taat pada otoritasNya dan aku tetap menurut dalam rencanaNya dalam proses kehidupan yang aku jalani. Bahagia aku mengakhiri tahun 2008 ini dan ada sukacita untuk menyambut 2009. Aku ingin memulai tahun 2009 dengan semangat yang lebih lagi untuk melakukan kegiatan yang akan membuat kita tidak menyesal pernah hadir di bumi ini.

Memberi makna hidup ini dengan berbagi sama yang lain. Belajar rendah hati dan melihat orang lain lebih penting dari diri. Sebenarnya aku sering gagagl...namun bisikan keinginan itu selalu bergema dalam kalbu.

Awal Januari 2008 bagiku adalah perjalanan pulang kembali. Kembali ke Medan dengan komitmen yang lebih dibaharui. Kembali ke tengah-tengah PERMATA dengan selalu mencoba memotivasi diri sendiri untuk bertahan sampai selesai dan belajar tetap konsisten. Aku bahagia semua ini sudah berjalan lagi hampir setahun. Medan memang tempat yang tidak bisa aku melarikan diri darinya sampai 2010 nanti, sering kuingatkan diri tentang hal ini. Namun diujung tahun ini, aku sangat menikmati hidup di Medan. Aku mulai mencintai kota ini. Aku senang bekerja di Medan. Banyak teman yang Tuhan pertemukan denganku dan mereka menjadi orang-orang penting yang mempengaruhi perjalanan hidupku.

Awal di Medan, sebagai pengacara baru (pengangguran banyak acara), aku mengisi waktu dengan menjadi guru les, jualan susu dan yogurt dan juga dosen luar biasa didua kampus yang gak tahu apa yang bisa membuat aku kagum dengan keberadaannya :D. Bukan sombong loh...hanya saja aku selalu membandingkannya dengan kampus masa lalu dimana aku pernah ada. Saat ini tidak ada lagi keterlibatanku di kedua kampus ini. Susu dan Yogurt masih aku jalankan, hanya saja tidak segigih awalnya.

Memulai usaha rumah makan. Semangat yang membara diawal-awal, namun ditengah jalan sedikit redup karena kesibukan lain. Saat ini aku harus menyemangati diri lagi...dan senangnya ada yang mendukung sehingga dipenghujung tahun ini, Kafe 31 masih tetap merangkak. Puji Tuhan karena ide usaha rumah makan ini setidak-tidaknya sudah terwujud. Aku sangat berterima kasih untuk kak Mega dan kak Eli yang selama ini mengerti keberadaanku. Kalian sangat sabar dengan aku yang aku pikir pernah hampir mengabaikan perjalanannya. Makasih banyak kak... saat itu aku memang sangat kurang waktu untuk Kafe.

Sempat gabung dengan Fibrena Com di proyek pembangunan Kabel Fiber di Sumatera Utara. Luamayanlah pengalamannya dan aku diberkati walaupun bisa berkontribusi sebentar.

April 2008 gabung dengan Tim pendiri STMIK Kristen NEUMANN Indonesia. September 2009 diangkat jadi ketua program studi Manajemen Informatika. Puji Tuhan, aku sudah punya kerjaan yang lebih jelas.

Aku memfasilitasi untuk memberikan dukungan uang kuliah Tiberias. Aku belajar banyak mengenal Tuhan ketika melakukan hal ini. Aku melihat Tuhan membuka berkatnya untuk menyenangkan hati anakNya. Saat ini adik ini sudah kuliah hampir selesai satu semester. Kedepannya aku percaya Tuhan akan selalu menolong adik ini. Kemarin adik ini bisa bekerja di Kafe untuk bantu2 biaya hidupnya. Puji Tuhan Januari ini dia bisa keluar dan bekerja di salah satu Gereja GBKP di Medan. AKu hanya bisa berdoa supaya adik ini Tuhan perlihara dan Tuhan tetap bentuk menjadi anak Tuhan yang rendah hati, mengenal dirinya, rajin belajar biar bisa dapat beasiswa kalau ada kesempatan dari kampus atau dari Dikti atau kopertis untuk m ahasiswa yang IPK nya tinggi dan juga jadi berkat bagi banyak orang.

Masih semangat untuk tetap berbuat bagi pengadaan Jambur PERMATA. Walaupun kadang smeangatnya naik turun...tapi aku gak mau patah semangat. Buku2 untuk Perpustakaan masih terus dikumpulkan. Aku juga ingin terus konsisten...dan tiba waktunya semuanya akan terwujud seperti yang Tuhan inginkan. Mahanaim tahun 2008 ini sudah dimulai di Medan. Kabanjahe belum dimulai juga. Tapi gak ada kata terlambat...aku akan tetap berjuang supaya di Kabanjahe akan terbentuk Mahanaim. Memang sih dari sisi PERMATA Pusat, walaupun Mahanaim sudah diterima keberadaannya di tengah-tengah PERMATA. Namun aku merasa masih sendirian melakukannya, bahkan Pembinaan PP juga gak peduli sama sekali. Labo dalih arih... aku nge la beluh mensosialisasikensa. Hanya saja aku pikir kenapa ke yang lain (di luar PP) bisa, tapi ke teman2 PP gak bisa sampai mereka mendukung. Bagekin me...idah Dibata nge kerina :) tetap semangat tahun 2009 kita akan membuat Kamp Mahanaim se Indonesia. Aku sangat optimis dengan ini.

Keterlibatan di Komisi Penanggulangan Bencana GBKP tahun 2008 ini bagiku sangat membanggakan. Bisa terbentuk TAGANA dari PERMATA. Ada dua kali pelatihan mitigas bencana dan pemuda tanggap bencana. Acaranya menarik dan juga aku bisa ikut terlibat membina PERMATA melalui kegiatan KPB GBKP. Aku senang sekali bisa melakukannya. Karena bagiku, kalau tidak bisa berbuat banyak melalui PERMATA, aku bisa berbuat dari KPB GBKP untuk PERMATA. Bagiku ikut di KPB GBKP adalah kasih karunia Tuhan. Tahun 2009 banyak mimpi melalui KPB...dan aku percaya Tuhan akan menolong...dan tetap mengembangkan PERMATA.

Abang, bagiku kam juga berkat yang besar dalam perjalanan tahun 2008 ini. Memang gak mudah...tapi aku bersyukur bisa dibentuk banyak melalui perjalanan hidup ini. Terima kasih untuk dorongan semangat supaya aku bisa tetap melakukan semua komitmenku di pelayanan dan juga diperkerjaan dan juga di sampingan-sampingan yang lain. Sahabat yang selalu mengerti dan juga teman diskusi yang TOP BGT. Aku melihat banyak hal dari sisindu dan itu memperkaya aku. TErima kasih untuk bisa bersama kita melakukan kegiatan-kegiatan yang menyenangkan dan menolong orang lain. Kita berdoa Tuhan akan memberkati semua rencana kedepan.

Tahun 2008 ini kesempatan indah bagiku bisa mengunjung Singapore dan Sri Lanka... Terima kasih Tuhan karena Engkau ijinkan aku melihat tempat-tempat indah untuk dituturkan. Melakukan refleksi akan kehidupan dari tempat yang jauh dari eksistensiku...dan kehidupan keseharianku.

Banyak hal yang lain yang aku lalui...dan tidak ada penyesalan yang perlu aku lakukan tahun 2008 selain dosa dan kesalahan yang aku lakukan dihadapan Tuhan. Tidak terhitung berkat Tuhan yang aku terima tahun 2008 ini...dan aku percaya Dia merancang kehidupan yang indah juga bagiku tahun 2009 nanti.

Tahun 2009 sebentar lagi akan datang...

Mewarnai natal dengan bagi2 sembako..

28 Desember 2008, kerinduan mewarnai natal dengan bentuk yang berbeda masih ada menggelitik hati. Sudah lama sekali aku dulu di Bandung bernatal di rumah singgah anak jalanan. Tahun ini, natalan di Medan...ingin juga melalui natal tidak hanya dengan ibadah yang diwarnai banyak koor dan seragam2 pengisi acara natal. Berbagi menjadi kesukaan tersendiri yang sering membuka mata hati melihat kehidupan ini begitu rapuh dan juga begitu berarti.

Proses untuk berbagi tidak mudah kadang. Budget sudah ditarget berapa yang akan digunakan untuk dibagikan bagi yang membutuhkan. Siapa yang paling perlu diberikan dan apa yang diberikan juga dipertimbangkan.

Dengan berpindah ide dari membagikan roti sampai membagikan nasi bungkus.. namun akhirnya diputuskan untuk melakukan ide bang Abdi yaitu membagikan sembako. Tukang becak dayung yang mangkal di pasar 6 dan pasar 7 menjadi saudara yang akan dibagikan sembako. Memang gak banyak yang diberikan. tapi kami berdoa pemberian ini bisa menjadi berkat bagi mereka, pertemuan dengan mereka ini juga mewarnai hari mereka juga natal kami.

Paket yang dibagikan terdiri dari Minyak Goreng, Gula, Indomie dan Bubuk teh. Memang tidak banyak... tapi aku senang bisa melakukan hala kecil di hari natal ini. Tidak hanya hadir di ibadah kebaktian dan perayaan natal yang dipenuhi warna kemeriahan.

Terima kasih Tuhan, aku bisa melihat sedikit potret kehidupan orang yang profesinya tukang becak dayung. Ngobrol sedikit dengan mereka dan melihat bentuk hidup mereka membuatku tidak ada alasan untuk tidak bersyukur bagi Tuhan dalam hidupku ini.

Thursday, December 25, 2008




SELAMAT HARI NATAL 25, 26 Desember 2008
dan
SELAMAT TAHUN BARU 1 Januari 2009

Tuhan sudah pelihara kita melalui tahun 2008 ini, saya pun percaya Tuhan tetap akan pelihara dan pimpin hidup kita sepanjang jalan-jalan tahun 2009. Pertualangan babak baru akan dimulai lagi bersama TUHAN. Amin

Monday, December 22, 2008

Berdoa untuk saudara kita yang mengalami bencana kebakaran di pajak kabanjahe

pagi ini sekitar jam 4, aku dibangunkan oleh telpon dari kabanjahe yang menanyakan posisiku ada dimana. Karena di Medan, suara di telpon itu memintaku untuk menghubungi teman2 permata yang anggota TAGANA (Taruna Siaga Bencana) yang berada di bawah Komisi PEnanggulangan Bencana GBKP. Pdt. J Keliat (Ketua Komisi Penanggulangan Bencana GBKP dan juga ketua diakonia moderamen GBKP) sudah berada di sekitar pajak Kabanjahe. Teman2 TAGANA yang berada di sekitar Kabanjahe ditelpon supaya ikut membantu menolong kebakaran yang terjadi. Dua orang langsung bergegas turun ke lapangan, seorang dari Lau Cimba dan seorang dari RUmah Kabanjahe.


Teman2 TAGANA bolak-balik menelpon dan menceritakan situasi di lapangan, dan jam 4 tadi pagi masih pajak atas (tingkat 2) yang sedang dilahap api. Selain menceritakan situasi juga bertanya apa lagi yang harus kami perbuat kak? Sambil berbaring aku juma bilang, lakukan apa yang baik yang bisa kalian lakukan...jangan hanya nonton. Biar aku pikirkan dulu apa lagi yang baik yang kalian lakukan... Jujur saja, aku bukan berfikir malah aku tertidur. Aku coba telpon bang Ananta Purba, siapa tahu ada masukan...tapi HP nya tidak aktif.


Pagi ini, api masih menyala...dan pajak atas sudah habis dan pajak bawah sudah sebagian hangus. Tukang sayur, dan pedagang kecil, Tukang jahit, penjual baju dan kain banyak yang mengalami bencana ini. AKu jadi ingat tukang jahit - tukang jahit itu...bulan desember begini tentunya sangat banyak pesanan seragam untuk natalan dari perpulungen. Mereka pasti mengalami kerugian yang sangat besar, bukan hanya tidak mendapatkan upah jahitan. Malah mesin jahit dan kain2 yang ada banyak yang lenyap. Bagaimana mereka mengakhiri tahun 2008 ini? AKu pikir ini ujung tahun yang kelabu bagi kota Kabanjahe.


Semua yang terjadi, dan bahkan apapun yang menjadi penyebab kebakaran yang dimulai sejak jam 2 pagi hari ini pasti tidak tersembunyi di hadapan Tuhan. Tuhan ijinkan itu terjadi, karena Tuhan bisa mengubah yang buruk menjadi baik, yang pahit menjadi manis, yang gelap menjadi benderang... Satu yang pasti, Tidak ada yang mustahil bagi Tuhan, dan Pencipta ini hanya merancang yang terbaik untuk anak-anakNya.


BERDOALAH untuk KOTA KABANJAHE... ..


SELAMAT HARI NATAL

Wednesday, December 17, 2008

PEMELIHARAAN TUHAN

Hari Senin, 15 Des dua hari yang lalu sekitar jam 11 malam, Trangta Gas yang tokonya di depan Kafe 31 meledak. LEdakan itu menghancurkan bagian depan toko itu dan juga plank GBKP km 8 yang berada disebelah kafe 31 sejauh 5 meter juga rusak. Selain tiangnya peot, juga plank itu saat ini sudah lepas dari rangkanya. Lepas ini gak jelas bagiku apakah karena rusak, ada yang melepaskan ataukah lepas karena ledakan itu.

Di samping kiri Kafe 31, salon kak Emma dan disebelah kanan kedai sampah kakak itu (lupa aku namanya). Karena tempat kami bertiga persis di depan toko gas itu namun tidak mengalami kerusakan apa-apa, bahkan hanya puing2 pecahan dari toko itu tidak lebih besar dari telapak tangan yang aku temukan pagi kemarin di dekat tempat masak. Sedangkan puing2 yang besar2 banyak berserakan (kata tukang masak kami) di GG Purba yang berada persis di sebelah salon kak Emma.

Syukur sekali karena Tuhan memelihara dari musibah itu. Bahkan rasanya bersykur sekali, malam kejadian itu jam 11 karena Kafe tutup jam 10. Jadinya kita2 sudah pulang dan sudah bisa istirahat di rumah. Kalau ledakan itu terjadi sebelum Kafe tutup, mungkin kita-kita akan semakin panik dan repot juga karena rame orang (atau akan banyak pelanggan duduk ke Kafe sambil makan minum ya? hehehe). Gak tahu jugalah. Yang pasti kejadian yang terjadi senin malam itu adalah yang paling pas yang Tuhan ijinkan terjadi.

Tadi pagi, waktu bang Abdi berdoa supaya Tuhan memelihara dari kecelakaan. Aku jadi teringat kejadian Senin malam itu dan percaya Tuhan pelihara hidup kami.

Aku akan semakin belajar untuk tidak ragu akan pemeliharaan TUHAN dalam hidup ini. Sehingga tidak ada yang perlu ditakutkan untuk melangkah ke depan bersama Tuhan.

Saturday, December 13, 2008

aku rindu rumah itu....

rumah tempat kita tinggal
surga bagi kita dibumi ini
di rumah tempat kita beranak pinak
kita akan diterima apa adanya
penuh lautan canda dan kasih

bahagia menyambut hari
bahagia menjalani hidup
bahagia mewarnai keluarga kita
mendukung dan didukung mewujudkan mimpi

tangan kuatmu akan menuntunku
hati tenangmu akan mengarahkanku
pikiranmu akan mendorongku
diammu akan memberiku damai

empat orang menjadi penerus
melanjutkan tujuan kita berada di bumi
bersama bergandengan tangan
melangkah mengarah padaNYA

rumah tempat kita tinggal
surga bagi kita dibumi ini
tempat hati terikat rindu bermuara

kuning warna rumah kita
ceriamu yang mewarnainya
pulihkan hati yang tawar

tulusmu jadi suluh
membawa langkah menuju mimpi
berjalan mencariNya
bersama

berdua, bertiga, berempat, berlima, berenam
enam bersinar bersama
enam suluh berjalan bersama

rumah tempat semuanya kita mulai
tempat segalanya berawal
aku rindu rumah itu

Wednesday, December 10, 2008

Buku Curhat

Seminggu ini banyak hal yang mewarnai hariku. Buku curhat selama ini teman bercerita ketika begitu sulit untuk mengakses internet dan juga sulit untuk curhat di blog. Tapi minggu ini, buku curhat juga sepi dari goresan tinta untuk memenuhi lembarnya.

Tidak semua orang akan mengalami apa yang aku alami. Karena itu, aku sangat bersyukur dengan semua yang aku alami ini. Aku diingatkan teman kalau aku jangan sok jadi pahlawan. Kadang ketika ingin jadi pahlawan itu, aku memang sering kebingungan. Bingung apakah harus melakukan semua yang diinginkan orang lain untuk aku lakukan, ataukah aku dengarkan hati dan terus melangkah?

Warna baru dalam perjalanan tahun ini. Sudah berharap warna ini akan semakin ceria dan cerah ketika usia bertambah bulan lalu. Aku gak tahu apakah memang ini sudah warna ceria yang aku jalani? Gak tahulah... Mungkin juga iya...toh aku semakin jelas dengan apa yang aku inginkan. Semakin jelas dalam membahas kehidupan ke depan. Semakin jelas dengan mimpi-mimpi hidup dan juga rencana-rencana ke depan dalam pelayanan, pekerjaan, love life dan juga penyelesaian proyek2 kecil ini.

Hmm..buku curhat, aku lagi kangen untuk memberikan waktu lagi memenuhi lembarnya. Membaca semua kisah yang sudah digoreskan. Sehingga aku semakin tidak sering bingung. Walaupun kesadaran akan semua ini wajar terjadi selalu mengisi kepala. Namun menjalani kewajaran hidup ini memang kadang melelahkan. Berharap sekarang ini sedang diperdalam akar-akar cintaku akan hidup dan nantinya ketika dia bertunas, akarnya sudah dalam sekali. Perlu akar yang dalam supaya tumbuh menjadi pohon yang besar.

Membaca buku curhat akan membuat perubahan sudah ada terjadi, semua masih tahap wajar. Aku harus belajar memberi respon dengan wajar untuk semua kewajaran dalam perjalanan ini. Aku bukan orang bebal, aku juga bukan juru selamat. Aku hanya mengikuti kata hatiku, dan aku berdoa Tuhan memimpin aku dalam melalui semua ini.

Wednesday, December 03, 2008

Hubungan itu bertumbuh dan berbuah

Sore kemarin, seorang teman datang ke kafe dan ngobrol dengan aku sampai jam 9 malam. Selain dia menceritakan hubungannya dengan temannya dan teman-temannya, dia juga menceritakan hubungan teman nya yang juga temanku. Dia bilang kalau teman kami itu sudah jelas sekarang hubungannya setelah belakangan ini masa transisi dan tidak ada kejelasan. Sekarang sudah jelas hubungan mereka bubar.

Serius itu yang terjadi? Tanyaku dengan sangat menyayangkan.
Bukannya apa-apa, teman yang baru putus ini misal si X dulu pernah nolongin aku sama pacarnya itu (tepatnya mantan pacarnya). Waktu kami kerja sama bertiga (aku, X dan pacar X), aku lihat kalau pacar X ini lebih mencintai X daripada X mencintai pacarnya. Itu yang aku baca dan nlai. Mungkin saja kenyataan tidak seperti yang mampu aku baca.

Sejujurnya X juga mengakui kalau dia merasa kekasihnya memang sangat mencintainya dan tidak menyangka kalau akhirnya pacarnya it mencintai orang lain dan minta bubar dengannya. Gak tahu apakah mantan pacarnya itu jadian dengan pendatang baru dalam hidupnya itu atau akhirnya tidak jadi dengan yang manapun (X dan cowo yang lagi dekat dengan mantan X itu).

Beberapa kali aku bilang ke X, kenapa dia sepertinya terkadang terlihat mengabaikan pacarnya itu. Dan X juga kadang aku lihat terlalu mudah tebar pesona ke perempuan2 yang ditemuinya. Gak tahu apakah itu bagus atau tidak, memang begitu kali gayanya… cewek2 langsung nempel saja sama dia dan suka curhat juga ke dia.

Hubungan itu kadang seperti tanaman rambat, perlu dijaga dan diarahkan kemana harus tumbuh merambat. Hubungan X itu bisa diandaikan, tanaman itu sudah merambat ke kebun tetangga karena tidak diurus dan tuannya sibuk ngurus tanaman rambat orang lain. Ketika sudah waktunya berbuah, ternyata dimana dia tumbuh hanya ada daun-daun busuk sedangkan bunga dan buah tanaman itu ada ditempat orang lain. Cowo X yang aku pikir suka tebar pesona aja, ternyata mello juga. Menangis untuk beberapa saat baik jugalah untukmu dek..supaya hatimu lebih adem dan belajarlah dari hubungan ini. Biar ke depannya bisa lebih menjaga apa yang sedang dimiliki.

Selain contoh diatas, hubungan itu memang persis seperti tanaman. Kalau ingin dapat buah yang manis dan bagus2 tentu perlu dipelihara dan dipupuk, disiram dan disiangi. Itu tentunya usaha yang bisa dilakukan manusia, walaupun akhirnya Tuhan juga yang memutuskan. Tapi kalau kita tidak melakukan apapun, bukankah buah dari tanaman sering sekali busuk bahkan gugur ketika masih berbunga. Kalau mau buah yang busuk, kita tidak perlu belajar untuk mendapatkannya. Tapi kalau mau buah yang bagus-bagus, besar dan ranum...tentu ada usahalah untuk mendapatkannya.

Bagaimana dengan hubungan kalian? Apakah sudah terawat ?

KEBAIKAN MENIKAH MENURUT PANDANGAN AGUSTINUS

Hali Daniel Lie, M.Ag, M.Th.(Dosen STT Bandung dan BLBS, saat ini studi mandarin ke China, Januari 2009 come back to Indonesia again, S.Th di STT Bandung, M.Th di SAAT Malang).
tulisan ini penting diposting karena aku juga dulu diajar oleh Pak Hali, hehe

Status hidup menikah ditanggapi secara berbeda-beda oleh agama-agama. Sebagian besar umat manusia memandang pernikahan sebagai sesuatu
yang wajar, alamiah dan sudah sepatutnya demikian. Ini merupakan pandangan yang umum. Akan tetapi, tidak sedikit kalangan tertentu yang
memandang rendah pernikahan. Mereka melihat pernikahan sebagai sesuatu yang kotor, rendah dan jauh dari hidup kudus. Biasanya, yang
disoroti adalah seks. Sikap negatif ini biasanya langsung ditindaklanjuti dengan menganjurkan kehidupan selibat atau membujang.

Pandangan-pandangan yang serupa muncul pula di antara orang-orang Kristen tertentu.
Melalui tulisan ini kita hendak menggali konsep pernikahan melalui sudut pandang seorang bapa gereja besar bernama Agustinus. Pandangan Agustinus fair dan objektif adanya. Hal ini terbukti melalui tulisan-tulisannya seperti: Holy Virginity (Sancta Virginitate) , On the Good of Widowhood (De Bono Viduitatis) dan On the Good of Marriage (De Bono Conjungali). 1Melalui tema-tema yang dia tulis ini kita bisa mengetahui bahwa Agustinus menghargai baik mereka yang membujang, menjanda & tentunya juga yang menduda, maupun mereka yang menikah. Dia peduli baik kepada mereka yang menikah maupun yang tidak menikah.

Bukunya On the Good of Marriage secara khusus membahas tentang topik nikah an sich. Salah satu tujuan penulisan buku ini ialah dalam rangka menjawab orang-orang yang terlalu mengagung-agungkan kesucian hidup berselibat sampai-sampai mendevalusi nilai-nilai pernikahan.2
Melalui On the Good of Marriage Agustinus hendak mengangkat dan
menempatkan kembali status menikah dalam terang kebenaran Firman
Tuhan, tanpa dilebih-lebihkan dan tidak pula dikurang-kurangi.
Di dalam buku itu Agustinus menguraikan tiga kebaikan dari status
hidup menikah. Tiga kebaikan menikah itu berturut-turut terdiri dari
beranak cucu (pleros), kesetiaan (fidei) dan sakramen (sacramentum) . 3
Selanjutnya marilah kita mengikuti penguraian Agustinus atas tiga
kebaikan pernikahan ini satu demi satu.

BERANAK CUCU (PLEROS)
Agustinus mengawali risalahnya ini dengan mengingatkan pembacanya bahwa manusia itu adalah makhluk sosial adanya. Beginilah beliau
memulai bukunya dengan mengatakan:
Forasmuch as each man is a part of the human race, and human
nature is something social, and hath for a great and natural good, the
power also of friendship; on this account God willed to create all men
out of one, in order that they might be held in their society not only by
likeness of kind, but also by bond of kindred. Therefore the first
natural bond of human society is man and wife.4Natur manusia sebagai makhluk sosial ini mendorong individu-individu untuk membentuk masyarakat. Kesatuan masyarakat yang paling asli, alamiah dan sederhana dimulai melalui pembentukan keluarga atau rumah tangga.

Secara formal sebuah rumah tangga baru terbentuk pada saat dilangsungkannya pernikahan. Dengan disaksikan oleh keluarga dan sanak famili kedua belah pihak, sepasang pria-wanita itu berikrar membentuk sebuah keluarga. Status kedua orang itu yang sebelumnya adalah buyung & upik dalam bahasa Minangkabau, atau ucok & butet
dalam bahasa Batak, sejak pernikahan telah berubah status menjadi sepasang suami dan istri.

Tuhan sendirilah yang menggariskan pernikahan dengan menciptakan laki-laki dan perempuan. Di dalam penciptaan Tuhan sekaligus memberikan perintah kepada dua manusia mula-mula: “Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi…” Perintah untuk beranak cucu berulang-ulang dikutip dan ditegaskan oleh Agustinus melalui berbagai ayat yang berbeda. 5
Mulai dari pasal yang paling awal dari Alkitab, Kejadian 1, konsep pernikahan dan beranak cucu sudah ditegaskan.
Bahkan, konsep itu sudah ada sebelum manusia jatuh ke dalam dosa di mana kejatuhan manusia baru terjadi di dalam Kejadian 3. Jadi, beranak cucu bukanlah konsekuensi dari kejatuhan manusia ke dalam dosa. Setelah melahirkan anak, status pasangan suami-istri itu bertambah satu lagi, yakni menjadi ayah dan ibu. 6
Status ini masih dapat diperpanjang terus. Setelah anak-anak besar lalu menikah sampai
melahirkan anak pula, maka ayah dan ibu itu mendapatkan satu status baru lagi, yakni kakek dan nenek. Setiap status ini tidak dapat tidak selalu
melibatkan pernikahan dan beranak cucu.

Pernikahan merupakan amanat Ilahi yang universal dan terawal. Jadi, lembaga pernikahan itu sendiri baik adanya. Demikian pula dengan
beranak cucu yang tercakup di dalam pernikahan. Bagi Agustinus, perlu dicatat di sini, bahwa walaupun sebuah pernikahan tidak disertai dengan
melahirkan anak, hal itu sedikit pun tidak mengurangi kebaikan dari pernikahan. Pernikahan telah diinstitusikan oleh Allah sendiri pada masa
yang paling awal, yakni dalam catatan penciptaan.

KESETIAAN (FIDEI)
Tatkala melangsungkan upacara pernikahan, kedua belah pihak, sang pria dan si wanita, saling mengucapkan janji. Mereka bersumpah setia satu
terhadap yang lainnya, baik sehat maupun sakit, baik suka maupun duka, baik kaya maupun miskin. Sumpah setia itu diikrarkan di hadapan Tuhan
dan sesama manusia.

Seksualitas merupakan salah satu aspek yang tak terpisahkan di dalam pernikahan. Di sini, seorang suami dan seorang istri saling
melayani satu sama lain. Dengan demikian mereka memenuhi tanggung jawabnya masing-masing. Dalam penjelasan yang panjang lebar tentang
perkawinan, Rasul Paulus menegaskan: “Hendaklah suami memenuhi kewajibannya terhadap isterinya, demikian pula isteri terhadap suaminya”
(1 Kor. 7:3). Bagi Agustinus saling memenuhi kewajiban merupakan “a mutual service”7 yang memang sudah sepantasnya demikian. Kesetiaan pun dituntut di dalam hubungan seksualitas.

Bukan tidak mungkin di dalam sebuah pernikahan terjadi percabulan dan perzinahan. Agustinus tidak menutup-nutupi kenyataan ini. Akan
tetapi, seandainya pun terjadi percabulan dan perzinahan di dalam suatu pernikahan, itu bukanlah berarti pernikahan menjadi tidak baik atau
kekurangan nilai kebaikannya. Menurut Agustinus, yang benar adalah, percabulan dan perzinahan merupakan dosa dari orang-orang yang
melakukan perbuatan tersebut.8

Kedua dosa ini sering disinggung oleh Agustinus di dalam buku de Bono Conjungali.
Membahas kebaikan menikah, Agustinus banyak mengutip tulisan rasul Paulus di dalam perikop 1 Korintus 7. Dia menyinggung hampir
setiap ayat di dalam perikop ini. Dalam seluruh kitab PL & PB, perikop yang panjang lebar dan terlengkap mengupas perkawinan adalah tulisan
Paulus tersebut. Bersamaan dengan berjalannya waktu, pasangan yang menikah tersebut saling melatih dan memupuk kesetiaan.

Pernikahan menuntut sekaligus melatih pria dan wanita untuk saling berlaku setia satu sama lainnya. Mencermati zaman kita sekarang, adanya Pria Idaman Lain, Wanita Idaman Lain, perselingkuhan merupakan bukti konkret telah hilangnya apa yang Agustinus sebut sebagai kesetiaan. Kesetiaan patut dipertahankan dan dijaga oleh kedua belah pihak.

SAKRAMEN (SACRAMENTUM)
Sakramen yang dimaksudkan di sini jangan diasosiasikan dengan upacara sakramen yang diselenggarakan di dalam gereja-gereja Katolik dan
Protestan. Adapun istilah sakramen yang dipakai oleh Agustinus di sini mengandung pengertian pertalian atau ikatan pernikahan. Sebagaimana
yang sudah digariskan dalam Alkitab, seumur hidup mereka suami dan istri terikat menjadi satu, hanya maut yang akan memisahkan mereka berdua.
Sewaktu menguraikan bagian ini Agustinus tidak melewatkan untuk menyinggung tentang perceraian. Baginya, Alkitab tidak pernah
mengajarkan perceraian. Agustinus tidak lupa membahas pemberian surat cerai pada zaman Musa melalui perspektif yang Yesus sendiri ajarkan di
dalam Matius.9

Dia menegaskan kembali jawaban Yesus di dalam Mat.19:8. Beginilah Agustinus menjelaskannya:
And something like this custom, on account of hardness of the Israelites, Moses seems to have allowed, concerning a bill of
divorcement. In which matter there appears rather a rebuke, than an approval of divorce.10

Musa mengizinkan perceraian di kalangan orang Israel dengan memberikan surat cerai. Hal ini sama sekali tidak boleh diartikan bahwa
Musa setuju dengan konsep perceraian. Kenyataannya, Musa terpaksa
berhubung dengan kekerasan hati atau ketegaran hati orang-orang Israel.
Perlu kita ingat bahwa Agustinus menguasai bahasa latin dengan baik sekali. Besar kemungkinan sakramen yang dia maksudkan tidak lain
dari apa yang dikatakan oleh Paulus di dalam Efesus 5:32, “Rahasia ini besar, tetapi yang aku maksudkan ialah hubungan Kristus dan jemaat.”
Dalam Alkitab berbahasa Latin “rahasia ini besar” diterjemahkan dengan memakai istilah magnum sacramentum. 11

Di dalam perikop ini rasul Paulus sedang menguraikan hubungan antara suami dan istri di dalam ikatan atau pertalian pernikahan. Uraian Paulus mengenai hubungan antara suami dengan istri kemudian beralih kepada hubungan antara
Yesus Kristus dengan jemaat-Nya. Oleh karena itu, menurut Agustinus pernikahan mengajarkan kepada kita semua satu hal yang melampaui pernikahan itu sendiri, yakni relasi antara orang-orang percaya dengan Yesus Kristus.12
Orang-orang percaya merupakan mempelai wanita sementara Yesus Kristus adalah Sang mempelai pria. Pernikahan menjadi tanda atau simbol yang hidup yang
bisa menolong kita untuk memahami hubungan antara Kristus dengan jemaat
------------ --------- --------- --------- --------- --------- -1
Lihat di dalam daftar lengkap karya Agustinus, Mary Inez Bogan, penerj., The
Fathers of the Church 60: Saint Augustine The Retractations (Washington: Catholic
University of America, 1968) 166; “Augustine’s Works” Augustine through the Ages: An
Encyclopedia (Grand Rapids: Eerdmans, 1999) xxxv - il.
2
John Gibb & James Innes, penerj., Nicene and Post-Nicene Father of Christian
Church, Vol. VII; by Augustine, Philip Schaff, ed. (Grand Rapids: Eerdmans, 1888) 398;
The Retractations, 166..
3 On the Good of Marriage 32, 412; David G. Hunter, “Marriage” Augustine through
the Ages: An Encyclopedia (Grand Rapids: Eerdmans, 1999) 535-536; David G. Hunter,
“De Bono Conjungali” Augustine through the Ages: An Encyclopedia (Grand Rapids:
Eerdmans, 1999), hl. 110.
4 Augustine, “On the Good of Marriage” Nicene and Post-Nicene Father of Christian
Church, trans by C. L. Cornish, VII: 399.
5 On the Good of Marriage 1-3, hl. 400.
6 Ibid., 3: 400.
7 Ibid., 3: 401.
8 Ibid., 5: 401.
9 Ibid., 7, hl. 402.
10 Ibid.
11 Hunter, “Marriage” Augustine through the Age, 536.

Tuesday, December 02, 2008

1 Desember 2008

Hari HIV/Aids diperingati setiap tanggal 1 Desember. Kok kemarin gak ada sedikitpun gema kegiatannya sampai ke aku, ya? APakah kali ini Parpem GBKP dan komisi HIV/Aids GBKP tidak mengundang PERMATA lagi untuk melakukan aksi? ataukah aksi ada, tapi aku saja yang sedang sibuk ngurus urusan sendiri...jadinya sinyal untuk menerima informasi itu lagi lemah banget di penerimaku :D. Gak tahulah...

Tapi memang, bagiku 1 Desember tadi menjadi awal yang baru lagi dalam mewarnai hidup ini. 31 Kafe sudah menjadi tanggung jawabku seorang diri. Dulu ketika kita ber-3 masih mengurus kafe ini, aku memang sangat sedikit kontribusinya. Di awal2 semangatku bukan hanya menyala2 saja, namun sampai meledak2. AKu sangat mengucapkan terima kasih banyak buat Kak Mega dan Kak Eli yang sudah selama ini mengerti aku.

Sekarang, bagaimana ke depannya ? Yang pasti akan tetap dijalankan. AKu punya waktu 3 bulan untuk mencoba menjalankannya sampai nanti dievaluasi apakah diteruskan atau diberhentikan. Jujur saja, kesibukan saat ini tidak memungkinkan aku untuk setiap hari bisa mengontrol perjalanan kafe. Hanya saja kemarin hari pertama kafe aku yang ngontrol...aku jadi melihat bentuk kehidupan lain yang sangat dekat dengan aku.

SAat ini, yang bekerja di kafe hanya 2 orang. Seorang tukang masak bernama Vani bekerja sepanjang hari. Satu lagi adik Tibe bekerja hanya setengah hari (sore - malam). Kita butuh pekerja seorang lagi untuk supaya di pagi hari dua orang yang bekerja. Kalau sendiri akan sangat repot.

Kejadian kemarin di hari pertama menjadi pembelajaran bukan hanya ke aku, tapi juga ke semua. vani kehilangan HP. HPnya dia letakkan di meja (ada meja untuk yang bekerja, dimana terletak buku2 juga tape, dll). Saat itu ada yang makan minum di Kafe dan juga ada yang beli untuk di bungkus. Ketika Vani lagi memasak, seorang yang katanya beli teh manis dingin pergi dan dia curiga kenapa orang itu buru2 bayar dan pergi. Setelah itu Vani sadar kalau HP nya hilang. Menurut dia, yang beli teh manis dingin itu yang mengambil HP nya.

Bagiku, saat ini setiap denyutan waktu menjadi sangat berharga. Kunci Kafe tidak mungkin sembarangan dipegang sama yang lain. Punya pengalaman kehilangan tabung gas, tape dan beberapa isi kafe yang lain beberapa waktu yang lain. Kunci di aku, otomatis ini membuat aku harus datang setiap pagi untuk membuka dan juga di malam hari untuk mengunci Kafe.

Kemarin hari pertama sebelum ke kampus, aku sudah sampai di Kafe hampir jam 08.00. PIntu di buka, dan aku langsung berangkat kerja. Istirahat siang, aku sempatkan datang untuk mengontrol kegiatan dan keuangan juga. Sore pulang kerja, aku langsung ke Kafe..ada barang yang kosong dan aku langsung belanja. Setelah itu pulang ke rumah, mandi, istirahat dan kembali lagi ke Kafe sampai Kafe di tutup. Lumayan penjualannya hari kemarin.

Hari ini, untungnya aku masih kerja jam 09.00 pagi. jadi bisa ke Kafe dulu nolongin Vani untuk siap2 memulai pekerjaan pagi ini. Yah..ada beberapa barang yang sudah habis dan nanti sore aku harus belanja lagi. Aku masih menikmati saat-saat ini. Toh masih hari yang ke-2.

Saat ini aku lagi berfikir, bagaimana akan mengontrol Kafe ini kalau aku lagi tidak di Medan. Hari Jumat aku ada kerjaan di Kabanjahe jam 09.00 pagi, tadi nya berfikir untuk ke Kabanjahe dari Kamis sore. Melihat kondisi Kafe ini, aku harus menutup Kafe di Kamis malam. Kemungkinan besar aku akan terlambat sampai di Kabanjahe. Jumat pagi buka Kafe jam 07.30 baru berangkat ke Kabanjahe. Kesibukan yang mulai mewarnai hari-hari. Dulu awal tahun ini...aku yang memulai ini. Sekarang diakhir tahun ini, aku juga di serahkan untuk menyelesaikan apa yang sudah dimulai dulu. Aku sangat mengucap syukur untuk menjalani proses ini.