Friday, April 23, 2010

Hidup di zaman yang penuh tantangan...

Bekerja dimanapun akan memberikan tantangan tersendiri. Tantangan itu akan membuat kita mengalami banyak kesulitan yang bisa mematikan semangat atau bisa membangkitkan semangat. Melarikan diri dari kesulitan itu adalah kebodohan. Bukan kepandaian. Bagaimana mengatasi kesulitan membutuhkan waktu untuk internalisasi, untuk melihat situasi dengan lebih objektif dan juga melupakan semua yang pernah terjadi yang  bisa menarik kita terus tenggelam dalam situasi yang mengikat kita supaya tidak bergerak maju. Kalau perlu tidak usah lagi diceritakan pun hal-hal yang mungkin merugikan, atau menyakitkan yang terjadi.



Hal ini bisa terjadi dimana saja kita ada berinteraksi. Bukan hanya di tempat bekerja, namun juga di organisasi atau bahkan di tengah-tengah keluarga kita sendiri.



Pohon yang di tanam di tempat yang tidak berangin, akarnya selalu dangkal. Pohon yang di tanam di pinggir laut dengan angin laut yang luar biasa keras sering menghantam, akarnya akan dalam, kuat dan kokoh. Bukankah adalah kesempatan untuk menambah niat dan keberanian untuk mengatasi kesulitan? Bukankah disitu kita diuji ?



Tuhan memberikan ketabahan kepada manusia untuk melawan segala ujian. Hanya orang-orang yang melaksanakan kehendak Allah yang akan mampu melawan kesulitan zaman ini. Bukan hanya melawannya, bahkan juga melampaui zaman. Karena ia mampu melihat dengan jelas kehadiran Allah dalam hidupnya. Maka ia tidak akan dihanyutkan zaman ini, namun ia hidup untuk mempengaruhi zaman ini.



Saya akan berjuang untuk hidup hanyut dalam arus zaman ini. Terutama arus situasi pekerjaan dosen di Medan. Saya amati, dosen-dosen di Medan lebih banyak yang mencari penghasilan dengan mengajar di banyak kampus. Bukankah itu akan sangat melelahkan ? dari pagi sampai malam kejar  tayang mengajar kemana-mana. Saya akan berjuang untuk tetap bisa menjadi dosen seperti dosen-dosen saya dulu di STT Telkom dan di ITB. Saya akan berjuang meniru mereka di Medan ini.



Mungkin tidak mudah supaya tidak hanyut dengan situasi zaman dimana kita berada. Tapi kita harus tetap berdiri tegak, berpegang pada kehendak Allah dan mengerti rencanaNya, lalu di terapkan dalam diri. Bukankah orang yang seperti ini yang akan Tuhan pakai di dalam kerajaanNya ? dan orang-orang seperti inilah yang dibutuhkan oleh mereka di sekitar kita ? Mereka akan meneruskan semangat kuasa Roh Kudus di dalam zamannya.



Berjuang Nom... Semangat...semangat...semangat...
Tadi aku nitip lewat Pak Eddy Kembaren renungan untuk momo di GBKP KM 4 Medan supaya diberikan ke Pdt. Jhon SInulingga atau ke kantor RG. KM 4 Medan. Menambah kesulitan hidup untuk komitmen bisa menulis renungan. Mencoba memberikan arti dimana diri hadir...



Medan, 23 April 2010...sambil menunggu waktu berangkat ke Gelora Kasih Sukamakmur melakukan pengabdian kepada masyarakat.