Saturday, December 31, 2011

Selamat tinggal 2011

Sudah di ujung 31 desember 2011. Benar2 nggak terasa tahun 2011 ini akan segera berlalu. Banyak hal yang terjadi tahun ini. SUka, duka dan juga suasana yang datar dan menjenuhkan. Tapi kayaknya aku lebih banyak ingat yang suka aja. Yang membetekan sudah lupa. Yang datar sudah lupa juga. Kalau lupa gini, bisa-bisa situasi datar, memBTkan akan selalu menyelinap masuk ke hati dan pikiran. Karena belum bisa mengidentifikasi penyebab dengan baik.

Tahun 2011 ini pengalaman penuh menjadi ibu buat Jordan. Petualangan memberikan asi eksklusif selama 6 bulan menjadi cerita sukses buat Jordan dan mamanya ini :). Hemat bo, beli susu selama enam bulan. Dan dana beli susu itu sudah digunakan jalan-jalan sama Jordan ke Singapur :). Bersyukur banget kan, aku sudah punya 2 orang sobat berpetualang dan melihat-lihat sisi dunia yang tidak aku diami. Trima kasih banyak Tuhan buat papa Jordan dan Jordan di dalam hidupku.

Tahun 2011, kita mulai usaha di pajus. Berdoa tahun 2012 akan semakin menghasilkan. Tuhan berkati setiap usaha yang kita lakukan.

Yang paling penting adalah Keluarga kita masih bisa membantu orang yang membutuhkan. Kita masih membantu uang kuliah seorang adik. Berdoa supaya Tuhan memberkati studi adik itu.

Harapan tahun 2012, kita sekeluarga bisa semakin dekat dengan Tuhan. Terkhusus aku dan bapak Jordan supaya bisa makin disiplin ibadah dan juga SATE. karena apa yang kita lakukan ini akan menjadi teladan bagi Jordan. Juga pengen keluarga kita bisa membahagiakan orang tua kita.

Bye..bye.. 2011. Welcome 2012. Banyak harapan dan banyak mimpi di depan. 2012, sudah banyak scedule juga sampai bulan september 2012. Tuhan tetap menjadi andalan di tahun 2012 ini.

Saturday, December 17, 2011

Happy the first birthday Jordan..

Selamat ulang tahun yang ke-1 Jordan... Panjang Umur dan Sehat selalu ya nakku. Tuhan memberkati
                                                      

JOrdan ikut bertepuk tangan ketika kita bernyanyi happy birthday. Berkat ke sekolah minggu, Jordan jadi cepat bisa tepuk tangan :) 
Jordan siap-siap tiup lilin dibantu oleh mamak dan karo. Jordan lihat api lilin bukan siap untuk meniup tapi siap untuk memegang.. hehehe..


 Jordan memeriksa kado-kado yang diterima dari bibik-bibik, bapak uda, karo dan bulang. Senang ya Jordan dapat kado ulang tahun? Juga senang dapat kuda-kudaan dibawa Karo dari Tangerang ya nakku?



Jordan berfoto dengan kado-kado ulang tahunnya..

Saturday, November 19, 2011

Jordan ke Singapor...

27 - 31 Oktober 2011, Jordan jalan-jalan sama bapak dan mamak ke Singapur. Main ke tempat cece Mariel dan koko Rafael. Ke singapur jalan-jalan sudah direncanakan jauh-jauh hari supaya bisa beli tiket murah. Bahkan tiket ini kami beli sebelum Jordan lahir :). Saat itu lagi promo AA dan penerbangan Medan - KL-Spore-KL-Medan hanya sekitar Rp 500.000 seorang. Murah kan ? hehehe. Ngurus tiket Jordan sebagai infant lebih mahal :( karena empat kali terbang kena charge Rp 600.000.

Jordan ternyata bisa menikmati perjalanannya. Dia tidak ada menangis di pesawat. Senang banget kalau dia tidur di pesawat. Namun pada saat tidak tidur pun Jordan banyak senyum dan mengajak main bapaknya dan juga yang duduk disebelah kami. Jordan kok jadi makin ramah ya ? kata Bapaknya.

Bahkan saat kami harus lewat imigrasi baik di Singapur, Malaysia dan juga Polonia. Jordan hampir selalu tersenyum dengan petugas imigrasinya. Senang kan bawa Jordan jalan-jalan. Sehingga petugas imigrasipun langsung balas tersenyum kepada Jordan.

Di MRT di Singapur, Jordan hampir selalu mengajak becanda orang yang dudul di sebelahku. Mula-mula dipandangnya lama kalau yang dipandangnya balas mandang, maka Jordan akan tersenyum..hehehe. Anak yang ramah.

Hanya satu yang sulit ketika bawa Jordan jalan, yaitu kita dia pub dan harus ganti pampers di jalan. Kalau ini sudah terjadi maka petualangan jalan-jalan dengan bayi mulai terasa. Masuk ke toilet perempuan dan bapaknya enggak bisa ikutan masuk. Jadi sendiri membersihkan Jordan agak sedikit repot dan makan waktu. Di Cangi airport lumayan bagus fasilitas untuk mengganti pampers bayi dan enggak jauh ada westafel yang airnya hangat. Jadi bisa segera dibuang pampersnya dan baby nya di bawa ke westafel untuk diberrisihkan.

Selama  di Singapur Jordan sedikitpun tidak sulit dikasi makan. Dia lahap makannya dan selalu habis. Jordan tahu kali ya, kalau dia enggak mau makan bakal liburan jadi ruyam. Soalnya setelah pulang dari Spore, Jordan di rumah susah sekali makan. Bahkan boleh di bilang baru beberapa hari ini dia mulai mudah dikasi makan.

Selama di spore, kita nginap di tempat windha. Anak-anak winda sangat manis sama Jordan. Bahkan Mariel selalu memberi mainan ke Jordan kalau dia lagi makan biar Jordan banyak makan. Juga Rafael, selalu menunjukkan mainnya untuk membuat Jordan senyum atau tertawa. Jordan rasanya senang sekali punya cece dan koko seperti Mariel dan Rafael. Nanti kalau Jordan sudah gedean, Jordan liburan lagi kesitu ya ce?

Jordan naik troly di cangi airport

Jordan digendong mamak foto di depan anak merlion :)

Jordan serius x difoto nakku :)

Jordan lihat kemana itu nak ?

Jordan main air di singapore zoo

Minta tolong ke orang lain diambilkan foto sekeluarga :) akhirnya kita bisa foto bersama

Jordan sama bapak di singapore zoo

Berfoto sama keluarga windha

Thursday, October 27, 2011

Belajar dari anak jalanan

Aku mengajar di kampus GBKP, STMIK Kristen Neumann Indonesia. Mahasiswa yang aku didik benar2 lebih banyak yang sulit untuk menerima materi pelajaran dengan cepat. Wajar juga, kalau mereka lebih cepat nangkap pelajaran mungkin mereka tidak kuliah di Neumann. Mungkin sudah kuliah di USU atau juga mungkin di ITB. Ini selalu menjadi gambaran awal mahasiswa yang aku didik dan mengingatkan aku untuk bersabar dalam mengajari mereka.

Memotivasi mahasiswa untuk belajar dengan sungguh2 dan terus mengulang-ulang materi yang dipelajari akan membuat mereka bisa juga pada akhirnya. Itu harapanku dan itu doaku. Banyak hal yang sudah aku coba untuk membuka mata mereka (menurutku). Dan masih banyak hal lagi yang selalu perlu aku pelajari supaya anak-anak didiku ini bisa semakin baik semakin hari.

Selain dalam hal belajar, banyak juga mahasiswa-mahasiswi yang kuliah di Neumann dari latar belakang keluarga menengah ke bawah. Mungkin kalau Neumann tidak didirikan, sudah tidak kuliah lah sebagian dari mereka. Karena kampus ini milik GBKP,sebagian merasa kehadiran kampus ini seperti jalan untuk kuliah. Sampai saat ini uang sekolah di Neumann cukup murah (4juta setahun dan bisa dicicil 8 kali).

Sering aku mengingatkan mahasiswaku untuk mensyukuri kesempatan mereka kuliah saat ini. Karena banyak yang tidak seberuntung mereka. Walaupun mereka berjuang untuk bisa kuliah, itu lebih baik karena banyak yang mau berjuang pun untuk kuliah tapi tetap tidak seberuntung mereka.

Hari Sabtu, 22 Oktober 2012 yang lalu, aku mengajak mahasiswa ini untuk melakukan pelayanan ke anak jalanan. Pelayanan ini bisa berlangsung karena ada teman, seniorku saat di PERMATA Bandung yang memberikan dukungan dana.

Mahasiswaku sejak pagi hari sudah berkumpul di rumah kos salah seorang mahasiswa untuk memasak bubur kacang hijau. Sebanyak 100 bungkus bubur kacang hijau disiapkan untuk dibagikan pada sore harinya kepada anak-anak jalanan di simpang pos. Dengan membagikan makanan dan erbincang dengan anak-anak jalanan, mahasiswa dan mahasiswiku sadar kalau nasib mereka jauh lebih baik dari anak-anak jalanan itu. Aku berdoa kesadaran ini akan memompa semangat mereka untuk lebih rajin lagi belajar.  Saat berbincang dan mendengarkan curhat anak jalanan, ternyata jumlah mereka ada sekitar 70 orang dan mereka banyak yang Kristen.

Mahasiswa/i ku berkumpul dengan anak-anak jalanan itu sambil bernyanyi lagu gereja. Anak jalanan itu juga akan sangat senang sekali kalau hari natal nanti mereka diundang untuk bisa ikut natal dan mereka akan mempersembahkan lagu natal. Mereka mengatakan sangat senang dengan kehadiran kami dan masih mau apabila kami datang lagi.

Pulang dari simpang pos, kepalaku dipenuhi banyak pertanyaan. Banyak pikiran bagaimana mewujudkan semua yang menjadi obrolan tadi. Mahasiswa dan mahasiswi ku mengatakan kalau menghabiskan sore hari sabtu dengan anak jalanan adalah satu kegiatan yang berbeda dan mereka masih mau melakukannya.

Kami semua merasa hidup kami berarti dengan melakukan pendekatan dengan anak-anak yang hidup di jalan itu.

Dua minggu lagi kami berencana akan ketemu lagi dengan anak jalanan itu. Mahasiswa dan mahasiswi ku siap memasak mie untuk dibagikan saat ketemu nanti. Saat ini bagiku yang perlu didoakan adalah, bagaimana supaya kami bisa berkumpul dengan anak-anak itu di halaman GBKP KM7. Doakan aku akan membuat surat permohonan untuk Runggun KM 7 Medan..

Selamat malam dan tetap semangat..

Friday, September 30, 2011

Jordan ke kantor imigrasi

Hari ini Odan kuantar ke kantor imigrasi jl Gatot SUbroto untuk foto. Karena bapaknya dan bibik ke Kabanjahe maka jadwal foto enggan kami batalkan karena malas tambah urusan nanti dengan orang imigrasi. Aku dan si Uli yang antar Odan kesana. Udi an sibuk mengamat oraang yang ramai mengantri membuat paspor. Belum juga dudul 10 menit antri, kakak yang ada duduk disebelahku sudah kudapati sedang becanda sama Odan. Katanya, anak ini tidak berkedip memandang terus, dia minta diajak becanda katanya sambil mencolek dagu Odan. Dan balasannya Odan memberikan senyum kepada kakak itu.

"Jordan Hanael Keliat", teriak kasir memanggil yang membuat aku segera datang ke kasir. "255 ribu rupiah". Kuserahkan uang pas 255ribu biaya pengurusan paspor untuk Jordan. "Duduk aja lagi, nanti saya panggil lagi", kata kasir itu. Belum lima menit, teriakan memanggil nama Jordan Hanael Keliat kembali terdengar. Aku mendatangi loket kasir dan si kasir memberikan bukti pembayaran dan memberikan nomor antrian C-19 untuk dilanjutkan mengambil foto Odan dan wawancara. "Foto dan wawancara di depan pintu ujung kanan sana, antri disana saja biar nanti kedenagaran nomor antrinya dipanggil". "Iya pak, terima kasih", kataku kemudian meninggalkan loket kasir dan mengajak Uli pindah tempat duduk sesuai saran kasir itu.

"Ibu sedang antri foto juga?" "Iya." "Ibu nomor antri berapa?" "Saya tidak ada nomor antri, saya diurus abang itu" katanya sambil menunjuk ke dalam ruangan foto yang dindingnya pakai kaca bening.  Antrian C-19 adalah nomor antrian yang aku dapat dengan mengurus paspor sendiri. Hmmm, nggak jelas berapa orang yang tidak ada nomor antri.

Ketika masuk untuk foto, aku perhatikan ruangan itu dengan senang. Karena yang wawancara langsung sekalian ambil foto dan ada lima meja yang melayani ambil foto dan wawancara serta ambil sidik jari. Selain pintu depan yang aku lalui untuk masuk, ada juga ternyata pintu masuk dari belakang yang terbuka lebar dengan orang jauh lebih banyak pula antri dari belakang daripada dari depan. Aku memberikan penilaian kalau yang mengurus paspor pakai calo memang lebih banyak kayaknya daripada ngurus sendiri. Mudah2an penilaianku ini salah.



Ketika harus ambil foto Udan, aku harus memangkunya dengan posisi yang diarahkan sama petugas itu. Jadi Odan aja yang difoto. Memang enggak pas kali seperti pas foto tapi lumayanlah, Odan sudah menghadap ke depan. Odan yang saat ini belum sampai 10 bulan usianya, memang enggak mudah juga mengambil fotonya. Karena ketika disebelahku ada petugas berteriak sedikit memanggil kawannya, Odan langsung menoleh. Jadi t adi selain yang ambil foto, ada juga 2 orang lain petugas yang manggil-manggil Odan biar dia melihat ke depan. Ada tiga kali Odan di foto dan didapatlah yang menurut petugas yang mengambil foto itu sudah cukup bagus dan bisa dipakai. "Untung anak ibu tidak menangis, kalau menangis bisa lebih lama kita perlu waktu untuk foto", katanya. "Sudah selesai pak?" Sudah, ibu bisa bertanya ke loket kapan bisa diambil paspornya", katanya mengakhiri proses di ruang wawancara dan foto itu.



Di loket 1, bapak yang sedang berjaga menyruh datang hari Kamis depan untuk mengambil paspor Jordan. Senangnya, urusan paspor Jordan sudah mau selesai. Odan doakan bapak dan mamak ya nakku, biar makin rajin cari uang....hahahaha :)