Monday, December 24, 2012

Malam Natal 2012

Dirumah melewati malam natal bersama dua jagoan cilikku. Dibantu Uli untuk menjaga  Jordan. Sementara Jeremy aku gendong ketika malam sudah menyelimuti kota Medan. Dia menangis kalau diletakkan. Dia ingin di dekap dan bersembunyi di balik kain gendong. Malam natal sedang berlangsung. Kami berempat di rumah sementara bibik pergi ke gereja. Bulang dan bapak Jordan ke Siantar dan sudah berangkat sejak pukul 10.30 dari rumah hari ini.

Jordan tumbuh semakin aktif. Dan dia benar-benar sangat ingin diwujudkan semua yang dia mau. Kami orang tua harus lebih bijak lagi mendidik anak ini. Kalo dilarang dia suka menangis, dan sering juga langsung tiduran di lantai (saya tidak berani bilang guling-guling dilantai).

Tidak mengikuti kebaktian malam natal di gereja, adalah satu bentuk perjalanan hidup saat ini. Kondisi yang memang menyulitkan kalo dipaksakan mengikuti kebaktian malam natal. Suatu proses hidup yang aku lalui punya anak usia 2 tahun dan usia 2 bulan. Di rumah lebih baik daripada ke gereja. Namun penghayatan natal tidak ingin aku lalukan begitu saja. Bapak Jordan sedang ke Siantar, karena bulang Jordan melayani disana. Saya bersyukur sekali abang mau mengantar kila. Kita masih muda dan sudah kewajiban kita lah menjaga orang tua. Biarlah hal ini juga indah bagi orang tua kita.

Thema kebaktian malam natal kali ini di GBKP adalah "Natal yang membebaskan". Apakah aku sudah menjadi orang yang bebas? Hanya di dalam Kristus aku hidup maka aku adalah orang yang bebas. Pembebasan yang paling penting adalah, ketika kuasa dosa tidak berkuasa lagi di dalam aku. Aku sudah menjadi orang yang merdeka.

Sebagai orang yang sudah bebas. Aku ingin hidup lebih berarti lagi. Hidup menyenangkan hati Tuhan. Tentunya mulai mewujudkannya dengan hidup sebagai istri yang takut akan Tuhan. Hidup sebagai ibu yang berhikmat dalam mendidik anak dan menjadi teladan bagi anak-anak. Tidak ada kekuatanku untuk bisa mendidik Jordan dan Jeremy. Namun aku akan selalu belajar mengandalkan Tuhan.

Sebagai orang yang sudah ditebus dan dibebaskan. Tujuan hidupku adalah hanya menyenangkan hati Tuhan. Menjalani proses kehidupan ini dengan penuh ucapan syukur. Seperti malam ini, sangat bersyukur tidak bisa mengikuti kebaktian malam natal, karena memiliki dua jagoan cilik yang tidak bisa ditinggalkan dan tidak bisa dibawa kebaktian.

Tuhan berkati anak-anakku. berkati keluargaku.


Monday, December 17, 2012

Selamat Ulang Tahun yang ke-2 Jordan






Hari ini bangun pagi, Jordan sudah disambut kue ulang tahunnya yang ke-2. Ketika kue lagi dibawa dari dapur ke ruang tengah, gerbang depan terdengar berderik karena didorong. Bapak Jordan buka pintu, dan yang datang adalah bulang dan iting dari Kabanjahe. Pas banget, kita mau potong kue.

Bagiku sangat tidak terasa, Jordan sudah berusia dua tahun. Rasanya baru kemarin melahirkan dia... Lupa semua kesulitan dalam membesarkan Jordan dua tahun ini. Dia tumbuh sehat dan sangat aktif. Rasa ingin tahunya besar sekali. Semoga kami orang tua, bisa mendidik dan mengarahkan Jordan supaya tumbuh baik dan mencintai Tuhan dan sesama.




Selamat ulang tahun ya nakku... Sehat2 dan makin mengasihi Tuhan, Kakek2 dan Nenek2ndu, mamak dan bapak, adik dan sesama manusia.


Tuesday, December 04, 2012

Jeremy EzequiEL Keliat

Hidung pesek, rambut hitam tebal, pipi montok, kulit kemerahan dan mata terbuka sipit. Ku pangku setelah aku lebih sadar dan efek obat bius tinggal sisa di tubuhku. Jam 8 pagi kami sudah berangkat ke RSIA Sri Ratu Medan. 18 Oktober 2012, pukul 10 setelah menjalani semua proses persiapan masuk operasi, aku sudah terbaring di meja operasi. Pembiusan dilakukan lokal, dan obat bius dimasukkan ke tubuhku lewat tulang belakang, AKu meringkuk, lutut bertemu dagu seperti janin di dalam kandungan saat obat bius itu disuntikkan. Baru beberapa saat, kakiku sudah kebas dan tidak merasakan sakit lagi.

Dalam keadaan sadar, mendengar pembicaraan dokter dan perawat di ruangan itu, tiba-tiba sudah kudengar suara tangisan.  Mungkin masih sekitar 15 menit sejak aku disuntik tadi. Tapi pastinya aku enggak tahu, itu hanya perasaanku saja. Setelah itu mereka yang di ruang operasi masih bercakap-cakap..dan tangisan itu menjauh dari sekelilingku. MAsih lebih lama lagi aku tetap berbaring di meja operasi itu, sampai akhirnya seorang bayi didekatkan ke wajahku. Ku cium si kecil yang sudah ada bersama aku selama sembilan bulan ini. Seorang anak laki-laki yang saat itu masih samar wajahnya bagiku. Masih berbaring di meja operasi, aku dengar teriakan perawat diluar, "bayi ibu Nomi, mana keluarganya?" 

Aku menangis sambil mengucap syukur, karena proses persalinan yang dilakukan dengan sectio sudah berjalan dengan baik. Saat di dorong ke ruang operasi, aku sedikit takut dan stress menghadapi operasi yang aku jalani. Syukur, sudah bisa dilalui. 

Hidungnya pesek, dan wajahnya sangat lucu sekali. Kutatap sikecil ketika pertama di bawa setelah aku sudah dipindahkan ke ruangan. Aku senyum melihat wajahnya. Banyak mimpi dan kenangan terlintas ketika ku peluk dia. Bulan terakhir dia berada di kandungan, aku sudah sangat mudah capek. Jujur saja, hamil anak kedua ini lebih sulit bagiku dibanding hamil anak pertama, Jordan HanaEL Keliat. aku lebih mudah capek sedangkan mengandung Jordan, aku masih bisa tetap aktif sampai sehari sebelum masuk rumah sakit. Tapi kehamilan kali ini, ku percepat cuti sebelum waktu melahirkan tiba.

Sembilan bulan bersama, dia ada di dalam tubuhku. Namun dia bukan aku. Saat usianya empat bulan di dalamku, dia sudah ikut ke Vietnam. Mei 2012 tadi aku bersama bang Abdi dan kak Liana jalan-jalan ke Hanoi dan dia ikut serta. Usia enam bulan di dalam rahimku, dia sudah ikut ke Philipina. Juli 2012, kami berlima (bulang, Karo Jordan, bapak, mamak dan Jordan) jalan-jalan ke Philipina. Dia sudah ikut serta kesana.

Dia terlahir dengan berat 3400 Gram dan panjang 46 cm. Suster anak bilang suatu sore di rumah sakit, kalo dia cerewet sekali. mendengar itu, aku hanya senyum dan setuju dengan anakku. Kalo haus atau lapar, tepatlah kalo dia cerewet minta perhatian. kalo ada yg tidak pas dan tidak benar, enggak papa protes nakku.

Malam ini, ketika aku menulis di blog ini, usianya sudah 1,5 bulan. beratnya sudah 5400 Gram. Sehat-sehat selalu dan cepat besar ya anakku sayang, Jeremy EzequiEL Keliat..


Monday, September 17, 2012

Pendidikan yang aneh...

Menjadi dosen di Medan bagiku tidak mudah. Bukan karena tantangan mengajar yang berat sehingga perlu waktu banyak untuk mempersiapkan diri dengan baik supaya PD ketika mengajar. Bukan itu yang terjadi di Medan.
Di Medan ini, ada kampus yang menerapkan disiplin salah kaprah menurutku. Ada kampus yang sangat gampangan sehingga mahasiswa yang tidak mau mendapat sedikit tantangan akan pindah ke kampus-kampus gampangan seperti itu.
Entah mau jadi apa lulusan Sarjana kota Medan ini ? Pendidikan yang mereka dapatkan tidak benar2 meresap dalam perkembangan kognitif mereka. Yang dicari hanya selembar ijazah.
Kampus -kampus melihat peluang ini dan dengan mudah mengambil kesempatan dengan memberikan ijazah dengan begitu gampangnya.
Tantangan sendiri untuk tetap berdiri kokoh dan teguh pada prinsip bahwa pendidikan itu adalah memerdekakan. Membebaskan yang bodoh menjadi orang-orang yang berwawasan dan berani menantang hidup. Membebaskan si miskin dengan memberikan keterampilan kepada mereka untuk memajukan kehidupannya. Membebaskan si penakut dengan menambah keberanian dalam dirinya karena wawasan dan logika yang berkembang dan siap untuk menghadapi apapun yang di depan mata dengan akal sehat. Membebaskan si terikat akan apapun menjadi orang-orang yang mandiri.
Bukankah ajaran Alkitab sangat sejalan dengan pendidikan yang membebaskan ini ? Membebaskan dan memerdekakan. Sehingga manusia dalam kemerdekaannya dalam TUHAN akan bebas untuk memajukan kehidupannya.

Bagaimana dengan kondisi pendidikan saat ini ? Terkhusus di kota Medan ? Pendidikan menjadi pembelenggu. Pendidikan menumbuhan rasa takut. Pendidikan yang seharusnya mendewasakan malah mulai mengerdilkan pribadi yang dididik.

Aneh memang...dan aku ikut di dalam tanpa bisa berbuat apa-apa. Sampai saat ini aku merasa tidak bisa berbuat apa-apa dengan sistem pendidikan yang aneh ini. Namun bersyukur karena dalam hati dan pikiranku, aku masih selalu mencoba berjuang untuk mendorong mahasiswa yang takut supaya berani. Memback-up mahasiswa yang lambat biar cepat. Membuat mahasiswa yang tidak tahu menjadi tahu.... Serta memotivasi yang mudah putus asa menjadi panjang asa.

Tiba waktunya aku yakin akan melihat buahnya.

Sudah tidak ada sebulan lagi, aku akan cuti melahirkan. Menghidupi kehidupan yang off dari kampus, akan menjadi momen yang indah dan baik untuk merefleksikan kembali mengenai pendidikan yang aneh2 ini dan apa yang bisa dilakukan ke depannya...

Aku percaya sampai saat ini, TUHAN tetap membantu aku. Yang mau menjatuhkan biarlah TUHAN sendiri yang berperkara. Yang sedang mencari-cari kesalahan, TUHAN sendiri yang akan menghakiminya. Yang suka mempersulit, biar TUHAN sendiri yang akan mempersulit dia.

TUHAN tidak tutup mata...dan melihat semua yang terjadi...


Sunday, September 16, 2012

Menghitung hari...

16 September 2012 akan berakhir sebentar lagi. Pinggangku sudah mulai sering sekali sakit dan pegal-pegal. Berat badan naik luar biasa dan aku malu menyebutkannya. Yang pasti setelah nanti melahirkan adik Jordan ingin rasanya berjuang menurunkan berat badan. Tentunya cara yang utama adalah berjuang memberikan asi ekslusif untuk si buah hati.

Kandunganku sudah masuk bulan ke-9 . Tinggal menghitung hari lagi untuk menjalani proses persalinan. Dokter Kandungan menyuruh aku datang awal bulan oktober dan disitu nanti ditentukan kapan tanggal aku akan melahirkan. Awal bulan ini ke dokter, beliau bilang aku akan melahirkan dengan operasi sesar. Dan akan ditentukan tanggalnya setelah aku datang sekali lagi bulan Oktober. Aku sih manggut-manggut aja dan iya aja. Aku tidak bertanya kenapa aku harus operasi dan tidak normal saja. Jujur, sejak awal aku juga sudah mempersiapkan diri untuk melahirkan dengan operasi.

Senang rasanya menunggu kelahiran adik Jordan. USG memperlihatkan kalo anak kedua kami adalah cowok. Gak papa, punya dua ana laki-laki tentunya akan sangat seru...

Sambil mengetik ini, aku pandang Jordan yang sudah terlelap sejak jam 8.30 tadi. Nggak terasa Jordan sudah besar. Rasanya baru kemarin menimang dan menyusui dia. Sekarang aku sudah gak kuat lagi menggendongnya. Mungkin karena kondisiku yang sedang hamil tua juga. Jordan sudah pintar bilang "endong" sambil menjulurkan kedua tangannya ke atas minta diangkat. Kadang kucoba juga mengangkat dia sebentar dan kemudian meletakkannya lagi.

Nama untuk adik Jordan beum deal.

Beberapa hari yang lalu, aku mulai mengeluarkan baju-baju Jordan waktu masih bayi. Memeriksanya dan mengecek apalagi yang kurang yang perlu dipersiapkan untuk menyambut kelahiran nanti. Kemarin2 banyak pakaian jordan bayi aku berikan ke cleaning service kampus kami karena istrinya baru melahirkan. Saat itu memang sudah niat banget memberikan pakaian Jordan. Kalo adik Jordan nanti lahir, akan dibelikan baju dan popok baru untuknya.

Aku juga sudah mulai tergerak mempersiapkan tas kalau nanti berangkat ke rumah sakit dari sekarang. Memang belum ku mulai. Tapi sudah niat banget. Seperti gurita yang akan aku pakai setelah melahirkan. Baju kemeja yang berkancing depan beberapa buah selama di rumah sakit supaya mudah menyusui. Rencananya aku akan melahirkan di RSIA Sri Ratu Medan. Disitu pasien akan pakai baju sendiri. Tidak ada pakaian rumah sakit untuk dipakai ibu yang melahirkan kecuali bayi yang lahir selama di rumah sakit akan memakai pakaian rumah sakit. Waktu pulang ke rumah saja nanti kita pakaikan pakaian yang kita siapkan untuk si kecil.

Aku sudah bertekad dan akan berjuang supaya bisa memberikan asi eksklusif kepada adik Jordan ini. Karena keuntungan memberikan asi sangat banyak. ASI lebih baik bagi bayi dibanding susu formula. Selain itu hemat banget kan selama enam bulan lebih gak perlu beli susu formula untuk si bayi. Juga lumayan akan membantu banget menurunkan berat badanku. AKu juga sudah mau memikirkan menyimpan dana membeli susu formula selama memberikan ASI. Kan lumayan nanti uang susu formula itu bisa dibuat modal jalan-jalan sama keluarga. Pastilah cukup untuk biaya jalan-jalan kami berempat. Bayangkan saja, biaya susu formula kalau memberi S26 kayak abang Jordan sekarang, bisa hemat 1,5 juta sebulan. 6 bulan sukses memberikan ASIX kan sudah bisa nabung 9 juta. 9 juta buat kami sekeluarga jalan-jalan kan sudah bisa tuh.. Kemana jalan-jalannya nanti saja di pikirkan, hehehehe....

Bapak Jordan kalau baca postingan ku ini akan bilang... Jalan-jalan saja yang kam pikirkan mamak Jordan... hehehehe.

Bisa jalan-jalan rasanya hidup lebih hidup dan kehidupan semakin berwarna... Senangnya kalo sampai sebentar lagi punya anak cowok dua orang, aku tetap bisa mewarnai perjalanan hidup ini...

Selamat malam dan Tuhan memberkati kita semua 

Monday, February 13, 2012

Belajar memberi

Bulan februari sudah beranjak hampir setengah perjalanan. Sejak memasuki bukan ini, sudah kucoba merefleksikan arti dari love month. Bagaimanan memaknai bulan ini menjadi pertanyaan. seorang adik yang pernah menjadi anak sekolah mingguku, mengomentari status FB ku dan bilang, love month means giving...giving...giving.... Komentar itu membuatku mencoba giving more than before.. AKu mencoba belajar dan melatih diri memberi lebih dari sebelumnya.

Memaknai bulan kasih, yang kita kenal dengan bulan valentine ternyata membuka mataku akan memberi. Memberi bukan cuma waktu dan hati, namun juga memberi dengan materi yang dimiliki.

Di bulan ini juga, aku mendapatkan sebuah message di FB dari seorang adik yang pernah bersama-sama kami melayani. "Kak, aku punya janji iman untuk membantu 10 orang pendeta di pedalaman kuta-kuta selama 1 tahun. Apakah kam bisa membantu aku mendapatkan nama dan no. rekening mereka? kalau tidak ada no rekening alamat mereka pun tidak masalah...

Jujur saja, pesan yang aku terima ini membuat aku kembali ke Penciptaku. Secara personal kutanyakan PADANYA, apakah melalui kejadian ini, DIA sedang mengingatkan aku supaya jangan ragu untuk memberi. Lihatlah Nom, masih banyak anak-anakKU yang juga punya hati yang memberi. Kamu bisa belajar juga dari mereka. Aku bersyukur mendapatkan pesan dari adik ini. Dan saat ini aku sedang mencoba mendapatkan data yang dia minta.

Hari JUmat 10 Februari 2012 tadi, aku ajak mahasiswa-mahasiswi ku untuk turun ke jalan. Ini sudah ketiga kali kami mengumpulkan anak jalanan simpang pos dan berbagi dengan mereka. Aku bersyukur bisa melakukan hal ini. Dalam doaku, aku berdoa untuk seorang abang yang juga pernah bersama-sama kami melayani yang memberikan donasinya untuk anak jalanan ini untuk kami pakai. Terima kasih Tuhan, untuk orang-orang yang pemurah yang TUHAN ijikan aku kenal. Keberadaan dan apa yang mereka lakukan membuat aku selalu berpaling kepada Tuhan. Mengusir rasa takut akan hidup. Bahkan membuat kehidupan semakin berarti ketika menjadi penghubung antara saudara kekasih yang MEMBERI dengan orang-orang yang MENERIMA...

Selalu aku bersyukur bisa mengajak mahasiswa/i ku memberi ke anak jalanan. Dan dalam rencanaku, ini akan terus kami lakukan. Bukan aku seorang yang diberkati dengan ini. Mahasiswa/i ku sangat diberkati. Mereka selalu antusias ketemu anak jalanan, membagikan makanan dan juga mendengar curhat mereka. Berbagi dengan mereka membuat mahasiwa/i ku menyadari kalau kesempatan kuliah yang mereka miliki seharusnya mereka syukuri. Mereka jadi termotivasi untuk belajar lebih sungguh-sungguh. Melakukan kegiatan seperti ini membuat aku juga jadi dekat dengan mahasiswa/i ku.

Sore ini, aku sedang memikirkan mahasiswa/i ku, anak-anak jalanan dan juga saudara2 yang murah hati. TUHAN ada disemua kejadian ini. Mungkin mahasiswaku tidak mengenal siapa yang menolong dana kegiatan anak jalanan ini. Mungkin juga nanti pendeta-pendeta itu juga tidak mengenal siapa orang yang memiliki janji iman setahun ini untuk membantunya. Namun TUHAN tahu semuanya. TUHAN bekerja disemua keadaan ini.

Namun pertanyaan untuk diriku sendiri, bagaimana dengan kamu Nom? sudah seberapa banyak kah kami memberi ?

Ketika mengetik ini, suaru kendaraan di jalan raya sangat terdengar jelas bagiku. Apa lagi yang harus kami lakukan untuk anak-anak jalanan ini. Karena rasanya tidak cukup hanya datang, kemudian mendengar curhat mereka, bernyanyi dan berdoa serta membagikan makanan. Apakah TUHAN menghendaki hanya seperti ini? Kalau TUHAN mau kami lebih lagi melakukan sesuatu, aku berdoa TUHAN yang akan membukakan semua yang perlu kami lakukan...dan Tuhan beranikan aku untuk memberi more than before..

Nomi Br Sinulingga

Thursday, February 02, 2012

Jordan vacation to Hongkong and Macau

Di skyterace, namun karena cuaca berkabut maka pemandangan kota hongkong tidak jelas terlihat. Maklumlah Januari musim dingin.

Tiket sudah dibeli sejak februari 2011 untuk berlibur selama enam hari ke Hongkong dan Macau dari tanggal 6 - 12 Januari 2012. Saat itu ada tiket promo AA Medan Hongkong. Kita sekeluarga diajak oleh bibik dan kila karena mereka mau ke Hongkong dan Macau namun sudah tidak berani kalau pergi berdua saja. Maklum lah bibik dan kila sudah lansia. Jadi kami diajak untuk menemani. Tiket Medan - Hongkong Rp 350.000,- namun hanya 1 kursi yang tersisa. Yang lain harga Tiket - Hongkong nya seharga Rp 560.000,-.

Jordan bersama mama di Harbour place
Sejak awal sudah rencana akan ke Macau. Dan akan kembali ke Medan dari KL setelah menempuh penerbangan Macau - KL. 

Sekitar bulan Juli, air asiam mengumumkan akan memberhentikan penerbangan Medan - Hongkong nya. Semua yang sudah memiliki tiket Medan - Hongkong diminta dipercepat penerbangan sampai September 2011. Karena tiket kami adalah Januari 2012. Tawaran kedua adalah, uang tiket dikembalikan karena penerbangan setelah September akan ditutup untuk Medan - Hongong.


Jordan bersama mama, papa, kakek2  dan nenek2 nya
Bolak-balik menelpon Customer Service AA di Jakarta, dan menolak kedua opsi pilihan yang ditawarkan. Alasan adalah karena kami sudah memiliki tiket AA MAcau - KL 11 Januari 2012. Dan juga tiket KL-Medan. Selain itu juga sudah membooking hotel di Hongkong untuk tanggal 6-9 Januari 2012. Karena kedua opsi pilihan yang ditawarkan oleh AA tidak bisa kami terima. Akhirnya AA mengalihkan penerbangan kami yang tadinya Medan - Hongkong, menjadi Medan - KL - HKG pada tanggal 6 Januari 2012.

Jordan bersama bibi tengahnya
Setelah proses reroute tiket selesai. Bapak dan Mamak juga akan ikut serta dengan kami. Harga tiket mereka jatuhnya sekitar 3jutaan untuk Medan - KL - HKG-Macau-KL-Medan. Hampir dua kali harga tiket kami yang dibeli pada saat promo. Tidak masalah, yang penting mereka bisa diajak ikut serta.  Maka perjalanan yang menyenangkan dimulai sejak jam 04:00 subuh dari rumah ke bandara Polonia dan sampai di Hongkong jam 21:00 Waktu HKG (lebih awal 1 jam dibanding Medan).


Jordan bersama bapak mamak di Avenue of Stars HKG
Liburan ini sangat membawa pengalaman yang baru bagi kami melihat kemajuan negara lain. Terlebih kalau bagi saya secara pribadi adalah pengalaman melihat begitu banyaknya TKI Indonesia di Hongkong. Hari Minggu kami ke Victoria Park, dan berjibun TKW Indonesia membuat taman itu jadi kumuh kayak di Indonesia saja. Selain itu pengalaman mencari nasi yang dijual di toko asli Indonesia. Saya pikir tidak kebetulan pagi hari kedua di Hongkong ketemu dengan Maya seorang TKW yang sudah lima tahun di HKG bekerja. Dia memberikan kami colokan listrik karena tidak mempersiapkan yang berkaki 3 dari rumah. Dia memberikan miliknya kepada saya karena katanya dia punya dua. Hal ini membuat kita semua bisa segera mencharge HP dan laptop. Kemudian Maya lah yang mengantar kami ke Fuan Ye Street Market, dimana ada toko Asli Indonesia.
Sekeluarga di Lisboa Hotel Macau
Tiga malam di Hongkong sudah cukup bagi kami. Karena yang berangkat opa2 dan oma2 ditambah ibu dengan bayi yang masih berusia 1 tahun... maka kaki sudah capek dan walaupun masih banyak yang belum dilihat, namun rasanya sudah puaslah empat hari lihat kota Hongkong. Hari ketika kami akan melanjutkan perjalanan ke Macau. Kami punya pengalaman yang sangat seru pada akhirnya. Namun sangat menyedihkan pada awalnya. Kejadian itu adalah, bibik (ibu mertua) saya, kehilangan dompet ketika kami ke Fuan Ye Street Market membeli sarapan. Dompet bibik sudah enggak ada lagi ditangannya. Bener2 hilang dan enggak ada lagi di tangannya. Padahal baru hitungan menit, dia mengeluarkan uang membayar nasi yang dibeli dan dimakan di situ. Sekarang kok dompet sudah enggak ada. Kami semua diam, gak tahu bilang apa menghibur bibik. Secara semua uang dolar HKG, Ringgit dan Rupiah serta KTP ada di dompet itu. Untung paspor ditinggal di hotel. 

di the Venetian Macau

Mamak dan Jordan di the venetian Macau

Jordan bersama nenek karo dan nenek iting beserta mamak di Avenue of stars

Wednesday, February 01, 2012

writing again...



I wrote in this blog last month. In 2011, I wrote only six times. I didn’t produce many writing about my feeling, my thinking or my opinion in my blog or at home in my “buku curhat”. Not easy for me to write as when I was a single. time move very fast. In the beginning 2012, I had review my life. I found that when I stop writing, my life was stagnation. I have to push my self to write anything about my idea, my feeling and my faith.


Chrismas 2011, I met a woman in the church. My mother in law know her well and she introduce me to her. She knew my name but not know me. “Nomi Sinulingga? I always read your blog”. “hmmm..ya, I was make many writing in the last, but not now,” I said and smile to her. She remind me to write again in my blog.

January 2012 has passed. New month has come. I haven’t wrote anything yet. I suggest my self to start it now. In February first, I have to push my self to start coloring my life again by this blog. I know in future there is something waiting for me to make my life more colorful and amazing. I believe it. Because I have GOD factor in my life. I know, GOD always hope the life of His doughter not stagnantion, but I have progress even a little every day.


Thank you Lord, I can start writing again...