Monday, September 29, 2014

Mengajar dengan daya dorong ..!

Pagi ini, aku teringat dengan Prof. Gede Raka yang menjadi dosenku di  mata kuliah Kewirausahaan ketika kuliah S2 di ITB. Prof ini sungguh menginspirasi ketika mengajar. Materi yang dia sampaikan dan gayanya yang tenang tapi memberikan daya dorong sehingga di pertemuan pertama, kami semua seperti sudah mau keluar dari cangkang masing-masing. Pulang kuliah, aku berfikir keras mau melakukan apa sebagai tindakan real dalam mata kuliah kewirausahaan ini.

Pulang dari kampus aku ke kebun kelapa. Disana banyak penjual kripik (oleh-oleh khas Bandung). Aku membeli kripik kepada seorang ibu disana. Sekilo kripik saat itu aku masih ingat harganya Rp 6.000. Aku meminta ke Ibu itu supaya membungkusnya 2 ons dalam satu kemasan (1 kg menjadi 5 bungkus). Ibu itu mau.. Saat itu aku membeli 3 kg kripik singkong (15 bungkus). Kripik itu aku bawa ke asrama PGI Kebun Kawung. Aku tinggal di Asrama Putri PGI Kebun Kawung (Aspri ini sudah tidak ada lagi). Dengan berjuang melawan malu, aku meletakkan kripik itu di ruang tengah tempat nonton TV di asrama. sekalian meletakkan disana  buku tulis dan pulpen, supaya siapa yang membeli kripik bisa mencatat namanya dan jumlahnya.

Jujur saja, setelah meletakkan kripik2 itu di ruang tengah, beberapa hari saya tidak berani lewat ruang tengah karena malu. saya lewat jalan belakang (depan kamar kak Moria Tarigan saat itu). Namun lama kelamaan rasa malu jualan kripik terkikis. Toh positif, halal dan juga ada keuntungan sedikit yang bisa dinikmati. Rasa malu terkikis habis dan urat malu pun sudah putus.

Hari ini aku senang mengingat perjalanan hidup ini. Bersykur sekali mendapat dosen Prof.  Ida I Dewa Gede Raka. Mengajar yang memberikan daya dorong supaya anak didik tergidik untuk melakukan tindakan perubahan. Iya, ini adalah teladan dosen yang harus selalu aku ingat ketika mengajar. "Ada daya dorong membuat perubahan, sehingga anak didik tidak mampu hanya berdiam diri tanpa melakukan sesuatu.

Yah..mengajar walaupun tidak di dalam ruang kelas formal masih akan aku hidupi. Mengajar yang memberi daya dorong kepada peserta didik biarlah bertumbuh juga di dalam aku. BErkati perjalanan hidup hari ini dan ke depannya ya Tuhan...

Teringat masa-masa hidup di Asrama putri PGI dengan menu kangkung setiap hari...dan ini adalah kehidupan yang memandirikan..