Monday, April 14, 2008

Telu Sada Cafe


Akhirnya...setelah hampir berlalu satu bulan setengah, kemarin Minggu tanggal 13 April 08 kafe Telu SAda dimulai juga. Banyak teman2 yang datang, sampai yang diharapkan bisa tutup jam 10 malam harus ngaret sampai jam setengah dua belas. Penjualan hari pertaman sampai 305 ribu rupiah. Awal yang memberikan semangat....dan juga lelah yang menjerat. SOalnya masih ada kerjaan, dan jadilah tidur jam 3 pagi...

Semoga tetap lancar ke depannya

Flexi, bukan telepon biasa !

pagi ini aku pusing dibuat si Flexi ini.
tapi mau dibilang apa lagi...wong dia duluan nyebut dirinya, bukan telepon biasa.
Jadinya, gak bisa diharapkan seperti telepon biasa, toh?
Hmm...harus minum air putih, biar lega dan dada tidak sesak.

Ini berawal dari kemarin, biasanya memang aku gunakan si flexi ini nelpon ke flexi teman-teman atau ke Flexi nya PT.PIM. Kemarin aku kehabisan pulsa, jadinya gunakan sms dari nomer mentari ke Flexi untuk mengorder susu dan yogurt.

OMG (Oh..my God). sms yang aku kirim jam 1 siang kemarin baru nyampai pagi ini. Padahal pengiriman susu sudah berangkat jadinya pesenanku tidak seperti yang diharapkan. Padahal susu pesenan untuk diantar ke SImalingkar dan ke Kafe.. Yang diterima Rina hanya pesenan yang ke Simalingkar. Jadilah hari ini tidak ada susu dan yogurt di Cafe. Sedihnya lagi, harga susu jadi lebih mahal deh...

Sudahlah, siapa coba yang disalahkan. Wong si Flexi bilang kalau dia bukan telepon biasa. Kemarin aku memang bilang ke Rina, kalau pulsa Flexi ku lagi abis...dan aku juga gak minta dia nelpon aku balik. Sudahlah...kadang banyak hal yang tidak sesuai dengan rencana yang terjadi. Mari belajar lagi dalam semau yang sedang berlangsung hari ini..

Thursday, April 10, 2008

Jujur, sampai saat ini aku masih menikmati semua perjalanan yang bisa dilaksanakan. Saat ini OL di warnet langganan di Padang Bulan. Baru nyampai di Medan dari Rantau Prapat. Tadi pagi naik kereta api yang jam 8.30 pagi. Baru sampai di Medan, data survey GPS harus segera dikirim ke Jakarta...karena setelah itu akan dikirim balik ke aku untuk dilengkapi selanjutnya.

Tadi malam menuju Rantau, aku naik kereta api eksekutif. hampir tiga perempat perjalanan aku habiskan tidur. AC nya dingin sekali, untung aku bawa selimut kecil. Ada tabrakan di perjalanan sehingga kereta yang dijadwalkan sampai jam 8 malam akhirnya ngaret 2,5 jam. Malam itu tidak sanggup lagi mengerjakan apa-apa, karena sewaktu berangkat juga kondisi badan sudah kurang fit. Tanpa sempat cuci muka, aku sudah tergeletak saja di penginapan.

Pagi hari, semua data-data dari GPS (Global Positioning System) baru dicopy ke laptop. Semua kerjaan copy meng copy menghabiskan waktu setengah jam (juga copy foto2 survey). Langsung mandi dan siap2 pulang ke Medan. Masih sempat sarapan dengan semua teman2 yang survey di Rantau... Sudah niat banget naik travel saja balik ke Medan. Tapi Puji Tuhan, akhirnya naik kereta api lagi.

Disampingku duduk bapak usia sekitar 50 tahunan. Dia orang cina, dan sempat beberapa saat kami ngobrol. Orangnya baik dan kelihatannya masih peduli dengan bangsa ini. Intinya, aku belajar banyak dari obrolan itu dengannya. Di kereta api itu, aku belajar kalau Rantau Prapat cukup hidup kotanya dan juga banyak bisnis disana. Sawit dan Karet lah yang menjadi bisnis utama. Gerbong yang aku tumpangi itu hampir separuhnya ditumpangi oleh warga keturunan Cina. Hmm..banyak hal yang singgah dalam otakku.

Dan perjalanan dua hari ini memberikan banyak hal padaku. Selain itu buku Totto Chan juga selesai aku baca ketika kereta api sudah sampai di Lubuk Pakam.
Tuhan memberkati semua