Tuesday, October 28, 2008

Terima kasih banyak...

Belajar selalu menjadi penting dalam kehidupan manusia. Belajar dari setiap situasi kehidupan yang sedang dialami akan membuat kita kaya dalam hidup ini. Manusia seharusnya adalah mahluk yang pembelajar. Namun sayang sekali kita kadang malas untuk belajar dan lebih suka mengikuti arus kehidupan tanpa mengambil makna dari setiap denyutannya.

Belajar dibangku sekolah kadang sangat penting dan menentukan. Belajar secara formal ini akan mengarahkan kita fokus dan mengajari kita berfikir sesuai dengan kemana arah dari pembelajaran yang sedang dihidupi. Belajar formal sering sangat menolong kita untuk bisa belajar lebih baik dalam dunia yang luas ini.

Bagaimanapun saya akan sangat setuju bahwa belajar disekolah bisa membantumu untuk hidup. Bisa menolong untuk mudah mendapatkan pekerjaan. Namun belajar dari kehidupan yang lebih dalam lagi, sering bukan hanya didapat dibangku sekolah akan membuatmu hidup lebih bijaksana dan bermakna. Ini akan berakhir bahwa uang dan fasilitas tidak bisa memenuhi kebutuhan jiwamu, namun kehidupan yang berarti dan kebijaksanaan akan sangat menyegarkan jiwamu.

Mengamati kehidupan yang sedang berjalan ini sering sekali sangat menarik. Menarik untuk dilihat kembali ketika semua itu sudah selesai. Bukan berarti ketika sedang dalam proses itu, hal ini menarik, tidak. Bahkan ketika sedang diawal perjalanan hal ini sangat melelahkan, membuatmu hidup bergumul, juga sering membuatmu was-was. Tapi setelah semua itu usai, akan sangat bahagia karena sudah sampai digaris final.

Sudah sejak awal saya sangat terbeban untuk menolong adik ini untuk sekolah. Bahkan di depan sana tidak tahu bagaimana cara untuk menolongnya. Saya belum memiliki pekerjaan yang jelas...kalau saya sibuk, itu memang IYA. Namun begitu, keinginan menolong sangat kuat dan saya percaya Tuhan selalu membuka jalan bagi orang yang percaya kepada-Nya. Saya semakin yakin bahwa TUHAN akan bukan jalan, karena saya tidak sedang memikirkan diri saya sendiri.

Di tahap awal, saya jualan buku-buku untuk membelikan formulir ujian masuk kuliah bagi adik ini. Lumayanlah hasilnya, kak Menda, Kak Tonggo, bang Mahendra dan Anne yang menjadi pembeli buku. Cukuplah uang itu untuk membeli tiga formulir dan juga biaya transportasi adik ini untuk beli formulir dan mengikuti ujian.

Biaya formulir masih bisa diatasi dengan menjual buku-buku itu. Namun kuliah akan segera dimulai. Ini adalah awal yang panjang, mungkin akan empat tahun ini perlu menolongnya. Ketika ketemu adik ini, mendorong dia untuk tetap semangat dan tidak cepat menyerah. Berdoa untuk setiap yang diperlukan dan TUHAN akan menggerakkan hati orang-orang untuk menolong. Saya tidak punya buku-buku yang cukup untuk dijual untuk membayar uang kuliah. Teman-teman yang punya hati menolonglah yang saya perlukan untuk mengulurkan tangan. Berdoa kepada pencipta, berpuasa merendahkan diri menjadi jalan yang paling tepat mencurahkan semuanya kepada BAPA.
Pergumulan ini tidak hanya sebatas pada uang kuliah saja. Memenuhi biaya hidup juga perlu dibantu. Kembali datang menceritakan semua keadaan ini kepada Sang Khalik memberi keyakinan dan kedamaian bahwa semua akan ada jalan keluar bagi orang yang PERCAYA.

Ketika aku di Kabanjahe, aku dapat sms dari seorang abang yang sering aku sapa ‘tur”. Turang ini mau memberikan donasi untuk biaya bulanan adik ini. Puji Tuhan sekali untuk sms abang ini. Aku dengan semangat menceritakan kepada Bapak dan Mamak di rumah, kabar yang baru saja aku dapat. Bapak dan Mamak juga senang melihat aku senang dan melihat pekerjaan Tuhan ini. Setiap bulan untuk waktu yang tidak dijanjikan oleh abang ini, dia akan membantu sedikit bulananan adik ini.

Jumat yang lalu aku dapat sms dari kak Sri Menda. Dia mengabari kalau ada orang yang mau membantu beasiswa adik itu. Rasanya senang sekali dan aku bilang terima kasih. Kita janjian ketemu di Medan ketika aku sudah balik ke Medan. Minggu sore tadi, aku main ke rumah kak Menda, aku disuguhi cenil...enak banget kak . Kemudian kak Menda cerita kalau bosnya mau memberi bantuan untuk disalurkan oleh kak Menda. Kak Menda mengingat adik yang sedang kami tolong biaya kuliahnya. Kak Menda memberikan uang itu, dan jujur banget aku sangat bersyukur dan bersukacita. Rasanya empat tahun ke depan ini tidak akan menjadi saat-saat yang memberati untuk menolong. Tapi saat-saat dimana aku bisa melihat Tuhan bekerja dalam kehidupan ini untuk menolong orang lain. Kak Sri Menda...bilang makasih banyak sama bos kakak itu ya. Kami tidak bisa membalas kebaikannya kak...tapi kami berdoa, Tuhan yang menjadikan langit dan bumi ini akan membalas kebaikannya, memberikan damai sejahtera di dalam hidupnya dan dia bisa menjadi berkat bukan hanya bagi kami saja...tapi bagi semakin banyak orang dimana bos kakak itu hadir.

Terima kasih banyak Tuhan...
Terima kasih banyak teman-teman..

Tuhan memberkati kita semua.

Thursday, October 16, 2008

Saturday, October 11, 2008

Ketika mulai berfikir untuk tidak melepaskan dan sepertinya semua resiko yang ada di depan bisa ditanggung dan dihadapi. Bukankah ini akan menjadi sebuah ungkapan yang membuat tulang pipi naik dan mata bersinar. Tidak perlu menunggu lama untuk melihat semua resiko yang sudah ada di depan mata untuk dilalui. Kita bertemu banyak orang dalam hidup ini, namun kita akan belajar lagi bahwa jalan hidup tidak ada yang tahu dan jalannya cinta Tuhan yang atur seperti juga maut gak bisa dipaksakan. Dan ketika semua resiko yang sudah dibayangkan menjadi nyata dan harus diselesaikan maka diam dan tidak melakukan apapun kadang menjadi yang terbaik untuk dilakukan.

Ngobrol berjam-jam, percikan-percikan intelektual dari pikiran-pikiran akan kehidupan yang berarti meningkatkan penghargaan dan rasa hormat. Mendiskusikan isi buku dengan topik-topik mendasar sehingga gumaman ”setengah filsuf” sebagai canda. Bersama bertemu dengan teman-teman untuk melakukan sesuatu yang berarti bagi orang lain membuat semangat semakin membara, tidak ada rasa lelah dan bisa segar sekalipun istirahat berkurang. Berdoa bersama sebelum tidur dan juga setelah bangun pagi, membawa seluruh hidup sepanjang hari ke hadapan Sang Pencipta. Ketika pergumulan sepertinya tidak cukup hanya dibawa dalam doa, puasa dilakukan untuk belajar bahwa tidak ada kekuatan yang bisa diandalkan dan mau bergantung sepenuhnya kepada Tuhan. Puasa untuk kebaikan orang lain...mungkinkah ikatan itu semakin kuat ketika yang dikerjakan bersama adalah sesuatu untuk orang lain supaya hidup ini berarti?

Memikirkan dan menggumulkan di luar diri sendiri untuk kebaikan orang lain telah membuat ikatan menjadi mitra semakin erat. Semuanya begitu mudah untuk dilalui. Semuanya begitu indah sekalipun diiringi air mata. Kreatifitas mengisi masa-masa sulit ini menjadikan semua keletihan ini tetap menyenangkan. Letih dengan batasan-batasan.

Aturan dan kesepakatan sudah dilakukan untuk tetap berjalan sebagai mitra. Kesalahan yang dilakukan akan mendapat ganjaran. Keberhasilan akan kesepakatan yang ditetapkan akan mendapatkan sebuah penghargaan. Ganjaran yang ringan tetapi sulit namun sangat penuh warna. Puisi-puisi yang akan dibagikan, dibingkai dengan warna cinta.

Ganjaran, penghargaan akan membuat ikatan kemitraan ini semakin mendalam, yang mungkin melebihi idealisme. Lebih dari semua kreatifitas ini, desakan membara yang mendorong untuk dipersatukan –dari jiwa ke jiwa - hanya dapat terjadi bila roh berdua dipersatukan oleh Roh yang lebih besar, Yesus Kristus.

Wednesday, October 08, 2008

Beri kekuatan untuk berjalanan dalam rencanaMU

kemarin pulang kerja aku singgah di warung mau ketemu Tibe. Hanya saja tidak ketemu karena adik ini belum masuk kerja, karena belum pulang kuliah. Aku ingin membicarakan tentang tempat tinggal Tibe. AKu mengusulkan kepada teman2 PEMATA supaya Tibe akan tinggal di Jambur PERMATA yang di Maranatha sekalian menjaga tempat itu dan dia bisa tinggal disitu. Itu akan sangat menolong Tibe. Aku mau sampaikan itu supaya Tibe tetap bertahan saat ini dengan keadaan tinggalnya sampai renovasi Jambur PERMATA itu selesai.

Kemarin setelah berdoa dan juga berpuasa (makasih karena temani aku juga puasa ya..) untuk pertolongan Tuhan bagi uang Kuliah Tibe cicilan pertama. Akhirnya uang kuliah sebanyak 1.500.000 dan juga uang kelengkapan sebesar 350.000 sudah aku bayarkan. Kuitansi pembayarannya sudah aku berikan juga ke Tibe, biar dia semangat kuliah karena uang sekolahnya sudah di Bayar.

Makasih banyak untuk teman2 yang mendukung pembayaran uang kuliah Tibe ini... Bang Mahendra, Kak Tonggo, Kak Sri Menda, Kak Ati, Rimalia Sebayang, Bang Abdi, dll.. Tuhan membalas kebaikan kalian.

Untuk ke depannya, masih tetap akan diperlukan dana untuk kelanjutan sekolah Tibe. Kita berdoa, Tuhan akan menolong dan mencukupkan. Mudah2an dalam waktu dekat, tempat tinggal tidak masalah lagi untuk Tibe.

Malam tadi aku lewatkan juga dengan bersenang2 di Restoran Kenanga ma Bang Mahendra Sitepu dan Pipin. Tuhan baik banget dalam hidupku, karena dia berikan aku turang yang baik dan juga sahabat yang baik..sehingga menjalani semua ini menjadi lebih mudah. Mahasih untuk pisang yang kemarin aku dibelikan ya bang... pagi ini membuat aku lebih ceria karena sudah makan pisang...hehehe.

Pagi ini aku saat teduh dan diingatkan bahwa YESUS pun sudah mengosongkan dirinya dan mengambil rupa seorang hamba, dan lebih dari itu bahkan mati di kayu salib untuk kebaikan manusia. Apakah kita tidak mau juga belajar lebih rendah hati, mengosongkan diri dan itu akan untuk kebaikan kita sendiri... Tuhan, beri aku kekuatan untuk berjalan dalam rencanaMU...

Tuesday, October 07, 2008

CURHAT

kemarin sore pulang kerja ketemuan dengan seorang kakak yang tiba-tiba saja menjadi orang penting saat ini dalam hidupku :) Aku rasanya sangat mengasihani kebodohannya selama ini. Gak tahu mau bilang apa. Semua permintaannya akan aku lakukan yang penting hatinya tenang, pikirannya bisa berfikir dengan jernih dan sedikit lebih logis.

Aku gak tahu, jangan-jangan pertemuan kami ini hanya membuat hatinya semakin terluka. Itu bukan tujuanku...aku hanya bisa membukakan fakta yang terjadi, dan aku tidak merencanakan apapun yang tidak baik. Gak terasa air mata itu membuat jam melaju dengan cepat...dan aku akan belajar tidak ikut-ikutan seperti dia, bisa-bisa bingung tukang baksonya kalau aku juga ikutan berderai...

Yang aku tangisi, kenapa TUHAN membawaku ke dalam kondisi seperti ini? itu saja...atau aku gak tahu kalau ada alasan yang lain dan aku ogah mengaku. Gak tahulah...

Untung saja Thomas dan Amanta janji datang ke rumah, ngebahas Youth Center PERMATA. Telpon mereka seakan menyelamatkan aku memperpanjang pertemuan itu yang belum tentu akan semakin baik kalau waktunya dilakukan sampai pagi sekalipun. Tapi 1,5 jam juga sudah cukuplah untuk menumpahkan isi hati, toh ? Dua SKS loh...itu. Jadi cukuplah. Thx untuk traktiran baksonya, hehehe... Biasa juga kayak gitu kan? yang curhat yang bayarin...(canda, hehe)

Sampai jam sepuluh Amanta dan Thomas di rumah...liat mataku yang kayaknya sudah lama begadang :) tapi bukan karena bekerja kata Thomas...akhirnya tujuan pertemuan hari itu hanya dilaksanakan 20% dari seluruh waktu bertemu..sisanya CURHAT...hat...hat... hehehe

Pagi ini aku mulai dengan saat teduh, dan banyak hal yang penting yang harus dikerjakan ke depannya. Situasi sudah berubah, dan kejujuran dan pengakuan membuat situasi yang membingungkan ini, indah juga dilalui :) hehehe.

Hmmm...hari ini aku ketemu dengan bibik, tujuannya yang utama adalah CURHAT.... selalu butuh curhat kalau lagi kayak gini, soalnya bisa-bisa tar salah mengambil keputusan kan? Kadang perasaan yang berubah-ubah itu bisa membuat kita salah. Tapi aku tetap memegang semuanya pasti akan selesai. Tapi pertemuan tadi, yang lebih curhat bibik...aku lebih sedikit. Bibik menangis dan aku gak mungkin ikutan nangis juga kan? Toh... gak ada yang mati ini, semua masih hidup dan masih bisa didepan sana sangat indah. Hanya saja prosesnya yang kadang terlalu capek untuk dilalui.

Memang kadang banyak yang gak kita mengerti. Semua mengasihi. Bibik juga cerita gimana kemarin dia menjemput ke Jogja...semua kenangan paitnya masa lalu dia ceritakan. Dan sudah mulai dia bangun kebanggan dan harapan untuk buah hatinya... Tapi sayangnya semua rasanya kemarin hancur... Dia tidak mengenali anak yang dikandungnya yang saat ini seharusnya sudah dewasa. Memang dalam banyak hal memang dewasa, tapi masih ada aja seperti anak-anak. Ke depan perlu lebih banyak belajar tentang tanggung jawab, kesetiaan dan juga....(aku lupa)

Jahat, pembohong, egois dan banyak lagi yang bisa digambarkan untuk sosok ini. Hanya saja kasih akan selalu ada untuk menerima, kan? Toh dia sudah mengakui dan mau bertobat...hanya saja butuh waktu untuk menilai apakah ini sebuah pertobatan. Jangan-jangan dia hanya melakukannya untuk menenangkan orang sekitar. Bibik meminta melakukan beberapa hal, dan aku juga setuju melakukannya...

Kita tidak akan beria-ria atas penderitaan orang lain kan? Waktunya semakin sulit untuk diperhitungkan. Jalani saja, berharap sama Tuhan, dan berubah... Wuh... warna ungu, stasiun kereta, pakai kaos aja...untuk sementara di lupakan dulu :)

Aku akan mendukung semuanya :)

Monday, October 06, 2008

Sudah lebih seminggu enggak nginternet. Kangen juga euy... Libur lebaran di Kabanjahe kesulitan nginternet. Telkomnet instan sangat lelet...cek email saja gak sukses2. Apalagi buat nge-blog.

Banyak hal yang terjadi seminggu ini. Suasana hati berubah-ubah gak jelas (jelas sih..) hanya saja perubahannya kadang terlalu drastis.

Pagi ini, aku harus pakai kacamata yang sudah kurang terang. Tadi malam waktu mau buka contact lens, bingung karena sudah lepas. Waktu pandangan kabur, gak nyadar kalau memang sudah gak ada lagi nempel contact lens itu :) Mungkin tadi malam lepas dari mata waktu mengusap2 mata dan mengosongkan hidung yang mampet.

Tadi pagi, waktu rapikan tempat tidur..aku menemukan contact lens itu di atas tempat tidur dan sudah sangat keras karena kering. Aku pikir gak bisa dipakai lagi dan mau beli contact lens sore nanti. karena tadi contact lens itu direndam ternyata sekarang dia gak keras lagi.. gak tahu masih bisa dipakai apa enggak :)

Pengen banget curhat semua perubahan hati, tapi gak mudah juga. Kata Jimmi sih, cinta itu buta...jangan2 cintaku yang paling buta :)

banyak warna baru lagi yang sedang mewarnai perjalananku ini. Warnanya mulai dari hitam sampai putih..degradasinya juga kayaknya bagus2. Bahkan rasanya sedih banget saat ini melihat warna ini. Tapi aku tahu suatu saat nanti ini akan membuat perjalananku ini sangat indah.


Aku bertanya2 sama TUHAN, mungkin sudah Dia jawab pertanyaanku. Hanya saja aku yang belum dengar jawaban itu.
Tuhan mau apa ya dalam hidupku ?

Kayaknya sejak awal blog ini memang salah tulisan ini..."Kehidupan itu seperti pelangi, penuh warna dan keindahan. Keceriaan yang selalu hadir setelah hujan yang mendinginkan hati berlalu, mewarnai hari-hari yang penuh pengharapan dan membangkitkan semangat yang baru"

Aku gak tahu apakah semua ini akan membangkitkan semangat? Harusnya sih Nomi, iya.... Tapi hari ini ingin rasanya pergi dari sini. Bahkan Neumann inipun rasanya sangat menyebalkan.

Aku sebenarnya tahu cara menyelesaikan semuanya ini. Pusat semesta ini bukan aku, dan aku sangat gak penting. Aku hanya setitik aja di bumi milik Tuhan ini, sangat fana dan juga hanya sebentar sajalah. Semua perjalanan di sini hanya akan seperti malam dengan badai dan setelah itu semua selesai. Bukan disini tempat tinggalku kan? Kenapa aku jadi berfikir rumah...piring, gelas... hahaha :))

Aku tetap mau jadi Nomi... Iya, Nomi. Harusnya semangat, ceria dan juga panjang akal.. Gak boleh lama2 warna-warna seperti ini diperjalanan hidupku ini.

Kadang untuk menjadi orang luar biasa...memang harus diproses luar biasa juga kali ya ?

Hebat banget TUHAN... Aku mau tetap tunduk dalam otoritasMU