Wednesday, March 05, 2014

Tumbuhlah seperti pohon beringin

Sebatang pohon sudah tumbuh beberapa tahun. Hidup dengan tenang. Angin yang berlalu mengelusnya lembut. Bergembira diantara kawan-kawannya yang hidup berjejer dengannya. Tertanam dalam sebuah polibed. Banyak polibed disekitarnya yang diisi oleh kawan-kawan bermainnya.

Tempat akarnya semakin hari semakin sempit. Bagian dirinya yang sebelumnya aman dalam polibed itu sekarang mulai merobek plastik. akarnya keluar dari polibed dan berayun-ayun di udara. Semua masih menyenangkan. Kawan bermain,dan keceriaan kebersamaan mewarnai harinya.

Siraman tukang kebun pagi ini masih sangat menyegarkan.Daunnya melampai berkilat mengucapkan terima kasih kepada tukang kebun. Belum juga air yang membasahi dirinya kering, kenapa dia merasa diguncang. Tukang kebun merobek polibed tempatnya berpijak. Tanah tumpah dan akarnya semakin kedinginan. "Aku kenapa? apa yang dilakukan kepadaku?" teriak si pohon. Dengan keadaan yang tergunjang, si pohon dikeluarkan dari kelompoknya. Dia dijauhkan dari kawan-kawannya. Sendiri dia dibawa oleh tukang kebun.

Dia di pindahkan ke tanah. Tidak ada yang dikenalnya. Angin yang menerpa bukan lagi mengelusnya lembut, namun membentaknya. Panasnya matahari membuat pohon kehausan. Akar yang dikeluarkan dari polibed mendapat tempat baru. Asing. Pohon sendiri. Pohon menderita. Susah makan. Susah minum. daun-daun jatuh. Tidak ada kawan. Tidak ada yang mengajaknya bermain. keceriaan hilang.

Tukang kebun datang mengawaninya. Setiap pagi dan sore, tukang kebun masih menyiramnya. Akar-akar baru tumbuh. Pucuk baru tumbuh. Dia melewati masa-masa sulit sendiri di alam bebas. Akarnya makin dalam menembus perut bumi. Pucuknya makin tinggi menantang matahari. Lihatlah..dia tumbuh besar. Dia sebatang pohon Beringin. Cabangnya banyak. Orang datang berteduh dibawahnya saat panas.Burung-burung datang bersarang di dahannya yang rindang.

Setiap pagi dan sore, dia bernyanyi bersama burung-burung yang hinggap di dahannya. Dia menyaksikan banyak hal dari ketinggiannya. Dia melihat jauh karena tidak ada yang menghalangi pandangannya. Dia menjadi kebahagiaan bagi sekitarnya.

Pohon beringin bersyukur dipindahkan dari polibednya. Ketika matahari akan terbenam, dia bersyukur karena apabila dia terus di dalam polibed,dia tidak akan tumbuh besar dan menjadi Beringin. Dia akan tetap kerdil. Kesulitan awal yang dihadapi hanyalah sebentar. Saat sulit itu tukang kebun tetap menemaninya, memperhatikan dan merawatnya dan tahu yang terbaik untuknya. 

Pohon Beringin berterima kasih kepada tukang kebun karena sudah memindahkannya ke alam bebas. Beringin sadar,dia tidak memiliki kemampuan keluar dari polibednya. Namun tukang kebun sudah melakukannya.