Wednesday, October 06, 2010

cuma enam hari kok..

Tadi pagi bang Abdi berangkat ke Jakarta. Senin sore nanti dia akan sudah kembali ke Medan. Belum kebayang bagiku bagaimana melalui malam-malam selama enam malam ke depan ini. Bulan terakhir ini, hampir setiap pagi aku naik betis dan kaki ku keram. Biasanya ada bang Abdi yang akan mengurut kakiku. Kalau dia nggak ada, aku kesulitan mengurut kaki. Soalnya perut sudah mengganjal supaya aku bisa leluasa mengurut kaki. Tapi toh masih kekuatiran. Belum terjadi. Aku berdoa supaya enam malam ini, aku bisa tidur dan tidak mengalami kram kaki atau naik betis.

Dokter sudah menyarankan aku supaya mengurangi garam supaya kram kaki bisa lebih berkurang terjadi. Sudah dimaksimalkan aku makan sedikit garam. Sudah sering sekali aku bawa bontot ke kantor untuk makan siang, supaya makanannya bisa diatur. Lebih banyak sayur daripada nasi dan juga dengan garam yang sedikit. Tapi kram kaki dan naik betis masih saja aku alami. Tapi puji Tuhan karena sampai saat ini kakiku belum bengkak. DOkter sih sudah dua kali pertemuan ini, bilang kalau kakiku akan bengkak. Aku bersyukur belum bengkak dan berharap tidak akan bengkak sampai melahirkan nanti. Bukan apa-apa, masih banyak hal yang harus aku kerjakan di depan. November ada seminar dan pelatihan ASIGANA. Untuk seminar dan pelatihan ini aku harus melakukan beberapa kali pertemuan dengan pengurus KPB. Selain itu waktu ngajar ku harus aku tambahi supaya sebelum aku cuti, semua mata kuliah yang aku asuh nanti sudah selesai dan mahasiswa bisa UAS.

 Selain itu, selama nggak ada bang Abdi aku juga ada pekerjaan yang harus diselesaikan. Pastilah akan nggak terasa enam hari berlalu dan bang Abdi sudah balik lagi ke Medan.

Kemarin aku kirim abstraksi paperku ke seminar SNIKOM 2010 yang akan dilaksanakan di USU. Jarang-jarang di Medan ada seminar seperti ini, jadi tentulah kesempatan ini tidak boleh di lewatkan. Puji Tuhan abstraksiku keterima untuk diseminarkan. Sekarang harus aku selesaikan full papernya. AKu percaya TUHAN akan membantu aku.  Pulang bekerja, aku harus akan tetap belajar di rumah untuk menyelesaikan tulisan itu.

Jujur saja aku senang banget abstraksi paperku diterima. Ini menjadi tantangan tersendiri bagiku. Dan juga membuat aku lebih semangat untuk melihat masa depan. Karena Nomi yang dulu dosen di Bandung belum berubah dengan Nomi yang sekarang menjadi dosen di Medan. Aku senang menemukan diriku belum terlena dengan gaya hidup dan gaya bekerja dosen-dosen yang ada di Medan.

Iya, belakangan ini aku sudah mulai merasakan kalau bayi yang ada di dalam kandunganku bergerak. Gerakannya perlahan dan semain sering. Tadi waktu bang Abdi sms aku, dia kerasa lagi bergerak. Kayaknya dia tahu juga kalau papanya lagi nggak di rumah. Sabar ya, cuma enam hari kok. Tar kalau sudah pulang kita bisa jalan-jalan dan makan enak. Jangan lupa bawa oleh-oleh untuk kami ya...  Tuhan memberkati abang. Lakukan yang terbaik disitu ya bang...