Friday, May 30, 2008

Capek Deh...

Bangun pagi, selesai saat teduh yang teduh banget sampai aku ketiduran lagi :) Tapi sukses juga memulai pagi dengan lebih baik, sudah pukul delapan pagi dan Ika teriak mengajak sarapan. Aku tar aja belakangan sarapannya, sedikit lagi baru kelar brosur yang sedang di edit.
Akhirnya kelar juga, dan aku beranjak ke dapur.
List yang mesti dihubungi dan list pekerjaan masih banyak yang harus diselesaikan. Bang Benyamin, Itor, Irna, Pak Timbangen, Sinabung Jaya dan seperti biasa..walaupun sudah ada list nya tetap aja ada yang tertinggal.

Persiapan Neumann ini menurutku memang sedikit dibawah standar. Beberapa tidak bertanggung jawab dengan tugasnya. Karenanya aku yang harus kesana kemarin untuk menyelesaikan yang bisa diselesaikan. Puji TUHAN siang ini bagianku sudah selesai, tinggal berharap ke percetakan biar bisa mencetak brosur besok sore selesai 1000 lembar. Gimana mereka akan berjibaku kali ya ? heheh

Masalah pembayaran domain dan hosting www.gbkp.or.id juga masih perlu diselesaikan. Ini juga harus ditiolong. Masalah domain neumann belum bisa diselesaikan karena SK Rektor dan Ijin Universitas belum diberikan untuk aku scan.

Susahnya kalau bekerja dan kita bergantung dengan orang lain...nah orang lain yang menjadi tempat pekerjaan ini bergantung ini gak jelas.... CApek Deh...

Makasih ya Ir, bisa kemarin kam email cepat brosur dan poster itu. Sekarang sudah bisa masuk ke percetakan. Ayo...Itor dan Heri...tetap semangat !

Thursday, May 29, 2008

Hari ini aku senang banget...
Aku masih bisa melihat kasih setia TUHAN dalam hidup ini
bertaburan di jalan-jalan yang aku lalui
percikan kasih itu ada di sekitar ku,
bunga yang mekar
burung yang berkicau
keringat yang membasahi mukaku
Semua itu menyatakan ada PENCIPTA yang mengatur dunia ini


Coba pegang dadamu...rasakan jantung yang berdetak itu
Tersenyumlah dan rasakan betapa ringannya hidup
Buka mata lebar2 betapa penuh pengharapannya masa depan
Coba langkahkan kaki dan injaklah rasa takut gagal itu...
Bersama TUHAN engkau akan mendapatkan kekuatan
Kekuatan untuk mengalahkan diri sendiri

Sunday, May 25, 2008

Hidup ini sangat rapuh

Dulu, engkau pernah mengagung-agungkan cinta. Bercerita dengan mata berbinar dan kedua tulang pipi menonjol. Saat itu aku hanya menjawab, ini hanya permulaan. Masih panjang kehidupan kedepan yang kita belum tahu apa yang bisa terjadi. CInta itu bukan hanya saat ini. CInta itu perjalanan panjang dan engkau perlu menyirami dan menjaganya, kataku. Engkau tidak peduli dengan kata-kataku itu. Ayo, buruan menikah...paling itu saja yang kau ucapkan kalau kita ketemu.

Sudah berlalukah cinta yang membahagiakan itu? Kenapa matamu sembam, dan ku lihat engkau sangat egois sekali. Kenapa engkau tidak peduli dengan anakmu sendiri? Masakan ada ibu yang meninggalkan anaknya di rumah dan dia mengurus dirinya sendiri dan bersenang-senang. Hmmm...aku bingung melihatmu. CInta yang engkau agungkan dulu, tidak sedang engkau khianati dan engkau cari cinta yang lain kan?

Aku semakin bingung denganmu. Dimanakah suamimu? Mengapa engkau yang ku tahu lembut, sangat keibuan dan juga penyayang menjadi begini? Apakah kehidupan ini memang sangat rapuh dan tidak ada kekuatan manusia untuk merancangnya ? Aku tidak paham. Yang pasti jari tanganku untuk mengetik ini belum habis untuk menghitung tahun2 ini. Saat ini semua berubah kah ? Apakah engkau juga berubah melihat dunia ini? Apakah tidak ada lagi cinta yang sejati dan cinta yang suci?

Mungkinkah masalahmu jauh di dalam hatimu? Bukan cinta manusia yang engkau butuhkan... Ya, aku tahu itu. Dan menurutku begitu menilaimu. Bukan cinta manusia yang engkau perlukan teman....sekalipun engkau mencari cinta itu ke ujung bumi ini...kehidupanmu akan tetap hampa. Kehidupan ini akan selalu tidak bermakna. Kembalilah kepada DIA yang pernah memenuhi hatimu. Aku ingat kata-katamu dulu banget...mungkin lebih sepuluh tahun yang lalu.. Ketika cinta mula-mula padaNYA memenuhi hatimu. Apakah engkau masih mengingat katamu itu? Sampai saat ini aku masih mengingatnya, sahabat...dan aku sering mengenangmu bahwa engkau melakukan yang sangat berbeda dengan apa yang engkau katakan dulu.

"Lebih baik aku tidak menikah daripada memaksakan apa yang ada. Aku percaya, TUHAN akan memberikan seseorang untuk teman hidupku." Kau ingatkah kata-kata itu. Mungkin dulu bukan begitu kalimat yang meluncur dari mulutmu. Tapi seperti itulah maknanya. Sering aku mengulang katamu itu untuk diriku. Tapi sayangnya, engkau melupakannya. Bahkan engkau tinggalkan DIA yang dulu sama-sama sering kita diskusikan.

Hidup ini memang rapuh, bahkan sangat rapuh. Semau sudah terjadi. Satu doaku, kembalilah kepadaNYA. Engkau akan pulih kalau engkau kembali kepadaNYA...bahkan suami mu pun akan bisa mengenalNYA, kalau engkau kembali kepadaNYA.

Wednesday, May 21, 2008

Tidak cocok tinggal di Medan

Hari ini aku bertanya kepada dua orang di tempat yang berbeda,dan
mereka sangat ketus memberikan respon mengenai pertanyaanku.

Yang pertama tadi pagi di ATT Imanuel. Aku sejak awal semester ini
mengajar dasar telekomunikasi disana. Tadi ketika menerima honor mengajar,
aku meminta dibuatkan slip gaji...dia langsung merasa direpotkan
kayaknya dan BETE. AKu bilang kalau slip gajinya gak papa belakangan saja
dibuat, akhir bulan ini juga gak papa kok. Masa tanda tanganku hanya
diminta untuk kebutuhan mereka...aku juga punya pertinggal buat arsip pernah
mengajar dan hanya dibayar uang transportasi....hehehe

Kedua di ISTP...tadi aku tanya ke keuangan kenapa honorku yang hanya
300ribu itu dikenakan pajak. Kemanakah pajaknya itu, Bu ? dalam hatiku
apakah itu digunakan oleh kampus untuk kebersamaan atau apa...gitu. Dia
malah menutup lemarinya keras-keras dan langsung bilang tanyakan saja ke
PR 2 gitu... Alamak...ditanya saja ngambek. MEmangnya kalau gak
mengerti gak bisa nanya apa ?

Ketika aku curhat kejadian yang aku alami ke Ketua Jurusan Elektro di
ISTP...dia hanya menjawab. "ibu memang tidak cocok tinggal di
Medan".

Aku hanya senyum dan bilang, "malah aku semakin senang bertanya ke
orang-orang Pak...dan kalau dia langsung marah...aku bisa belajar dan punya
kesenangan sendiri membuat orang cepat marah. Mudah2han si Nancy tidak
berkurang usianya karena pagi2 sudah banting2 pintu lemari dan
mudah2an sepanjang hari ini dia tidak menjalani dengan BETE..."

Dasar
Medan...


curhat dikit siang ini :)

Selamat beraktifitas...

Sunday, May 18, 2008

Dinginnya udara malam menusuk tulang

Kerinduan yang menjerat, membingungkan

Memenuhi seluruh hati, mematikan akal

Terhanyut di arus rindu

Dipermainkan oleh alirannya kesana kemari

Rasa campur aduk menjadi Satu

Suara dan kata kurang bermakna

Tuhan tidak akan membiarkanmu seorang diri

Tuhan mengerti apa yang engkau rasakan

Tuhan baik dan sangat peduli

Rasa sayang yang semakin bertumbuh

Kepedulian, kasih, mendengar dan cinta

Semua bagaikan harum bunga

Dalam lelap, mimpi indah

Terbang tinggalkan malam dingin sepi

Tuesday, May 06, 2008

Gubernur Sumatera Utara, Bang Samsul :)


Duduk disebelah bang Samsul pada suatu acara resepsi pernikahan teman di Hotel Danau Toba Convention Hall Medan. Saat itu bang SAmsul masih menjadi calon GUbernur. AKhirnya beliau terpilih juga jadi Gubernur Sumut. Hmm...tetap merakat dan majukan SUMUT ya bang Samsul.
Makasih buat bang Ananta Purba yang sudah mengabadikan momen ini :) hehehe

Monday, May 05, 2008

HIV

Bagaimana rasanya ketika orang yang pernah dekat dengan kita. Menghabiskan banyak pertemuan dan waktu saling berbagi. Mengasihinya bukan hanya sebagai teman dan sahabat. Lebih dari itu, pernah membawanya di dalam doa-doa malam, doa khusus.
Sebagian pergumulannya dia bagikan, dan meminta dukungan doa. Pertemuan yang pada akhirnya begitu sulit. Sampai khabar yang terakhir mengatakan dia menderita positif HIV dan harus dibawa berobat dari kota ini.

Doa, hanya itu yang masih bisa aku lakukan. Mendengarmu mengirimkan khabar untukmu dan menanyakan kabarmu menjadi sesuatu yang sulit.

Dalam deritamu, aku hanya bisa berdoa. ENgkau bisa melalui saat-saat sulit ini. KEluargamu juga mendapatkan kekuatan yang dari Tuhan saja. Cepat sembuh dan aktif kembali. Ceriakan lagi hari-hari dengan mata binarmu. Aku selalu mensyukuri pernah melalui banyak waktu indah denganmu.