Wednesday, December 31, 2008

Selamat tinggal 2008

Dua jam lebih sedikit lagi, dan tahun akan berganti. Mengetik diiringi keributan penyambutan tahun baru. MUsik yang memekakkan telinga membuatmu harus berteriak berbicara bersumber dari sebelah rumah. MAklumlah, tetangga caleg dan sedang mengumpulkan massa dengan musik kibod di halaman rumahnya. Tapi gak papa...bagiku hidup perlu di evaluasi, dan itu lebih penting daripada ikut bergabung dengan kerumunan itu.

Banyak hal yang aku lakukan bersama Tuhan tahun 2008 ini. Aku bersyukur untuk semua itu. Aku makin merasakan betapa Tuhan menyayangi aku, dan Dia punya rencana yang hendak Dia wujudkan dalam hidupku. Hanya saja, Dia selalu menungguku untuk taat pada otoritasNya dan aku tetap menurut dalam rencanaNya dalam proses kehidupan yang aku jalani. Bahagia aku mengakhiri tahun 2008 ini dan ada sukacita untuk menyambut 2009. Aku ingin memulai tahun 2009 dengan semangat yang lebih lagi untuk melakukan kegiatan yang akan membuat kita tidak menyesal pernah hadir di bumi ini.

Memberi makna hidup ini dengan berbagi sama yang lain. Belajar rendah hati dan melihat orang lain lebih penting dari diri. Sebenarnya aku sering gagagl...namun bisikan keinginan itu selalu bergema dalam kalbu.

Awal Januari 2008 bagiku adalah perjalanan pulang kembali. Kembali ke Medan dengan komitmen yang lebih dibaharui. Kembali ke tengah-tengah PERMATA dengan selalu mencoba memotivasi diri sendiri untuk bertahan sampai selesai dan belajar tetap konsisten. Aku bahagia semua ini sudah berjalan lagi hampir setahun. Medan memang tempat yang tidak bisa aku melarikan diri darinya sampai 2010 nanti, sering kuingatkan diri tentang hal ini. Namun diujung tahun ini, aku sangat menikmati hidup di Medan. Aku mulai mencintai kota ini. Aku senang bekerja di Medan. Banyak teman yang Tuhan pertemukan denganku dan mereka menjadi orang-orang penting yang mempengaruhi perjalanan hidupku.

Awal di Medan, sebagai pengacara baru (pengangguran banyak acara), aku mengisi waktu dengan menjadi guru les, jualan susu dan yogurt dan juga dosen luar biasa didua kampus yang gak tahu apa yang bisa membuat aku kagum dengan keberadaannya :D. Bukan sombong loh...hanya saja aku selalu membandingkannya dengan kampus masa lalu dimana aku pernah ada. Saat ini tidak ada lagi keterlibatanku di kedua kampus ini. Susu dan Yogurt masih aku jalankan, hanya saja tidak segigih awalnya.

Memulai usaha rumah makan. Semangat yang membara diawal-awal, namun ditengah jalan sedikit redup karena kesibukan lain. Saat ini aku harus menyemangati diri lagi...dan senangnya ada yang mendukung sehingga dipenghujung tahun ini, Kafe 31 masih tetap merangkak. Puji Tuhan karena ide usaha rumah makan ini setidak-tidaknya sudah terwujud. Aku sangat berterima kasih untuk kak Mega dan kak Eli yang selama ini mengerti keberadaanku. Kalian sangat sabar dengan aku yang aku pikir pernah hampir mengabaikan perjalanannya. Makasih banyak kak... saat itu aku memang sangat kurang waktu untuk Kafe.

Sempat gabung dengan Fibrena Com di proyek pembangunan Kabel Fiber di Sumatera Utara. Luamayanlah pengalamannya dan aku diberkati walaupun bisa berkontribusi sebentar.

April 2008 gabung dengan Tim pendiri STMIK Kristen NEUMANN Indonesia. September 2009 diangkat jadi ketua program studi Manajemen Informatika. Puji Tuhan, aku sudah punya kerjaan yang lebih jelas.

Aku memfasilitasi untuk memberikan dukungan uang kuliah Tiberias. Aku belajar banyak mengenal Tuhan ketika melakukan hal ini. Aku melihat Tuhan membuka berkatnya untuk menyenangkan hati anakNya. Saat ini adik ini sudah kuliah hampir selesai satu semester. Kedepannya aku percaya Tuhan akan selalu menolong adik ini. Kemarin adik ini bisa bekerja di Kafe untuk bantu2 biaya hidupnya. Puji Tuhan Januari ini dia bisa keluar dan bekerja di salah satu Gereja GBKP di Medan. AKu hanya bisa berdoa supaya adik ini Tuhan perlihara dan Tuhan tetap bentuk menjadi anak Tuhan yang rendah hati, mengenal dirinya, rajin belajar biar bisa dapat beasiswa kalau ada kesempatan dari kampus atau dari Dikti atau kopertis untuk m ahasiswa yang IPK nya tinggi dan juga jadi berkat bagi banyak orang.

Masih semangat untuk tetap berbuat bagi pengadaan Jambur PERMATA. Walaupun kadang smeangatnya naik turun...tapi aku gak mau patah semangat. Buku2 untuk Perpustakaan masih terus dikumpulkan. Aku juga ingin terus konsisten...dan tiba waktunya semuanya akan terwujud seperti yang Tuhan inginkan. Mahanaim tahun 2008 ini sudah dimulai di Medan. Kabanjahe belum dimulai juga. Tapi gak ada kata terlambat...aku akan tetap berjuang supaya di Kabanjahe akan terbentuk Mahanaim. Memang sih dari sisi PERMATA Pusat, walaupun Mahanaim sudah diterima keberadaannya di tengah-tengah PERMATA. Namun aku merasa masih sendirian melakukannya, bahkan Pembinaan PP juga gak peduli sama sekali. Labo dalih arih... aku nge la beluh mensosialisasikensa. Hanya saja aku pikir kenapa ke yang lain (di luar PP) bisa, tapi ke teman2 PP gak bisa sampai mereka mendukung. Bagekin me...idah Dibata nge kerina :) tetap semangat tahun 2009 kita akan membuat Kamp Mahanaim se Indonesia. Aku sangat optimis dengan ini.

Keterlibatan di Komisi Penanggulangan Bencana GBKP tahun 2008 ini bagiku sangat membanggakan. Bisa terbentuk TAGANA dari PERMATA. Ada dua kali pelatihan mitigas bencana dan pemuda tanggap bencana. Acaranya menarik dan juga aku bisa ikut terlibat membina PERMATA melalui kegiatan KPB GBKP. Aku senang sekali bisa melakukannya. Karena bagiku, kalau tidak bisa berbuat banyak melalui PERMATA, aku bisa berbuat dari KPB GBKP untuk PERMATA. Bagiku ikut di KPB GBKP adalah kasih karunia Tuhan. Tahun 2009 banyak mimpi melalui KPB...dan aku percaya Tuhan akan menolong...dan tetap mengembangkan PERMATA.

Abang, bagiku kam juga berkat yang besar dalam perjalanan tahun 2008 ini. Memang gak mudah...tapi aku bersyukur bisa dibentuk banyak melalui perjalanan hidup ini. Terima kasih untuk dorongan semangat supaya aku bisa tetap melakukan semua komitmenku di pelayanan dan juga diperkerjaan dan juga di sampingan-sampingan yang lain. Sahabat yang selalu mengerti dan juga teman diskusi yang TOP BGT. Aku melihat banyak hal dari sisindu dan itu memperkaya aku. TErima kasih untuk bisa bersama kita melakukan kegiatan-kegiatan yang menyenangkan dan menolong orang lain. Kita berdoa Tuhan akan memberkati semua rencana kedepan.

Tahun 2008 ini kesempatan indah bagiku bisa mengunjung Singapore dan Sri Lanka... Terima kasih Tuhan karena Engkau ijinkan aku melihat tempat-tempat indah untuk dituturkan. Melakukan refleksi akan kehidupan dari tempat yang jauh dari eksistensiku...dan kehidupan keseharianku.

Banyak hal yang lain yang aku lalui...dan tidak ada penyesalan yang perlu aku lakukan tahun 2008 selain dosa dan kesalahan yang aku lakukan dihadapan Tuhan. Tidak terhitung berkat Tuhan yang aku terima tahun 2008 ini...dan aku percaya Dia merancang kehidupan yang indah juga bagiku tahun 2009 nanti.

Tahun 2009 sebentar lagi akan datang...

Mewarnai natal dengan bagi2 sembako..

28 Desember 2008, kerinduan mewarnai natal dengan bentuk yang berbeda masih ada menggelitik hati. Sudah lama sekali aku dulu di Bandung bernatal di rumah singgah anak jalanan. Tahun ini, natalan di Medan...ingin juga melalui natal tidak hanya dengan ibadah yang diwarnai banyak koor dan seragam2 pengisi acara natal. Berbagi menjadi kesukaan tersendiri yang sering membuka mata hati melihat kehidupan ini begitu rapuh dan juga begitu berarti.

Proses untuk berbagi tidak mudah kadang. Budget sudah ditarget berapa yang akan digunakan untuk dibagikan bagi yang membutuhkan. Siapa yang paling perlu diberikan dan apa yang diberikan juga dipertimbangkan.

Dengan berpindah ide dari membagikan roti sampai membagikan nasi bungkus.. namun akhirnya diputuskan untuk melakukan ide bang Abdi yaitu membagikan sembako. Tukang becak dayung yang mangkal di pasar 6 dan pasar 7 menjadi saudara yang akan dibagikan sembako. Memang gak banyak yang diberikan. tapi kami berdoa pemberian ini bisa menjadi berkat bagi mereka, pertemuan dengan mereka ini juga mewarnai hari mereka juga natal kami.

Paket yang dibagikan terdiri dari Minyak Goreng, Gula, Indomie dan Bubuk teh. Memang tidak banyak... tapi aku senang bisa melakukan hala kecil di hari natal ini. Tidak hanya hadir di ibadah kebaktian dan perayaan natal yang dipenuhi warna kemeriahan.

Terima kasih Tuhan, aku bisa melihat sedikit potret kehidupan orang yang profesinya tukang becak dayung. Ngobrol sedikit dengan mereka dan melihat bentuk hidup mereka membuatku tidak ada alasan untuk tidak bersyukur bagi Tuhan dalam hidupku ini.

Thursday, December 25, 2008




SELAMAT HARI NATAL 25, 26 Desember 2008
dan
SELAMAT TAHUN BARU 1 Januari 2009

Tuhan sudah pelihara kita melalui tahun 2008 ini, saya pun percaya Tuhan tetap akan pelihara dan pimpin hidup kita sepanjang jalan-jalan tahun 2009. Pertualangan babak baru akan dimulai lagi bersama TUHAN. Amin

Monday, December 22, 2008

Berdoa untuk saudara kita yang mengalami bencana kebakaran di pajak kabanjahe

pagi ini sekitar jam 4, aku dibangunkan oleh telpon dari kabanjahe yang menanyakan posisiku ada dimana. Karena di Medan, suara di telpon itu memintaku untuk menghubungi teman2 permata yang anggota TAGANA (Taruna Siaga Bencana) yang berada di bawah Komisi PEnanggulangan Bencana GBKP. Pdt. J Keliat (Ketua Komisi Penanggulangan Bencana GBKP dan juga ketua diakonia moderamen GBKP) sudah berada di sekitar pajak Kabanjahe. Teman2 TAGANA yang berada di sekitar Kabanjahe ditelpon supaya ikut membantu menolong kebakaran yang terjadi. Dua orang langsung bergegas turun ke lapangan, seorang dari Lau Cimba dan seorang dari RUmah Kabanjahe.


Teman2 TAGANA bolak-balik menelpon dan menceritakan situasi di lapangan, dan jam 4 tadi pagi masih pajak atas (tingkat 2) yang sedang dilahap api. Selain menceritakan situasi juga bertanya apa lagi yang harus kami perbuat kak? Sambil berbaring aku juma bilang, lakukan apa yang baik yang bisa kalian lakukan...jangan hanya nonton. Biar aku pikirkan dulu apa lagi yang baik yang kalian lakukan... Jujur saja, aku bukan berfikir malah aku tertidur. Aku coba telpon bang Ananta Purba, siapa tahu ada masukan...tapi HP nya tidak aktif.


Pagi ini, api masih menyala...dan pajak atas sudah habis dan pajak bawah sudah sebagian hangus. Tukang sayur, dan pedagang kecil, Tukang jahit, penjual baju dan kain banyak yang mengalami bencana ini. AKu jadi ingat tukang jahit - tukang jahit itu...bulan desember begini tentunya sangat banyak pesanan seragam untuk natalan dari perpulungen. Mereka pasti mengalami kerugian yang sangat besar, bukan hanya tidak mendapatkan upah jahitan. Malah mesin jahit dan kain2 yang ada banyak yang lenyap. Bagaimana mereka mengakhiri tahun 2008 ini? AKu pikir ini ujung tahun yang kelabu bagi kota Kabanjahe.


Semua yang terjadi, dan bahkan apapun yang menjadi penyebab kebakaran yang dimulai sejak jam 2 pagi hari ini pasti tidak tersembunyi di hadapan Tuhan. Tuhan ijinkan itu terjadi, karena Tuhan bisa mengubah yang buruk menjadi baik, yang pahit menjadi manis, yang gelap menjadi benderang... Satu yang pasti, Tidak ada yang mustahil bagi Tuhan, dan Pencipta ini hanya merancang yang terbaik untuk anak-anakNya.


BERDOALAH untuk KOTA KABANJAHE... ..


SELAMAT HARI NATAL

Wednesday, December 17, 2008

PEMELIHARAAN TUHAN

Hari Senin, 15 Des dua hari yang lalu sekitar jam 11 malam, Trangta Gas yang tokonya di depan Kafe 31 meledak. LEdakan itu menghancurkan bagian depan toko itu dan juga plank GBKP km 8 yang berada disebelah kafe 31 sejauh 5 meter juga rusak. Selain tiangnya peot, juga plank itu saat ini sudah lepas dari rangkanya. Lepas ini gak jelas bagiku apakah karena rusak, ada yang melepaskan ataukah lepas karena ledakan itu.

Di samping kiri Kafe 31, salon kak Emma dan disebelah kanan kedai sampah kakak itu (lupa aku namanya). Karena tempat kami bertiga persis di depan toko gas itu namun tidak mengalami kerusakan apa-apa, bahkan hanya puing2 pecahan dari toko itu tidak lebih besar dari telapak tangan yang aku temukan pagi kemarin di dekat tempat masak. Sedangkan puing2 yang besar2 banyak berserakan (kata tukang masak kami) di GG Purba yang berada persis di sebelah salon kak Emma.

Syukur sekali karena Tuhan memelihara dari musibah itu. Bahkan rasanya bersykur sekali, malam kejadian itu jam 11 karena Kafe tutup jam 10. Jadinya kita2 sudah pulang dan sudah bisa istirahat di rumah. Kalau ledakan itu terjadi sebelum Kafe tutup, mungkin kita-kita akan semakin panik dan repot juga karena rame orang (atau akan banyak pelanggan duduk ke Kafe sambil makan minum ya? hehehe). Gak tahu jugalah. Yang pasti kejadian yang terjadi senin malam itu adalah yang paling pas yang Tuhan ijinkan terjadi.

Tadi pagi, waktu bang Abdi berdoa supaya Tuhan memelihara dari kecelakaan. Aku jadi teringat kejadian Senin malam itu dan percaya Tuhan pelihara hidup kami.

Aku akan semakin belajar untuk tidak ragu akan pemeliharaan TUHAN dalam hidup ini. Sehingga tidak ada yang perlu ditakutkan untuk melangkah ke depan bersama Tuhan.

Saturday, December 13, 2008

aku rindu rumah itu....

rumah tempat kita tinggal
surga bagi kita dibumi ini
di rumah tempat kita beranak pinak
kita akan diterima apa adanya
penuh lautan canda dan kasih

bahagia menyambut hari
bahagia menjalani hidup
bahagia mewarnai keluarga kita
mendukung dan didukung mewujudkan mimpi

tangan kuatmu akan menuntunku
hati tenangmu akan mengarahkanku
pikiranmu akan mendorongku
diammu akan memberiku damai

empat orang menjadi penerus
melanjutkan tujuan kita berada di bumi
bersama bergandengan tangan
melangkah mengarah padaNYA

rumah tempat kita tinggal
surga bagi kita dibumi ini
tempat hati terikat rindu bermuara

kuning warna rumah kita
ceriamu yang mewarnainya
pulihkan hati yang tawar

tulusmu jadi suluh
membawa langkah menuju mimpi
berjalan mencariNya
bersama

berdua, bertiga, berempat, berlima, berenam
enam bersinar bersama
enam suluh berjalan bersama

rumah tempat semuanya kita mulai
tempat segalanya berawal
aku rindu rumah itu

Wednesday, December 10, 2008

Buku Curhat

Seminggu ini banyak hal yang mewarnai hariku. Buku curhat selama ini teman bercerita ketika begitu sulit untuk mengakses internet dan juga sulit untuk curhat di blog. Tapi minggu ini, buku curhat juga sepi dari goresan tinta untuk memenuhi lembarnya.

Tidak semua orang akan mengalami apa yang aku alami. Karena itu, aku sangat bersyukur dengan semua yang aku alami ini. Aku diingatkan teman kalau aku jangan sok jadi pahlawan. Kadang ketika ingin jadi pahlawan itu, aku memang sering kebingungan. Bingung apakah harus melakukan semua yang diinginkan orang lain untuk aku lakukan, ataukah aku dengarkan hati dan terus melangkah?

Warna baru dalam perjalanan tahun ini. Sudah berharap warna ini akan semakin ceria dan cerah ketika usia bertambah bulan lalu. Aku gak tahu apakah memang ini sudah warna ceria yang aku jalani? Gak tahulah... Mungkin juga iya...toh aku semakin jelas dengan apa yang aku inginkan. Semakin jelas dalam membahas kehidupan ke depan. Semakin jelas dengan mimpi-mimpi hidup dan juga rencana-rencana ke depan dalam pelayanan, pekerjaan, love life dan juga penyelesaian proyek2 kecil ini.

Hmm..buku curhat, aku lagi kangen untuk memberikan waktu lagi memenuhi lembarnya. Membaca semua kisah yang sudah digoreskan. Sehingga aku semakin tidak sering bingung. Walaupun kesadaran akan semua ini wajar terjadi selalu mengisi kepala. Namun menjalani kewajaran hidup ini memang kadang melelahkan. Berharap sekarang ini sedang diperdalam akar-akar cintaku akan hidup dan nantinya ketika dia bertunas, akarnya sudah dalam sekali. Perlu akar yang dalam supaya tumbuh menjadi pohon yang besar.

Membaca buku curhat akan membuat perubahan sudah ada terjadi, semua masih tahap wajar. Aku harus belajar memberi respon dengan wajar untuk semua kewajaran dalam perjalanan ini. Aku bukan orang bebal, aku juga bukan juru selamat. Aku hanya mengikuti kata hatiku, dan aku berdoa Tuhan memimpin aku dalam melalui semua ini.

Wednesday, December 03, 2008

Hubungan itu bertumbuh dan berbuah

Sore kemarin, seorang teman datang ke kafe dan ngobrol dengan aku sampai jam 9 malam. Selain dia menceritakan hubungannya dengan temannya dan teman-temannya, dia juga menceritakan hubungan teman nya yang juga temanku. Dia bilang kalau teman kami itu sudah jelas sekarang hubungannya setelah belakangan ini masa transisi dan tidak ada kejelasan. Sekarang sudah jelas hubungan mereka bubar.

Serius itu yang terjadi? Tanyaku dengan sangat menyayangkan.
Bukannya apa-apa, teman yang baru putus ini misal si X dulu pernah nolongin aku sama pacarnya itu (tepatnya mantan pacarnya). Waktu kami kerja sama bertiga (aku, X dan pacar X), aku lihat kalau pacar X ini lebih mencintai X daripada X mencintai pacarnya. Itu yang aku baca dan nlai. Mungkin saja kenyataan tidak seperti yang mampu aku baca.

Sejujurnya X juga mengakui kalau dia merasa kekasihnya memang sangat mencintainya dan tidak menyangka kalau akhirnya pacarnya it mencintai orang lain dan minta bubar dengannya. Gak tahu apakah mantan pacarnya itu jadian dengan pendatang baru dalam hidupnya itu atau akhirnya tidak jadi dengan yang manapun (X dan cowo yang lagi dekat dengan mantan X itu).

Beberapa kali aku bilang ke X, kenapa dia sepertinya terkadang terlihat mengabaikan pacarnya itu. Dan X juga kadang aku lihat terlalu mudah tebar pesona ke perempuan2 yang ditemuinya. Gak tahu apakah itu bagus atau tidak, memang begitu kali gayanya… cewek2 langsung nempel saja sama dia dan suka curhat juga ke dia.

Hubungan itu kadang seperti tanaman rambat, perlu dijaga dan diarahkan kemana harus tumbuh merambat. Hubungan X itu bisa diandaikan, tanaman itu sudah merambat ke kebun tetangga karena tidak diurus dan tuannya sibuk ngurus tanaman rambat orang lain. Ketika sudah waktunya berbuah, ternyata dimana dia tumbuh hanya ada daun-daun busuk sedangkan bunga dan buah tanaman itu ada ditempat orang lain. Cowo X yang aku pikir suka tebar pesona aja, ternyata mello juga. Menangis untuk beberapa saat baik jugalah untukmu dek..supaya hatimu lebih adem dan belajarlah dari hubungan ini. Biar ke depannya bisa lebih menjaga apa yang sedang dimiliki.

Selain contoh diatas, hubungan itu memang persis seperti tanaman. Kalau ingin dapat buah yang manis dan bagus2 tentu perlu dipelihara dan dipupuk, disiram dan disiangi. Itu tentunya usaha yang bisa dilakukan manusia, walaupun akhirnya Tuhan juga yang memutuskan. Tapi kalau kita tidak melakukan apapun, bukankah buah dari tanaman sering sekali busuk bahkan gugur ketika masih berbunga. Kalau mau buah yang busuk, kita tidak perlu belajar untuk mendapatkannya. Tapi kalau mau buah yang bagus-bagus, besar dan ranum...tentu ada usahalah untuk mendapatkannya.

Bagaimana dengan hubungan kalian? Apakah sudah terawat ?

KEBAIKAN MENIKAH MENURUT PANDANGAN AGUSTINUS

Hali Daniel Lie, M.Ag, M.Th.(Dosen STT Bandung dan BLBS, saat ini studi mandarin ke China, Januari 2009 come back to Indonesia again, S.Th di STT Bandung, M.Th di SAAT Malang).
tulisan ini penting diposting karena aku juga dulu diajar oleh Pak Hali, hehe

Status hidup menikah ditanggapi secara berbeda-beda oleh agama-agama. Sebagian besar umat manusia memandang pernikahan sebagai sesuatu
yang wajar, alamiah dan sudah sepatutnya demikian. Ini merupakan pandangan yang umum. Akan tetapi, tidak sedikit kalangan tertentu yang
memandang rendah pernikahan. Mereka melihat pernikahan sebagai sesuatu yang kotor, rendah dan jauh dari hidup kudus. Biasanya, yang
disoroti adalah seks. Sikap negatif ini biasanya langsung ditindaklanjuti dengan menganjurkan kehidupan selibat atau membujang.

Pandangan-pandangan yang serupa muncul pula di antara orang-orang Kristen tertentu.
Melalui tulisan ini kita hendak menggali konsep pernikahan melalui sudut pandang seorang bapa gereja besar bernama Agustinus. Pandangan Agustinus fair dan objektif adanya. Hal ini terbukti melalui tulisan-tulisannya seperti: Holy Virginity (Sancta Virginitate) , On the Good of Widowhood (De Bono Viduitatis) dan On the Good of Marriage (De Bono Conjungali). 1Melalui tema-tema yang dia tulis ini kita bisa mengetahui bahwa Agustinus menghargai baik mereka yang membujang, menjanda & tentunya juga yang menduda, maupun mereka yang menikah. Dia peduli baik kepada mereka yang menikah maupun yang tidak menikah.

Bukunya On the Good of Marriage secara khusus membahas tentang topik nikah an sich. Salah satu tujuan penulisan buku ini ialah dalam rangka menjawab orang-orang yang terlalu mengagung-agungkan kesucian hidup berselibat sampai-sampai mendevalusi nilai-nilai pernikahan.2
Melalui On the Good of Marriage Agustinus hendak mengangkat dan
menempatkan kembali status menikah dalam terang kebenaran Firman
Tuhan, tanpa dilebih-lebihkan dan tidak pula dikurang-kurangi.
Di dalam buku itu Agustinus menguraikan tiga kebaikan dari status
hidup menikah. Tiga kebaikan menikah itu berturut-turut terdiri dari
beranak cucu (pleros), kesetiaan (fidei) dan sakramen (sacramentum) . 3
Selanjutnya marilah kita mengikuti penguraian Agustinus atas tiga
kebaikan pernikahan ini satu demi satu.

BERANAK CUCU (PLEROS)
Agustinus mengawali risalahnya ini dengan mengingatkan pembacanya bahwa manusia itu adalah makhluk sosial adanya. Beginilah beliau
memulai bukunya dengan mengatakan:
Forasmuch as each man is a part of the human race, and human
nature is something social, and hath for a great and natural good, the
power also of friendship; on this account God willed to create all men
out of one, in order that they might be held in their society not only by
likeness of kind, but also by bond of kindred. Therefore the first
natural bond of human society is man and wife.4Natur manusia sebagai makhluk sosial ini mendorong individu-individu untuk membentuk masyarakat. Kesatuan masyarakat yang paling asli, alamiah dan sederhana dimulai melalui pembentukan keluarga atau rumah tangga.

Secara formal sebuah rumah tangga baru terbentuk pada saat dilangsungkannya pernikahan. Dengan disaksikan oleh keluarga dan sanak famili kedua belah pihak, sepasang pria-wanita itu berikrar membentuk sebuah keluarga. Status kedua orang itu yang sebelumnya adalah buyung & upik dalam bahasa Minangkabau, atau ucok & butet
dalam bahasa Batak, sejak pernikahan telah berubah status menjadi sepasang suami dan istri.

Tuhan sendirilah yang menggariskan pernikahan dengan menciptakan laki-laki dan perempuan. Di dalam penciptaan Tuhan sekaligus memberikan perintah kepada dua manusia mula-mula: “Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi…” Perintah untuk beranak cucu berulang-ulang dikutip dan ditegaskan oleh Agustinus melalui berbagai ayat yang berbeda. 5
Mulai dari pasal yang paling awal dari Alkitab, Kejadian 1, konsep pernikahan dan beranak cucu sudah ditegaskan.
Bahkan, konsep itu sudah ada sebelum manusia jatuh ke dalam dosa di mana kejatuhan manusia baru terjadi di dalam Kejadian 3. Jadi, beranak cucu bukanlah konsekuensi dari kejatuhan manusia ke dalam dosa. Setelah melahirkan anak, status pasangan suami-istri itu bertambah satu lagi, yakni menjadi ayah dan ibu. 6
Status ini masih dapat diperpanjang terus. Setelah anak-anak besar lalu menikah sampai
melahirkan anak pula, maka ayah dan ibu itu mendapatkan satu status baru lagi, yakni kakek dan nenek. Setiap status ini tidak dapat tidak selalu
melibatkan pernikahan dan beranak cucu.

Pernikahan merupakan amanat Ilahi yang universal dan terawal. Jadi, lembaga pernikahan itu sendiri baik adanya. Demikian pula dengan
beranak cucu yang tercakup di dalam pernikahan. Bagi Agustinus, perlu dicatat di sini, bahwa walaupun sebuah pernikahan tidak disertai dengan
melahirkan anak, hal itu sedikit pun tidak mengurangi kebaikan dari pernikahan. Pernikahan telah diinstitusikan oleh Allah sendiri pada masa
yang paling awal, yakni dalam catatan penciptaan.

KESETIAAN (FIDEI)
Tatkala melangsungkan upacara pernikahan, kedua belah pihak, sang pria dan si wanita, saling mengucapkan janji. Mereka bersumpah setia satu
terhadap yang lainnya, baik sehat maupun sakit, baik suka maupun duka, baik kaya maupun miskin. Sumpah setia itu diikrarkan di hadapan Tuhan
dan sesama manusia.

Seksualitas merupakan salah satu aspek yang tak terpisahkan di dalam pernikahan. Di sini, seorang suami dan seorang istri saling
melayani satu sama lain. Dengan demikian mereka memenuhi tanggung jawabnya masing-masing. Dalam penjelasan yang panjang lebar tentang
perkawinan, Rasul Paulus menegaskan: “Hendaklah suami memenuhi kewajibannya terhadap isterinya, demikian pula isteri terhadap suaminya”
(1 Kor. 7:3). Bagi Agustinus saling memenuhi kewajiban merupakan “a mutual service”7 yang memang sudah sepantasnya demikian. Kesetiaan pun dituntut di dalam hubungan seksualitas.

Bukan tidak mungkin di dalam sebuah pernikahan terjadi percabulan dan perzinahan. Agustinus tidak menutup-nutupi kenyataan ini. Akan
tetapi, seandainya pun terjadi percabulan dan perzinahan di dalam suatu pernikahan, itu bukanlah berarti pernikahan menjadi tidak baik atau
kekurangan nilai kebaikannya. Menurut Agustinus, yang benar adalah, percabulan dan perzinahan merupakan dosa dari orang-orang yang
melakukan perbuatan tersebut.8

Kedua dosa ini sering disinggung oleh Agustinus di dalam buku de Bono Conjungali.
Membahas kebaikan menikah, Agustinus banyak mengutip tulisan rasul Paulus di dalam perikop 1 Korintus 7. Dia menyinggung hampir
setiap ayat di dalam perikop ini. Dalam seluruh kitab PL & PB, perikop yang panjang lebar dan terlengkap mengupas perkawinan adalah tulisan
Paulus tersebut. Bersamaan dengan berjalannya waktu, pasangan yang menikah tersebut saling melatih dan memupuk kesetiaan.

Pernikahan menuntut sekaligus melatih pria dan wanita untuk saling berlaku setia satu sama lainnya. Mencermati zaman kita sekarang, adanya Pria Idaman Lain, Wanita Idaman Lain, perselingkuhan merupakan bukti konkret telah hilangnya apa yang Agustinus sebut sebagai kesetiaan. Kesetiaan patut dipertahankan dan dijaga oleh kedua belah pihak.

SAKRAMEN (SACRAMENTUM)
Sakramen yang dimaksudkan di sini jangan diasosiasikan dengan upacara sakramen yang diselenggarakan di dalam gereja-gereja Katolik dan
Protestan. Adapun istilah sakramen yang dipakai oleh Agustinus di sini mengandung pengertian pertalian atau ikatan pernikahan. Sebagaimana
yang sudah digariskan dalam Alkitab, seumur hidup mereka suami dan istri terikat menjadi satu, hanya maut yang akan memisahkan mereka berdua.
Sewaktu menguraikan bagian ini Agustinus tidak melewatkan untuk menyinggung tentang perceraian. Baginya, Alkitab tidak pernah
mengajarkan perceraian. Agustinus tidak lupa membahas pemberian surat cerai pada zaman Musa melalui perspektif yang Yesus sendiri ajarkan di
dalam Matius.9

Dia menegaskan kembali jawaban Yesus di dalam Mat.19:8. Beginilah Agustinus menjelaskannya:
And something like this custom, on account of hardness of the Israelites, Moses seems to have allowed, concerning a bill of
divorcement. In which matter there appears rather a rebuke, than an approval of divorce.10

Musa mengizinkan perceraian di kalangan orang Israel dengan memberikan surat cerai. Hal ini sama sekali tidak boleh diartikan bahwa
Musa setuju dengan konsep perceraian. Kenyataannya, Musa terpaksa
berhubung dengan kekerasan hati atau ketegaran hati orang-orang Israel.
Perlu kita ingat bahwa Agustinus menguasai bahasa latin dengan baik sekali. Besar kemungkinan sakramen yang dia maksudkan tidak lain
dari apa yang dikatakan oleh Paulus di dalam Efesus 5:32, “Rahasia ini besar, tetapi yang aku maksudkan ialah hubungan Kristus dan jemaat.”
Dalam Alkitab berbahasa Latin “rahasia ini besar” diterjemahkan dengan memakai istilah magnum sacramentum. 11

Di dalam perikop ini rasul Paulus sedang menguraikan hubungan antara suami dan istri di dalam ikatan atau pertalian pernikahan. Uraian Paulus mengenai hubungan antara suami dengan istri kemudian beralih kepada hubungan antara
Yesus Kristus dengan jemaat-Nya. Oleh karena itu, menurut Agustinus pernikahan mengajarkan kepada kita semua satu hal yang melampaui pernikahan itu sendiri, yakni relasi antara orang-orang percaya dengan Yesus Kristus.12
Orang-orang percaya merupakan mempelai wanita sementara Yesus Kristus adalah Sang mempelai pria. Pernikahan menjadi tanda atau simbol yang hidup yang
bisa menolong kita untuk memahami hubungan antara Kristus dengan jemaat
------------ --------- --------- --------- --------- --------- -1
Lihat di dalam daftar lengkap karya Agustinus, Mary Inez Bogan, penerj., The
Fathers of the Church 60: Saint Augustine The Retractations (Washington: Catholic
University of America, 1968) 166; “Augustine’s Works” Augustine through the Ages: An
Encyclopedia (Grand Rapids: Eerdmans, 1999) xxxv - il.
2
John Gibb & James Innes, penerj., Nicene and Post-Nicene Father of Christian
Church, Vol. VII; by Augustine, Philip Schaff, ed. (Grand Rapids: Eerdmans, 1888) 398;
The Retractations, 166..
3 On the Good of Marriage 32, 412; David G. Hunter, “Marriage” Augustine through
the Ages: An Encyclopedia (Grand Rapids: Eerdmans, 1999) 535-536; David G. Hunter,
“De Bono Conjungali” Augustine through the Ages: An Encyclopedia (Grand Rapids:
Eerdmans, 1999), hl. 110.
4 Augustine, “On the Good of Marriage” Nicene and Post-Nicene Father of Christian
Church, trans by C. L. Cornish, VII: 399.
5 On the Good of Marriage 1-3, hl. 400.
6 Ibid., 3: 400.
7 Ibid., 3: 401.
8 Ibid., 5: 401.
9 Ibid., 7, hl. 402.
10 Ibid.
11 Hunter, “Marriage” Augustine through the Age, 536.

Tuesday, December 02, 2008

1 Desember 2008

Hari HIV/Aids diperingati setiap tanggal 1 Desember. Kok kemarin gak ada sedikitpun gema kegiatannya sampai ke aku, ya? APakah kali ini Parpem GBKP dan komisi HIV/Aids GBKP tidak mengundang PERMATA lagi untuk melakukan aksi? ataukah aksi ada, tapi aku saja yang sedang sibuk ngurus urusan sendiri...jadinya sinyal untuk menerima informasi itu lagi lemah banget di penerimaku :D. Gak tahulah...

Tapi memang, bagiku 1 Desember tadi menjadi awal yang baru lagi dalam mewarnai hidup ini. 31 Kafe sudah menjadi tanggung jawabku seorang diri. Dulu ketika kita ber-3 masih mengurus kafe ini, aku memang sangat sedikit kontribusinya. Di awal2 semangatku bukan hanya menyala2 saja, namun sampai meledak2. AKu sangat mengucapkan terima kasih banyak buat Kak Mega dan Kak Eli yang sudah selama ini mengerti aku.

Sekarang, bagaimana ke depannya ? Yang pasti akan tetap dijalankan. AKu punya waktu 3 bulan untuk mencoba menjalankannya sampai nanti dievaluasi apakah diteruskan atau diberhentikan. Jujur saja, kesibukan saat ini tidak memungkinkan aku untuk setiap hari bisa mengontrol perjalanan kafe. Hanya saja kemarin hari pertama kafe aku yang ngontrol...aku jadi melihat bentuk kehidupan lain yang sangat dekat dengan aku.

SAat ini, yang bekerja di kafe hanya 2 orang. Seorang tukang masak bernama Vani bekerja sepanjang hari. Satu lagi adik Tibe bekerja hanya setengah hari (sore - malam). Kita butuh pekerja seorang lagi untuk supaya di pagi hari dua orang yang bekerja. Kalau sendiri akan sangat repot.

Kejadian kemarin di hari pertama menjadi pembelajaran bukan hanya ke aku, tapi juga ke semua. vani kehilangan HP. HPnya dia letakkan di meja (ada meja untuk yang bekerja, dimana terletak buku2 juga tape, dll). Saat itu ada yang makan minum di Kafe dan juga ada yang beli untuk di bungkus. Ketika Vani lagi memasak, seorang yang katanya beli teh manis dingin pergi dan dia curiga kenapa orang itu buru2 bayar dan pergi. Setelah itu Vani sadar kalau HP nya hilang. Menurut dia, yang beli teh manis dingin itu yang mengambil HP nya.

Bagiku, saat ini setiap denyutan waktu menjadi sangat berharga. Kunci Kafe tidak mungkin sembarangan dipegang sama yang lain. Punya pengalaman kehilangan tabung gas, tape dan beberapa isi kafe yang lain beberapa waktu yang lain. Kunci di aku, otomatis ini membuat aku harus datang setiap pagi untuk membuka dan juga di malam hari untuk mengunci Kafe.

Kemarin hari pertama sebelum ke kampus, aku sudah sampai di Kafe hampir jam 08.00. PIntu di buka, dan aku langsung berangkat kerja. Istirahat siang, aku sempatkan datang untuk mengontrol kegiatan dan keuangan juga. Sore pulang kerja, aku langsung ke Kafe..ada barang yang kosong dan aku langsung belanja. Setelah itu pulang ke rumah, mandi, istirahat dan kembali lagi ke Kafe sampai Kafe di tutup. Lumayan penjualannya hari kemarin.

Hari ini, untungnya aku masih kerja jam 09.00 pagi. jadi bisa ke Kafe dulu nolongin Vani untuk siap2 memulai pekerjaan pagi ini. Yah..ada beberapa barang yang sudah habis dan nanti sore aku harus belanja lagi. Aku masih menikmati saat-saat ini. Toh masih hari yang ke-2.

Saat ini aku lagi berfikir, bagaimana akan mengontrol Kafe ini kalau aku lagi tidak di Medan. Hari Jumat aku ada kerjaan di Kabanjahe jam 09.00 pagi, tadi nya berfikir untuk ke Kabanjahe dari Kamis sore. Melihat kondisi Kafe ini, aku harus menutup Kafe di Kamis malam. Kemungkinan besar aku akan terlambat sampai di Kabanjahe. Jumat pagi buka Kafe jam 07.30 baru berangkat ke Kabanjahe. Kesibukan yang mulai mewarnai hari-hari. Dulu awal tahun ini...aku yang memulai ini. Sekarang diakhir tahun ini, aku juga di serahkan untuk menyelesaikan apa yang sudah dimulai dulu. Aku sangat mengucap syukur untuk menjalani proses ini.

Thursday, November 27, 2008

Diri sendirilah yang akan menentukan dihormati atau direndahkan...

Sore ini saya belajar bahwa diri sendirilah yang menjadi kunci utama apakah kita akan dihormati oleh orang lain atau tidak. Hiduplah dengan terhormat, rendah hati dan juga mengasihi orang lain dan tentunya kita sendiri yang akan menuai apa yang kita tabur kan? Kalau orang lain tidak menghargai kita, mungkin itu lahir dari sikap dan kelakuan kita juga. Kita berlaku dan bersikap seperti orang2 yang merendahkan diri sendiri dan tidak membuat orang lain menghargai kita.

KEsombongan yang mencuat sering sekali mendahului kehancuran. Orang sombong atau tinggi hati akan sangat sulit dihormati dan dihargai. Sering sekali kita sepertinya menaruh hormat kepada orang yang angkuh dan arogan ketika dihadapannya. Tapi dibelakangnya sering juga kita sebenarnya kurang respek. Atau bahkan dihadapannya juga sangat sulit untuk menaruh hotmat.

Apa yang ingin kita tuai dalam hidup ini, taburlah itu. Kita akan menuai dunia yang murah hati ketika kita hidup dengan murah hati. Orang lain akan menghormati kita (tapi bukan gila hormat maksudnya) ketika kita hidup dengan terhormat, mencintai kehidupan dan berani hidup untuk kebenaran dan keadilan.

Hidup dihormati atau direndahkan orang lain itu pilihan kita sendiri. Hanya saja sebenarnya bukan dihormati atau direndahkan orang yang menjadi pilihan yang paling penting dipilih dalam hidup ini. Tapi lebih baik hidup dengan terhormat daripada hidup dan kelakuan kita merendahkan kita. MAlam ini, aku juga ingin membuat pilihan lagi. HIdup menabur kasih kepada sesama, mencintai kehidupan dan memberikan hormat kepada semua orang. Toh aku bukan siapa-siapa dan bukan apa-apa...tidak ada alasan untuk tinggi hatikan?

Friday, November 21, 2008

Yet another year

Happy birthday to me :p

another year has pass
time to make wishes

Wednesday, November 19, 2008

Buku2 Perpustakaan

Judul-judul buku yang disumbangkan sampai saat ini untuk perpustakaan PERMATA adalah :

1. Tjiptadinata Effendi, The Power Of Dream, Elex Media Komputindo, 2008
2. Darmadi Darmawangsa, Imam Munadhi, Fight like a tiger, win like the champion, Elex Media Komputindo, 2008
3. Andrias Harefa, Membangun Spirit Keberhasilan, Gradien Books, 2006
4. Happy Chandraleka, Cara Cepat Menguasai Access 2007, Elex Media Komputindo, 2007
5. Didik Dwi Prasetyo, Belajar Sendiri Aplikasi Bisnis dan Perkantoran menggunakan Visual Basic, Elex Media Komputindo, 2006.
6. Adi W. Gunawan, The Secret of Mindset, Gramedia, 2007.
7. Tut Sayogya, Creative Mind, Kekuatan Visualisasi, Elex Media Komputindo, 2008
8. Jubilee Enterprise, Trik Cepat Menguasai MS Word 2007, Elex Media Komputindo, 2007.
9. John C. Maxwell, Les Parrott, Ph.D, 25 Ways to Win With People, Gramedia, 2007.
10. James M. Kouzes, Barry Z. Posner, 5 Teladan Kepemimpinan, Buana Ilmu Populer, 2006.
11. Rahmat Rafiudin, Mereperasi Windows Vista, Elex Media Komputindo, 2008.
12. Ir. Eddy Leo, M.Th, The Kingdom Living, Metanoia, 2008
13. Agustinus Stephen, File Piracy, membongkar seluk beluk pembajakan dan pencurian file di internet, Elex Media Komputindo, 2007.
14. Rahmad Widiyanto, Teknik Profesional Excel 2007, Elex Media Komputindo, 2008
15. Paradoks Kepemimpinan Pelayanan


Sekarang buku-buku ini masih ada sama aku, belum dipindahkan ke Jambur PERMATA karena renovasi ruangan dan ruang untuk Perpustakaan belum selesai.

Apakah ada yang mau menyumbang buku untuk PERMATA ? Kalau anggota milis GBKP dan milis PERMATA mau menyumbang buku seorang satu buku dalam setahun untuk PERMATA, maka setahun bisa nambah 500 buah buku PERMATA. Hal kecil..kalau kita lakukan bersama-sama maka hasilnya bisa luar biasa. Aku percaya sekali itu.

Sunday, November 09, 2008

Perpustakaan

Kunjungan bang Mahendra ke t4 kerjaku saat itu begiku sangat menyenangkan. Kenal dengan bang Mahendra dimulai dengan ketika bang Mahendra menjadi pelanggan susu murni dan yogurt aku. Karena sering ke tempat bang Mahendra dan bisa ngobrol sebentar setiap mengantarkan pesanananya... jadinya aku makin kenal ma turang ini. Ternyata orangnya baik hati, tidak merokok, punya hati yang mengasihi, suka mentraktir, suka menolong dan banyak lagi...

Gak tahulah, apakah Tuhan memang ingin kita kenal dan jadi dekat tur..karena ketika banyak masalahku, kam juga selalu memberikan waktu terbaikndu untuk dengerin curhat aku. Ingat yang kita dengan kopi yang nemanin kita di mobil waktu aku curhat kemarin... Trus kam juga selalu nanya kabarku. Makasih juga untuk traktiran birnya kemarin ya. Karena sedang stressnya aku sampai gak tahu rasanya...semua lewat aja di tenggorokan, hahaha. Sekarang aku sudah lebih kuat dan mulai sibuk lagi...ee malah kita jadi jarang ketemu ya.

Waktu ketemu kemarin itu, bang mahendra ke kantor...dia bawa 15 buku untuk disumbang. Wah, aku langsung rekomendasikan supaya disumbang ke PERMATA saja. Kita2 mau bikin jambur PERMATA dan akan dibuat perpustakaan disana. Buku2 yang dibawain bang Mahendra bagus2 lagi, aku aja pengen baca dulu mumpung belum dipajang.

Mengingat buku2 sumbangan sudah ada, sekarang masih dipajang di lemari di ruanganku. Kalau lagi kerja dan liat buku2 sumbangan kam itu Tur, mengingatkan aku akan sebuah komitmen untuk memulai Jambur PERMATA itu. MElihat buku2 itu dan mengingat bang mahendra bukan juga jemaat GBKP meyakinkan aku kalau Tuhan sudah mulai bekerja untuk sesuatu yang baik bagi PERMATA di depan ini.

Makasih banyak ya bang Mahendra... Aku berdoa akan banyak yang tergerak hatinya untuk menyumbang buku buat perpustakaan itu.

Tuhan memberkati kam ya bang...

Wednesday, November 05, 2008

hari mendung bahkan sudah sejak tadi gerimis turun... Sudah beberapa lama tidak nginternet, dan hari ini harus nginternet karena tulisan untuk bahan PA PERMATA 2009 hari ini terakhir dikirim dan ini kesempatan sedikit menambah2 isi blog ini :) Nginternet dari warnet dekat kampus, dan syukur banget sudah selesai satu bagian kerjaan dan yang lain juga akan selesai pada waktunya (di detik2 terakhir, maksudku :D)...hehehe

Oh ya... kemarin pelatihan mitigasi bencana juga sudah selesai tahap pertama, dan 13-15 Nopember 2008 akan dilakukan tahap ke dua. Yang menjadi beban doa saat ini adalah...bapak yang dari dinas sosial yang menjadi nara sumber akan ke Puncak pada tanggal pelatihan itu, dan tim dari the Johanitter juga tadi telpon dan bilang kalau suratnya aku masukin terlambat... tapi dia akan bicarakan lagi dengan bosnya, mudah2an ada solusi untuk semua ini. klau mereka gak bisa, apa yang akan dikerjakan pada pelatihan dua malam tiga hari itu yok...?

Aku harus cari bahan2 tentang bencana, dan kalau terpaksa harus siapkan tim jadi pemateri padapelatihan ini...aku pikir masih bisa lah diusahakan karena masih belajar teori saja. Hanya saja, mempersiapkan tim tidak mudah, karena bapak2 itu akan menunggu materi juga, apa yang bisa mereka pelajari untuk dibagikan... Tapi aku percaya semua akan selesai dan indah...

Makasih untuk semua pergumulan yang belakangan ini Tuhan ijinkan aku lalui...aku tahu Tuhan akan membuat semua indah pada waktunya. Kalau waktunya itu sekarang, aku juga akan belajar melihat keindahan itu dari semua perjalanan ini sekarang.. Ya, semua indah pada waktunya :)

Tuesday, October 28, 2008

Terima kasih banyak...

Belajar selalu menjadi penting dalam kehidupan manusia. Belajar dari setiap situasi kehidupan yang sedang dialami akan membuat kita kaya dalam hidup ini. Manusia seharusnya adalah mahluk yang pembelajar. Namun sayang sekali kita kadang malas untuk belajar dan lebih suka mengikuti arus kehidupan tanpa mengambil makna dari setiap denyutannya.

Belajar dibangku sekolah kadang sangat penting dan menentukan. Belajar secara formal ini akan mengarahkan kita fokus dan mengajari kita berfikir sesuai dengan kemana arah dari pembelajaran yang sedang dihidupi. Belajar formal sering sangat menolong kita untuk bisa belajar lebih baik dalam dunia yang luas ini.

Bagaimanapun saya akan sangat setuju bahwa belajar disekolah bisa membantumu untuk hidup. Bisa menolong untuk mudah mendapatkan pekerjaan. Namun belajar dari kehidupan yang lebih dalam lagi, sering bukan hanya didapat dibangku sekolah akan membuatmu hidup lebih bijaksana dan bermakna. Ini akan berakhir bahwa uang dan fasilitas tidak bisa memenuhi kebutuhan jiwamu, namun kehidupan yang berarti dan kebijaksanaan akan sangat menyegarkan jiwamu.

Mengamati kehidupan yang sedang berjalan ini sering sekali sangat menarik. Menarik untuk dilihat kembali ketika semua itu sudah selesai. Bukan berarti ketika sedang dalam proses itu, hal ini menarik, tidak. Bahkan ketika sedang diawal perjalanan hal ini sangat melelahkan, membuatmu hidup bergumul, juga sering membuatmu was-was. Tapi setelah semua itu usai, akan sangat bahagia karena sudah sampai digaris final.

Sudah sejak awal saya sangat terbeban untuk menolong adik ini untuk sekolah. Bahkan di depan sana tidak tahu bagaimana cara untuk menolongnya. Saya belum memiliki pekerjaan yang jelas...kalau saya sibuk, itu memang IYA. Namun begitu, keinginan menolong sangat kuat dan saya percaya Tuhan selalu membuka jalan bagi orang yang percaya kepada-Nya. Saya semakin yakin bahwa TUHAN akan bukan jalan, karena saya tidak sedang memikirkan diri saya sendiri.

Di tahap awal, saya jualan buku-buku untuk membelikan formulir ujian masuk kuliah bagi adik ini. Lumayanlah hasilnya, kak Menda, Kak Tonggo, bang Mahendra dan Anne yang menjadi pembeli buku. Cukuplah uang itu untuk membeli tiga formulir dan juga biaya transportasi adik ini untuk beli formulir dan mengikuti ujian.

Biaya formulir masih bisa diatasi dengan menjual buku-buku itu. Namun kuliah akan segera dimulai. Ini adalah awal yang panjang, mungkin akan empat tahun ini perlu menolongnya. Ketika ketemu adik ini, mendorong dia untuk tetap semangat dan tidak cepat menyerah. Berdoa untuk setiap yang diperlukan dan TUHAN akan menggerakkan hati orang-orang untuk menolong. Saya tidak punya buku-buku yang cukup untuk dijual untuk membayar uang kuliah. Teman-teman yang punya hati menolonglah yang saya perlukan untuk mengulurkan tangan. Berdoa kepada pencipta, berpuasa merendahkan diri menjadi jalan yang paling tepat mencurahkan semuanya kepada BAPA.
Pergumulan ini tidak hanya sebatas pada uang kuliah saja. Memenuhi biaya hidup juga perlu dibantu. Kembali datang menceritakan semua keadaan ini kepada Sang Khalik memberi keyakinan dan kedamaian bahwa semua akan ada jalan keluar bagi orang yang PERCAYA.

Ketika aku di Kabanjahe, aku dapat sms dari seorang abang yang sering aku sapa ‘tur”. Turang ini mau memberikan donasi untuk biaya bulanan adik ini. Puji Tuhan sekali untuk sms abang ini. Aku dengan semangat menceritakan kepada Bapak dan Mamak di rumah, kabar yang baru saja aku dapat. Bapak dan Mamak juga senang melihat aku senang dan melihat pekerjaan Tuhan ini. Setiap bulan untuk waktu yang tidak dijanjikan oleh abang ini, dia akan membantu sedikit bulananan adik ini.

Jumat yang lalu aku dapat sms dari kak Sri Menda. Dia mengabari kalau ada orang yang mau membantu beasiswa adik itu. Rasanya senang sekali dan aku bilang terima kasih. Kita janjian ketemu di Medan ketika aku sudah balik ke Medan. Minggu sore tadi, aku main ke rumah kak Menda, aku disuguhi cenil...enak banget kak . Kemudian kak Menda cerita kalau bosnya mau memberi bantuan untuk disalurkan oleh kak Menda. Kak Menda mengingat adik yang sedang kami tolong biaya kuliahnya. Kak Menda memberikan uang itu, dan jujur banget aku sangat bersyukur dan bersukacita. Rasanya empat tahun ke depan ini tidak akan menjadi saat-saat yang memberati untuk menolong. Tapi saat-saat dimana aku bisa melihat Tuhan bekerja dalam kehidupan ini untuk menolong orang lain. Kak Sri Menda...bilang makasih banyak sama bos kakak itu ya. Kami tidak bisa membalas kebaikannya kak...tapi kami berdoa, Tuhan yang menjadikan langit dan bumi ini akan membalas kebaikannya, memberikan damai sejahtera di dalam hidupnya dan dia bisa menjadi berkat bukan hanya bagi kami saja...tapi bagi semakin banyak orang dimana bos kakak itu hadir.

Terima kasih banyak Tuhan...
Terima kasih banyak teman-teman..

Tuhan memberkati kita semua.

Thursday, October 16, 2008

Saturday, October 11, 2008

Ketika mulai berfikir untuk tidak melepaskan dan sepertinya semua resiko yang ada di depan bisa ditanggung dan dihadapi. Bukankah ini akan menjadi sebuah ungkapan yang membuat tulang pipi naik dan mata bersinar. Tidak perlu menunggu lama untuk melihat semua resiko yang sudah ada di depan mata untuk dilalui. Kita bertemu banyak orang dalam hidup ini, namun kita akan belajar lagi bahwa jalan hidup tidak ada yang tahu dan jalannya cinta Tuhan yang atur seperti juga maut gak bisa dipaksakan. Dan ketika semua resiko yang sudah dibayangkan menjadi nyata dan harus diselesaikan maka diam dan tidak melakukan apapun kadang menjadi yang terbaik untuk dilakukan.

Ngobrol berjam-jam, percikan-percikan intelektual dari pikiran-pikiran akan kehidupan yang berarti meningkatkan penghargaan dan rasa hormat. Mendiskusikan isi buku dengan topik-topik mendasar sehingga gumaman ”setengah filsuf” sebagai canda. Bersama bertemu dengan teman-teman untuk melakukan sesuatu yang berarti bagi orang lain membuat semangat semakin membara, tidak ada rasa lelah dan bisa segar sekalipun istirahat berkurang. Berdoa bersama sebelum tidur dan juga setelah bangun pagi, membawa seluruh hidup sepanjang hari ke hadapan Sang Pencipta. Ketika pergumulan sepertinya tidak cukup hanya dibawa dalam doa, puasa dilakukan untuk belajar bahwa tidak ada kekuatan yang bisa diandalkan dan mau bergantung sepenuhnya kepada Tuhan. Puasa untuk kebaikan orang lain...mungkinkah ikatan itu semakin kuat ketika yang dikerjakan bersama adalah sesuatu untuk orang lain supaya hidup ini berarti?

Memikirkan dan menggumulkan di luar diri sendiri untuk kebaikan orang lain telah membuat ikatan menjadi mitra semakin erat. Semuanya begitu mudah untuk dilalui. Semuanya begitu indah sekalipun diiringi air mata. Kreatifitas mengisi masa-masa sulit ini menjadikan semua keletihan ini tetap menyenangkan. Letih dengan batasan-batasan.

Aturan dan kesepakatan sudah dilakukan untuk tetap berjalan sebagai mitra. Kesalahan yang dilakukan akan mendapat ganjaran. Keberhasilan akan kesepakatan yang ditetapkan akan mendapatkan sebuah penghargaan. Ganjaran yang ringan tetapi sulit namun sangat penuh warna. Puisi-puisi yang akan dibagikan, dibingkai dengan warna cinta.

Ganjaran, penghargaan akan membuat ikatan kemitraan ini semakin mendalam, yang mungkin melebihi idealisme. Lebih dari semua kreatifitas ini, desakan membara yang mendorong untuk dipersatukan –dari jiwa ke jiwa - hanya dapat terjadi bila roh berdua dipersatukan oleh Roh yang lebih besar, Yesus Kristus.

Wednesday, October 08, 2008

Beri kekuatan untuk berjalanan dalam rencanaMU

kemarin pulang kerja aku singgah di warung mau ketemu Tibe. Hanya saja tidak ketemu karena adik ini belum masuk kerja, karena belum pulang kuliah. Aku ingin membicarakan tentang tempat tinggal Tibe. AKu mengusulkan kepada teman2 PEMATA supaya Tibe akan tinggal di Jambur PERMATA yang di Maranatha sekalian menjaga tempat itu dan dia bisa tinggal disitu. Itu akan sangat menolong Tibe. Aku mau sampaikan itu supaya Tibe tetap bertahan saat ini dengan keadaan tinggalnya sampai renovasi Jambur PERMATA itu selesai.

Kemarin setelah berdoa dan juga berpuasa (makasih karena temani aku juga puasa ya..) untuk pertolongan Tuhan bagi uang Kuliah Tibe cicilan pertama. Akhirnya uang kuliah sebanyak 1.500.000 dan juga uang kelengkapan sebesar 350.000 sudah aku bayarkan. Kuitansi pembayarannya sudah aku berikan juga ke Tibe, biar dia semangat kuliah karena uang sekolahnya sudah di Bayar.

Makasih banyak untuk teman2 yang mendukung pembayaran uang kuliah Tibe ini... Bang Mahendra, Kak Tonggo, Kak Sri Menda, Kak Ati, Rimalia Sebayang, Bang Abdi, dll.. Tuhan membalas kebaikan kalian.

Untuk ke depannya, masih tetap akan diperlukan dana untuk kelanjutan sekolah Tibe. Kita berdoa, Tuhan akan menolong dan mencukupkan. Mudah2an dalam waktu dekat, tempat tinggal tidak masalah lagi untuk Tibe.

Malam tadi aku lewatkan juga dengan bersenang2 di Restoran Kenanga ma Bang Mahendra Sitepu dan Pipin. Tuhan baik banget dalam hidupku, karena dia berikan aku turang yang baik dan juga sahabat yang baik..sehingga menjalani semua ini menjadi lebih mudah. Mahasih untuk pisang yang kemarin aku dibelikan ya bang... pagi ini membuat aku lebih ceria karena sudah makan pisang...hehehe.

Pagi ini aku saat teduh dan diingatkan bahwa YESUS pun sudah mengosongkan dirinya dan mengambil rupa seorang hamba, dan lebih dari itu bahkan mati di kayu salib untuk kebaikan manusia. Apakah kita tidak mau juga belajar lebih rendah hati, mengosongkan diri dan itu akan untuk kebaikan kita sendiri... Tuhan, beri aku kekuatan untuk berjalan dalam rencanaMU...

Tuesday, October 07, 2008

CURHAT

kemarin sore pulang kerja ketemuan dengan seorang kakak yang tiba-tiba saja menjadi orang penting saat ini dalam hidupku :) Aku rasanya sangat mengasihani kebodohannya selama ini. Gak tahu mau bilang apa. Semua permintaannya akan aku lakukan yang penting hatinya tenang, pikirannya bisa berfikir dengan jernih dan sedikit lebih logis.

Aku gak tahu, jangan-jangan pertemuan kami ini hanya membuat hatinya semakin terluka. Itu bukan tujuanku...aku hanya bisa membukakan fakta yang terjadi, dan aku tidak merencanakan apapun yang tidak baik. Gak terasa air mata itu membuat jam melaju dengan cepat...dan aku akan belajar tidak ikut-ikutan seperti dia, bisa-bisa bingung tukang baksonya kalau aku juga ikutan berderai...

Yang aku tangisi, kenapa TUHAN membawaku ke dalam kondisi seperti ini? itu saja...atau aku gak tahu kalau ada alasan yang lain dan aku ogah mengaku. Gak tahulah...

Untung saja Thomas dan Amanta janji datang ke rumah, ngebahas Youth Center PERMATA. Telpon mereka seakan menyelamatkan aku memperpanjang pertemuan itu yang belum tentu akan semakin baik kalau waktunya dilakukan sampai pagi sekalipun. Tapi 1,5 jam juga sudah cukuplah untuk menumpahkan isi hati, toh ? Dua SKS loh...itu. Jadi cukuplah. Thx untuk traktiran baksonya, hehehe... Biasa juga kayak gitu kan? yang curhat yang bayarin...(canda, hehe)

Sampai jam sepuluh Amanta dan Thomas di rumah...liat mataku yang kayaknya sudah lama begadang :) tapi bukan karena bekerja kata Thomas...akhirnya tujuan pertemuan hari itu hanya dilaksanakan 20% dari seluruh waktu bertemu..sisanya CURHAT...hat...hat... hehehe

Pagi ini aku mulai dengan saat teduh, dan banyak hal yang penting yang harus dikerjakan ke depannya. Situasi sudah berubah, dan kejujuran dan pengakuan membuat situasi yang membingungkan ini, indah juga dilalui :) hehehe.

Hmmm...hari ini aku ketemu dengan bibik, tujuannya yang utama adalah CURHAT.... selalu butuh curhat kalau lagi kayak gini, soalnya bisa-bisa tar salah mengambil keputusan kan? Kadang perasaan yang berubah-ubah itu bisa membuat kita salah. Tapi aku tetap memegang semuanya pasti akan selesai. Tapi pertemuan tadi, yang lebih curhat bibik...aku lebih sedikit. Bibik menangis dan aku gak mungkin ikutan nangis juga kan? Toh... gak ada yang mati ini, semua masih hidup dan masih bisa didepan sana sangat indah. Hanya saja prosesnya yang kadang terlalu capek untuk dilalui.

Memang kadang banyak yang gak kita mengerti. Semua mengasihi. Bibik juga cerita gimana kemarin dia menjemput ke Jogja...semua kenangan paitnya masa lalu dia ceritakan. Dan sudah mulai dia bangun kebanggan dan harapan untuk buah hatinya... Tapi sayangnya semua rasanya kemarin hancur... Dia tidak mengenali anak yang dikandungnya yang saat ini seharusnya sudah dewasa. Memang dalam banyak hal memang dewasa, tapi masih ada aja seperti anak-anak. Ke depan perlu lebih banyak belajar tentang tanggung jawab, kesetiaan dan juga....(aku lupa)

Jahat, pembohong, egois dan banyak lagi yang bisa digambarkan untuk sosok ini. Hanya saja kasih akan selalu ada untuk menerima, kan? Toh dia sudah mengakui dan mau bertobat...hanya saja butuh waktu untuk menilai apakah ini sebuah pertobatan. Jangan-jangan dia hanya melakukannya untuk menenangkan orang sekitar. Bibik meminta melakukan beberapa hal, dan aku juga setuju melakukannya...

Kita tidak akan beria-ria atas penderitaan orang lain kan? Waktunya semakin sulit untuk diperhitungkan. Jalani saja, berharap sama Tuhan, dan berubah... Wuh... warna ungu, stasiun kereta, pakai kaos aja...untuk sementara di lupakan dulu :)

Aku akan mendukung semuanya :)

Monday, October 06, 2008

Sudah lebih seminggu enggak nginternet. Kangen juga euy... Libur lebaran di Kabanjahe kesulitan nginternet. Telkomnet instan sangat lelet...cek email saja gak sukses2. Apalagi buat nge-blog.

Banyak hal yang terjadi seminggu ini. Suasana hati berubah-ubah gak jelas (jelas sih..) hanya saja perubahannya kadang terlalu drastis.

Pagi ini, aku harus pakai kacamata yang sudah kurang terang. Tadi malam waktu mau buka contact lens, bingung karena sudah lepas. Waktu pandangan kabur, gak nyadar kalau memang sudah gak ada lagi nempel contact lens itu :) Mungkin tadi malam lepas dari mata waktu mengusap2 mata dan mengosongkan hidung yang mampet.

Tadi pagi, waktu rapikan tempat tidur..aku menemukan contact lens itu di atas tempat tidur dan sudah sangat keras karena kering. Aku pikir gak bisa dipakai lagi dan mau beli contact lens sore nanti. karena tadi contact lens itu direndam ternyata sekarang dia gak keras lagi.. gak tahu masih bisa dipakai apa enggak :)

Pengen banget curhat semua perubahan hati, tapi gak mudah juga. Kata Jimmi sih, cinta itu buta...jangan2 cintaku yang paling buta :)

banyak warna baru lagi yang sedang mewarnai perjalananku ini. Warnanya mulai dari hitam sampai putih..degradasinya juga kayaknya bagus2. Bahkan rasanya sedih banget saat ini melihat warna ini. Tapi aku tahu suatu saat nanti ini akan membuat perjalananku ini sangat indah.


Aku bertanya2 sama TUHAN, mungkin sudah Dia jawab pertanyaanku. Hanya saja aku yang belum dengar jawaban itu.
Tuhan mau apa ya dalam hidupku ?

Kayaknya sejak awal blog ini memang salah tulisan ini..."Kehidupan itu seperti pelangi, penuh warna dan keindahan. Keceriaan yang selalu hadir setelah hujan yang mendinginkan hati berlalu, mewarnai hari-hari yang penuh pengharapan dan membangkitkan semangat yang baru"

Aku gak tahu apakah semua ini akan membangkitkan semangat? Harusnya sih Nomi, iya.... Tapi hari ini ingin rasanya pergi dari sini. Bahkan Neumann inipun rasanya sangat menyebalkan.

Aku sebenarnya tahu cara menyelesaikan semuanya ini. Pusat semesta ini bukan aku, dan aku sangat gak penting. Aku hanya setitik aja di bumi milik Tuhan ini, sangat fana dan juga hanya sebentar sajalah. Semua perjalanan di sini hanya akan seperti malam dengan badai dan setelah itu semua selesai. Bukan disini tempat tinggalku kan? Kenapa aku jadi berfikir rumah...piring, gelas... hahaha :))

Aku tetap mau jadi Nomi... Iya, Nomi. Harusnya semangat, ceria dan juga panjang akal.. Gak boleh lama2 warna-warna seperti ini diperjalanan hidupku ini.

Kadang untuk menjadi orang luar biasa...memang harus diproses luar biasa juga kali ya ?

Hebat banget TUHAN... Aku mau tetap tunduk dalam otoritasMU

Thursday, September 25, 2008

Sekolah yuk....

Aku sudah kenal adik ini (Tibe) sejak Maret 2008 ini, dia ikut bekerja sebagai tim survey di proyek yang aku juga ikut bergabung di dalamnya. Tibe lulus SMU tahun lalu, tetapi dia mengurungkan niatnya untuk lanjut study karena ibunya saat itu sakit-sakitan. November 2007 yang lalu, Ibunya meninggal dunia karena penyakit yang dideritanya itu. Saat ini dia tidak lagi bekerja karena survey yang kemarin kami lakukan sudah selesai. Di Medan, dia kadang bantu aku untuk mengantar susu dan yogurt, tapi ini masih terbatas sekali karena ngantar susu dan yogurt ke pelanggan hanya dua kali seminggu.

Adik ini sangat ingin melanjutkan studynya, namun ada kalanya dia juga sering mulai ingin menyerah. Saat ini dia sedang mempersiapkan diri untuk ujian SPMB. Hari sabtu pagi, saya bertemu dengan adik ini, memang saya suruh dia datang ke rumah karena malam sebelumnya dia memberitahu saya lewat sms kalau dia akan pulang kampung dan belum tahu kapan lagi ke medan. Ketika saya apakah dia sudah membeli formulir, dia menjawab kalau dia tidak punya uang.

Belakangan yang melemahkan semangat adik ini untuk kuliah adalah, karena kakak2 nya (2 orang) mengatakan kepadanya, ”La kel ukurindu Bapa ah...ija buat uang sekolah, janah la nai lit si nampati bapa i kuta”. Karena kakak2nya kurang mendukung, kadang dia juga mulai mau menyerah. Tapi abangnya tetap mendukung hanya saja, abang nya ini juga sangat terbatas keuangannya. Tibe mengatakan semua dengan jujur dan ini membuat saya sangat ingin mendukung dia untuk sekolah.

”Kak, kalau aku berjuang empat tahun ini untuk sekolah, aku mau kok bekerja untuk memenuhi keperluan sekolahku sebisanya. Nanti setelah aku lulus, mungkin aku bisa lebih mudah mendapatkan pekerjaan, dan bisa menolong orang tua dengan lebih baik. Saat ini walaupun aku pulang ke kampung dan membantu bapak, maka hanya terbatas sekali yang bisa aku lakukan untuk menolong nya dan mungkin sampai nanti-nanti hanya ku juma banci enca bapak ku sampati" ( sampai nanti-nanti hanya ke ladang saja saya bekerja untuk membantu orang tua).


Sampai saat ini, aku tetap memotivasi adik ini, supaya semangatnya bisa tetap menyala untuk sekolah.

Sabtu pagi itu, ketika Tibe bertemu dengan aku, dia bilang kalau akan ke Surbakti sore itu. Aku bertanya, apakah tibe punya ongkos untuk pulang? Aku sangat kaget dengan jawabannya, ”Aku gak punya uang kak, datang kesini pun aku jalan kaki karena tidak punya uang”. Dia tinggal di Simpang Kuala di rumah kakak sepupu nya dan aku tinggal di Parangras (Depan pokok Nangka). Jujur saja sedih juga aku mendengarnya.


Sabtu pagi itu, aku memang ngobrol dengan bang Juspri mengenai masalah adik ini. Dia sedang membutuhkan uang 200 ribu untuk membeli formulir SPMB. Memang, masalah uang yang 200 ribu itu tidak lah persoalan yang sulit bagi kita2. Tapi bagi adik itu sangat sulit.

Sabtu pagi itu juga, masalah uang formulir itu sudah selesai, dan memang kenyataanya adik ini tidak cukup dibantu hanya sebatas biaya formulir. Dan pertolongan yang dia butuhkan juga masih dimulai dan akan masih cukup lama dia memerlukan bantuan kita2.

Aku secara pribadi sudah berkomitmen akan membantu adik ini, karena aku yakin banget tidak kebetulan dia ketemu dengan aku.

Biaya formulir yang diperlukan 200 ribu itu didapatkan dengan menjual buku2 mewarnai hidup dan karena penjualan buku ini untuk menolong maka ada beberapa teman2 mau membeli 3 buah buku dengan harga 100.000 (Normalnya 60.000)

Buku2 ini sebenarnya berisi tulisanku yang kemarin dibukukan oleh teman2 PERMATA untuk acara pameran PERMATA di SKS GBKP. Hanya saja masih ada banyak yang sisa belum terjual….jadinya bisalah dijadikan cari dana untuk menolong Tibe. Sebenarnya di Medan juga, ada kok yang bisa langsung menghandle biaya formulir ini. Tapi aku tidak ijinkan dia menyelesaikan persoalan ini seorang diri, karena pertolongan yang diperlukan tidak akan selesai sampai disitu…tapi masih lama dan panjang ke depan ini.

Tulisan ini dibuat saat jelang SPMB (apa ya namanya sekarang ? gak jelas bagiku :D)

Saat ini semua masalah formulir ujian2 kemarin sudah selesai...dibantu oleh Bang Mahendra, Kak Sri Menda dan Kak Tonggo.

Saat ini adik ini sudah mulai kuliah. Puji Tuhan cicilan I sudah terkumpul... namun perjalanan ini masih panjang. Makasih banyak untuk dukungan doa dan materi dari teman2 semua ya. Tuhan membalas semuanya.


Tuesday, September 23, 2008

Tidak Untuk Kecewa...

Hubungan cewe cowo selalu menjadi diskusi yang menarik untuk dibahas dan dicurhatkan. Beberapa teman yang menceritakan hubungannya belakangan ini, sering aku komentari dengan kalimat.."BERJUANGLAH DENGAN LUTUTMU".

Bukannya apa-apa. Namun kalau cowok yang dekat dihati memiliki hubungan yang lain, bukankah melihat arah hubungan ini kemana menjadi membingungkan? Nah...daripada sulit untuk memberikan komentar apa yang mesti dikerjakan, maka saran yang terbaik adalah, "berjuanglah dengan lututmu".

Pagi ini aku jadi bertanya-tanya juga dan semua masih menjadi teka-teki. Mengapa bisa begini? mengapa bisa begitu? hmmm.... Bagaimana seharusnya orang yang mencintai itu? Ketulusan sudah seharusnya ada disitu kan? Terus, perasaan cinta itu kan seperti tanaman juga, yang perlu disiram, dipelihara dan juga dipupuk. Ketika perasaan itu semakin bertumbuh, bukankah cinta itu akan memberi kebahagiaan dan kegembiraan. Ataukah aku salah? Mungkinkah dari cinta akan lahir juga kekecewaan ? Hmmm...aku gak tahu.

Kembali kepada Tuhan yang memiliki anak-anakNya. Apakah Tuhan mengijinkan cinta tumbuh dalam hati untuk membuahkan kekecewaan? ataukah itu sudah tidak tulus lagi yang dilakukan itu. Aku percaya, Tuhan tidak pernah merancang kekecewaan untuk anak-Nya. Cinta yang tumbuh di dalam hati itupun tidak akan membuatmu kecewa. Aku percaya itu.

Jangan lupa sekali lagi, berjuanglah dengan lututmu....

Dan pagi ini, aku pun ingin mengingatkan diriku, "berjuanglah dengan lututmu.."

Saturday, September 13, 2008

Grand Opening STMIK NEUMANN

Setelah Tuhan ijinkan bekerja kesana-kemarin yang sangat jelas apa yang dkerjakan tapi suka sulit dijelaskan sedang bekerja dimana :)

Hari ini Tuhan mengikutkan aku juga...dan menjadi tidak pengangguran lagi..

Sabtu, 13 September 2008...Grand Opening STMIK NEUMANN. Menjadi staf disini, memang sudah jalanku kali yah.. Akhirnya..kembali menjadi dosen, hehehe :)

Sukses untuk Neumann...

Tuesday, September 02, 2008

Photo Bulan ini...hehehehe

Jalan kaki ke Buluh Awar, dan sampainya sudah malam banget.... Hujan gerimis dan becek, Bo..

Selamat datang di Buluh Awar, cukup capek juga jalan kakinya. Jalan kaki sekitar 12 Km dan jalanan becek banget apalagi waktu itu Hujan..

Rumah Minahasa tempat kita2 nginap dan sharing pengurus. Makasih banyak buat PERMATA Buluh Awar yang siapin sarapan pagi...makanya bisa ceria foto dipagi hari...sudah sarapan soalnya, hehehe

Transportasi pulang...seru banget dengan jalan yang tak terbayangkan sebellumnya. Jujur saja, ini bagiku perjalanan naik mobil yang paling seru yang pernah aku alami. Lebih seru dari Halilintar nya Dufan...hehehe

Acara PERMATA dengan Yapidi dan Parpem...semoga teman2 menjadi penyuluh yang aktif dan berdampak bagi petani Karo.

Monday, September 01, 2008

Pengurus PERMATA GBKP Pusat 2006 - 2010

Betapa sehatinya kami kalo Photo...ha....

Friday, August 22, 2008

Dengan kak Retni


Selasa malam jalan sama kak REtni Ginting. Ketemu kak Retni sudah jam 8 malam, dan setelah itu curhat lanjut sampai jam 1 malam di rumah....

Kak, aku pengen ngumpulin buku2 lagi buat perpustakaan...bisa kah nolongin aku lagi beli buku murah di Kwitang, kakak ? hehehehe

Tetap semangat ya burgit... Be the best where ever you are.

Tuesday, August 19, 2008

Jerawat oh jerawat...

Akhirnya tanggung jawab menulis selesai juga. Sudah malam. Tadi sekalian mengerjakan keuangan permata supaya bisa langsung di email ke teman-teman yang lain.
"Pantas aja jerawatmu gak pernah sembuh,sSelalu tidur larut," kata mamak dari depan TV.

Hmmm...santai saja, sebentar lagi juga sudah selesai. Jerwat juga tar sembuh sendiri, aku sudah mulai bosan mengobatinya. Serasa sepuluh tahun ini jerawat aja yang selalu diobati dan dibahas. Apalagi kalau ketemu ma Bayang...Capek deh. Tapi boleh juga tuh ikutin nasihatnya bayang. Kemarin sih dia sudah mau jemput aku biar diantar ke tempat yang dia rekomendasikan. Tapi karena sibuk belum juga terwujud padahal janjiannya sudah dua minggu yang lalu. kekeke

Rasanya senang banget, karena sudah selesai yang menjadi target yang dikerjakan hari ini. Tapi besok masih banyak banget sih...hiks..hiks.


BEsok acara TAGANA akan dimulai di Haranggaol. Ada peserta yang sudah didaftarkan untuk ikut dua orang gak bisa menjadi peserta. Kudu dicari penggantinya lagi..padahal acaranya sudah mulai besok. Namun Puji TUHAN, seorang sudah ada penggantinya. Tapi seorang lagi belum dapat. Mudah2an besok pagi bisa selesai semua...supaya aku bisa jam 2 siang sampai di Medan. Thanks GOD untuk hari baru yang indah yang sudah bisa aku sambut sebelum aku istirahat hari ini.

:)

Monday, August 18, 2008

Apa yang bisa dilakukan ya ?

Kabanjahe lagi dingin banget...
ketemu orang tua selalu menjadi saat yang menyenangkan. Tapi kadang hanya sebentar aja, selesai ngobrol 30 menit, mamak dan bapak kembali ke kegiatan nya..dan biasanya aku lanjutkan waktu dengan nginternet bentar di rumah. Cek email, nge blog atau buka-buka blog teman.

Tapi semuanya itu kadang menjadi kegiatan setiap kali aku pulang ke rumah. Pulang ke rumah selalu ngangennin. Padahal hampir setiap minggu aku pulang kok.

Hari ini ingin belajar lagi satu hal...ngobrol dengan Bapak, selalu membuat aku ingin melihat hidup lebih sederhana. Menjalani hidup dengan sederhana dan berfikir lebih sederhana. Kadang aku semakin rumit dengan pikiran2 yang mungkin kejauhan kali mikirnya. PAdahal yang ada di depan mata semua jadi gak kelihatan...karena mencoba melihat jauh di seberang sana.

Tadi mamak cerita ttg peran gereja kok gak kelihatan bagi jemaat. Kemarin mereka sermon, ada pertua yang bilang sekarang susah cari pupuk sehingga susah menjadi petani tapi gereja gak ada kelihatan berbuat sesuatu untuk menolong jemaat. Giliran persepuluhan dan persembahan2 yang lain gereja tetap aja rajin mengingatkan. Lama-lama kan jemaat gak mampu lagi memberi ke gereja karena mereka akan tidak ada pemasukan kalau pertanian tidak bisa dikerjakan. Aku cuma bisa senyum aja... Trus apa dong yang bisa kita buat, Mak ? "Kamu sudah disekolahin lah yang mikirin itu..." Kekekeke....

Friday, August 15, 2008

Banyak pemeriksaan

sejak awal keberangkatan sudah membawa lebih intim kepada Pencipta, Bagaimana enggak? Sejak di Medan rasanya perjalan ini dipersulit. Tapi syukur semua baik2 saja sampai akhirnya sampai di tujuan.

Tujuan kehadiran disini mengunjungi teman...itu yang mesti kami sampaikan di imigrasi. Kalau acara gereja, kemungkinan besar akan dipersulit. Perang suku yang terjadi membuat panitia takut kalau kantor imigrasi berfikir gereja sedang meminta dukungan kepada dunia luar. Hmm...semua baik2 saja dan meninggalkan bandara sudah jam 2pagi waktu setempat.

Acara yang dilalui begitu menarik. Pengalaman teman-teman lokal sangat menyentuh dan memberi semangat. Menjadi Kristen sudah terlalu nyaman selama ini. Sampai-sampai tidak berbuat apa2. bahkan untuk tantangan yang kecil saja kita sudah teriak dan melihat itu beban berat yang kudu di pikul. Seorang peserta yang dari Negombo harus memasukkan aplikasinya ke kantor wilayah dua bulan sebelum dia bisa datang ke Kota ini untuk menjadi peserta kegiatan ini. Peserta Lokal lebih sulit untuk hadir daripada kami-kami yang dari Indonesia. Inilah realita yang kadang kita tidak ketahui ketika kami belum datang kesini.

Pemeriksaan ada dimana2. Malam itu dari Bandara menuju Hotel...dua kali mobil yang kami tumpangi diberhentikan. Tentara dengan senjata lengkap meminta semua kartu identitas. Mengecek semau orang. Bukan hanya kami yang datang, namun penduduk lokal juga. Hampir setiap kali kami keluar..pemeriksaan ada dimana2.

Kemarin yang paling seru...lagi ada demo mahasiswa. Pulang dari mengunjungi Kuil Bundha dan Kuil Tamil... Kami harus berjalan lebih 1 Km ke Metodis Church yang menjadi tujuan setelah itu. Berjalan karena semua jalanan di blokir. Kami harus turun...dan rasanya saat itu kita2 salah kostum.

Hari ini cukup asik..dan menarik. tadi naik boat keliling pulau dan juga ketemu para nelayan. Nelayan, kehidupan mereka benar2 sepertinya tidak ada yang peduli. Mereka kelompok yang miskin di negara ini. Orang-orang yang menterjemahkan Firman dengan menolong dan menyuarakan jeritan para nelayan ini sungguh mengagumkan. Mereka menjalani hidup sehari demi sehari...dan kadang lebih mengutamakan orang banyak daripada keluarga mereka. Supaya kasih TUHAN bisa nyata bagi yang lemah. Allah peduli dengan keadaan ini, tapi siapa yang mau dipakai? Hati kami selalu terusik ketika ingin hidup nyaman dan hanya memikirkan diri kami sendiri, katanya... Hmmm, aku belajar banyak.

Besok malam kami akan balik...tadinya pengen memperpanjang perjalanan semalam di KL. Tapi karena sms-sms yang mengingatkan banyak kerjaan menunggu, semua dijalankan seperti rencana awal. Sebentar lagi sudah sampai Medan, kangen juga....

Kolombo, 15 Agustus 08

Thursday, August 07, 2008

Jaga Badan Buk...

Banyak hal yang sering ingin dituliskan...ketika kaki sedang melangkah atau ketika mata sedang terpejam. Pada saat ujung jari sudah berada di atas papan kibot dan mata sudah berada di depan monitor, semua yang ingin ditumpahkan itu sepertinya menguap tanpa ada sisa untuk ditinggalkan di dalam barisan kalimat.

Keterbatasan kah yang membuat ini? Ataukah ada satu saluran dalan mengeluarkan isi hati atau olahan logika..dan ketika tidak disalrkan pada saat dia ingin ditumpahkan maka mungkinkah semuanya menjadi mampet oleh pikiran-pikiran berikutnya atau oleh semua informasi yang masuk kedalam diri melalui mata atau telinga?


Sudah sering sadar kalau memori kepala ini memang terbatas, apalagi semakin kurang diasah untuk mengingat. Yang ada semua cepat lupa, HP diletakkan dimeja atau di atas rak juga sering lupa. Padahal usia masih muda. Hmm...selalu merasa muda padahal kerja otak sudah mulai kayak nenek-nenek :D

Mungkinkah kebanyakan yang dikerjakan? Aku sering menanyakan diri seperi itu... Serasa waktu selalu banyak yang luang sehingga semua tanggung jawab kadang diteriima dan akhirnya mulai semua tanggung jawab itu sangat membebani dan juga menekan sampai nafas tersengal ketika ingin diselesaikan satu demi satu.

Jaga badan buk !

Keletihan badan akan pulih ketika makanan yang masuk ke tubuh cukup dan juga istirahat yang cukup. Tapi coba kalau pikiran dan hati yang capek..rasanya energi diri terkuras, dan sering makan enak juga gak membuat kita tambah spirit banyak kan? Perlu kontrol diri dan bisa bilang TIDAK ketika tantangan datang lagi ke depan idung... Tapi sampai bulan ini semua memang masih mesti dilakukan, bahkan ada juga yang harus kecipratan kerjaan..hehe.
Tapi setelah masa-masa pendakian ini selesai, kita akan makan minum di padang hijau di balik tanjakan ini. Ada yang mau ikut ?

Tulisan diatas asal di ketik saja tanpa jelas tadi mau ke arah mana tujuan nulis. Tapi gak papalah toh ini blog sendiri. Boleh dong di tanami rumput liar juga :D Kadang kan bunga-bunga rumput liar itu juga indah ? :) Mumpung bisa gunakan internet gratis, konek lewat WIFI di hotel Mikie Holiday Berastagi. Bisa istirahat bentar dari kesibukan yang bejibun itu...hmm..lumayanlah bisa merelaksasikan saraf-saraf. Sebelum besok harus lagi ke Medan dengan tanggung jawab yang kadang aku bingung dari mana lagi dimulai untuk menyelesaikan semuanya.

Susahnya lagi, kalau kita melihat banyak pekerjaan yang kudu dikerjakan sedangkan yang lain merasa tidak ada masalah dan semua baik-baik saja. Sebenarnya aku yang salah atau keliling yang error dan tidak melihat situasi yang sesungguhnya ? ATau kami melihat ke arah yang berbeda ? Saya bingung... Tapi sudahlah daripada bingung, lakukan apa yang menjadi tanggung jawab dan tolak semua tanggung jawab tambahan sampai yang sudah di "IYA" kan selesai..gimana, apakah kalian setuju dengan pendapatku ini ?

Thx ya Pin... sudah ngijinkan aku nebeng semalam di sini...hehehe

Hotel Mikie Holiday BErastagi, 6 Agustus 2008

Monday, July 21, 2008

Pesta Danau Toba 2008

Bersama kak Mia Tarigan dan kak Ernita Barus...kita bertiga jalan hari Kamis, 17 Juli 08 tadi ke Parapat. Pesta Danau Toba yang menunggu kedatangan Presiden SBY harus diundur dari bulan Juni 08 kemarin. Dan di bulan Juli tadipun diundur juga. Yang seharusnya penutupan tanggal 16 Juli, karena SBY bisanya datang tanggal 18 Juli..maka penutupan dilaksanakan 18 Juli 08.
Masyarakat setempat mengatakan kalau pesta danau toba yang pernah ada, baru kali ini yang paling sepi dari pengunjung. Hal ini kemungkinan dikarenakan sudah diundur-undur dan liburan anak sekolah sudah usai pada saat acara.

Ini bagiku yang pertama mengunjungi Pesta Danau Toba... Tapi karena sepi pengunjung itu...maka enggak akan jauh beda dengan suasana ketika kita jalan ke Parapat pada waktu2 biasa :)

Nomi, kak Mia dan Kak Ernita

Wednesday, July 16, 2008

Tidak Sendiri

Senin malam, 14 Juli 08, komisi penanggulangan bencana GBKP mengunjungi jemaat GBKP di Tanjung Morawa Kanan yang mengalami kebakaran rumah pada 3 Juli 08 yll. Ikut dalam kunjungan ini memberikan berkat tersendiri bagiku. Sebagai orang yang paling muda di komisi penanggulangan bencana sering diam menjadi pilihan terbaik. Mendengarkan lebih memperkaya daripada berbicara.

Jemaat yang mengalami bencana kebakaran ini ada 12 rumah. Keluarga yang menjadi korban juga sangat bervariasi, ada keluarga Dk Emeritus yang mungkin sudah berusia diatas 60 tahun, ada juga keluarga muda yang baru menikah bulan Maret tahun ini. Dk Emeritus itu mengatakan, “kami sudah tua tapi kami percaya akan ada tangan-tangan kuat yang TUHAN kirim bagi kami. Saat ini pertolongan pengusaha, gereja, moderamen, sudah menjadi kekuatan bagiku. Orang yang tabah, tahan diuji.” Kekayaan yang paling hakiki yang Tuhan berikan yang palig hakiki adalah umur panjang dan iman…ini adalah ciri seorang pemberita kabar baik. Harta benda, rumah bisa dimakan api…tapi iman dan jiwa kami belum terbakar dan kami akan terus menunggu TUHAN bekerja. Tuhan pasti punya rencana.

Seorang bapak yang lain menceritakan bagimana sejak tahun 60-an dia tinggal di rumahnya dan mengumpulkan semuanya. Tapi semua yang dikumpulkan selama ini habis lenyap dalam dua jam pada kejadian kebakaran itu. Masalah kebakaran tidak semua orang mengalaminya, jadi sudah sepatutnya dalam kejadian seperti ini kita mengucap syukur kepada Tuhan, kata seorang Bapak yang menjadi korban dalam kebakaran ini. Mendengar semua yang dituturkan oleh keluarga yang mengalami kebakaran itu benar2 menguatkan aku. Menegur aku. Mengajak aku kembali melihat hidupku. Betapa aku sering sekali cepat kalah.

Belakangan ini aku memang sering sekali cepat kalah. Keinginan berjuang untuk sesuatu yang didepan dan menjadi tujuan sering seperti embun yang dihangatkan mentari pagi, menguap. Apatis, pesimis, skeptis dan banyak is..is yang lain yang negatif sepertinya mulai tumbuh dalam jiwa. Entah kemana mulai perginya semangat masa muda ini. Padahal sebagai orang muda, bukan kah kekayaan kita adalah semangat, militansi, tidak cepat menyerah dan juga berani dengan tantangan.

Bersyukur banget di Medan, Tuhan berikan aku teman-teman yang sering menguatkan aku. Ada kak Tonggo...kakak ini sering mengingatkan, bahkan kadang caranya mempertanyakan banyak hal membuat aku berfikir bahwa tidak ada yang perlu ditakutkan. Kak Tonggo, memang punya gaya sendiri dalam memberi dorongan semangat. Selain kak Tonggo, ada Meyland, kak Sabrina, kak Sri Menda, Kak Mega, kak Eli.. Kenal dengan bang Mahendra Sitepu juga menjadi berkat bagiku. Turang ini banyak sekali memberikan aku dorongan semangat. Dia selalu memberikan motivasi ketika ada kesempatan. Puji Tuhan sekali, kesempatan selalu ada untuk ketemu karena bang Mahendra adalah langganan susu murni dan yogurt..jadinya bisa sering ketemu kalau aku yang nganterin pesanannya kan? Hehehe

Bener yang Dedi bilang. Aku harus cari teman dan tidak sendiri. Bisa-bisa aku semakin pesimis dan tidak melakukan apa-apa pada saat TUHAN sudah ijinkan aku di PERMATA. Sampai saat ini aku masih ingat masukan dari Dedi, supaya aku mencari teman, kalau belum dapat, buatlah teman...hmmm aku bingung bagaimana membuat teman yang bisa sesuai dan nyambung dengan aku. Tapi Ded, sebenarnya TUHAN sudah memberikan aku banyak teman. Dan sudah seharusnya aku semangat dan tidak menjadi sosok pesimis toh? Masih muda ini...dan tangan masih kuat, sudah tentu banyak banget yang bisa dilakukan. Aku tahu aku harus belajar banyak....belajar berorganisasi, belajar bekerjasama, dan belajar rendah hati juga tentunya.

Makasih banyak untuk TUHAN YESUS, karena begitu banyak teman-teman yang dia berikan di jalan-jalan yang aku lalui...dan mereka semuanya adalah orang-orang yang luar biasa.

Wednesday, July 09, 2008

refleksi keterlibatan di STMIK NEUMANN

ahun 2002, aku mendaftarkan adikku Irna BR Sinulingga di kampus yang belum jadi...ketika mendaftar tiang-tiang bekas pembangunan itu menghiasi jalan masuk ke resepsionis. .

Hanya saja saat itu aku memiliki keyakinan akan keseriusan kampus baru tersebut. Aku kenal dengan Bang Alamta Singarimbun, dan aku percaya sama dia...yah, saat itu Bang ALamta Singarimbun menjadi PR 1 mempersiapkan kampus tersebut. Sudah jalannya...dan aku juga bergabung dikampus yang baru tersebut...sejak awal menjadi tim dalam mengerjakan semua di jurusan elektro (membangun lab, membuat kurikulum, dan banyak lagi...)

3,5 Tahun aku di Institut Teknologi Harapan Bangsa (ITHB) BAndung sejak kampus ini beroperasi. Sampai akhirnya aku mengundurkan diri...karena sangat berminat pindah ke Aceh ngurusin anak2 korban tsunami...

Ketika di BAnda Aceh, Ketua jurusan elektro mengirim sms dengan isi, "Nom, Julius sudah lulus sebagai lulusan pertama mahasiswa elektro ITHB, harusnya saya celebrate ini dengan Nomi".

Saya juga dapat sms, "Bu Nomi, saya sudah lulus...terima kasih untuk semuanya, Julius, ST."

Saat itu aku senang sekali dan berkaca-kaca, karena apa yang pernah aku kerjakan sudah ada buahnya...dan Puji TUHAN, JUlius (Mahasiswa lulusan pertama kami) bisa langsung bergabung di SIEMEN.

Sori kalau cerita ini sedikit narsis....tapi yang pasti aku masih lebih percaya dengan kampus yang baru dengan visi yang jelas dan semangat melayani untuk sebuah kemajuan dan peningkatan SDM...kampus ini masih memulai dan masih akan membentuk sistem dan budaya kerja yang baru... Aku lebih optimis akan ini daripada kampus yang sudah berjalan selama ini dengan budaya kerja yang sudah baku dan tim kerja yang sudah sangat sulit untuk berubah....

STMIK NEUMANN akan mencoba lebih baik dari STMIK lain yang ada di Medan.... Doakan ya teman-teman...

Makasih
Nomi, yang hanya ingin menceritakan bahwa pendatang baru...bisa lebih siap menghadapi tantangan dari pada yang sudah berjalan dengan nyaman

Wednesday, July 02, 2008

Selamat Menempuh Hidup Baru, Boy...

Boy Novandro...sepupu anak mama tengah. Sejak awal aku bermigrasi ke jakarta, aku tinggal di rumahnya sampai akhirnya pindah ke Bandung karena aku lanjut kuliah disana. Dulu sejak awal aku pindah ke rumah, kayaknya dengan Boy yang bisa lebih mudah akrab dibanding kak lusi atau nando. Waktu itu kak lusi udah kuliah, jadinya sibuk... Boy dan aku sama-sama lulus SMA dan mau SPMB jadinya kita banyak waktu untuk belajar bareng. Kamu ingat gak boy? dulu di depan TV di rumah Baeduri, malam selesai makan...kadang kita masih bahas soal-soal SPMB. Mami (alm) juga kadang ikutan nimbrung dan memikirkan jawaban dari soal-soal itu.

Boy, temannya banyak banget...sering aja ada yang main ke rumah. Dulu aku gak punya teman jadi aku harus selalu gak tahu malu biar bisa masuk ke kelompok yang baru...hehehe

Waktu SPMB, kita bareng diantar mami. Karena lokasi ujian berbeda, makanya pulang ujian aku harus nunggu Boy, biar bisa pulang bareng. Waktu ujian hari pertama, aku ajak dia ke cililitan. Bibik tengah kaget juga kita datang, dan biasa...makan siang pun disana.

TRus kita juga pernah ke Bandung. Waktu itu aku mau ujian di UNPAR kali ya... Dia nemani karena aku gak tahu Bandung. Kita nginap di rumah kak Nirmala. TRus jalan2 ke FO di Sukarno Hatta...beli sepatu seragam (yang warna biru itu). Beli Kaos kostal guru...

Akhirnya aku kuliah di Bandung...dan Boy kuliah di PERBANAS.

The best of sepupu ini, kemarin menikah...dan aku kelupaan ngasi ucapan selamat. Karena sibuk kesana kemari, aku kelupaan Boy...aku minta maaf ya.

Selamat menempuh hidup baru ya Boy....semoga menjadi keluarga yang sakinah.
Beranak cucu dan bertambah banyak...penuhi bumi dengan orang2 yang takut akan Tuhan, ya Bro... hehehe






Saturday, June 28, 2008

Sudah usai....

Sudah malam...disini waktu sudah menunjuk pukul 00.56 pagi. Baru selesai mandi karena tadi sampai di rumah dari jalan sudah pukul 23.35. Besok semua perjalanan sebentar ini sudah usai dan aku akan kembali ke habitatku. Ada beberapa barang yang dicari tapi belum dapat. Tapi sudahlah lupakan saja barang2 itu, karena ada beberapa yang tidak direncakan sudah aku beli sebagai gantinya. Sudah pagi, dan tidak tahu besok bisa bangun jam berapa. Apakah besok sempat ke gereja atau tidak sebelum balik.

Dalam hitungan beberapa hari ini cukup memberikan hal yang baru bagiku. Bisa melihat kota lain dan juga mengamati sedikit kehidupan mereka. Semuanya sepertinya sibuk bekerja dan mencari uang, dikarenakan semua disini mahal katanya. Emang mahal juga sih...hehehe

Tidakkah kamu tertarik untuk pindah bekerja disini Nom? Beberapa kali pertanyaan itu dilemparkan kepadaku. Hanya saja tidak mudah bagiku untuk melakukan semua itu saat ini. Bolehlah nanti tahun 2010 kalau aku belum menikah dan kehidupan masih bebas pergi kesana kemari. Hanya saja semua itu tidak ada dalam rencanaku. Aku tidak mengetahui sedikitpun rahasia hari esok. Semua entang esok hanya DIA yang tahu. Dan untuk kesempatan yang sebentar ini, aku sangat bersyukur kepada-Nya. DIa ijinkan aku melihat kota maju seperti ini yang banyak orang belum tentu punya kesempatan untuk mendapatkannya.

Tidakkah DIA sangat baik dalam hidupku? Namun apakah aku hanya mengatakan ini ketika aku bergembira dalam perjalanan yang sebentar dalam hidup ini yang memberikan pengalaman yang berharga seperti ini. Apakah aku tidak belajar juga mengucap syukur untuk pengalaman yang lain yang kadang biasa saja mungkin? AKu tidak tahu...mungkin aku sering lupa dan kadang gerutuan mungkin yang keluar dari dalam hatiku. Ke depannya aku harus belajar lebih baik untuk mengucap syukur karena apapun bisa dia berikan bagiku.

DIa memang baik...dan pengalaman ini membuat aku semakin mempercayakan hidup dan cita-citaku kepadaNya. Ternyata yang DIA rancang itu akan indah dan aku percaya itu. DIA yang menjadikan semesta ini, dunia ini dan keindahan alam ini hanya merancang yang baik juga akan hidupku.

Hari ini, nanti, aku akan kembali ke Medan. Aku sekarang punya spirit yang baru. Semangat bukan untuk meninggalkan kota itu...namun mengisi lebih banyak hal yang berarti lagi dalam hidup ku. Aku ingin melakukan hal-hal dan pekerjaan yang bisa lebih baik yang aku lakukan dari saat ini. BErbuat lebih banyak bagi organisasi dimana aku sudah komitmen untuk mengambil bagian dalam perkembangannya. Melakukan lebih baik lagi dalam pekerjaan yang bisa memberikan hal baik bagi orang lain. RAsanya aku akan kembali dan ada sejuta ide di kepalaku untuk aku lakukan. AKu tahu aku bisa melakukannya karena ada DIA dalam hati dan jiwaku. Ada DIA yang selalu memberikan semangat, kekuatan dan kerendahan hati untuk menjalankan semua. Selama ini aku sudah mau jualan susu dan yogurt..bukankah sudah saatnya aku mencoba berfikir lebih lagi untuk mengembangkan suatu hal yang bisa lebih berguna bagi banyak orang melalui pendidikanku ? Yah...aku akan coba mulai mengembangkan sesuatu yang memang sesuai dengan latar belakang pendidikanku.

Disini, di kota ini...hampir semua temanku yang bekerja adalah bidang IT. AKu punya pendidikan di bidang ini...dan mungkin sudah lama aku abaikan. Ingin rasanya kembali..seperti anak yang hilang kembali kepada BAPA nya. AKu ingin memanfaatkan pendidikanku ini lebih banyak lagi bagi kehidupanku pribadi dan juga bagi orang lain..

Sudah larut..dan aku akan istirahat..


29 Juni 08, Yishun st 21 block 214, Singapore