Monday, September 17, 2012

Pendidikan yang aneh...

Menjadi dosen di Medan bagiku tidak mudah. Bukan karena tantangan mengajar yang berat sehingga perlu waktu banyak untuk mempersiapkan diri dengan baik supaya PD ketika mengajar. Bukan itu yang terjadi di Medan.
Di Medan ini, ada kampus yang menerapkan disiplin salah kaprah menurutku. Ada kampus yang sangat gampangan sehingga mahasiswa yang tidak mau mendapat sedikit tantangan akan pindah ke kampus-kampus gampangan seperti itu.
Entah mau jadi apa lulusan Sarjana kota Medan ini ? Pendidikan yang mereka dapatkan tidak benar2 meresap dalam perkembangan kognitif mereka. Yang dicari hanya selembar ijazah.
Kampus -kampus melihat peluang ini dan dengan mudah mengambil kesempatan dengan memberikan ijazah dengan begitu gampangnya.
Tantangan sendiri untuk tetap berdiri kokoh dan teguh pada prinsip bahwa pendidikan itu adalah memerdekakan. Membebaskan yang bodoh menjadi orang-orang yang berwawasan dan berani menantang hidup. Membebaskan si miskin dengan memberikan keterampilan kepada mereka untuk memajukan kehidupannya. Membebaskan si penakut dengan menambah keberanian dalam dirinya karena wawasan dan logika yang berkembang dan siap untuk menghadapi apapun yang di depan mata dengan akal sehat. Membebaskan si terikat akan apapun menjadi orang-orang yang mandiri.
Bukankah ajaran Alkitab sangat sejalan dengan pendidikan yang membebaskan ini ? Membebaskan dan memerdekakan. Sehingga manusia dalam kemerdekaannya dalam TUHAN akan bebas untuk memajukan kehidupannya.

Bagaimana dengan kondisi pendidikan saat ini ? Terkhusus di kota Medan ? Pendidikan menjadi pembelenggu. Pendidikan menumbuhan rasa takut. Pendidikan yang seharusnya mendewasakan malah mulai mengerdilkan pribadi yang dididik.

Aneh memang...dan aku ikut di dalam tanpa bisa berbuat apa-apa. Sampai saat ini aku merasa tidak bisa berbuat apa-apa dengan sistem pendidikan yang aneh ini. Namun bersyukur karena dalam hati dan pikiranku, aku masih selalu mencoba berjuang untuk mendorong mahasiswa yang takut supaya berani. Memback-up mahasiswa yang lambat biar cepat. Membuat mahasiswa yang tidak tahu menjadi tahu.... Serta memotivasi yang mudah putus asa menjadi panjang asa.

Tiba waktunya aku yakin akan melihat buahnya.

Sudah tidak ada sebulan lagi, aku akan cuti melahirkan. Menghidupi kehidupan yang off dari kampus, akan menjadi momen yang indah dan baik untuk merefleksikan kembali mengenai pendidikan yang aneh2 ini dan apa yang bisa dilakukan ke depannya...

Aku percaya sampai saat ini, TUHAN tetap membantu aku. Yang mau menjatuhkan biarlah TUHAN sendiri yang berperkara. Yang sedang mencari-cari kesalahan, TUHAN sendiri yang akan menghakiminya. Yang suka mempersulit, biar TUHAN sendiri yang akan mempersulit dia.

TUHAN tidak tutup mata...dan melihat semua yang terjadi...


No comments: