Saturday, May 20, 2006

Melayani dan Menikmati Hidup :)

Di Mobil MMU ada terdapat perpustakaan dengan koleksi buku sebanyak 300 judul. Buku2 ini terdiri dari buku cerita dan juga majalah bobo, Junior, Bee dabekas untuk bacaan anak2. Jadi kalau sedang melayani ke Barak atau ke desa, biasanya yang tidak belajar naik ke mobi..anak-anak ini minjam dan baca nuku-buku yang terdapat di perpustakaan MMU.


Suasanan belajar di dalam mobil MMU (Mobile Multimedia Unit). Belajar dengan menggunakan sarana komputer dengan materi untuk personal development, dan juga trauma healing yang mungkin enggak sedalam yang dilaksanakan oleh para psikolog gtu...hanya saja, kami juga mencoba mendekati lewat multimedia dengan film2 dan juga materi2 dan software2 pembelajaran untuk anak2 dan juga story telling dengan memaksimalkan semua perangkat multimedia yang terdapat di MMU.


Karena daya tampung mobil MMU hanya 9 orang (tawalnya sih 10, tapi kami kehilangan labtop sebuah euy..). Maka kadang ketika datang ke satu barak atau desa, maka bisa sampai 3 shift dilaksanakan belajarnya. JAdi anak2 yang tidak belajar bisa menunghgu sambil baca, atau bergerombol nonton :)


Anak2 biasanya semangat baget bisa memegang komputer. Mungkin kehadiran MMU saja sudah membuat mereka senang..karena sebagian bilang kalau belum pernah liat komputer seperti ini. Kasian juga yah...tapi tsunami membuat mereka dapat banyak berkat, kadang itu terucap dari mulut pemuda yang sedang belajar, ketika menuliskan harapan2 mereka akan hidup ini.



Imagine a brighter tomorrow today, adalah menjadi harapan kami semuanya (donor dan pelaksana) dalam melaksanakan program MMU untuk anak-anak, remaja dan pemuda yang menjadi korban tsunami ini.

Usia tidak menjadi penghambat untuk belajar bukan? bahkan kami pernah tetap menyertakan bapak Elyas yang umurnya sudah 55 tahun ikutan belajar di MMU karena dia tertarik untuk mencoba, Bagi sebagian mereka, memegang kmputer menjadi hiburan tersendiri :D


PLTD Apung yang terbawa dari laut saat tsunami dan sekarang berada di tengah kota dan tidak bisa ditarik lagi ke laut. KEberadaan kapal inidi Ulhe lee menjadi bukti sejarah kalau tsunami pernah terjadi di Aceh. Katanya kalau sudah ke Banda Aceh tapi gak kliat kapal ini, itu artinya belum sampai di Banda Aceh :D


Pulang kantor jalan2 ke Ule..dan ambil pic dulu dengan Ola Sagala, yang menjadi volunteer di MMU. Untung ada Ola, jadi aku gak sendiri lagi cewe di team ini :D



Ini sore ke pulang ngajar, main dulu ke Lhoknga, pantainya lumayan bagus..dan senang baget kala bisa berenang di laut ini.. Hanya saja, aku enggak bisa berenang :D


foto ini masih di pantai Lhoknga, hanya saja latarnya adalah pabrik semen Andalas, yang terdapat di dekat pantai tersebut.


Ceritanya mau nunggu sunset di Lhoknga, tetap aja main pasir bukan sesuatu yang akan dilewatkan :). Tapi karena gak enak ngeliat supir dan mas BEsar menunggu di dekat mobil sudah sejam membiarkan kami main dipantai ma Ola, akhirnya gak ditungguin deh sunsetnya.


Sunset di pinggir pantai syahkuala, tempat tinggal kami hanya1,5 Km ke pantai ini. JAdi kita hanya jalan kaki aja ke Pantai..sejam juga sudah sampai. Bahkan tadi pagi, kita jogging ke pantai ini sekalian dah lama enggak olahraga euy...



Kondisi pinggir jalan menuju pantai Syahkuala, ini adalah sisa-sisa papan2 dari rumah yang hancur karena tsunami.


Pulang ngajar dari desa Kuhe jam 5 sore, kami lanjutkan perjalanan ke Pantai Lhoknga, soalnya tinggal 15 menit perjalanan, mobil sudah sampai dipinggir pantai. Pantainya bagus banget, sayang gak bawa baju ganti..jadi hanya basahin kaki aja..

3 comments:

selfi said...

selamat ya nom, tinggal tunggu wisuda :)

melihat foto-fotondu, sepertinya kam senang di sana nak... me bage?

Nomi br Sinulingga said...

makasih banyak sel.. Iya nih, tar wisudanya Agustus.
Berusaha menikmati pekerjaan sel :)

Anton said...

Hm.. Kam nikmati sekali perjalanan ndu, k'nom.
Jgn lupa kawan lama ndu, ya...