Sunday, June 18, 2006

Kebersamaan di pantai Ujong Batee




Selama sebulan 5 kali dalam seminggu, senin - kamis jam 9pagi -12 siang, layanan yang diberikan di barak yang ada di Gano, Lamdingin sudah berakhir. Jangan tanya bagaimana hasil pelayanan yang diperoleh, karena mungkin sangat sedikit sekali. Sampai hari terakhir kemampuan peserta masih minim, namun aku melihat mereka senang sekali. Jujur saja, masalah yang terbesar menurutku adalah karena mereka tidak memiliki keberanian untuk mencoba sendiri. Inisiatif mereka sangat kecil sedang keraguan mengambil sikap untuk melakukan sendiri ketika di suruh sangat besar. Mereka selalu memerlukan kepastian dan dipandu ketika melakukan suatu petunjuk yang harus dilakukan. Dan ini masih berlanjut sampai hari terakhir training yang diberikan. Walaupun hasilnya sangat kurang memuaskan, namun training di Gano akan diakhiri dan kami akan pindah melayani ke tempat lain. Padahari terakhir, hanya kalimat “jangan cepat puas karena yang dipelajari masih sangat sedikit dan kalian harus terus belajar” menjadi kalimat yang bisa aku tekankan. Peserta di Gano semakin sedikit saja seiring berjalannya waktu. Diawali dengan 4 kelas pertemuan hingga menyusut menjadi hanya satu kelas, dan training ini kami akhiri dengan kebersamaan dan perpisahan di Pantai Ujong Batee..yang hanya diikuti 13 peserta training (hanya 1 cowok) dan 3 anak-anak.

Satu yang menarik yang kami pelajari dalam hal mengajar kepada peserta training di Gano adalah mencari seorang peserta yang sedikit cakap dan nyambung (cepat mengerti) ketika diajari. Kemudian menjadikan dia asisten untuk menolong teman-teman yang lain. Karena setelah diperhatikan, kadang peserta training lebih cepat nangkap ketika yang mengajari adalah temannya sendiri, dibandingkan dengan kami pengajarnya. Jadi dalam belajar, kami selalu menyarankan untuk bekerja sama, dan apabila ada yang belum mengerti, lebih baik menanyakan ke teman yang sudah mengerti. Ketika mengajar, kami mungkin akan focus ke tiga empat orang saja, dan orang-orang ini kami dorong menolong teman yang lain belajar. Lumayan juga hasilnya…kadang dalam mengajari temannya belajar, mereka menggunakan campur2 bahasa Indonesia dan bahasa Aceh. Ternyata ini memberi sedikit warna dan pengajar juga tertolong dan tidak kelelahan sendiri.

Anta sering menyebut kelas training ini dengan “kelas play group dengan peserta berumur 18 tahun” hehehe… So sangat dibutuhkan kesabaran dalam mengajari mereka, bukan?

Kebersamaan juga sekalian perpisahan yang kami lakukan di Ujong Batee, Kamis 15 Juni 2006 tadi adalah sesuatu yang akan selalu aku ingat. Soalnya, selama ini asal ke pantai, aku biasanya main air aja atau main pasir di pinggir pantai. Tapi di acara ini, aku baru bisa ikutan berenang (tepatnya berjalan) sampai basah ke kepala main di jauh sedikit dari pantai..hehe Hal ini dikarenakan permaianan yang kami adakan yang terakhir memang membuat basah. Selama permaianan aku hanya kebagian mendokumentasikannya saja..dan sekali2 teriak dan kasi komentar. Mulai dari permaianan lomba makan kerupuk, berdiri di koran, tarik tambang dan yang terakhir mengisi air laut ke dalam talang air yang sudah dibolongi kecil2 banyak.

Permaianan ini dibuat dengan peserta yang dibagi ke dalam dua kelompok. Dalam permaianan tarik tambang, aku bergabung dengan peserta supaya jumlah kedua kelompok menjadi seimbang. Ketika permaianan mengisi talang air yang sudah dilubangi, anta juga turun menjadi peserta. Permaianan ini membuat semua peserta basah, karena terkadang air yang mau di masukkan ke dalam talang malah dituang ke kepala teman kelompok yang sedang mencoba menyumpal lubang talang dengan jari2 tangan mereka. Permainan berakhir dengan talang tidak pernah dalam keadaan terisi penuh, dan semua sudah basah dan melanjutkan mandi dan berenang ke laut.

Selagi asik memperhatikan dan merekam pake handycam kegiatan peserta di laut...tiba2 si Marlin dan dua adik lainnya menarik aku ke laut. Handycam diambli dari tanganku, dengan sigap mereka juga melepas kacamataku dan gak bisa lagi meronta karena mereka sudah bertiga menyeret aku ke dalam air. Yang lain hanya tertawa dan akhirnya aku diceburkan juga ke dalam laut sampai kepala semua basah. ”Huhuuhu..aku gak bawa baju ganti, teriakku...”dan adik2 itu hanya menjawab, tar ditungguin kering aja sebelum pulang, sebagian juga yang lain gak bawa baju ganti, kata mereka. Dan akhirnya sampai pulang baju itu kering di badan.

Satu yang aku syukuri dan aku berterima kasih sama adik2 ini adalah karena sudah membawa aku ke dalam laut...Selama di dalam air, aku senang banget karena adik2 itu ngajari aku berenang dan memegangi tanganku..(maklum anak gunung, kagak bisa berenang). Akhirnya..aku mandi air laut juga...hehehe

Kebersamaan ini benar-benar menyenangkan, karena kami jadi dekat dengan adik2 peserta training. Mereka dengan semangat minta foto berdua ma aku, sampai si Anta oga moto... Enak aja, emang artis! Itu teriakannya.. Aku hanya senyum dan jelasin ke adik2 kalau fotonya rame2 aja...si Anta dasar sirik...maklumlah Ta, mereka kan cewe..jadi mereka jaim kalau minta foto berdua ma kamu dek, tapi kalau foto ma aku mereka gak perlu jaim kan, hehehe.

Satu doaku, biar yang kita sama-sama pelajari selama sebulan ini lebih dari hanya belajar komputer. Tapi jauh ke kedalaman hati kita semua, kita kembali melihat harapan hidup ke depan. Adik2 juga kembali hidup dengan mimpi-mimpi kalian dan memiliki semangat yang tinggi untuk berjuang mewujudkannya. Karena mimpi yang kita punya, hanya Tuhan dan diri sendirilah yang bisa membuatnya menjadi kenyataan. Yang pasti harapan dan keberanian akan menemukan jalannya.

No comments: