Tuesday, November 21, 2006

titik temu waktu


Kalau setahun itu dibuat seperti lingkaran. Maka ada satu titik temu dalam perjalanan waktu setahun yang ujung dan pangkalnya bertemu. Untuk setahun perjalanan hidupku, hari ini aku sedang menginjak titik pangkal dan titik akhir untuk satu bagian dalam perjalanannya.
Banyak hal yang perlu dipertanyakan pada hati dan jiwa. KEmana arah semua perjalanan ini masih terserah padaku. Sebagai orang yang sudah dimerdekakan, semua ada dalam pilihan bebas untuk menjalaninya. Selama ini sudah aku coba menggunakan kebebasanku untuk menentukan pilihan-pilihan hidup. Dan semua yang aku jalani ini adalah benar-benar pilihanku.

Memang benar, pilihan akan sangat menentukan akhirnya siapa kita. Namun ketika kita memilih untuk satu hal mungkin kita sudah membuang banyak pilihan yang lain yang tidak kalah bagus dari yang kita pilih. Tapi bukan masalah bagus tidak bagus suatu pilihan hidup.

Bagus atau tidak bagusnya juga masih menjadi pilihan kita. Kita bisa membuat pilihan yang kita ambil menjadi bagus, dan kita juga bisa merdeka membuatnya menjadi biasa saja.

Hari ini usiaku sudah bertambah lagi. Semakin dekat aku kepada batas waktu yang diukurkan pemazmur untuk usia manusia. Tapi yang menjadi persoalan bukan masih panjang atau sudah singkat perjalanan waktu yang akan aku lalui di dunia ini. Tapi yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana aku akan melaluinya? Pilihan seperti apa yang akan aku lakukan dalam perjalanan hidupku ini? MEMILIKI KEHIDUPAN YANG BERARTI...sampai saat ini masih itu kerinduanku.

MEmikirkan kerinduan hati, menjadi sesuatu yang penting dilakukan sebelum usai hari indah ini. Hari ini adalah hari istimewa. IStimewa untuk bisa melihat ke belakang, dimana banyak berkat yang sudah DIA berikan dalam perjalanan ini. Hari ini juga sangat istimewa untuk bisa kembali dengan sungguh-sungguh bertanya kepadaNYA, DIA mau aku melakukan apa ke depan. SUnggung tidak mudah, dan sering sekali kesombongan logika meredam suara nurani. Perencanaan diri lebih kuat dibandingkan bergantung sepenuhnya kepadaNYA. KEmudian aku akan jatuh dan gagal lagi menyenangkan hatiNYA.

Karakter, ini menjadi suatu yang sangat penting untuk dievaluasi. Aku masih sangat sombong, kadang menutupi kekurangan dengan topeng kesalehan. Mungkin terlalu sering aku hanya membaca hal-hal yang ideal, sehingga aku kesulitan melihat realitas sekelilingku. Hal ini membuat borok merasa diri lebih baik dalam pikiran menjadi penyakit yang perlu dipotong.
Karakterku memang masih banyak yang perlu diperbaharui. Kekeras kepalaan dan juga ketidak sabaran. Semuanya seperti radang yang sering mengikatku untuk juga melukai orang lain.

Hari ini juga saat yang tepat untuk mengevaluasi kondisiku di Banda Aceh. MElihat bagaimana aku dulu pertama datang ke Banda dan bagaimana keadaanku sekarang. APakah kerinduan dulu dalam hal dekat dengan orang yang kurang diperhatikan masih benar2 menjadi kerinduan saat ini. Banyak yang aku pelajari. Banyak juga aku temukan keadaan diriku yang benar-benar buruk yang dulu aku pikir baik-baik saja. Ternyata selama di ACEH aku sadar aku bukan siapa-siapa dan tidak ada yang bisa aku banggakan kecuali KASIHNYA dalam hidupku.

2 comments:

selfi said...

Hepi birthday temanku...!
GBU :)

Nomi br Sinulingga said...

bujur melala sel..