Wednesday, February 13, 2008

Minggu tanggal 27 Januari yll. Khotbah kebaktian Minggu tentang kisah Elisa membangkitkan anak orang kaya dari Sunem. Di awal khotbah disampaikan bahwa anak yang dibangkitkan adalah anak perempuan. Dalam hati aku mengoreksi, anak laki-laki. Aku pikir sang vikaris silap mengatakan anak perempuan padahal seharusnya anak laki-laki. Kemudian berjalannya waktu, si pengkhotbah masih mengatakan anak perempuan, sehingga aku tergerak melihat Alkitab sendiri. Benar, tertera disana bahwa yang dibangkitkan anak laki-laki. Sayangnya, sampai khotbah usai..anak laki-lakilah yang dikhotbahkan belum juga terucap.

Kemudian dalam kebaktian itu aku alihkan pandangan ke semua yang hadir beribadah sambil tetap mencoba mendengar khotbah itu. Aku hitung jemaat yang hadir ada 29 orang termasuk yang berkhotbah. Saat itu kami 8 orang pengurus PERMATA pusat juga termasuk didalam 29 orang itu. Gedung gereja itu kecil, dan sisa hiasan natal masih bergantungan di langit-langitnya. Aku hitung bangku yang ada, dan kalau semua penuh maka muat juga 80 orang di dalamnya. Di dekat mimbar, seekor anjing tertidur sambil sekali-kali mengibaskan ekornya. Aku tidak tahu, apakah anjing itu adalah anjing si pengkhotbah atau salah satu jemaat yang sedang bergereja. Namun Anjing itu tidak berkeliaran dan mengganggu, aku tidak tahu apakah khobah yang disampaikan yang membuat dia tenang atau setengah ngantuk.

Jendela dan pintu-pintu terbuka, dan sambil mendengarkan khotbah bisa juga sambil mengalihkan pandangan keluar dari ibadah yang sedang berlangsung. Dalam kesesatanku mengikuti ibadah Minggu, aku melihat gereja itu sangat unik. Unik sekali malah. Aku bersyukur bisa melihat gambaran gereja kita GBKP yang mungkin banyak seperti itu di desa-desa tanah Karo. Berbeda sekali dengan gereja yang ada di kota yang juga sudah dilengkapi peralatan multimedia dan peralatan musik yang lengkap.

Berada di gereja itu menjadi kesempatan istimewa bagiku. Kami membawa kibod karena ingin menaikkan pujian kepada TUHAN. Bahkan kami juga sudah ingin melayani supaya mengiringi pujian dan menawarkan main musik dan juga jadi song leader. Tapi tidak memungkinkan karena listrik padam dan tidak ada persediaan genset. Memang wajar juga gereja itu tidak perlu genset, toh tidak ada listrik juga khotbah tetap kok terdengar. Semua disana hanya 29 orang, namun ada 30 bersama Anjing yang tiduran di kaki mimbar.

Aku tersenyum sendiri mengingat diriku yang sering sekali seperti orang Parisi ini. Mengamati sebanyak mungkin yang ada disekitar, namun aku juga sebenarnya keluar dari dalam ibadah itu. Bukankah juga ketika aku saat teduh dipagi hari, pikiran juga sering keluar dari saat teduh itu? Aku beribadah tapi aku tidak ibadah. Sering sekali aku berteriak kepada Tuhan tapi ketika Dia menjawab , aku sudah menyibukkan diri dengan dunia ini.

Tapi yang pasti, aku tidak selalu menjadi pengamat dalam kebaktian Minggu. Memang kondisi saat itu sangat unik bagiku, semua tenang dan tidak ada keterburu-buruan, serta pengkhotbah yang grogi sehingga terlupa kalau anak yang dibangkitkan adalah laki-laki bukan perempuan. Bagaimanakah dengan jemaat yang mendengar khotbah itu? Bukankah mereka tidak cek Alkitab mengenai fakta yang dikhotbahkan? Aku tidak tahu, yang aku ingat saat itu...kalau aku memiliki kesempatan berbicara, aku akan memberikan fakta yang benar.

Bagaimana dengan ibadah saudara?

2 comments:

selfi said...

hehehe..
jd ingat waktu ikut kebaktian minggu di Kutaraja - Tigabinanga, kampung Tiganku 2 thn lalu yg kita ketemu di kabanjahe Nom..

kami hny 10 org, yg permata cuma aku doank.. yg lainnya asik nongkrong di kedai dan jambur hehe.

aku ke gereja malah aku diliatin :(. "adi jenda, bage kin nakku.. labo lit sada pe permata si ku gereja. padin i kede", gitu lah kira2 yg Tiganku bilang.

emang suatu yg unik... :)

Nomi br Sinulingga said...

makasih untuk ceritanya sel...
Hal itu sudah menjadi gambaran yang biasa kali di sini ya... PERMATA kurang tertarik ke Gereja dan PA.
BErsyukur di kota besar, ada fasilitas dan juga orang2 semangat untuk aktif.
Tetap semangat ya...