Wednesday, January 30, 2008

Dunia Imaginer ke Dunia Real

Pertemuan selalu membuat hubungan semakin dekat. Komunikasi dan tatap muka, bukan hanya komunikasi yang dilakukan di dunia maya selalu memberikan hal-hal yang tidak terduga. Banyak tentunya pengalaman umat manusia seperti ini. Hubungan-hubungan di dunia imaginer ini memang kadang tidak terlukiskan. Mulai dari hanya iseng untuk mencari kenalan, bahkan sampai ke hal-hal yang serius. Bukan hanya serius melakukan hal-hal yang positif namun juga ada yang serius sampai mendapatkan pasangan hidup.

Beberapa tahun yang lalu, aku pernah melakukan aksi menentang illegal logging. Diskusi mulai dari milis PERMATA, dan kita-kita anggota milis mau melakukan suatu tindakan nyata bukan hanya sekedar diskusi. Tindakan real yang kita lakukan adalah menyebarkan brosur untuk menentang illegal logging tersebut. Karena saat itu tujuan kita adalah untuk menyadarkan masyarakat mengenai penggudulan hutan yang terjadi di daerahnya. Sampai saat ini banyak hutan di tebangi dan masyarakat sekitar hutan mengetahui hal tersebut tapi tidak melakukan apapun. Mungkin kepala desa juga memberikan ijin untuk penebangan liar tersebut, sehingga masyarakat desa tidak menyadari bencana yang mengancam mereka.


Saat itu yang dilakukan adalah, pengumpulan dana dari anggota milis tersebut di koordinir oleh Nomi. Kemudian mencetak brosur dan poster, gambar dan pencetakan dikerjakan oleh Bang Dede (Kartunis Soramido). Kemudian mengirim brosur dan fliyer tersebut ke Medan dari Bandung. Yang mengkoordinir pembagian ini di Medan adalah Pdt Eki. Pada saat ada acara PERMATA, maka brosur dan poster tersebut di bagi2kan dan mereka diharapkan juga akan membagikannya ketika kembali ke kampung masing-masing. Hanya masih seperti itulah yang kemarin dilakukan tindakan nyata dari diskusi di group maya ini.

Pengalaman yang lain yang menarik bagiku adalah, kontak dengan Kak Rosalina Purba. Kakak ini tinggal di Swedia. Lebih dua tahun ini kami email2an dan juga chatting. Kakak ini baik banget, aku senang sekali bisa berbagi dengannya walaupun melalui internet. Dia selalu memberikan masukan yang positif. Kadang dia berbagi pengalaman hidupnya, dan itu menguatkan aku. Dalam hal menemukan pasangan hidup, dia selalu semangat menguatkan dalam ceritanya. Tuhan selalu menjadi andalan satu-satunya, selalu dia jadikan pesan dalam setiap obrolan.

Desember 2007 yll, Kak Rosalina sekeluarga ke Indonesia. Janjian ketemuan di Bandung. Setelah mencatat alamat dia tinggal, aku mengunjunginya di Sukajadi Bandung. Betapa aku surprise, karena aku pernah juga sebelumnya ke rumah itu, sekitar sepuluh tahun yang lalu. Sudah lama sekali, bukan? Obrolan untuk lebih mengenal, lebih jauh lebih memungkinkan dilakukan dibanding obrolan di dunia maya selama ini. Upps...ujung untuk mengenal lebih dekat, ternyata memang aku akan tetap manggil kak Rosalina, Kakak. Iya...ternyata bibik tuaku (kakak tua kandung mamakku) adalah mami kel dari kak Rosalina. Bibik tuaku adalah istri dari saudara laki-laki kandung (turang) ibunya kak Rosalina. Dua tahun ngobrol di internet gak pernah tahu hubungan ini. Puji Tuhan, sekarang aku sudah tahu.

Pengalaman yang lain adalah, ketemu Ami. Beberapa kali aku email-emailan dengan Ami. Ami saat ini sedang kuliah S2 di Australia. Diskusi mengenai Rispa Ginting yang sedang sakit di RS Elisabeth, saat itu menjadikan kita beberapa kali email2an. Di salah satu emailnya, Ami mengabarkan kalau dia akan ke Medan. Jujur saya, aku tidak tahu siapa sosok Ami. Karena dia akan ke Medan, dan aku juga akan ke Medan..akupun di salah satu email mengajak supaya kita ketemuan. Tapi email itu tidak pernah dibalas Ami.

Rakor PERMATA yang baru saja selesai, Ivo mengabari aku kalau Ami sedang di Medan. Penjelasan Ivo tentang Ami membuat aku semakin jelas siapa Ami. Akhirnya muncullah si Ami di Rakor. Ups…aku mengenalnya dong…sudah lama sekali, mungkin sudah 12 tahun tidak pernah melihatnya. Ternyata Ami adalah adik kelasku di SMA. Dia setahun di bawahku. Ami, kok gak mengenalkan diri ketika kita email-emailan itu ya? Sukses selalu ya Mi..

Senin malam kita ketemuan lagi sama Ami di rumah kak Sabrina. Ngobrol kesana-kemari, foto-foto, dan janji tetap kontak.. Pertemuan diakhiri dengan makan duren. Asik...enak...manis..pait..

Kenalan dan komunikasi melalui dunia maya bisa memperkaya kita. Memberi pengalaman dan juga menambah teman. Ini sedikit pengalamanku berinteraksi melalui internet ini. Bagaimana dengan pengalaman teman-teman?




Dari kiri ke kanan.. Ami, Kak Sabrina, Kak Sri Ulina, Nomi

1 comment:

Anonymous said...

Hi all. How are you?