Monday, July 21, 2008
Pesta Danau Toba 2008
Masyarakat setempat mengatakan kalau pesta danau toba yang pernah ada, baru kali ini yang paling sepi dari pengunjung. Hal ini kemungkinan dikarenakan sudah diundur-undur dan liburan anak sekolah sudah usai pada saat acara.
Ini bagiku yang pertama mengunjungi Pesta Danau Toba... Tapi karena sepi pengunjung itu...maka enggak akan jauh beda dengan suasana ketika kita jalan ke Parapat pada waktu2 biasa :)
Wednesday, July 16, 2008
Tidak Sendiri
Senin malam, 14 Juli 08, komisi penanggulangan bencana GBKP mengunjungi jemaat GBKP di Tanjung Morawa Kanan yang mengalami kebakaran rumah pada 3 Juli 08 yll. Ikut dalam kunjungan ini memberikan berkat tersendiri bagiku. Sebagai orang yang paling muda di komisi penanggulangan bencana sering diam menjadi pilihan terbaik. Mendengarkan lebih memperkaya daripada berbicara.
Jemaat yang mengalami bencana kebakaran ini ada 12 rumah. Keluarga yang menjadi korban juga sangat bervariasi, ada keluarga Dk Emeritus yang mungkin sudah berusia diatas 60 tahun, ada juga keluarga muda yang baru menikah bulan Maret tahun ini. Dk Emeritus itu mengatakan, “kami sudah tua tapi kami percaya akan ada tangan-tangan kuat yang TUHAN kirim bagi kami. Saat ini pertolongan pengusaha, gereja, moderamen, sudah menjadi kekuatan bagiku. Orang yang tabah, tahan diuji.” Kekayaan yang paling hakiki yang Tuhan berikan yang palig hakiki adalah umur panjang dan iman…ini adalah ciri seorang pemberita kabar baik. Harta benda, rumah bisa dimakan api…tapi iman dan jiwa kami belum terbakar dan kami akan terus menunggu TUHAN bekerja. Tuhan pasti punya rencana.
Seorang bapak yang lain menceritakan bagimana sejak tahun 60-an dia tinggal di rumahnya dan mengumpulkan semuanya. Tapi semua yang dikumpulkan selama ini habis lenyap dalam dua jam pada kejadian kebakaran itu. Masalah kebakaran tidak semua orang mengalaminya, jadi sudah sepatutnya dalam kejadian seperti ini kita mengucap syukur kepada Tuhan, kata seorang Bapak yang menjadi korban dalam kebakaran ini. Mendengar semua yang dituturkan oleh keluarga yang mengalami kebakaran itu benar2 menguatkan aku. Menegur aku. Mengajak aku kembali melihat hidupku. Betapa aku sering sekali cepat kalah.
Belakangan ini aku memang sering sekali cepat kalah. Keinginan berjuang untuk sesuatu yang didepan dan menjadi tujuan sering seperti embun yang dihangatkan mentari pagi, menguap. Apatis, pesimis, skeptis dan banyak is..is yang lain yang negatif sepertinya mulai tumbuh dalam jiwa. Entah kemana mulai perginya semangat masa muda ini. Padahal sebagai orang muda, bukan kah kekayaan kita adalah semangat, militansi, tidak cepat menyerah dan juga berani dengan tantangan.
Bersyukur banget di Medan, Tuhan berikan aku teman-teman yang sering menguatkan aku. Ada kak Tonggo...kakak ini sering mengingatkan, bahkan kadang caranya mempertanyakan banyak hal membuat aku berfikir bahwa tidak ada yang perlu ditakutkan. Kak Tonggo, memang punya gaya sendiri dalam memberi dorongan semangat. Selain kak Tonggo, ada Meyland, kak Sabrina, kak Sri Menda, Kak Mega, kak Eli.. Kenal dengan bang Mahendra Sitepu juga menjadi berkat bagiku. Turang ini banyak sekali memberikan aku dorongan semangat. Dia selalu memberikan motivasi ketika ada kesempatan. Puji Tuhan sekali, kesempatan selalu ada untuk ketemu karena bang Mahendra adalah langganan susu murni dan yogurt..jadinya bisa sering ketemu kalau aku yang nganterin pesanannya kan? Hehehe
Bener yang Dedi bilang. Aku harus cari teman dan tidak sendiri. Bisa-bisa aku semakin pesimis dan tidak melakukan apa-apa pada saat TUHAN sudah ijinkan aku di PERMATA. Sampai saat ini aku masih ingat masukan dari Dedi, supaya aku mencari teman, kalau belum dapat, buatlah teman...hmmm aku bingung bagaimana membuat teman yang bisa sesuai dan nyambung dengan aku. Tapi Ded, sebenarnya TUHAN sudah memberikan aku banyak teman. Dan sudah seharusnya aku semangat dan tidak menjadi sosok pesimis toh? Masih muda ini...dan tangan masih kuat, sudah tentu banyak banget yang bisa dilakukan. Aku tahu aku harus belajar banyak....belajar berorganisasi, belajar bekerjasama, dan belajar rendah hati juga tentunya.
Makasih banyak untuk TUHAN YESUS, karena begitu banyak teman-teman yang dia berikan di jalan-jalan yang aku lalui...dan mereka semuanya adalah orang-orang yang luar biasa.
Wednesday, July 09, 2008
refleksi keterlibatan di STMIK NEUMANN
Hanya saja saat itu aku memiliki keyakinan akan keseriusan kampus baru tersebut. Aku kenal dengan Bang Alamta Singarimbun, dan aku percaya sama dia...yah, saat itu Bang ALamta Singarimbun menjadi PR 1 mempersiapkan kampus tersebut. Sudah jalannya...dan aku juga bergabung dikampus yang baru tersebut...sejak awal menjadi tim dalam mengerjakan semua di jurusan elektro (membangun lab, membuat kurikulum, dan banyak lagi...)
3,5 Tahun aku di Institut Teknologi Harapan Bangsa (ITHB) BAndung sejak kampus ini beroperasi. Sampai akhirnya aku mengundurkan diri...karena sangat berminat pindah ke Aceh ngurusin anak2 korban tsunami...
Ketika di BAnda Aceh, Ketua jurusan elektro mengirim sms dengan isi, "Nom, Julius sudah lulus sebagai lulusan pertama mahasiswa elektro ITHB, harusnya saya celebrate ini dengan Nomi".
Saya juga dapat sms, "Bu Nomi, saya sudah lulus...terima kasih untuk semuanya, Julius, ST."
Saat itu aku senang sekali dan berkaca-kaca, karena apa yang pernah aku kerjakan sudah ada buahnya...dan Puji TUHAN, JUlius (Mahasiswa lulusan pertama kami) bisa langsung bergabung di SIEMEN.
Sori kalau cerita ini sedikit narsis....tapi yang pasti aku masih lebih percaya dengan kampus yang baru dengan visi yang jelas dan semangat melayani untuk sebuah kemajuan dan peningkatan SDM...kampus ini masih memulai dan masih akan membentuk sistem dan budaya kerja yang baru... Aku lebih optimis akan ini daripada kampus yang sudah berjalan selama ini dengan budaya kerja yang sudah baku dan tim kerja yang sudah sangat sulit untuk berubah....
STMIK NEUMANN akan mencoba lebih baik dari STMIK lain yang ada di Medan.... Doakan ya teman-teman...
Makasih
Nomi, yang hanya ingin menceritakan bahwa pendatang baru...bisa lebih siap menghadapi tantangan dari pada yang sudah berjalan dengan nyaman
Wednesday, July 02, 2008
Selamat Menempuh Hidup Baru, Boy...
Boy, temannya banyak banget...sering aja ada yang main ke rumah. Dulu aku gak punya teman jadi aku harus selalu gak tahu malu biar bisa masuk ke kelompok yang baru...hehehe
Waktu SPMB, kita bareng diantar mami. Karena lokasi ujian berbeda, makanya pulang ujian aku harus nunggu Boy, biar bisa pulang bareng. Waktu ujian hari pertama, aku ajak dia ke cililitan. Bibik tengah kaget juga kita datang, dan biasa...makan siang pun disana.
TRus kita juga pernah ke Bandung. Waktu itu aku mau ujian di UNPAR kali ya... Dia nemani karena aku gak tahu Bandung. Kita nginap di rumah kak Nirmala. TRus jalan2 ke FO di Sukarno Hatta...beli sepatu seragam (yang warna biru itu). Beli Kaos kostal guru...
Akhirnya aku kuliah di Bandung...dan Boy kuliah di PERBANAS.
The best of sepupu ini, kemarin menikah...dan aku kelupaan ngasi ucapan selamat. Karena sibuk kesana kemari, aku kelupaan Boy...aku minta maaf ya.
Selamat menempuh hidup baru ya Boy....semoga menjadi keluarga yang sakinah.
Beranak cucu dan bertambah banyak...penuhi bumi dengan orang2 yang takut akan Tuhan, ya Bro... hehehe