Friday, May 22, 2009

hidup dari momen ke momen...

Perjalanan hidup dalam dunia fana ini beranjak dari satu momen ke momen yang lain. Selama masih menjadi bagian dari sejarah kita beralih dari waktu ke waktu yang kadang waktu-waktu ini dinyatakan dengan kejadian-kejadian dalam hidup yang kita lalui. Kecuali nanti kalau sudah menutup usia, dan meninggalkan dunia fana ini maka kejadian apapun dalam hidup ini tidak akan ada lagi.

waktu menjalani hidup ini tidak semua warnanya bisa seperti yang kita inginkan. Namun momen yang akan kita lalui itu, kita sendiri termasuk yang memberikan nilainya. Sebagai orang percaya, aku sangat percaya Tuhan ada dalam semua momen hidup yang kita jalani.

Dalam hidup ini ada momen yang sangat sebentar terjadi namun mempengaruhi perjalanan hidup ke depannya. Kuliah selama empat tahun mempengaruhi masa depan seseorang. Keputusan menjalani momen hidup sebentar bisa mempengaruhi hidup keseluruhan. Namun bagaimanapun hidup yang dijalani saat ini, hanya diri sendiri dan Tuhanlah yang punya otoritas memberikan nilai dalam setiap momen dan perjalanan hidup ini.

Hidupku ini misalnya.
ketika aku sangat terdorong untuk melayani pemuda dan anak-anak korban tsunami ke Banda Aceh. Itu berlangsung hanya satu tahun aku lakukan. Namun aku merasakan pengalaman itu mempengaruhi hidupku. Perjalanan setahun wajar mempengaruhi hidupkan?

Bahkan perjalanan 20 menit pun bisa membuat hidup menjadi tergetar dan juga membawa pergumulan hebat ke depannya. Bahkan bukan hanya berdampak bagi diri sendiri namun juga berimbas bagi orang-orang terkasih disekitar hidup ini.

Kejadian Rabu malam dua hari kemarin tidak akan aku lupakan. Itu akan mempengaruhi aku. Bahkan sampai saat ini aku masih takut. Aku masih mengingat ekspresi orang yang naik kereta yang ikutan mengejar mobil dan memukul mobil supaya mobil berhenti. Di dalam mobil aku hanya bisa berteriak, Tuhan Yesus tolong kami...tolong kami Yesus. Puji Tuhan, sampai saat ini aku ada seperti ini karena berkat Tuhan Yesus. Aku takut sekali malam itu.

Bayangkan saja kita merasa dikejar banyak sepeda motor. Aku sambil teriak minta tolong ma Yesus juga bilang kok motornya makin banyak. Kayak maling aja kita dikejar-kejar orang gila kayak gitu. Jujur saja itu bagiku menakutkan. Tapi momen yang aku jalani itu tidak akan aku biarkan berdampak negatif bagiku. Walaupun saat ini aku sedikit parno. Tapi waktu akan menyembuhkan aku, dan gak kubirkan lama waktu penyembuhannya. Momen yang sebentar itu akan aku buat menjadi perjalanan hidup berharga. Tidak semua orang punya pengalaman kayak gitu toh? Bener kata bibik...semua orang bisa mati dan siapa yang bisa menghindari mati. Namun kita gak mau mati konyol. Aku setuju sekali sehingga adanya aku saat inipun kurasa karena pertolongan Tuhan.

Satu lagi keputusan hidup yang kita ambil mempengaruhi hidup. Tahun 2006 ketika aku ambil keputusan untuk melayani Tuhan melalui PERMATA GBKP Pusat. Aku sadar itu mempengaruhi kehidupanku ke depan. Hidupku akan aku habiskan di Kabanjahe sekitar. Kembali ke Jawa saat-saat 4 tahun ini bagaikan pungguk rindukan bulan bagiku. walaupun pernah aku coba tapi aku tahu aku sedang melawan arus kehidupan dan aku akhirnya capek sendiri. Sekarang aku mengikuti arus hidup itu. AKu sudah tidak bermimpi lagi kembali ke Jawa. Aku akan di Kabanjahe sekitar saja...akarku mulai tertanam dalam dan disini aku akan mengembangkan cabang-cabangku. Siapa tahu banyak burung yang lelah terbang kesana kemari bisa singgah di cabangku. Bisa memakan buah-buah yang ada padaku dan bahkan beristirahat dan bersarang berkembang biak di pohon hidupku ini.

Thanks Yesus...bawa aku semakin dekat padaMu dari setiap momen yang aku jalani dalam hidupku ini.

3 comments:

Anonymous said...

Setiap momen dlm hidup ini seperti butiran mutiara yg 'bisa dibentuk' menjadi kalung mutiara, kalung yang menjelaskan jalan-jalan visi hidup ini. Kemana visi hidup ini? Pastinya untuk sebesar-besarnya mempermuliakan Dia. Visi ini berlaku absolut utk semua anak-anakNya.

Aku percaya Tur, S'panjang kita sadari visi ini, kita gak kan pernah merasa kecewa-sendirian-kekurangan-terpinggirkan ataupun dilemahkan.

Aku percayai teologi BERBUAH dan aku percayai teologi IMAM & RAJA. Tidak mungkin bagi siapa saja yg sebesar-besarnya mempermuliakan Dia tidak akan BERBUAH dan tidak akan jadi IMAM & RAJA. Tidak mungkin....

Aku sadari kam punya API itu, aku pun punya API yg lain dan teman-teman kitapun punya. Kita perlu sering-sering saling menghangatkan bahkan membakar satu sama lain....

Maju terus Tur....:)

-Matespu

selfi said...

semangat nak !!
ketemu tahun ini kita ya di Medan ;)

@matespu:
salam kenal bang, sering dgr namandu tp blm kenal orangnya ...

Nomi br Sinulingga said...

bujur melala ya bang...

Makasih banyak ya sel...

Tuhan memberkati kita semua