Kok, yang suka terlambat itu?
Iya..soalnya, kami pernah ketemu ama bu Doroty dan cerita kalau punya teman yang kuliah di STTB. Waktu kami bilang teman itu namanya Nomi, bu Dorothy bilang Ohh..saya tahu, yang suka terlambat itu.
Meledak tawaku mendengar kisah yang diceritakan Daniel. Ternyata masalah terlambatku ini memang sudah menahun kali yah…
Aku jadi ingat, semester I kuliah di STTB, aku memang selalu terlambat di kuliahnya Bu Doroty. Bukannya apa-apa, masalahnya kuliah bu Doroty mulai jam 4 sore, sedangkan aku ngajar dulu jam 13.00 – 15.00 di ITHB. Selesai ngajar, absensi pulang dan langsung buru2 menuju STTB, tapi masih aja hasilnya aku terlambat.
Pernah sekali, aku datang sudah terlambat dan sepanjang kuliah aku tertidur. Aku ingat banget saat itu, aku sangat kecapean, tidur kurang dan baru selesai ngajar serta perjalanan yang membuat ngantuk menuju STTB sehingga sepanjang kuliah aku tidak sanggup membuka mata, dan bablas waktu kulalui dengan tertidur.
Ibu Doroty memintaku ketemu dengannya dan dengan keras dia berkata, “Saya perhatikan Anda tidur sepanjang kuliah, lebih baik Anda tidak usah kuliah kalau dating hanya untuk tidur.” Saya hanya terdiam dan bilang, “Maafkan saya Bu, saya sangat ingin kuliah, tapi hari ini saya capek sekali, tadi saya ngajar selesai jam 3 dan langsung ke STTB dan tadi malam saya kurang tidur.” Ibu itu jadi bertanya apa kerjaan saya, dan setelah beliau mengetahui kalau saya dosen maka dia mulai memaklumi dan mengijinkan saya untuk terlambat setiap pertemuan 15 menit.
Ujian Akhir Semester dilakukan dengan ujian lisan, dan dibagi2 dalam kelompok. Jujur, kelompokku dapat jadwal jam 4 sore. Sewaktu semua anggota kelompokku sudah ngumpul di ruang bu Doroty, bang Abu (Iki) nelpon aku karena aku yang belum dating. Akhirnya mereka menunggu, dan aku dating juga untuk ujian.
Ibu doroty hanya tersenyum waktu aku bergabung, dan aku minta maaf karena terlambat. Ujian lisan, berjalan dengan baik. Sebelum ujian berakhir, ibu Dorothy mempersilakan kalau ada yang mau berbicara. Kesempatan ini, langsung aku gunakan dan berkata, “Makasih banyak untuk bu Dorothy yang mentolerir saya untuk datsng kuliah terlambat. Saya ingin sekali berubah pada semester mendatang, untuk tidak terlambat lagi.”
Ibu Dorothy hanya tersenyum, dan aku berhasil mengurangi 90% keterlambatanku semester berikutnya. Semester 3 aku ketemu lagi kelas bu Dorothy..dan aku tahu kalau aku sudah berubah banyak, dan aku yakin ibu itu juga tahu...dan mungkin aku yang paling bawel di kelasnya :D
Sekarang, kuliah tatap muka sudah berakhir...mungkin sudah saatnya untuk hidup lebih membumi Nom.. Lebih disiplin, dan jangan sampai dikenal orang karena suka terlambat :D
1 comment:
hihihi.. ada2 saja deh Nomi :)
jadi Nomi skarang lagi kuliah di STTB toh? wah hebat ya..
tetap semangat ya!
Post a Comment