Wednesday, March 26, 2008

Kakak Penjual Susu

Dipanggil kakak tukang susu atau kadang-kadang bibik tukang susu. Kadang kakak penjual susu, kadang lagi bibik penjual susu.

Biasanya hanya senyum saja yang bisa dijadikan respon. Dalam hati menggema "ini bukan sekedar tukang susu, dek". Lebih dari itu.... Sebagai dosen, bukankah ikut berperan mencerdaskan kehidupan bangsa? Jualan susu juga salah satu cara mencapai tujuan itu. Sayang sekali, ibu2 ini tidak mengerti...bahwa susu ini supaya anak-anaknya lebih cerdas, lebih bertumbuh dengan baik. Mereka selalu hanya hitung2an uang saja. Tetap sajalah senyum saja yang diberikan untuk merespon itu semua.

Susu Murni, katanya mahal...tapi menurutku mereka sanggup beli kok. Toh bisa dibeli 0.5 liter 5ribu atau kemasan spesial 0.25 liter hanya 2500. COba bayangkan kalau bapak2 yang di rumah merokok. Bukankah akan lebih dari 2500 habis sehari untuk rokok. Jadi bukan masalah di harga susu kan? Supaya tetap terjangkau harganya, akan diusahakan juga kemasan yang bisa dijual harga 2000an. Hanya saja akhirnya memang bukan masalah harga itu. Semua ini bertitik tolak dari pemahaman penting tidaknya susu bagi mereka.

Beberapa waktu lalu, ketika menuju Simalingkar untuk urusan susu murni ini. Aku sedikit stress dengan anak-anak SMA yang satu angkot dengan aku. Mereka bergerombol di dalam angkot dan sebagian merokok. Jujur saja, aku terganggu dengan mereka dan aku amati satu persatu adik-adik itu. Sedikit miris aku melihat mereka...bukannya apa-apa. Bisa kalian bayangkan kan? Anak SMA ini, pendek2 dan kelihatan masih kecil tapi sedihnya mereka sebagian merokok dan banyak omong. Saat itu aku pikir, bagaimana generasi masa depan ini. Coba kalau rokok yang sedang meracuni mereka itu mereka ganti dengan minum susu, bukankah mereka akan lebih sehat, lebih cerdas dan juga lebih-lebih yang lain.

Hanya saja...kalau kata2 itu keluar dari penjual susu...mungkin akan dianggap biar dagangannya laku. Enggak juga kok, sekalipun tadi bukan pedagang susu, aku akan tetap berfikir seperti itu.
Hmm...kakak penjual susu, bibik penjual susu...adik penjual susu, anak penjual susu...apapun itu bukan hanya sebatas itu maknanya. Dibalik itu banyak sekali hal yang perlu dilihat. Salah satunya, ikut mencerdaskan kehidupan bangsa...kekekeke




No comments: