Monday, November 21, 2005

Hanya Mengucap Syukur

Kembali keputaran hari sehingga titik awal itu sepertinya datang lagi. Suatu titik yang sudah dimulai tetapi ketika waktu bergulir, dia selalu datang dalam rupa yang berbeda. Hari ini aku hampir melupakan kalau titik awal itu sedang melintasi perputaran hidup. Ingin aku pegang sebelum benar-benar berakhir hari ini, sehingga titik itu sudah melaju lagi dan aku melewatkan momen-momen yang sama seperti biasanya tetapi aku coba berusaha membuatnya berbeda.

Titik awal yang setiap tahun akan melintas dalam putaran kehidupan yang semakin melaju dengan cepat. Membuat masa berganti dan musim juga berubah. Kadang ada tawa yang lebar dengan hati yang penuh sukacita, kadang datang musim dingin dengan hati yang beku dan tidak mampu dicairkan oleh air mata. Kadang datang hari-hari panjang yang monoton dan sepertinya terperangkap dalam belenggu rutinitas. Kadang tiba-tiba muncul saat-saat yang mengubah banyak hal seperti suatu momentum yang tidak bisa dibendung.

Titik awal itu saat ini sedang berhenti dan mendampingi aku dalam semua suasana hari ini. Sebentar lagi akan berakhir, tapi kucoba meraih dan menggenggam spiritnya sebelum hari ini usai. Yah..itu yang paling penting, mendapatkan nilai dari kehidupan, walaupun sebenarnya momen seperti ini akan datang lagi dan datang lagi dan akan berhenti ketika aku menutup usiaku. Tapi yang paling penting sehingga setiap saat-saat dia muncul menjadi hari yang paling indah diantara hari indah ini, harus dilukiskan dalam kanvas kehidupan ini.

Menatap dan duduk berdiam dikaki yang menjadikan aku, saat yang paling tepat pada hari ini. Mendengarkan rencanaNya melalui hati nuraniku. Mengagungkan seluruh kebesaranNya melalui setiap kata dan bunyi yang diteriakkan hari melalui kehangatan mentari dan lembutnya angin yang menyapa kulitku. Aku ingin mendengarkan suaraNya itu yang terpenting, sehingga kehendakNya juga akan menjadi kehendakku.

Ketika titik awal dalam lingkaran hidup ini lewat, adalah saat yang tepat untuk menoleh ke belakang yaitu lintasan yang sudah dilalui. Terlihat warna-warna kehidupan, warna yang berbeda seperti guratan-guratan yang tidak jelas dan bahkan karena campuran yang tidak proporsional dalam warna yang tergores membuat warna itu begitu sulit dijelaskan. Tapi menoleh ke belakang ini hanya melahirkan senyum di bibir dan ucapan syukur dari hati yang terdalam.

Kucoba juga melihat ke kedalaman hati, apa gerangan yang ada tinggal disana. Nyanyian jiwa menggema di dalam hati seperti simfoni indah dengan syair harapan akan hidup yang semakin indah. Harapan semakin besar dan ini memompa semangat menjadi besar juga. Mimpi-mimpi yang semakin menumpuk dan hanya menunggu waktu untuk diwujudkan olehNya. Ingin aku simpan di sudut hati yang paling tertutup akan mimpi-mimpi itu, biarlah mimpi itu aku saja yang menikmatinya. Sampai suatu saat dia akan menjadi nyata dan aku bisa membagi kepada yang lain. Mimpi adalah bagianku dan Tuhan tetapi bukankah perwujudannya harus menjadi bagian semuanya? Aku hanya perlu mulai beranjak menuju setiap impian yang sudah Dia berikan dalam hatiku, walaupun beranjak pelan..yang penting ada pergerakan bukan?


Apakah yang bisa membuat tidak mengucap syukur untuk momen yang indah ini? Aku hanya mampu mengucap syukur akan kebesaranNya dan Dia ingin aku seperti-NYa, seseorang yang sangat kecil dan tidak berarti ini. Aku hanya mampu mengucap syukur dan tetap belajar rendah hati, karena aku bukan siapa-siapa tanpa-NYA.







1 comment:

selfi said...

Hepi birthday my pren..
Jangan pernah berhenti mengucap syukur utk semua yg sudah dan akan Tuhan berikan kepada kam nom...

Tuhan memberkati!