Sunday, November 11, 2007

Minggu Pagi

Hampir jarang sekali aku mendengarkan siaran radio selama di Kabanjahe. Pagi ini radio Bayu menemani aku mengetik, menggunakan waktu sebentar yang masih ada sebelum siap-siap berangkat ke gereja untuk kebaktian Minggu. Masih jam 7.50 pagi, waktu berdiam diri dan mencoba mendekatkan diri kepada Sang Pencipa sudah selesai, walaupun dilalui dalam keadaan membagi perhatian dengan kesibukan di belakang rumah.

Kemarin pengen sekali menulis..apalagi kemarin adalah 10 Nov merupakan hari pahlawan. Sedikit waktu aku gunakan ngobrol dengan bapak tentang hari Pahlawan, tapi tidak mudah untuk menuliskannya. Rasanya saluran pikiran tentang Pahlawan mampet untuk diungkapkan melalui tulisan. Namun membicarakannya juga sepertinya kami kehilangan benang merah antara saat-saat mengapa 10 Nov menjadi hari pahlawan sampai sekarang ini. Manusia sudah lebih mementingkan diri sendiri, kata Bapak. Sulit mencari orang untuk mengorbankan harta benda, bahkan jiwa raga untuk kepentingan masyarakat luas. Bahkan saat ini yang muncul adalah seorang yang berpengaruh merugikan masyarakat luas untuk kepentingan sendiri. Kebanyakan seperti itu, bahkan yang tidak melakukannya bukan karena mereka lebih baik dan suci tetapi mungkin karena kesempatan untuk itu yang tidak ada. Aku hanya mengiyakan apa yang dikatakan Bapak.

Sampai tertidur malam tadi, menulis tidak kunjung terwujud. Kabanjahe dingin sekali, hampir tiap hari hujan gerimis. Namun pagi ini cukup cerah dibanding hari kemarin walaupun awan masih kelabu. Sudah tiga malam kami lalui dengan membaca Firman bersama-sama. Hari pertama, Bapak, Mamak dan Aku membaca Efesus, dan diakhiri dengan doa yang dipimpin oleh Mamak. Dia mendoakan kami anak-anaknya satu persatu. Hari kedua dan hari ketiga, hanya aku dan Mamak yang membaca Alkitab. Bapak duduk diantara kami dengan membaca bacaannya sendiri. Katanya dia kesulitan membaca bersuara. Tadi malam, Bapak membaca buku Pahlawan Iman, tentang George Muller. Kami tidak memaksa Bapak untuk ikutan bersama kami, karena dia punya program sendiri setiap hari baca 3 pasal. Hanya mamak yang kadang kesulitan kalau membaca sendiri, langsung ngantuk katanya. Jadinya membaca bersama-sama akan menolong mamak dan saya juga..giliran berdoa, kami melakukannya bertiga.

Terkadang selesai berdoa, semua beban rasanya ringan. Tapi pagi harinya, aku kembali dipenuhi pergumulan dan kebingungan akan kehidupanku yang ada di depan. Apakah aku memutuskan untuk keluar dari Sumut secara permanen, atau memutuskan tetap di Medan atau di Kabanjahe untuk menyelesaikan tanggung jawabku di PERMATA. Semua perlu dievaluasi, itu sering aku katakan kepada diriku. Aku tidak tahu apakah ini hanya untuk menentramkan hatiku, untuk keputusan yang aku ambil. Dua malam yang lalu, aku semakin bingung ketika pertanyaan untuk melanjutkan apa yang sedang aku lakukan di Bandung mempertanyakan aku apakah mau diberi tanggung jawab atau tidak? Ketika Bapak tahu itu, dia menyarankan aku supaya melanjutkan kesempatan itu. Bagaimana dengan PERMATA, pak? Tanyaku. Balik dua bulan sekali ke sini untuk PERMATA, Nom. Bisa-bisa habis tabunganku, Pak, jawabku. Bapak yang biayai ongkos kesini, kata Bapak menentramkan hatiku. Aku makin bingung kan?

Dulu aku punya semangat dan keberanian yang sangat jauh berbeda dengan saat ini. Apakah ini indikator bahwa aku jauh dari Tuhan dan hanya mengandalkan pikiranku saja? Hmmm...kemarin 10 Nov hari pahlawan, bukan berarti yang ada zaman sekarang ini di Indonesia hanya pahlawan kesiangan, bukan?

Aku punya Tuhan yang menjadikan langit dan bumi, yang menjadikan aku...Allah Yang Maha Tahu, bahkan yang ada sebelum waktu digariskan, Dia sudah tahu semuanya. Kenapa aku tidak memalingkan wajahku kepadaNya? Aku terlalu sering memandang persoalan-persoalan saja, sehingga Allah Yang Maha Kasih dan Maha Kuasa itu menjadi tersembunyi dari pandanganku. Aku terlalu sibuk denga`````n pikiranku sehingga suara Tuhan yang berbisik lembut tidak terdengar lagi.. Tuhan tolong aku menjalani jalan-jalan ini.

Penyiar Radio Bayu sedang sibuk membacakan kiriman lagu. Aku juga sudah harus mengakhiri nge-blog, siap-siap untuk kebaktian pagi jam 9.00Wib.

Selamat Hari Minggu untuk teman-teman semua dimana saja.
Tuhan memberkati

No comments: