

Lau Kawar ternyata sangat indah, dan benar-benar masih alami. Tapi terlihat airnya yang keruh karena sepertinya tanahnya sangat berlumpur..dan mungkin lumpur2 ini adalah salah satu penyebab tanah yang subur disekitar gunung Sinabung. Tapi ketika datang ke sana...sekitar Lau Kawar terlihat sangat kering dan seperti sudah lama sekali tidak turun hujan. Ditambah pohon yang ditebang dan digunduli membuat semakin gersang dan udara juga seperi berdebu. Lau Kawar ketika kami kunjungi itu sangat sepi..sepertinya rame hanya hari sabtu dan minggu saja.
M

Yang pasti aku senang banget liburan kali ini yang sangat menyenangkan karena bisa melakukan hal-hal yang berarti dan berkesan bagi aku. BEnar-benar liburan yang berarti dan aku isi dengan hal-hal yang menyenangkan dan bisa mengembangkan kegemaran potret-memotret.
Dan jujur...waktu mau jalan-jalan ini, bapak belabelain hari itu cuti loh...thx ya pak, aku sayang banget ama kam. Juga mamak tahu aja dia waktu aku bilang mau ke lau kawar..dia ajak bibikku dan bilang, kalau nomi kayaknya mau ambil foto Lau Kawar...tahu aja mamak ya...tapi bibik gak bisa nemanim sehingga kami bertiga aja yang kesono.
Mamak...wan

Pulang dari Lau KAwar kami menuju gundaling untuk liat2 kota Berastagi kemudian lanjut makan di Peceren. Aku sangat merekomendasikan teman2 kalau ke tanah Karo untuk singgah di Lau Kawar.
2 comments:
Ah, kalo pulang ke Medan aku minta mama tuaku untuk anter ke sana ah... Busyet! aku belum pernah ke sana lho hehhee... mela na
salam kenal ya!! jadi rindu x sama Lau Kawar & Sinabung...aku dulu pas kuliah ikut pecinta alam, nyaris 4 tahun penuh, Lau Kawar hampir aku datangi tiap minggu! Bikin betah...he...he..! skrang uda kerja di Bogor, jarang pulang.!
Rinduku, La terkataken!
Post a Comment