Sunday, September 25, 2005

Sanguin

Sudah beberapa hari ini ada dorongan hati untuk menuliskan semua yang bergejolak dalam pikiran dan yang selalu menguasai emosi. Kesibukan dan tugas yang harus diselesaikan seakan-akan menahan supaya aku tidak memberikan waktu untuk menuangkan semua yang ada dihati. Kadang perasaan-perasaan yang sulit dilukiskan itu melebihi pemikiran yang bisa dijelaskan. Perasaan hati yang tidak bisa digambarkan dengan kata-kata tetapi perasaan itu menguasai perjalanan hari. Kegiatan dan tugas meminta perhatian karena sudah mendekati batas waktu...dan aku mencoba mengusir semua yang hadir memenuhi hati. Tapi aku gagal mengusirnya, dan tugas-tugas itu belum selesai juga dan sedihnya waktu sudah beberapa saat berlalu dan tidak bisa aku panggil untuk kembali.
Tugas yang dikerjakan dengan buru-buru, dan perasaan hati yang tida terungkapkan menjadi dingin dan bahkan membeku dalam kalbu. PErasaan itu akhirnya tidak bisa dilukiskan lagi, menjadi dingin dan seperti bongkahan keras yang menyumbat hati dan aku tidak bisa merasakan apa-apa lagi. Semua yang aku alami sepertinya berhenti dipikiran dan sulit untuk menyentuh hati lagi... Hari kemarin aku paksakan diri tersenyum dan mengamati semua tumpukan buku yang harus aku selesaikan baca. Ditambah kerjaan yang menuntut supaya memperlajari hal-hal lebih mendalam dan melanjutkan penelitian yang terbengkalai. Aku hanya tersenyum dan tidak mengerti bagaimana menyelesaikan semuanya. Hmmm, perasaan itu semakin dingin dan membekukan emosi. Waktu yang biasanya bersahabat sekarang seperti musuh yang mesti dikejar dan ditaklukkan. Dia berlari begitu cepat sehingga aku sudah terengah-engah untuk mengejarnya.
Kemarin aku diliputi perasaan yang tidak aku pahami, dan aku ingin menumpahkannya. Aku tidak mau melewatkan setiap perubahan suasana hati ini. Aku ingin melihat setiap perubahan emosi yang penuh warna ini dan mungkin ini bagian yang terindah dalam mengenali diri sendiri. Beberapa hari kemarin aku sangat melankolis..dan aku ingin mengoretkan setiap emosi yang menguasai aku, bagaimana keadaan rasanya menekan dan membuat aku seperti takut akan hal-hal yang biasanya menjadi kesukaanku. Dan aku lupa melukiskan semua kemelloan itu dan kekayaan yang tidak berjejak untuk dinikmati kembali ketika aku memiliki ha-hal yang tertinggal dari emosi yang sedang menguasaiku itu.
Hari ini aku cukup Sanguin, sebenarnya aku lebih sanguin dibanding melankolis...walaupun kolerikku cukup dominan juga dan plekmatik juga ada sedikit. Tapi yang paling dominan adalah Sanguin dan Kolerik. Hari ini Sanguinku sangat dominan dalam diriku menjalani hari ini. Dan aku tidak mau melewatkan semua suasana hati yang menderaku. Aku ingin melukiskannya dengan kata-kata semampu aku bisa, mencari dan mengumpulkan kata yang tepat untuk melukiskan sanguin yang sebenarnya berbeda juga dengan sanguinku ketika aku masih kuliah 5 tahun yang lalu. Hmmm sekarang aku sudah memasuki "Dewasa Muda" kata bu Tan Giok Lee yang menjadi dosenku di kelas psikologi perkembangan. KEtika mendengar kata dewasa muda banyak hal yang memasuki pikiranku dan sering sekali sikap dan kelakuanku tidak menunjukkan kalau aku sudah dewasa muda itu. Aku masih sering kekanak-kanakan dan cepat tergantung dengan orang yang memiliki penalaran yang sedikit lebih tinggi diatasku.
Kadang aku bisa berpikir jernih, tapi kalau ketemu orang yang memiliki analisa berpikir yang aku kagumi..tah kenapa aku sepertinya langsung sangat tergantung dan hal itu yang menyebabkan aku menjadi orang yang plin-plan, dan tidak bisa mengambil keputusan cepat. Aku selalu butuh curhat dan juga meminta pandangan dari orang-orang seperti itu. Hal ini menyadarkan aku, bahwa aku memang perempuan sehingga tidak ingin berpikir untuk menyaingi pria dalam bernalar.
Hari aku lalui dengan keceriaan. Aku bergembira ketika bangun pagi ini walaupun beban tugas belum selesai juga :). Aku kirim sms mengatakan selamat hari minggu kepada sahabatku. Aku berangkat kegereja dan tidak terlambat (sering terlambat woi..hehe). Khotbah yang menarik memenuhi hatiku dan aku memiliki sesuatu untuk dibawa pulang dalam menjalani sisa minggu ini. Persekutuan itu sendiri menyukakan aku karena bertemu dengan banyak teman yang minggu lalu tidak aku temui. Rasanya diudara yang aku hirup penuh dengan nyanyian suka cita dan itu memenuhi paru-paruku. Selesai kebaktian aku menyalami dan memberikan senyum kepada semua yang aku bisa salami. Hmm mungkin tidak selamanya aku di bandung, dan aku harus menikmati semua persekutuan dan salam-salaman yang rame ini pikirku. Ketemu ama Bang juna dan bapak Daniel menyita sedikit waktu untuk ngobrol *mereka kerja di jakarta dan sore ini balik ke Jakarta. ASiknya lagi, jumat depan aku mungkin ke jakarta dan pak Daniel bilanbg kontak dia biar ketemuan dan tar pulang dia yang akan membayar ongkosku..Hmm mereka sepertinya kasian kali ama profesiku ini ya? :( Tapi lumayanlah..kalau dibeli tiket kreta untuk pulang, aku juga suka kok naik kereta walaupun lewat cipularang lebih dekat :)
Makan BPK dong...kelanjutannya, dan memang sangat mengenyangkan dan membuat aku hari ini melalui siang dengan tertidur dan telat ke PA Permata. Hujan yang menyertai keberangkatanku ke PA menjadi suka cita tersendiri..untung hari ini sanguinku yang dominan, kalau enggak bisa-bisa aku gak jadi PA minggu ini. Ujung celana panjangku yang basah memberikan rasa segar yang mengalir dari ujung kaki hingga ke ubun-ubunku. Yah...semuanya menyegarkan hati dan pikiranku. Hujan yang mendinginkan udara ini juga mendinginkan pikiran sehingga aku bisa tersenyum dengan pikiran yang semakin tenang. Aku mencoba melihat kebesaran penciptaku melalui setiap tetes hujan yang menyapa wajahku yang berhasil melewati payung yang menutupiku. Seperti itu rasanya Dia selalu membentukku, sangat terasa dingin tetapi menyukakan dan menyegarkan. Aku mengelap uap air yang membasahi kacamataku. Aku bisa melihat udara yang begitu segar karena semua debu sudah terlarut dalam air yang mengalir di jalan-jalan yang aku lalui. Kesegaran baru di udara dan tanah yang dipuaskan dengan siraman air sebanyak yang mampu diserapnya. Ku dapati hati dan pikiranku juga menyapa penciptaku semampu dan sehikmat yang aku bisa dalam menelusuri jalan-jalan dengan air hujan yang terasa mengalir disetiap langkaku.
Keceriaan yang membawa kesegaran dan sikap hati yang baru..dan aku ingin melanjutkan sisa hari ini dengan menyelesaikan sedikit dari banyak tugas yang sudah menungguku. Yah..semua pasti selesai, karena aku memiliki yang TIDAK TERBATAS dalam diriku yang sangat terbatas ini.

No comments: