Tuesday, December 06, 2005

Dalam Tinggal Tenang Terletak Kekuatan

Senin tadi, Pak Sam membagikan hasil pengajuan jabatan fungsional dosen, yang diurus awal tahun ini. Jujur, hasilnya sangat membuat aku sedih..habis nilaiku sudah 183 tetapi diakui hanya 100. Jujur, aku sedih banget. Ketika Pak Joko Siswanto ke ruanganku, dan bilang selamat karena sudah keluar surat dari dikti untuk jabatan dosen, aku hanya senyum dan menunjukkan hasil penilaian yang kuperoleh. Pak Joko liat hasilnya, dan bilang saying sekali ya Nom…seharusnya bisa di hitung 150. Aku hanya senyum dan bilang, mungkin memang aku enggak cocok jadi dosen Pak. Siapa tahu Tuhan menginginkan aku bukan jadi dosen . Mulailah Pak joko menjelaskan betapa lebih baik perempuan jadi dosen saja.

Dalam diam, aku hanya berdoa..Tuhan tolong aku menerima hasilku teriakku dalam hati. Aku malas menceritakannya kepada teman yang lain. Soale apapun yang dikatakan orang lain, aku tahu banget bahwa aku sendiri harus belajar memulihkan keadaanku. Aku sebenarnya selalu butuh teman curhat, tapi aku sadar aku harus belajar menjadikan Tuhan tempat curhat yang terbaik dan paling TOP dalam hidup ini.

Aku hanya diam, diam dan mencoba melihat sisi baik dalam masalah ini. Aku tahu, bahwa ini hanya hal kecil yang akan aku kenang dimasa yang akan datang. Pulang kerja, aku putuskan jalan2 ke Kings, aku senang banget karena aku ketemu adik PAku Marlin Pinem, sudah lebih dua tahun kami gak ketemu, dia jarang banget ke GBKP dan aku kehilangan kontak dengannya. Senangnya ketemu Marlin, rasanya tahun ini akan berakhir dan semakin bermakna karena bisa ketemu Marlin. Kemudian ketika liat2 buku di Book and Gift, Desi adik PAku waktu di STT menelpon dan menceritakan betapa stressnya dia dengan kerjaannya. Desi saat ini kerja di Pakan Baru. Tuhan mempertemukan aku dengan adik2 yang pernah aku PA-kan rasanya mengingatkan aku bahwa Tuhan masih menyertai aku.

Pulang ke rumah, aku ingin sekali menyelami apa yang Tuhan ingin aku pelajari dari penilaianku yang sangat menyedihkan itu. Aku hanya ingin mendengarkan Tuhan. Aku berdiam, dan berdiam di kamar dan ingin sekali rasanya menjadi orang yang disiplin dan tetap semangat dan kebahagiaanku tidak diambil dariku.

Tadi pagi, bangun jam 6.00, aku mendengar suara induk ayam dan anak ayam di luar rumah. Aku berpikir, kenapa selama ini aku tidak pernah jeli mendengar suara ayam-ayam itu. Aku tahu, ibu yang dulu mencuci di rumah kami, suaminya suka banget memelihara ayam. Dan aku lebih sering pusing dan sebel ketika di depan rumah kami berserakan kotoran ayam. Tapi tadi pagi, aku merasa betapa suara keributan ayam itu menjadi berbeda. Ada pesan yang dia sampaikan ke aku, dan betapa hari ini indah..dan aku tidak mau hari kemarin membuat hari ini menjadi buruk. Tetapi bukan berarti aku melupakan begitu saja, tidak…aku tetap akan mengambil nilai yang positif dari kejadian itu.

Aku berdoa dan saat teduh. Rasanya senang banget dan aku bahagia banget bisa mengalami kejadian semalam. Aku bersyukur bisa mendapat nilai 100 dari nilai 183 yang aku punyai. Tidak banyak yang akan mengalami seperti itu, sehingga itu menjadi sesuatu yang sangat patut aku syukuri. Itu suatu saat akan sangat membanggakan, karena bukankah hidup ini kebanggaannya adalah kesukaran dan penderitaan. Penilaian itu akan mengubah kehidupanku, karena ketika aku berdoa untuk mengasihiNya lebih dalam lagi, bukankah ini sedang dibuat supaya aku mengasihi-Nya lebih dalam lagi.

Kebahagianku kembali segar setelah diganggu oleh riak penilaian jabatan fungsional dosen itu. Aku ingin sekali bisa menjawab setiap pertanyaan akan hidup dengan lebih melihat kepada Dia yang menjadikan aku. Kemarin aku masih bertanya-tanya, tapi hari ini aku mendapatkan jawaban.

Aku menyadari aku bukan siapa-siapa, dan aku bersyukur banget dengan penilaianku. Untuk ucapan syukur itu, bukankah seharusnya dan sewajarnya aku menggunakan waktu lebih baik, melakukan pekerjaan lebih sungguh-sungguh, dan memandang orang lain lebih penting…karena aku bukan apa-apa.

Aku ingin selalu mencari kedalaman makna hidup dalam diam..karena dalam tinggal diam dan tenanglah terletak kekuatanku.

No comments: