Thursday, December 29, 2005

Memandang Masa Depan Dengan Penuh Harapan Memberi Kekuatan Pada Masa Sekarang

Sudah di penghujung tahun 2005, mungkin sudah hitungan jam kita akan memasuki tahun yang baru. Saat-saat untuk melakukan evaluasi kehidupan sepanjang tahun 2005 sudah bisa dilakukan, dan apa yang menjadi harapan dan yang ingin dicapai di tahun 2006 nanti sudah bisa mulai di goreskan supaya tidak cepat lupa. Kantor2 saja sudah sibuk untuk tutup buku dan bahkan sudah selesai menyusun program untuk tahun 2006. Saya pikir kehidupan manusia jauh lebih berharga dan lebih penting dari pada kehidupan perusahaan. Namun kehidupan usaha dibuat sebaik mungkin supaya kehidupan manusia-manusia yang terkait dengan perusahaan tersebut bisa baik juga.

Intinya, semua yang dilakukan selalu ujung-ujungnya adalah untuk kebaikan manusianya. Sebagai manusia, saya pikir...kitapun harus merencanakan hidup ke depan. Lebih baik merencanakan masa depan yang diinginkan, karena akan lebih baik dari pada menunggu masa depan yang akan datang seadanya. Melihat masa depan dengan penuh harapan akan membuat kita semangat menjalani kehidupan masa sekarang.

Mungkin banyak timbul pertanyaan ketika kita berbicara masa depan.
Boro-boro memandang masa depan dengan penuh harapan, masa sekarang saja sepertinya sangat suram. Pekerjaan begitu2 saja, dengan gaji yang enggan beranjak sedangkan kebutuhan hidup melonjak.
Bangkit dong!! tidak ada yang bisa mengubah masa depan kita, kalau bukan kita sendiri dan TUhan. Dan kita memiliki janji yang manis yang pasti mampu Dia tepati, yaitu masa depan yang penuh harapan.

Ingatkan cerita penciptaan dunia ini, setelah semua di jadikan Allah maka Dia ciptakan manusia sebagai ciptaan yang terakhir dan termulia. Allah menjadikan semesta ini untuk kebaikan manusia. Supaya manusia bahagia dan menaklukkan dunia ini. Memang benar, manusia telah jatuh dalam dosa, dan dosa membuat hubungan dengan Allah dan ciptaan lain menjadi rusak. Tapi bukankah kita sudah ditebus dan diperdamaikan kembali dengan Allah melalui Yesus Kristus, sehingga hubungan itu dipulihkan. Memang kita harus tetap bekerja keras, tapi percayalah Allah memberkati dan memberi kebahagiaan ketika kita bekerja keras dan bukan mengandalkan kekuatan kita tapi tetap bergantung padaNya. Burung pipit saja Dia pelihara, apalagi kita ciptaan yang Dia jadikan segambar dan serupa denganNya. Semesta ini diciptakan Tuhan hanyalah untuk kebaikan kehidupan manusia. Tersenyumlah ketika kita dekat dengan alam, merasakan dinginnya hujan di penghujung tahun ini...karena semua itu hanya untuk kebaikan kita.

Jujur saja, saya sering merasa memang belum melakukan yang terbaik. Saya juga menyadari kalau belum melakukan semua kemampuan saya. Saya masih sering malas dan juga kompromi dengan keinginan daging ini. Tapi, tahun 2006 nanti...sudah saatnya bangkit dan melakukan semua bagian yang seharusnya menjadi bagian kita dengan sungguh2. Jangan malas lagi, dan pergunakan waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat.

Masa depan penuh harapan itu bukan berarti kita pasti kaya secara materi. Cukup materi, pasti!!anak Tuhan tidak akan kekurangan, namun kita akan kaya secara spiritual, kaya kedamaian hati dan ketenteraman jiwa. Bukankah kekayaan batin akan terpancar keluar dan itu membuat kita merasa cukup dalam hidup ini dan mampu mengucap syukur? Kaya materi bisa membuat orang hidup semakin susah dan semakin tidak mampu mengucap syukur kan? Orang kaya kadang lebih pelit dari pada orang yang hidupnya cukup kan?

Tuhan, jangan buat aku kaya supaya aku tidak sombon dan jangan buat aku miskin supaya aku tidak mencuri, kata pemazmur. Melihat masa depan yang penuh harapan, akan memberi kekuatan kepada kita untuk hidup pada masa sekarang.



No comments: