Sunday, December 18, 2005

Minggu Yang Menegur

Hari ini aku lalui dan mendapat teguran yang sangat keras menuju ke kedalaman jiwaku. Sejak Jumat malam, aku sudah menyadari kalau aku harus memiliki semangat yang tinggi saat ini karena banyak banget yang harus dikerjakan, sedangkan aku rasanya sudah capek banget. Jumat ketika harus membagikan tentang "SPIRIT" di natal Permata Sukajadi, aku sudah ditegur terlebih dahulu...bahwa sebenarnya akulah yang paling penting diteguhkan dan mendapat motivasi supaya spirit itu tetap membara dalam diriku. Aku menyadarinya, dan dengan harapan baru dan semangat aku mulai ingin melakukan semua yang bisa dikerjakan.

Sabtu kemarin, seharusnya aku ke Jakarta karena sepupuku anak Mama TEngah menikah. Aku tidak ke jakarta dan aku memelototi semua kerjaan yang menumpuk. Mulai dari pengerjaan security survival kit untuk Telkom yang diundur batas akhir pengerjaannya, dan juga hasil UAS mahasiswa yang harus dinilai, juga mikirin TEsis yang masih mentok. Aku hanya memandangi layar monitor komputer tanpa mengerjakan sesuatu yang berarti.

HAri ini, pulang gereja...aku makan ama adik2ku Irna dan Samuel. Kami ngobrol dan saling berbagi, dan aku menceritakan semua rencanaku ke depan. Aku mengatakan kalau aku akan cuti setahun dari ITHB, dan menjalani kontrak setahun ke depan di tempat yang lain. Mungkin tahun depan enggak bisa lagi sering2 ketemu ama Samuel, tapi kita akan tetap saling mendukung. Adikku juga menceritakan ujian2nya, Irna minta ijin nginap di tempat temannya karena tugas2nya belum selesai dan selasa dia akan presentasi Tugas yang akan menentukan dia bisa mulai TA semester depan atau enggak. KAmi hanya bisa mendukung supaya Irna akan mendapat yang terbaik. Samuel juga menceritakan mengenai studinya dan apa rencananya setelah nanti lulus kuliah di Unpad. Adik-adikku...tetap semangat kuliah ya!! melihat kalian semangat, rasanya kak Nomi juga harus bisa melaksanakan semua tugas2ku.


Bubar dengan adik2ku aku bergabung dengan permata mahanaim yang buat acara kebersamaan merayakan natal di rumah Kak Ana di Cieumbuleuit. Acara tukar kado, tapi aku gak bawa kado :D. Ketika teman2 berbagi, aku sangat tersentuh dan merasa aku sangat jauh mengucap syukur..walaupun aku sering mengatakan aku harus mengucap syukur dalam segala keadaan..tapi rasanya jauh dari praktek. Tadi ada dua orang teman yang desember ini tasi berhenti dari kerjaannya, karena merasa sudah tertekan banget. Seorang teman bercerita tentang pekerjaannya dan sangat menggugah aku, dia baru bekerja dua bulan ini dan kontraknya tidak dilanjutkan. Dia bercerita sambil menangis, dan saat itu dia bilang kalau natalan ini dia tidak pulang karena orang yang dikasihi juga sudah enggak ada untuk dikunjungi. Aku langsung melirik kak Juni dan bertanya apakah orang tuanya sudah enggak ada, dan kak Juni mengangguk memberi jawaban ke aku.

AKu terhentak dengan keadaan teman yang sering tertawa dengan aku, malah aku hanya tahu kulit2nya saja. Rasanya pergumulanku tidak ada apa2nya, dan aku merasa sangat tidak berharga karena perjuanganku hanya kecil...sedangkan apa yang dialami teman ini? sangat jauh dariku... Ini mencambuk aku untuk menghargai kesempatan yang aku punya, bukan kalah sebelum berperang.

Pulang natalan mahanaim, aku ke tempat teman yang sudah lama janjian mau ketemuan. Adik ini mau pulang ke berastagi, jadi waktu yang tepat adalah minggu sore tadi. Kita jalan ke Ciwalk...suasana natal disana bagus banget. BEsok aku pengen poto2 disana ah !!

MEndengarkan curhat adik ini, rasanya hilang semua keluhanku. DUa jam aku mendengarkan dia bercerita, dan satu yang aku ingat dia bilang, hidup ini seperti kisah telenovella, sepanjang kisah penuh kesedihan dan nanti happy ending tetapi hanya 3 menit setelah itu tamat ya kak ! " AKu hanya senyum dan menjawab, kalau dibalik semua kesedihan saat ini ada makna hidup yang harus kita pelajari dan raih...dan kebahagiaan itu tidak hanya tiga menit, dan kemudian berakhir.

Aku pulang ke rumah dan berpikir...bener juga ya, kalau hidup ini kebanggaannya hanya penderitaan dan kesusahan !!

No comments: