Saturday, April 21, 2007

Kartini, mulianya hatimu....

Putri bangsa, yang memiliki hati dan visi untuk memajukan perempuan Indonesia, sudah lama meninggalkan bangsa ini. Tetapi namanya selalu diam di negeri ini. Pendidikan akan mengangkat harkat perempuan dan juga mengeluarkan mereka dari kebodohan, inilah yang menjadi suara hati sang putri. Dia tidak hanya memikirkan pendidikan untuk perempuan, tidak hanya membuat perencanaan bagaimana mengangkat kaumnya. Dia memberikan hidupnya dan mengabdi kepada visi hidupnya.

“Habis Gelap, Terbitlah Terang” . Kalimat yang menjadi kekuatan jiwanya ini tidak asing bagi bangsa ini. Visinya begitu dalam bagi kemajuan perempuan Indonesia. Apakah kita kaum perempuan menjadikan dia sosok teladan dalam menjalani visi hidup kita? Mungkin dia bukanlah sesuatu yang penting bagi sebagian perempuan Indonesia. Nasionalisme yang dia miliki, masih adakah saat ini yang kita temukan tertanam kokoh dalam diri putri bangsa ini? Mungkinkah nasionalisme itu sepertinya barang yang usang dan sangat tidak penting pada masa ini. Diri ku dan kepentinganku, itulah yang banyak dikejar oleh putri-putri bangsa ini.

Diluar sana, di negeri ini, pasti masih banyak bertaburan putri-putri bangsa yang mencintai bangsa ini. Mau memberikan hidupnya untuk kebaikan perempuan, anak-anak dan sesama manusia. Memang tidak mudah mengukur kebaikan, tetapi nurani jarang sekali salah dalam menilai kebaikan. Bahasa bisa berbeda, karena negeri ini terdiri dari banyak bangsa dan banyak bahasa, tetapi bahasa kasih selalu bisa dibaca oleh bahasa apa saja. Mungkin kebaikan untuk sesama itu tidak hanya diketahui dan dirasakan oleh satu orang saja. Tetapi itu adalah hal yang berarti, dan masih banyak KArtini yang akan muncul di setiap bentuk sejarah bangsa ini.

R.A. KARTINI, hatimu sungguh mulia. Biarlah muncul semakin banyak Kartini-Kartini seperti dirimu di tengah-tengah bangsa yang semakin terpuruk ini.

No comments: