Wednesday, August 17, 2005

Nikmat Kemerdekaan

Sudah beberapa hari ini, gang menuju rumah kami berhiaskan jalinan bendera-bendera yang bergantungan di udara sepanjang gang itu. Semua dekorasi ini adalah sebagai ungkapan semangat yang masih membara pada semua hati penduduk akan kemerdekaan yang sudah 60 tahun ini. Enam puluh tahun bukan waktu yang sedikit.

Kalau itu umur manusia, maka usia 60 tahun berarti sudah penuh dengan pengalaman hidup yang membuatnya menjadi orang tua yang bijak yang semakin berhikmat untuk melihat kehidupan kedepan dan menjadi penasihat bagi yang muda. Sisa perjalanan hidupnya bukan lagi seputar perjuangan mencari sesuap nasi atau pengalaman hidup tetapi adalah membagikan pengalaman kepada yang muda dan nilai-nilai hidup yang diharapkan dapat menolong anak cucunya untuk menjalani hidup lebih baik dari padanya ketika melewati usia yang sama.

Selain dekorasi merah putih yang bergantungan di udara, berbagai perlombaan antar RT juga sudah dipersiapkan. Terasa sekali di udara yang lembut kalau semangat tujuh belasan ini memasuki darah semua orang dan menjadikan masyarakat memeriahkan tujuh belasan dengan sebaiknya dan semeriahnya. Panjat pinang, balap karung, volly putra dan putri, dan banyak lagi yang dilakukan untuk memeriahkan kemerdekaan ini.

Tapi apakah semangat kemerdekaan ini akan berhenti setelah licinnya pohon pinang sudah bisa diatasi dan hadiah-hadiah sudah dibagikan? Tanggal 18 mungkin masih menarik untuk membahas rangkaian acara memperingati hari kemerdekaan ini, tetapi bagaimana dengan tanggal 19 Agustus, masihkah kita ingat untuk bercerita mengenai dua hari yang lalu? Berapa lamakah semangat kemerdekaan ini akan terpancar melalui mata dan senyum orang-orang yang tadinya sangat sibuk menghias gang-gang dengan bendera2 kecil yang memenuhi udara?

Kemerdekaan ini sudah 60 tahun, tapi apakah kita sudah beranjak ke arah yang lebih baik? Jangan-jangan kita masih berada di tempat dan mutar-mutar di situ-situ saja selama ini. Nenek moyang kita berjuang untuk kemerdekaan ini dengan mengorbankan harta benda, darah dan nyawa. Satu yang mereka harapkan adalah bangsa ini merdeka, lepas dari penjajah dan bisa memberi warisan kemerdekaan untuk anak cucu mereka. Banyak nenek moyang kita yang meninggal ketika mengungsi, karena mereka tidak mau tunduk kepada penjajah dan mereka menyatakan perlawanan mereka. BAnyak juga yang mati dalam peperangan yang mungkin sangat tidak seimbang. Melalui buku2 sejarah, kita sudah tahu bagaimana nenek moyang kita melawan penjajah dengan bambu runcing. Bukankah itu semangat yang melebihi apapun dan itu telah melahirkan kemerdekaan ini.

Kalau pejuang-pejuang yang sudah mati-matian untuk negeri tercinta ini dengan harapan anak cucu mereka akan hidup lebih baik dari mereka. Apakah harapan nenek moyang itu sudah diwujudkan oleh bangsa ini. Apakah kehidupan kita lebih baik dari nenek moyang kita? Mungkin situasinya memang berbeda dan zamannya seakan lebih baik karena tidak ada perang yang terang2an dan pengungsian yang meminta korban jiwa. Tapi kehidupan yang ada apakah berbeda? Yang jelas "kualitas manusia" yang ada saat perjuangan dulu sangat berbeda dengan yang ada pada era ini.

Mungkin gak sih nenek moyang kita menangis karena kemerdekaan yang sudah mereka perjuangkan ternyata kita isi dengan banyak hal yang tidak jelas dan transparan. Begitu lama bangsa ini terlena dengan kekayaan alam dan bantuan luar negeri yang akhirnya memperbudak kita saat ini. Kita sangat mengandalkan kekayaan alam yang bisa habis ini dan tidak pernah memperhatikan "kualitas manusia" dan arah pendidikan selama ini juga tidak tahu kemana, karena lulusan kita bisa dibilang tidak siap pakai.

Minyak yang banyak terdapat dalam bumi Indonesia ini juga sangat kita tidak pahami karena untuk memperolehnya sangat sukit dan rakyat menjerit karenanya. Masih banyak lagi dimana kenyataan yang ada sangat bertentangan dengan logika di negara ini. BAngsa yang beragama tapi sering bertindak melebihi orang yang beragama. Bangsa yang merupakan nomor satu dalam hal perkebunan kelapa sawit, karet, pala, lada dan banyak lagi...tapi rakyatnya sering tidak mampu memberi hasil bumi itu dan hanya membeli kualitas yang paling jelek. Hutan kita sangat luas tapi meubel kita banyak sekali "made in china". Laut kita lebih luas dari daratan, tapi kita masih mendatangkan ikan dari negeri lain. Banyak yang membingungkan dalam mengisi kemerdekaan ini.

Kita juga tidak boleh menutup mata kalau kemerdekaan ini juga memberi banyak kemudahan bagi kita generasu muda ini. Kita mudah menjangkau semua wilayah indonesia ini, saya sebagai putri Karo tidak harus tinggal di Sumatera Utara sana, tapi melanjutkan hidup di pulau Jawa ini juga hal yang mudah karena kita sudah merdeka dan tidak ada yang perlu ditakuti. KArena negara memberikan kemanan. Pembangunan semakin pesat walaupun masih belum merata di seluruh negeri ini, dan mudah-mudahan mulai menjalar ke pulau-pulau yang lain. Banyak kampus berdiri untuk mencerdaskan ehdiupan bangsa, tapi sering sekali sangat disayangkan akibat lain yang ditimbulkan yaitu semakin lebarnya jarak kaum intelektual dan penduduk yang belum mengecap pendidikan di negeri ini. Muda-mudahan semakin banyak yang sudah berpendidikan menolong rakyat indonesia untuk bisa membaca tulis dan melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi.

Perdagangan yang lebih global menjadikan sekumpulan orang kaya yang sangat kaya dan juga sekelompok orang yang semakin miskin yang tergilas oleh kemajuan dan hanya bisa menjalani hidup sehari ke sehari tanpa tempat berteduh yang pasti. Anak jalanan, pemulung, dan juga pengemis semakin banyak. Kemajuan kotas besar sangat menggiurkan untuk didatangi sehingga urbanisasi masih terjadi besar-besaran dan penduduk desa tinggal yang tua-tua saja. Hal ini mengakibatkan tidak menariknya kehidupan desa, karena SDMnya habis disedot kota.

Itulah sebagian yang terjadi di dalam Indonesia yang merdeka ini. Aku bersyukur hidup di era ini, karena memang ini yang lebih baik untukku. Tapi satu yang ingin aku tanyakan, pernahkah aku berpikir mengenai perjuangan yang sangat mahal yang sudah dikorbankan oleh nenek moyang kita. Yang tidak perlu dibalas kepada mereka, yang mereka inginkan adalah kita memenuhi cita-cita mereka yaitu warisan masa depan untuk anak cucu mereka. Kemerdekaan ini adalah warisan yang sangat berharga dan sering kita tidak menghargainya. Pejuang kita ingin kehidupan kita lebih baik dari mereka, tapi kita tidak mau berjuang untuk kehidupan yang lebih baik bagi diri sendiripun. Kemerdekaan yang diwariskan ini sangat berharga, darah. harta dan nyawa adalah bayarannya.

Bekerja keras, belajar keras dan menjadi manusia yang bermoral mungkin akan memberikan sedikit titik terang akan mewujudkan harapan nenek moyang kita ini. Kemerdekaan ini kalau tidak terus diperjuangkan sebenarnya sama saja dengan kehidupan saat-saat bangsa ini dijajah, hanya saja dalam bentuk yang berbeda.


No comments: