Thursday, August 25, 2005

Start 5 finish 11 **lanjutan


Perjalan semakin asik…dan semakin menanjak pula. Kami harus berhenti setelah berjuang melalui satu tanjakan dan bau belerang yang semakin menyengat membuat tidak segar untuk bernafas. Merry semakin pucat dan mengalami mual dan seperti ingin muntah. Mbak dina yang lengkap dengan obat-obatan dan makanan membagi mylanta ke Merry karena mungkin lambungnya bermasalah sehingga mau muntah gitu. Aku hanya bisa memberi komentar ke Merry, supaya kalau sekali lagi kita jalan seperti ini sebaiknya abangnya Tamsir diikut sertakan saja. Soale gak kebayang kalau Merry gak bisa melanjutkan perjalanan, siapa yang akan bertanggung jawab…dan sudah seharusnya Tamsir ada untuk hal-hal beginikan? Dan obat pemberian mbak Dina ternyata sangat menolong dan perjalanan dilanjutkan lagi.

Jalanan semakin lembut dan lembab, kaki kami sudah meninggalkan bukit bebatuan dan aku sangat merasakan lembabnya tanah karena berjalan dengan sendal jepit masuk hutan. Wah..beberapa tumbuh bunga-bunga liar dengan kembang yang sedang mekar dan wangi. Aku memetik dua tangkai bunga dengan kembang yang bertumbuk dan kelopak berwarna putih, wanginya sangat khas...kata Vera seperti bunga Sedap malam, tapi kata MErry seperti bunga kuburan. Semua benar, dan aku juga senang dengan wangi bunga itu karena menambah bau yang berbeda diudara sekitar hidungku selain bau belerang. Kemudian ada juga bunga anggrek liar yang berwarna orange, aku memetik tiga tangkai dengan tangkai panjang dan kuncup-kuncupnya yang berbaris sepanjang tangkai bunga itu dengan rapi, yang mekar dibawah dan terus kepucuk semakin kuncup. Perjalanan di hutan yang lembab itu semakin kedalam, banyak dahan pohon yang menghalangi jalan kami dan ternyata kami semakin jauh dari parkir tangkuban yang menjadi tujuan kami.

Kami ketemu warung dan bertanya arah parkir, ternyata kami tersesat dan kami istirahat dulu, warung yang di pinggir hutan itu menjual minuman kopi, teh manis, juga buah-buahan yang sudah dipotong2. Aku makan nenas, dan rasanya sangat segar dan siap melanjutkan perjalanan menuju parkir.

KEmbali ke jalan yang tadi sudah kami lewati dan akhirnya sampai di pinggir kawah. Kawah terlihat sangat indah dengan kabut yang sedang turun ke dasar kawah dengan gerakan yang lembut.

Akhirnya kami sampai juga di parkir dan foto2 dulu dengan adik2 yang sudah menemani perjalanan kami dan berpisah dengan mereka. KAmi berlima melanjutkan perjalanan ke Sari Ater, pemandian air panas yang terdapat di Ciater.

Sari Ater pada hari liburan itu penuh dengan lautan manusia. Sungai-sungai dengan air panas dan kolam serta semua pemandian yang ada, penuh orang dan berjalan saja sepertinya berdesak-desakan. Akhirnya kami dapat tempat di pinggir kolam dan duduk sambil merendam kaki kami yang pegel di air kolam yang hangat dan sedikit panas itu. Terasa kehangatan air itu mulai menyegarkan kaki yang pegel, dan juga membuat cape-cape mulai hilang. Huhhh akan sangat lebih enak lagi kalau bisa berendam seluruh badan saat itu, tapi enggak mungkin banget karena kami gak bawa pakaian ganti.

Sejam sudah berendam sambil mengamati kesibukan orang banyak di pinggir kolam dan juga di air terjun yang kecil itu. Semuanya sangat menyenangkan dan kelelahan sepertinya sudah menguap sebagian dari badan dan kami keluar dari kolam dengan senangnya, soale sudah diambil beberapa photo di kolam itu..hehehe.

Menuju bandung dengan cuaca yang diselimuti kabut dan hujan gerimis yang memberikan simfoni lembut yang melelapkan dan memberatkan mata untuk dibuka. Akhirnya dalam perjalanan pulang itu, aku terlelap dan gak sadar kalau sudah sampai di Lembang. Hmmm gak terasa aku harus bangun, karena pindah angkutan dan kaget melihat VEra yang sedang emosi menghadapi supir angkot yang membawa kabur kembalian ongkos kami. Hmmm, sabar ya bu Vera, kita doakan biar mereka di beri rejeki yang melimpah biar gak bawa kabur uang penumpang lagi.

Hmmm...liburan 17 Agustus yang menyenangkan dan cukup memberi kesegaran untuk kembali ke rutinitas hidup. Yang pasti aku sangat senang bisa melakukan perjalanan itu dengan kalian my prens...thx ya Vera, mb Dina, Merry dan adikku Karin, juga adik2 yang menyertai kita yang bisa dikenal karena perjalanan ini, kalian menyertai perjalanan kami bukan kebetulan. TAnpa kalian, kami sudah mundur sejak awal melakukan perjalanan ini, apalagi ketika ada mendaki dan menurun...terima kasih untuk uluran tangan kalian. Walaupun DAvid sudah meminta aku membuang bunga2 yang ku pegang karena merepotkan untuk menolongku dengan tangan menggenggam bunga. Mudah-mudahan tahun ini kita bisa melakukan perjalanan seperti ini sekali lagi. Aku bersyukur banget memiliki kalian menjadi rekan-rekan sekerjaku...kalian mewarnai sebagian perjalanan hidupku.

Alam yang indah yang Tuhan sudah jadikan begitu mengagumkan. Persahabatan yang Tuhan anugerahkan kepadaku membuatku mengagumiNya, karena Dia adalah sahabat terbaik dalam hidup ini. YAng selalu memegang tanganku dalam menjalani pertualangan yang seru di kehidupan ini. Aku bersykur karena alam yang indah itu dan aku menyadari bahwa diri manusia jauh lebih berharga dari itu semua di mata Tuhan. Dia mengatakan kita adalah biji mataNya, dan semua alam ini ada untuk kebaikan hidup manusia.

Semua yang dilihat dalam perjalanan ini menyatakan betapa Allah dekat banget dengan kita, dan Dia mau kehidupan kita ini indah dan menjadi berkat bagi banyak orang. Sebagaimana perjalanan ini menjadi berkat dan keindahan alam ini juga memulihkan kekuatan dalam diri untuk menjadi lebih berarti.

Di atas segalanya, Dia yang memberi arti hidup inilah..yang paling penting, dan Dia yang memimpin perjalanan ini adalah yang utama.

No comments: