Thursday, August 18, 2005

Start 5 finish 11

Dinginnya angin yang menyapa kulit sepertinya sudah berlalu setelah kami melewati hutan dengan jalan berbatu-batu dibelakang. Sekarang hamparan tanah berbatuan dan mirip seperti pasir terhampar di hadapan kami. Bau belerang yang diibawa angin semakin menusuk saja. Langit yang sedikit mendung tidak menghalangi rasa panas yang dipantulkan dari pasir yang kami injak dan panasnya terasa menyengat kulit. Kami berdiri di antara kawah “Ratu” dan kawah “Upas”, dan mengambil posisi mantap untuk mengabadikan gambar kami di pinggir kawah Upas yang sudah tidak aktif lagi. “Hati-hati ito..jangan terlalau kepinggir, gemeteran kami ngeliat kalian terlalu kepinggir kawah itu !” “Kalau kalian gemeteran, pegangan aja lagi..susah amat. Bisa minta tolong gak ambil foto kami berlima disini”. Seorang cowo Batak yang bernama David datang mendekati kami, mengambil kamera dan mengabadikan kami berlima di pinggir kawah tersebut.
“Makasih ya !. Akhirnya kita memiliki foto berlima, soale dari tadi selalu ada seorang yang dijadikan tumbal dan gak bisa ikutan di foto karena kita enggak bawa tripod dan tidak bisa mengatur waktu kamera mengambil gambar. Kami sudah mengelilingi setengah dari pinggir kawah Ratu dan siap melanjutkan perjalanan sampai satu putaran penuh.
Selama tinggal di Bandung, sudah lebih lima kali aku ke Tangkuban Perahu, tapi jujur hari itu adalah kunjungan yang paling menarik dan penuh hal-hal yang menyenangkan. Kebersamaan dan kebodohan bersama yang terjadi yang selalu membuat tertawa kami pecah. Juga banyaknya ide yang tiba-tiba yang ingin kami lakukan dan karena kami saling mendukung sehingga tidak perlu waktu lama mengambil keputusan membuat perjalanan semakin menyenangkan.
Ide untuk hiking ini sudah dibahas ketika makan siang kemarin bersama teman kantor. Setelah makan siang, kantuk menyerang dan semangat sudah pudar dan saat itu aku memang gak janji bisa ikutan. Sore itu, pulang duluan dari kantor, ketika akan absen pulang dan melewati ruang mbak Dina... ternyata semangat kembali membara..dan dimulai lagi diskusi kecl di dekat ruangan mbak Dina. Saat itu belum jelas juga rute hiking yang akan diadakan. Karena buru2, aku hanya minta supaya hasil diskusi itu di sms saja, dan aku pasti ikutan.
Pagi2 sudah di sms oleh mbak Dina, hikingnya jadi dan ngumpul di ITHB jam 06.30. Aku telat datang setengah jam..dan ketika bergabung dengan yang lain, kita langsung berangkat. "Kita hanya berempat?" tanyaku. "Yoi, tapi kita tetap jalan kan?" "Kemana kita hiking?"
"Ngajak adikku yuk !" Ajakku ama yang lain, dan kami langsung meluncur ke Cipaganti. Adikku Karin kami suruh menyusul kami ke RM. Ayam Goreng Suharti yang ada di Cipaganti, sementara itu, aku dan Merry sarapan nasi kuning dulu. Setelah menghabiskan nasi kuning dan tempe serta bumbu2 yang lain kayaknya kekuatan kita sudah cukup untuk jalan, dan film juga sudah dipasang ke dalam kamera.

Dalam angkutan menuju Lembang, sangat kencang angin yang masuk ke dalam mobil. Pintunya tidak ditutup, dan aku liat kulit tangan Merry sudah seperti kulit ayam yang di siram air panas. Kami berlima memang numpuk disekitar pintu masuk, karena waktu kami naik angkutan itu langsung penuh dan siap berangkat. Perjalanan sangat menyenangkan dan kami semakin jauh dari kota Bandung yang panas dan macet di mana-mana. Penjual Sate Kelinci, penjual buah-buahan dan juga penjual bunga-bungaan sudah menyambut kedatangan kami di wilayah Lembang. Mirip kayak jalan-jalan di Berastagi ya..kata Vera. Apalagi ketika sampai Lembang dan langsung belok ke kiri menuju Tangkuban Perahu. Tanah pertanian yang terurus dengan baik terhampar di kiri dan kanan jalan. Jalanan yang menurun dan membuat jantung berpacu dengan cepat memompa semangat kami untuk segera sampai dan mulai melakukan perjalanan. Melalui jalan yang berbelok, kami melihat parkiran di Tangkuban Perahu yang sangat indah terlihat dari jauh, seperti ular berkelok yang sebagian hilang dan kemudian muncul lagi di pandangan kami..dan pagi itu belum banyak mobil yang mengisi parkiran.
Jam 08.35, kami mulai berjalan dan sesekali kalau ketemu sudut-sudut pemandangan yang indah kami foto-foto dulu. Tidak lupa kami mengomentari goreng pisang yang segede gaban yang kayaknya kalau lapar beli satu buah saja sudah kenyang. Kami terus berjalan, dan mulai masuk hutan dan terus berjalan di atas batu-batu yang sangat tajam mungkin sekali karena jarang dilewati.
Jam sudah menunjukkan pukul 09.15 ketika kami sudah sampai di perbatasan kawah Ratu dan kawah Upas dan David mengambil foto kami berlima disana. David adalah anggota dari rombongan yang juga sedang melakukan hiking di tempat itu. Mereka ada berenam, mereka masih mahasiswa dan tinggal di Bandung juga. Lima kuliah di Unpad, dan seorang kuliah di Management UI. Mereka sudah sejak jam 00.00 tadi melakukan perjalanan dari Jaya Giri, dan sampai saat itu mereka belum tidur dan sedang beristirahat. Kami melanjutkan perjalanan dan meninggalkan anak-anak itu menatap ke dasar kawah Upas dengan pikiran masing-masing tanpa pembicaraan yang terdengar...atau mungkin sedikit terngantuk-ngantuk dan mungkin sampai tertidur dalam posisi duduk.
Perjalanan masih panjang dan di depan itu kelihatan kalau jalan akan mendaki dan terus sampai ke puncak tebing itu sudah terlihat hijaunya pohon-pohon yang akan kami lalui. Tidak ada kepastian saat itu apakah kami akan sukses melalui hutan di atas sana atau tidak.
Ketika kami melihat ada orang yang berjalan di atas sana, kami sangat bersemangat dan berteriak kalau di sana ada tanda-tanda kehidupan dan memang itu jalan yang harus dilalui.


Kami mendaki tebing itu dan mulai ketemu pohon2 yang tidak terlalu tinggi, tetapi cukup memberi kenyamanan untuk berteduh. Kami berteduh dan mulai mengeluarkan bekal kami dan saling membagi dan ambil posisi duduk di bawah pohon di pinggir kawah Ratu. Setelah makanan habis setengahnya, kelompok mahasiswa yang tadi kami tinggalkan sudah menyusul kami dan kami membagi makanan yang masih sisa..dan kemudian kami bersama-sama melanjutkan perjalanan masuk hutan. Kelompok kami membesar dan kini sudah 11 orang.

Besok aku lanjutkan lagi cerita perjalanan ini ya, yang pasti kami sangat bergembira dan sampai di bandung jam 17.45.

No comments: