Monday, August 01, 2005

Kehidupan yang tidak terselami *lanjutan




Foto itu aku ambil di depan BIP Bandung. Seorang anak kecil hiidup sebagai peminta-minta. Dalam hiruk pikuk kehidupan pedagang kaki lima yang sibuk dengan penawaran barang dengan harga miring ke semua orang yang lewat. Si kecil yang seharusnya ada dibalik selimut yang lembut dengan botol susu yang memberi kehangatan setelah hari hujan, tapi itu hanya dialami sebagian orang yang lebih beruntung. Si kecil yang membuat aku tertarik adalah karena dia ada dijalan yang baru saja dibasahi oleh air hujan. Dia duduk tanpa ekspresi dan tidak tahu akan harapan dalam hidup. Kalau diajak bicara biasanya dia diam saja, dan kalau dimasukkan uang ke kalengnya juga dia sering tanpa ekspresi dan tidak mengerti apa yang harus diucapkan merespon semua orang.
Anak kecil yang terlahir kedalam dunia yang fana ini dan tidak pernah memiliki kesempatan untuk memilih dilahirkan kedunia ini. Sama seperti semua orang tidak bisa memilih lahir kapan, menjadi anak siapa berada dimana, si kecil yang sepanjang harinya duduk di jalan itu juga demikian. Kehidupan yang tidak bisa diselami, ada misteri yang membuat kita sebenarnya tidak memiliki kekuatan apapun untuk diandalkan untuk menjalaninya.

Aku juga tidak bisa memilih untuk dilahirkan, tapi aku mengucap syukur karena ada di bumi ini. Dan aku ingin tetap bersyukur dalam semua warna hidup yang aku jalani dalam kehidupanku setiap saatnya. Kehidupan yang tidak terselami ini, seperti misteri yang setiap hari Tuhan singkapkan sedikit demi sedikit dan aku tidak akan selesai memahaminya sampai aku tutup usia ini. Tetapi itu bukan menjadi penghalang untuk belajar setiap hari akan hal-hal yang Dia nyatakan dalam hidupku.

1 comment:

Anonymous said...

sakit juga ya kalo liat yang beginian. wish we could do more gitu loh. tapi mau jadi pahlawan menyelamatkan seluruh dunia juga nggak mungkin. yang begini buanyak banget soalnya! :(