Saturday, July 30, 2005

Kehidupan ini sering tidak terselami

Ketika semua bercerita tentang kehidupan yang sedang diamati. Aku sangat tertarik dengan setiap cerita. Mulai dari kehidupan penjual teh botol yang datang jauh-jauh dari Pengalengan ke Bandung. LAtar belakang pendidikan yang hanya tamat SMP, membuat sulit mendapat pekerjaan, sehingga dia berusaha jualan teh botol. Juga seorang yang menjual batagor, yang di bandung kos dan menyimpan setiap sen yang dia peroleh untuk di kirim ke kampung. Juga pemulung yang berkeliaran di BIP yang sehari hanya mendapatkan keuntungan Rp 7.000 yang sangat menggetarkan hatiku. Bayangkan, makan siangku dengan minum jus mangga campur jeruk tidak akan bisa membayarnya.

Pengamen yang terdapat di simpang dago itu menghasilkan uang lebih banyak bisa sampai Rp 40.000 perhari. Dan disana ada etika juga dalam mengamen, dan ada beberapa perempuan yang ngamen juga diantara mereka yang suka nongkrong didepan Circle-K, dan ternyata mereka adalah mahasiswa ITB yang sedang berjuang untuk biaya pendidikan. Hmm itulah hidup ya, banyak yang mesti kita lihat u menolong kita semakin memahami kehidupan sedikit demi sedikit. Juga gelandangan yang meminta-meminta disekitar BIP, banyak sekali anak-anak yang diletakkan di pinggir jalan dan menyedihkan sekali.. Aku punya fotonya, tapi harus di scan dulu..besok aku up-loadlah. Semua itu adalah kehidupan yang hanya memikirkan dan berjuang sehari demi sehari, dan mungkin sangat jauh dari perencanaan hidup. Sedangkan kita, perencanaan itu sering membuat hati beku dan kasih semakin dingin karena target yang ingin dicapai.

HAri ini aku bingung, kemarin jalan ama kak Janni dan dia sering banget bilang kalau aku sepertinya sudah memiliki fokus untuk hidup. Juga kemarin jumat Tamsir bilang, kalau pola hidup yang ingin aku jalani sepertinya sudah terlihat kemana arahnya. Dan aku menerima dan menyimpan dalam hati pendapat ini tanpa pernah mengomentarinya. Hari ini, mas Teja menyuruh aku fokus, dan ketika dia bertanya apa kira-kira yang ingin aku lakukan untuk jangka panjang yang mungkin aku sepenuh hati dan segenap kapasitasku berjuang untuk itu. Dengan polos aku jawab, yah meneruskan apa yang menjadi kerjaanku saat ini. Tapi aku terkejut ketika dia bilang, kamu tidak pernah bercerita tentang kerjaan kamu. KAmu lebih banyak bercerita diluar dari kerjaan. Semua itu benar, dan memang aku jarang bercerita ttg kerjaanku. Sepertinya mimpiku bukan sepenuhnya apa yang aku kerjakan saat ini.

Dengan jujur aku harus mengakui, kalau aku seperti ada di titik yang sering membuat aku takut akan hidupku. Ada dorongan yang lain yang ingin aku jalani dan sering sekali aku takut menjalani itu. Dorongan melakukan hal-hal yang aku takut untuk melakukannya. Aku takut menjalani kehidupan dimana aku memiliki dorongan kearah sana. Yah..aku harus berjuang dan sangat membutuhkan Tuhan. Aku tidak tahu apa yang ada didepan, tapi DIA sangat jelas mengetahui seluruh kehidupanku. Mengingat kehidupan orang yang terbatas yang hanya berjuang sehari demi sehari membuat aku semakin capek dengan hidupku. Aku yang pemimpi ini ingin menyimpan mimpi itu dan menjalani sehari demi sehari. Ingin tetap berpegang pada Dia yang sudah merancang hidupku dan menjalani semua selangkah demi selangkah.

Huuu..tapi kehidupan memiliki misterinya sendiri-sendiri dan memang kadang tidak bisa diselami. Aku tahu bahwa aku memiliki jalan hidup yang aku harus nikmati setiap denyutannya. Apakah aku dalam kebingungan dan berbeban berat atau dalam keadaan mengucap syukur dan beria-ria, aku harus tetap belajar menemukan Tuhan dalam semua keadaan itu. KEhidupanku yang semakin kompleks dimana fokus yang kadang jelas kadang sangat redup bahkan kadang aku tahu kalau aku berbalik kearah yang berlawanan dengan tujuanku. Kehidupan yang selalu membuat goresan-goresan yang sekalipn membingungkan aku tapi itu membuat perjalanan ini semakin indah.

Banyak pertanyaan dan pergumulanku saat ini akan hidupku. KEinginan hati yang kadang memulai untuk mencapainya harus ada kekuatan yang besar. Aku ingin sekali beriman menjalani semua ini. Belakangan ini aku jauh dari hubungan yang intim denganNYA. Jujur, aku sangat merindukan saat-saat yang indah yang aku tidak berbeban berat. HAri-hari yang penuh semangat dan keceriaan. HAri-hari dimana aku selalu bernyanyi tanpa mengkerut. Aku sedang menjalani hidup yang penuh pemikiran akan hal-hal yang penting yang akan mempengaruhi jalan hidupku. Aku ingin sekali menjalani apa yang Dia sudah rancangkan dalamku. Beberapa mimpi sudah tercapai, dan aku semakin dahaga untuk mencapai mimpi-mimpi di depan. Aku tidak ingin mimpi2 itu menjauhkan aku dari MU. Aku ingin mencari kehendakMu dalam semuanya.

Tapi sering sekali aku merasa Engkau diam terlalu lama. Sering sekali aku ingin beriman tapi itu bertentangan dengan pikiranku. Kukatakan pada hatiku, kalau tidak ada yang mustahil dalamMu, tapi pikiranku juga mengingatkanku bahwa kenyataan sudah jelas dan jangan terlalu berharap akan banyak hal sehingga nanti aku bisa kecewa. Tuhan aku bingung dengan pergulatan yang ada dalam jiwaku. Aku capek dengan pikiranku dan dengan iman yang masih mau bertumbuh ini. Tuhan kadang aku tahu bahwa iman adalah ketika resiko sangat besar akan hal yang dia percayai dan dia tetap beriman. Tapi rasio yang sombong ini masih sering gakmau kalah dan membuat aku berpikir untuk menimbang semua hal. Ini aku Tuhan, dalam semuanya ini aku tetap ingin berjalan dalam kehendakMu. Aku ingin beriman Tuhan...mampukan aku menggunakan nalarku seperti yang Engkau inginkan.

Sekalipun hidup ini teka-teki dan aku masih belum tahu apa yang menjadi jawabannya di depan sana. Aku ingin tetap belajar bahwa Engkau memikirkan yang baik untuk kehidupanku. Tuhan, aku ingin sekali seperti anak kecil yang tidak perlu berpikir macam-macam tapi dia percaya saja. Aku ingin seperti anak kecil Tuhan, sekalipun tidak bisa menjawab semua teka-teki ini tetapi dia tetap bergembira dan merasa tidak capek menunggu jawaban tekateki itu. Aku ingat keponakanku yang selalu ngajak aku tebak-tebakan, dan sekalipun dia tidak bisa menebak tebakan yang aku ajukan dia akan tetap sabar sambil merengek menunggu jawabnya dan setelah dia dengar, dia akan tertawa dan senang banget. Hmmm aku jadi kangen ama Paul, Olen, Sara dan Uthe.

Tuhan, aku tahu hidupku ini bukan tebak-tebakan, tetapi suatu perjalanan hidup yang sangat penuh arti yang sdah Engkau rancang sejak dalam kekekalan. Bapa, ajar aku tetap tunduk dalam pimpinanMu seperti anak kecil. Yang hanya memiliki kesenangan dalam hidup ini.Dan sekalipun hidup ini teka-teki, teka-teki dari Tuhan terbukti lebih memuaskan ketimbang jawaban-jawaban yang disodorkan tanpa Tuhan. Semuanya ingin aku lalui bersamaMU Tuhan, sekalipun tanpa aku sadari (*mungkin sering aku rencanakan juga) aku menjauh dariMU..jangan biarkan aku menjalani kehidupan ini sendiri Tuhan, karena aku sangat takut.


No comments: