Saturday, October 01, 2005

Jumat yang singkat

Jumat tadi aku lalui dengan hati yang penuh sukacita. Tuhan, terima kasih untuk begitu banyak berkatMu dalam hidupku. Kau segarkan dahagaku dan Kau puaskan jiwaku. Tapi aku sering takut kalau aku menggantikan setiap berkatMU melebihi Engkau dihatiku.

Kerjaan dikantor tidak begitu padat, sebenarnya banyak sih...tapi masih bisa tidak dikerjakan saat itu. Dan aku memilih menunda pengerjaannya, toh..masih ada Senin, dan aku ingin melakukan yang lebih ingin aku lakukan..apalagi coba kalau bukan ngobrol. Buku-buku dan tugas mahasiswa masih bertaburan di mejaku. Tapi merasa tidak baik juga kalau tidak melakukan apa-apa, jadi aku membuat pengumuman yang seharusnya memang aku lakukan, tinggal mengetik kemudian mengedit pengumuman tersebut, ngeprint dan mencari CS untuk menempelkannya di papan pengumuman. Semua itu aku kerjakan disela-sela obrolan itu. Tapi kemarin itu karena aku gak liat CS jadi aku tempel saja sendiri. Selesai juga pekerjaan itu. Setidak2nya ada kerjaan yang aku lakukan kan? hehehe...

Hari Jumat yang rasanya sangat pendek, gak terasa sudah sore dan aku harus mengakhiri kehadiranku di kantor. Kebersamaan dengan teman yang baik menghabiskan waktu itu memang kadang sangat tidak terasa. Merencanakan jalan bareng, membicarakan memotret, membahas talenta dan banyak lagi yang ingin dibicarakan. Kadang aku bingung membahas apa lagi, tapi kadang aku pikir masih banyak banget yang ingin dibicarakan. Tapi semuanya itu memberi semangat dan senyum dibibir. Topik mengalir dari yang ringan dan renyah..dan kadang nyasar ke yang berat dan membuat kening berkerut. Tapi untung itu tidak lama-lama sehingga pembicaraan itu tidak melelahkan bahkan menjadi menyegarkan. Ada siraman kesejukan masuk ke dalam hati..dan mungkinkah itu menumbuhkan kehidupan yang baru dan berbeda? Hmmm aku tidak tahu. Yang kutahu, Tuhan memberi yang terbaik untuk anak-anakNya.

Waktu yang terasa singkat itu harus diakhiri karena Boy dah nelpon dan aku buru2 ke Summit. Aku nyampe dalam waktu 15 menit. Sepupuku ini lagi di Bandung karena kerjaan dan aku akan menemaninya jalan. Pertama yang dilakukan adalah kita jalan ke Jonas, dia beli beberapa bingkai foto untuk temannya katanya. Kemudian nyari sendal, Wuhh...sudah pegel jalan ke Jl. Trunojoyo tetapi tokonya tutup. Maklum coy...tadi dari kantor langsung ketemuan, jadi ingin rasanya berjalan dan menjinjing sepatu aja..hahaha. Habis kalau di kantor, aku senangnya pake sendal aja..pake sepatu kalau keluar ruangan dan mau kelantai satu (ruang rektorat boooww) dan ngajar di kelas. Jadi jalan kemarin..kakiku dah capek banget aja. KEmudian kita lanjut cari tempat makan yang bisa enak untuk ngobrol. Pilihan jatuh di kafe Blenn yang gak jauh dari Pusdai. Kalau ngobrol ama Boy..memang gak ada abisnya. Gak tahu dia yang gak pernah kehabisa topik atau aku juga sama bocornya. Tapi yang pasti Boy memang turangku yang terbaik lah.. orangnya baik, bijak dan guanteng banget...hahaha (harus muji turangkan? soale dia yang bayar semua makan2nya :D)

Seperti biasanya obrolan pasti gak jauh2 dari masalah pasangan hidup. Kadang kita berdua memang terlalu nyantai kali yah....makanya kita banyak nyambungnya Boy. Tapi kalau bisa, tar duluan Nomi yang menikah dari pada kamu ya Boy ! hanya itu pesanku ama dia kalau sudah bahas masalah yang satu ini. Biasanya dia jawab..napa, kerana perempuan ya? Hmmm
Walaupun rasa lapar tidak nyelinap juga, tapi mumpung ada turang..makan malam kudu dilakukan kan? dan kita memilih makan di cisangkui, makan seafood dan asli aku kekenyangan banget. Udang goreng saos mentega dan kakap goreng saos tiram yang menjadi santapan kami. Dan bener2 aku sampai malas pulang. .tapi gak mungkin gak pulang kan?

Malam itu aku istirahat dan mungkin aku terbangun sampai lima kali malam itu. Aku terbangun, tertidur dan terbangun lagi. Aku mencoba menikmati istirahat itu disela-sela mengingat semua yang ingin aku pikirkan. Banyak hal yang memenuhi hati dan pikiranku dan aku tidak tahu aku harus melabuhkannya kemana. Aku tidak tahu mengapa hal itu bisa terjadi, mungkinkah karena tadi malam sebelum jatuh tertidur aku lupa berdoa. Ya..aku lupa berdoa walaupun aku juga berpikir untuk berdoa. Atau aku sudah menjadi seseorang yang hidupnya hanya dipenuhi teori tanpa mampu melaksanakannya sebagai satu kehidupan yang sesungguhnya. Teori itu sering tidak nyata dalam kehidupan, dia hanya merupakan teriakan dari bibir tanpa berasal dari kedalaman hati. Belum cukupkah waktu yang aku gunakan memperaktekkan teori itu dalam lab? dan sudah saatnya mewujudkannya dalam kehidupan ini ?

Aku belum tahu..dan aku ingin Engkau yang menolongku untuk mengetahuinya dan memberi hikmat dalam memahami misteri dari semua proses kehidupan ini. Melalui semua ini, aku hanya ingin semakin dekat denganMu.




No comments: