Thursday, June 30, 2005

Hidup harus bekerja

Panas banget udara di ruangan menjelang sore ini. Dari balik kaca aku lihat keluar matahari masih terik, dan pilar-pilar gedung ini memantulkan cahaya matahari sore yang membuat mataku silau. Seharian aku menyibukkan diri dengan urusan akreditasi. Aku tenggelam dengan kerjaan yang sepertinya gak kelar-kelar. Sudah dimulai pengerjaannya sejak akhir tahun lalu, tapi sampai saat ini rasanya sudah mentok..tapi belum selesai juga.

Pekerjaan..rasanya menarik juga kali yah, kalau sore-sore dimana kebosanan sudah lenyap karena sudah bentar lagi pulang kantor, untuk dibahas. Hmm..memangnya kenapa dengan pekerjaan Nom? Saya sangat menyukai kalimat bahwa hidup itu pilihan, so..pekerjaan juga pilihan dong.

Kadang kita bete dengan pekerjaan, tetapi kalau kita bertanya kepada orang yang tidak bekerja..mungkin bukan keadaan BT yang mereka ungkapkan. Keadaan frustasi, stress dan merasa diri tidak berarti, menjadi beban bagi keluarga dan banyak keluhan lain yang levelnya lebih atas dikit dibanding hanya sekedar BT. Saya memiliki beberapa teman yang belum bekerja sampai saat ini. BAhkan adik saya juga masih pengangguran, tapi dia mengisi hari dengan menjadi sukarelawan ke Nias 2 bulan yang lalu selama 2 minggu, dan bulan ini akan ke Nias lagi sebagai sukarelawan. Bulan lalu dia ikutan retreat Medis yang diadakan perkantas. Kesibukan ini mungkin yang mewarnai hari-harinya sehingga masih tetap semangat dan tidak melalui hari-hari dengan frustasi.

Kembali ke pekerjaan...
Manusia adalah mahluk dinamis yang Tuhan jadikan. Tuhan adalah pribadi yang bekerja, dinamis, kreatif dan pencipta. Sebagai gambar dan rupa Allah, manusia juga diberi kemampuan untuk berkarya dan bekerja. Manusia ketika belajar menemukan jati dirinya, maka dia tidak mungkin diam dan statis. Manusia akan didorong untuk bekerja dan berkarya oleh hati dan jiwanya. Manusia bekerja bukan karena dia sudah jatuh ke dalam dosa, tetapi sejak awal manusia memang sudah memiliki tugas untuk bekerja. Kejatuhan manusia ke dalam dosa melahirkan duri-duri dan kesulitan-kesulitan di dalam pekerjaan itu sendiri.

Apa tujuan manusia bekerja ?
Banyak orang bekerja untuk mengumpulkan uang, dan mungkin saya juga termasuk. Tetapi apakah itu tujuan yang utama dalam bekerja? Saya pikir bukan. Bekerja adalah media yang merupakan tempat kita berinteraksi dengan Tuhan kita. Media dimana kita akan semakin mengenal pencipta kita. Kalau tujuan bekerja adalah mencari uang yang banyak maka seseorang itu akan sangat mudah untuk berpindah dari satu perusahaan ke perusahaan. Itu hanya tahap awal, tapi akhirnya orang tersebut akan melihat kenyamanan dalam bekerja, rekan-rekan yang bekerja sama dengan dia apakah menyenangkan atau tidak, prospek karir ke depannya jelas atau tidak, dan banyak pertimbangan lain yang muncul..dan kalau tidak sesuai bisa aja dia meninggalkan pekerjaan itu sekalipun gajinya gede.

Manusia diberi tugas untuk bekerja bukan hanya supaya dia mampu memenuhi kebutuhan hidupnya, tetapi lebih dari itu dia harus semakin memiliki hubungan yang dalam dengan Tuhan. Kalau pekerjaan yang kita lakukan membuat kita semakin jauh dari Tuhan, saya pikir tidak perlu ragu-ragu untuk berpindah pekerjaan...

sudah mau pulang nih.....aku sambung besok lagi ah...

No comments: