Tuesday, June 28, 2005

Pilihan dalam hidup

Hidup adalah pilihan. Ini adalah kalimat yang sangat aku sukai, yang memiliki makna yang sangat dalam yang perlu digali sepanjang hidup. Ketika kita menjatuhkan pilihan pada banyak pilihan yang didepan mata. Kita membuat satu pilihan berarti kita menyingkirkan banyak pilihan yang mungkin sama baiknya dengan pilihan yang kita ambil untuk hidup kedepan.

Pilihan yang kita buat akan menjadi jalan hidup kita dan juga akan membentuk jadi apa kita. Dalam menentukan pilihan sering sekali ada pergumulan yang dalam sebelumnya, dan itu sangat wajar dan sebagai manusia seharusnya kita bergumul untuk pilihan hidup. BAik dalam hal pekerjaan, tempat tinggal, keluarga, aspirasi, dan cita-cita. Semua itu adalah pilihan yang membentuk kita menjadi pribadi yang seutuhnya.

Ketika kita sudah membuat pilihan, tidak perlu menyesalinya..lebih baik kita komit dan tetap menjalani hidup dengan melakukan yang terbaik. MElalui pilihan-pilihan hidup, seseorang akan terlihat seperti apa pribadinya. Lebih baik menjatuhkan pilihan lebih lama dari pada terburu-buru tetapi akhirnya membuat kehidupan tidak menentu.

Aku terlahir dikeluarga kristen, dibesarkan menjadi seorang kristen dan melakukan ritual kristen seperti yang seharusnya. Aku menyebut diriku kristen tanpa pernah memutuskan jadi kristen atau bahkan berpikir apa artinya menjadi kristen.

Aku tidak pernah memilih jadikristen. Aku lebih memegang perkataanNya, "Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu..." Ini selalu menjadi keyakinanku bahwa tidak kebetulan aku menjadi kristen. Dan Dia menginginkan aku menjadi kristen, tapi seperti kristen yang seperti apa yang Dia inginkan, sering sekali aku tidak tahu. Setelah Dia memilih aku, dan ketika aku berpikir untuk melihat dari sisi pilihan, dan aku juga mencoba memilih menjadi kristen. Mungkin sekali kehidupan yang aku jalani sangat berbeda dengan ketika aku tidak berpikir untuk membuat pilihan.
Memilih menjadi kristen akan mengubah perjalanan kekristenankukah? Aku ingin sekali melakukannya, walaupun aku bingung bagaimana membuat pilihan menjadi kristen, dan apa artinya menjadi kristen juga aku belum paham betul. Aku selama ini mungkin melakukan ritual yang seharusnya di lakukan orang kristen..tapi apa maknanya? Aku sangat tidak tahu.

Pilihan menjadi kristen..pilihan ada unsur komitmen di dalamnya. Memiliki komitmen seutuhnya dan setia di dalam pilihan itu. KAlau aku memutuskan memilih menjadi kristen, banyak hal yang perlu aku renungkan lagi. Seharusnya kehidupan akan menunjukkan pilihan tersebut. Saat ini aku memilih menjadi dosen, dan benar2 keseharianku adalah menunjukkan aku dosen. AKu tidak bisa terlepas dari mengajar, belajar, membaca, melakukan penelitian, mencari paper2 terbaru tentang satuhal, mencari buku-buku edisi terbaru. Dan seharusnya keseluruhan kesibukanku adalah menguatkan aku seorang dosen. Walaupun setidak2nya mungkin kesibukan seperti itu hanya ketika aku ada di kampus, aku harus mengerjakan kegiatan dosen.

Bukankah kalau pilihanku menjadi kristen seharusnya juga begitu ? Pilihan yang menyatakan bahwa seluruh kehidupanku ini menunjukkan aku seorang kristen? Tapi selama ini aku gagal menjadi kristen yang sesungguhnya.

APakah artinya kristen juga bagiku hanya seperti objek yang jauh diluar
diriku dan bisa dipelajari. Hanya berhenti di otakku, dipilah-pilah dan
dikaji apa maknanya kristen...setelah itu mungkin aku buat seperti daging
yang bisa aku bagi-bagikan ke piring2 orang2 yang pengen tahu pendapatku apa itu menjadi kristen..

TApi bukankah kristen itu kehidupan? Kalau Hidup adalah pilihan, dan pilihanku menjadi kristen. MAka seharusnya kristen itu adalah hidupku. Bukan hanya berhenti menjadi konsumsi nalarku, tetapi nyata dalam seluruh hidupku. Mungkin selama ini aku gagal menjadi kristen. Gagal menghidupinya...!!!

Mungkin ke depan ini, aku harus belajar banyak bagaimana supaya kristen itu menjadi pilihanku juga, setelah Dia memilih aku. Supaya kristen itu bukan objek yang aku utak-atik, aku kaji dan bagi-bagikan seperti kue yang disobek2 supaya semua kebagian. Tapi seharusnya hidupku ini secara keseluruhan adalah kristen. Dia ada dalam diriku, bahkan masuk keseluruh peredaran darahku. MEnjadi sesuatu yang menghidupkan dan menggerakkan aku.

Jiwaku mengatakan aku tidak mampu seperti itu. TApi ketika Dia sudah memilih aku. Dia juga akan memampukan aku menjadikan Dia satu-satunya pilihan tertinggi dalam kehidupan ini.

3 comments:

Anonymous said...

pilihan...?? dari pada pusing mikirin pilihan.
Jalani saja hidup, biarkan aja semua mengalirlah

selfi said...

wow.. tulisanndu kali ini menghentak banget nom. Tuhan kita memang dahsyat ya? ga pernah kita ditinggalkanNYA apapun pilihan kita.. its up to us, right?

Nomi br Sinulingga said...

hmmm...bener sel, beberapa hari ini, aku memang sedang senang2nya memikirkan pilihan :)